Sistem Saraf Manusia

Sistem Saraf Manusia

Tahukah Anda apa saja nan merupakan penyakit saraf manusia ? Mungkin di antara kita pernah dikejutkan oleh seseorang nan secara tiba-tiba terjatuh, menggelepar, kejang-kejang, dan disertai buih busa nan keluar dari mulutnya. Tentu saja kita terkejut karena kejadiannya begitu tiba-tiba. Panik sudah tentu karena kita tak tahu harus berbuat apa.

Terlebih lagi, banyak di antara kita tak mengetahui persis mengapa seseorang tiba-tiba mengalami kejadian seperti itu. Seorang tokoh Yunani bernama Hippocrates ialah orang nan pertama kali mengidentifikasi gejala tersebut sebagai masalah pada otak atau disebabkan oleh roh jahat.

Penyakit Saraf Epilepsi

Kejadian kejang-kejang tersebut merupakan suatu penyakit nan disebabkan terganggunya sistem saraf pada manusia. Jelaslah penyakit saraf ini hanya menimpa manusia karena penyakit ini termasuk salah satu penyakit saraf manusia.

Tidak banyak nan tahu jika epilepsi atau nan lebih banyak dikenal masyarakat dengan istilah ayan merupakan penyakit saraf manusia. Ayan merupakan penyakit saraf tahunan nan timbul sebab agresi mendadak berulang-ulang.

Sebagian masyarakat zaman dulu kerap memasukkan sendok ke dalam mulut penderita ayan jika penyakit saraf ini kambuh. Mereka beranggapan sendok akan menghalangi lajunya busa dari dalam mulut sehingga penderita dapat segera kembali normal. Sahih atau tidaknya, tentu mesti dibuktikan secara medis.

Pada penderita penyakit saraf manusia jenis ini, jutaan sel saraf (neuron) nan terdapat di dalam tubuh mempunyai tugas buat mengkoordinasikan seluruh aktivitas manusia. Pada penderita penyakit saraf ini, sinyal-sinyal nan berhubungan dengan perasaan, penglihatan, berpikir, dan bergerak, tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Penyebab Penyakit Epilepsi (Ayan)

Biasanya, hal itu disebabkan pernah terjadinya cedera di kepala, tumor otak, stroke, pengonsumsian alkohol, dan hal lain nan berhubungan dengan neuron. Bahkan, penyakit ayan dapat disebabkan saat proses kelahiran nan mengakibatkan kerusakan otak. Penyakit saraf ini dapat juga disebabkan faktor genetik, namun bukan merupakan penyakit turunan.

Alkohol menjadi penyebab ayan bukan pada saat meminum alkohol. Namun, sifatnya dilihat dari segi intensitas, kadar, dan efeknya. Pengonsumsian alkohol dalam jumlah tinggi, berlebih, dan sering, dapat memicu kerusakan sistem otak manusia.

Sifat alkohol nan keras dapat memicu rusaknya sel otak nan bisa menyebabkan kerusakan otak. Akhirnya, seseorang tersebut dapat menderita penyakit saraf. Untuk mendiagnosis kerusakan otak, yaitu dengan menggunakan alat bantu.

Alat bantu nan biasa digunakan buat mengetahui kerusakan otak, yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI). Dalam alat ini, magnet nan sangat kuat bisa memberikan citra dalam tubuh atau otak seseorang.

Alat bantu MRI memiliki kepekaan lebih buat mengetahui otak daripada CT Scan. Selain MRI, dapat digunakan sebuah alat nan bisa memeriksa gelombang otak. Alat ini diberi nama Electroencephalography (EEG).

Pengobatan Epilepsi (Ayan)

Penyakit ayan terkadang kambuh di saat nan tak dapat diprediksi. Penyakit saraf ini termasuk penyakit saraf menahun. Meski termasuk penyakit saraf menahun, bukan berarti tak dapat diobati. Penanganan nan tepat bisa mengembalikan fungsi sel otak sebagaimana mestinya.

Ada pun obat-oabat nan dapat dikonsumsi buat membantu kesembuhan penderita penyakit saraf manusia ini, yaitu Carbamazepine, Carbatrol, Clobazam, Clonazepam, Depakene, Depakote, Depakote ER, Diastat, Dilantin, Felbatol, Frisium, Gabapentin, Gabitril, Keppra, Klonopin, Lamictal, Lyrica, Mysoline, Neurontin, Phenobarbital, Phenytek, Phenytoin, Sabril, Tegretol, Tegretol XR, Topamax, Trileptal, Valproic Acid, Zarontin, Zonegran, dan Zonisamide.



Sistem Saraf Manusia

Saraf merupakan bagian dari tubuh manusia. Saraf ialah serat nan bisa menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang dan antara bagian sistem saraf dengan nan lainnya.

Saraf bisa membawa implus ke otak atau pusat saraf. Salah satu bentuk saraf ialah neuron , tapi tak semua neuron itu berbentuk saraf sebab banyak sekali nan tak membentuk saraf.

