Demokrasi Memengaruhi Perkembangan Psikologis Anak

Demokrasi Memengaruhi Perkembangan Psikologis Anak



Kelompok Sosial Masyarakat Terkecil

Indonesia ialah negara nan menganut paham demokrasi. Dalam negara demokrasi, setiap warga negara berhak berpendapat dan berekspresi dengan bebas selama tak mengganggu atau berbenturan dengan anggaran perundang-undangan. Demokrasi menjadikan warga negara memiliki kekritisan dalam menilai sesuatu. Kehidupan bernegara menjadi lebih berwarna.

Demokrasi nan terjadi dalam kehidupan bernegara setidaknya sudah menunjukkan hal positif. Negara tentu dibangun dari kumpulan komunal nan lebih spesisifk bernama keluarga.
Keluarga ialah kumpulan terkecil dari sebuah kelompok sosial masyarakat. Keluarga tak hanya sebagai bukti diri komunal. Keluarga menjadi loka berbagai hal buat memulai dan mengaplikasikan berbagai pengetahuan nan kita bisa dari forum pendidikan maupun dari keluarga itu sendiri.

Pola asuh di sebuah keluarga biasanya kental dengan berbagai kebiasaan dan adat kesopanan. kebiasaan dan adat tersebut nan dijadikan pola dan bentuk komunikasi dalam keluarga. Bagaimana bentuk komunikasi nan terjadi antara ibu, ayah, dan anak-anaknya, bergantung pada penerapan nan dilakukan oleh orang tua, yakni ayah dan ibu.

Oleh karena itu, demokrasi juga diperlukan dalam upaya membentuk kelompok sosial masyarakat terkecil nan harmonis. Karena kelompok sosial terbesar sekalipun tak akan dapat menjadi maju dan berkembang tanpa adanya kelompok sosial terkecil dalam sebuah sitem kenegaraan.



Demokrasi dalam Keluarga

Kebebasan berpendapat atau demokrasi dalam keluarga tak selalu berjalan mulus. Bahkan, pola-pola komunikasi nan ada lebih banyak berupa perintah dan kewajiban. Orang tua menjadi sosok nan ditakuti oleh anak, bukan lagi sosok nan bisa memahami keinginan dan perubahan kondisi fisik dan psikis anak. Kerapkali orang tua memaksakan keinginan terhadap anak dengan dalih buat kepentingan dan masa depan anak.

Pemaksaan seperti itu tentulah membuat anak merasa tak memiliki hak buat memberikan pendapat sinkron keinginannya. Sebagai contoh, saat menyekolahkan anak, dengan serta-merta orang tua memilih sekolah nan diingininya tanpa mempedulikan keinginan anak. Padahal, orang tua sebaiknya bertanya pada anak buat mengetahui sekolah nan diinginkan anak. Mengapa demikian? Hal tersebut akan berpengaruh pada rasa nyaman dan semangat anak buat belajar dan meningkatkan prestasi.

Untuk jenjang sekolah dasar, mungkin masih dapat ditoleransi. Namun, ketika menginjak bangku SMP atau SMA, anak sudah dapat berpikir dan memilih. Biarkan ia mulai menentukan karena itu akan melatih instingnya buat dapat menentukan suatu hal. Terlebih, masih banyak ditemui kasus-kasus nan tak memprioritaskan tumbuhnya demokrasi dalam keluarga dalam hal penentuan jurusan. Ketika SMA dan memasuki jenjang perguruan tinggi, terkadang orang tua masih mendominasi.

Tidak heran jika di Indonesia begitu banyak sarjana tak siap kerja dan menjadi pengangguran. Semua itu berpangkal dari bidang ilmu nan dilakoninya dengan terpaksa. Mereka pun akhirnya mesti membuang jauh-jauh minat ilmu nan mereka ingini.

Anda sebagai orang tua tak mau kan hal itu terjadi pada anak Anda? Oleh sebab itu, terapkan sistem demokrasi dalam keluarga Anda dimulai dari sekarang dan dimulai dari hal-hal nan kecil.

Misalnya saja, anda dapat menentukan anak balita Anda buat bersekolah di loka nan diinginkannya. Anda juga dapat membiarkan ia memilih sendiri pakaian nan akan dipakainya.
Jika hal nan dipilih tak sinkron atau tak baik bagi anak, Anda dapat memberikan pengertian dengan cara nan sangat halus dan lembut sehingga tak terkesan memaksa atau menggurui si anak.

Berikan saja nasihat atau pengarahan dalam bentuk cerita sehingga anak dapat menangkap pesan nan disampaikan oleh Anda secara tak langsung melalui cerita nan Anda paparkan kepadanya.

Selain mendapat pengertian dan pemahaman mengenai sesuatu nan diinginkan atau nan perlu diketahui oleh anak, sistem demokrasi dengan cara seperti ini juga dapat membuat Anda semakin dekat secara psikis dengan anak Anda.

Semakin sering anda berkomunikasi dengan anak dan anggota keluarga lainnya, maka semakin mudah pula Anda dan keluarga buat dapat menyelesaikan suatu masalah dan mencari jalan keluar apabila masalah datang menghampiri biduk rumah tangga Anda.



Demokrasi Memengaruhi Perkembangan Psikologis Anak

Demokrasi dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak. Jika demokrasi dalam keluarga dilakukan, anak bebas berpendapat dan mengkonsultasikan pendapatnya dengan orang tua, anak akan menjadi pribadi nan mudah menyesuaikan diri dengan tiap lingkungan baru. Anak pun nantinya akan memiliki kepercayaan diri nan lebih, entah itu dalam hal akademik maupun dalam lingkungan sosial.

Keberadaannya merasa diakui dan ia merasa memiliki arti bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. Jika pola-pola demokrasi dalam keluarga tak dilakukan, anak akan cenderung memberontak. Baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat karena ia ingin menunjukkan eksistensinya nan tak didengar atau tak diakui oleh lingkungan loka ia tinggal dengan cara nan keliru.

Oleh sebab itu, jangan ragu buat bersikap demokrat kepada anggota keluarga Anda, terutama pada anak nan beranjak remaja. Karena pada usia remaja seperti itu, anak akan mengalami perkembangan emosional nan membuat dirinya merasa ingin diakui secara konkret oleh kedua orang tua dan anggota keluarga lainnya.



Tips Menjalankan Prinsip Demokrasi dalam Keluarga

Jika anda masih bingung bagaimana cara nan tepat buat dapat mengaplikasikan prinsip demokrasi dalam keluarga, ikutilah serangkaian tips berikut ini.

  1. Tanyakan pendapat masing-masing anggota keluarga apabila akan melakukan sesuatu nan berimbas atau berhubungan dengan kondisi keluarga Anda.
  2. Beri waktu dan kesempatan spesifik buat anggota keluarga dalam mengeluarkan apa nan ingin mereka sampaikan.
  3. Beri klarifikasi kepada mereka mengenai sesuatu nan sudah, sedang, atau akan Anda lakukan demi kenyamanan keluarga Anda.
  4. Jangan biarkan diri anda diselimuti oleh rasa egois atau ingin menang sendiri saat berbicara dengan anggota keluarga.