Sistem saraf pada manusia ialah sistem nan mengatur dan mengoordinasikan sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh, salah satu bagian dari sistem saraf ialah otak.

Unit terkecil dari sistem saraf ini ialah neuron nan diikat oleh sel-sel glia. Pada sistem saraf ini, sel-sel saraf terdiri dari jutaan sel nan saling berhubungan dan sangat fital dalam perkembangan pikiran, bahasa, dan ingatan pada manusia.

Sistem saraf ini mempunyai peranan krusial dalam kehidupan manusia. Fungsi dari sistem saraf ini ialah sebagai berikut.

  • Sistem saraf berfungsi sebagai penerima informasi dalam bentuk stimulasi.
    1. Sistem saraf berfungsi buat memproses informasi nan diterima oleh manusia.
    • Sistem saraf berfungsi buat memberi respon dan reaksi terhadap stimulasi.
    • Dalam sistem saraf manusia, sel saraf (Neuron) bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian sel saraf tersebut mempunyai fungsi nan bhineka buat kehidupan manusia.

      Sel saraf ini juga dibagi atas beberapa bagian utama, yaitu badan sel saraf, dendrit, dan akson. Badan sel saraf mempunyai fungsi sebagai pengendali kerja sel saraf. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma dan inti sel. Kemudian dari badan sel ini keluar akson (neurit) dan dendrit.

      Akson atau neurit mempunyai fungsi sebagai pengirim implus dari badan sel saraf ke jaringan lainnya. Sedangkan, dendrit mempunyai fungsi buat mengirim implus ke badan sel saraf. Di dalam badan sel terdiri dari satu dendrit.

      Selain itu, berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi empat bagian, yaitu saraf sensorik, saraf motorik, saraf asosiasi (penghubung), dan saraf adjustor. Berikut ini ialah penjelasannya.



      1. Saraf Sensorik

        Saraf sensorik ini mempunyai fungsi buat menghantarkan implus atau pesan dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Ujung akson dari saraf sensorik ii berhubungan dengan saraf asosiasi atau penghubung (intermediet).



        2. Saraf Motorik

          Saraf ini mempunyai fungsi sebagai pengirim implus dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar nan hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap suatu rangsangan. Saraf motorik ini, badan selnya berada pada sistem saraf pusat.

          Dendrit pada saraf motorik ini sangat pendek berhubungan dengan akson, sedangkan akson sangat panjang di dalam sistem saraf pusat. Hal tersebut berfungsi buat menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau dengan sel saraf lainnya nan ada di dalam sistem saraf pusat.



          3. Saraf Asosiasi (penghubung)

            Saraf ini berfungsi buat menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik dan sel saraf lainnya nan ada di dalam sistem saraf pusat. Saraf ini berada pada sistem saraf pusat. Sel saraf asosiasi ini menerima implus dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya.



            4. Saraf Adjustor

              Pada sel saraf nan terakhir ini, sel saraf adjustor mempunyai fungsi sebagai penghubung saraf sensorik dan motorik di dalam sumsum tulang belakang dan otak.

              Di dalam sistem saraf itu ada dua sistem nan ada, yaitu saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat mempunyai fungsi sebagai pusat koordinasi nan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu, terdapat sumsum lanjutan di antara otak dan sumsum tulang belakang. Di dalam otak dan sumsum tulang belakang terdapat tiga materi esensial, yaitu sebagai berikut.

              • Badan sel
                1. Serabut saraf
                • Sel-sel neuroglia
                • Saraf tepi termasuk bagian dari sistem saraf. Sistem saraf tepi ini ialah semua saraf dan ganglion di luar sistem saraf pusat nan terdiri atas dua bagian, yaitu sebagai berikut.

                  • Sistem saraf sadar (somatik) nan mempunyai fungsi mengatur kerja organ tubuh secara sadar. Sistem saraf sadar ini terdiri dari 12 pasang serabut saraf otak dan 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang (nervus spinalis).
                    1. Sistem saraf tidak sadar (autonom) berfungsi buat mengatur kerja organ dalam tanpa dipengaruhi oleh kesadaran, bekerja secara otomatis, seperti jantung. Sistem saraf ini terdiri dari sistem saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik.

                    Pengetahuan tentang saraf memang harus dipelajari lebih dalam agar bisa diketahui seluk beluk penyakit saraf. Masyarakat Indonesia memiliki istilah sendiri buat penderita penyakit saraf ini, seperti ayan.

                    Sebutan tersebut memang lebih popular di kalangan masyarakat Indonesia dibandingkan dengan nama epilepsi. Orang nan menderita gangguan saraf lainnya pun ada panggilan lainnya, seperti sakit jiwa.

                    Demikian informasi mengenai seputar penyakit saraf manusia nan bisa terjadi pada siapa saja. Untuk itu, berhati-hatilah pada penyakit saraf ini. Apabila tak tahu cara penanganannya, maka segera hubungi dokter spesialis saraf. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda.