Naruto Vs Pain - Konoha: Saksi Bisu Pertarungan
Naruto Vs Pain tidak henti mencuri perhatian pecinta anime nan satu ini. Sosok Naruto nan terkesan cerewet, gencar menjemput segala angan dan cita-citanya serta bahagia berjelajah alias hiperaktif. Ia pun tidak sporadis menggemparkan Desa Konoha dan semua itu Naruto lakukan agar penduduk desa tidak mencemoohnya lagi dampak agresi monster Rubah nan inheren di tubuh ninja remaja nan satu ini.
Tubuh Naruto dimasuki Kyuubi, si monster Rubah berekor sembilan. Lantas siapakah si sosok Pain? Ia merupakan tokoh terkenal Akatsuki nan merupakan sebuah organisasi kejahatan. Ya, Pain sukses menduduki jabatan ketua Akatsuki dengan keenam tubuhnya. Pain dikenal sebagai ninja pendatang dari Amegakure dan memburu Kyuubi nan ada dalam tubuh Naruto. Oleh sebab itu, maka terjadilah pergolakan sengit antara Naruto Vs Pain nan juga menggemparkan orang-orang di sekitar mereka.
Naruto Vs Pain - Perselisihan nan Tiada Hentinya
Perselisihan Naruto Vs Pain tidak berhenti di situ saja. Selain mengincar Kyuubi, Pain pun telah menghabisi nyawa Jiraiya nan merupakan guru Naruto. Seorang guru serba dapat ini mengawali kemunculannya di hadapan Naruto nan saat itu sedang berlatih keras bersama guru Ebisu. Melihat telatah seorang nan mencurigakan nan tidak lain ialah Jiraiya, guru Ebisu pun langsung menyerang lelaki tua itu. Namun sayang, aksinya dilumpuhkan dengan agresi kuchiyose nan sangat dikuasai Jiraiya.
Pada awalnya, Naruto sempat kesal dengan orang tua asing itu sebab telah menganggu ketenangan latihan bersama guru lamanya itu. Namun tidak lama kemudian, ia minta diajarkan jurus nan begitu mencuri perhatiannya itu, sehingga Jiraiya pun sudi buat melatih Naruto dengan berbagai jurus pamungkasnnya. Dengan kemampuan nan dibekali Jiraiya, perselisihan pun terus berjalan dengan kekuatannya masing-masing nan sungguh menakjubkan.
Naruto Vs Pain - Musuh Satu Guru
Siapa sangka, Pain tega membunuh gurunya sendiri, Lho? Ya, Jiraiya pernah mengajarkan berbagai jurus pada ketua organisasi kejahatan nan ingin menghancurkan Konoha ini. Namun, sebab terlalu banyak misteri kebusukan Pain nan diketahui Jiraiya, lelaki tua ini dilawan Pain dengan membabi buta. Jiraiya tahu di mana loka misteri Pain, planning apa saja nan dipersiapkan Pain, serta keinginan-keinginan Pain nan bahaya buat dibocorkan. Ya, pertarungan Naruto Vs Pain pun semakin sengit ketika Naruto harus menelan pil getir bahwa gurunya telah benar-benar tiada.
Mulanya, Jiraiya mencari Pain ke Amegakure. Dengan kemampuan telepatinya, Pain pun membaca situasi bahwa dirinya tengah diintai guru nan dulu pernah mengajarinya itu. Jiraiya ingin tahu banyak tetang salah satu muridnya itu. Ia terus memburu berbagai informasi tentang Pain, sebab risi dengan rencana-rencana busuknya. Setelah saling bertemu, rentetan jurus terdahsyat pun masing-masing mereka pamerkan. Saat pertarungan berlangsung, Jiraiya mampu menyerang Pain, namun Pain pun semakin bergeliat dengan beberapa jurus ampuhnya, sehingga gurunya itu mampu terkalahkan.
Dengan keadaan nan sulit, Jiraiya memanggil dua ekor kodok nan sungguh tua, Fukasaku dan Shima. Dua kodok itulah nan membantu penyerangan terhadap Pain, dan menyerang tubuh Pain hingga terkekeh. Jiraiya pun memerintahkan Shima buat mengirimkan warta ke desa Konoha perihal kejadian tersebut.
Dalam keadaan sekarat, Jiraiya mengingat perjalanannnya bersama murid-muridnya. Guru hebat ini pun mulai merasa bahwa Naruto-lah nan dulu pernah diterawang sang pertapa kodok raksasa nan pernah dijumpainya tiga puluh tahun silam, bukan Pain si tokoh ninja antagonis. Jiraiya pun memberitahu hal ini pada Naruto, sehingga semakin menyulutkan pertarungan tersebut.
Naruto Vs Pain - Konoha: Saksi Bisu Pertarungan
Tiga tahun lamanya, Jiraiya mengajari Naruto dengan tekun dan membuat ninja pecicilan nan satu ini semakin piawai dalam beberapa jurus. Jiraiya pun mengangkat Naruto sebagai murid resminya. Ketika Akatsuki menyerang kembali Konoha, maka Naruto harus bersiap menghadangnya dengan berbagai jurus pamungkas nan Jiraiya ajarkan. Di sisi lain, dengan sigapnya Pain pun terus berusaha buat menangkap Naruto.
Permusuhan Naruto Vs Pain pun didalangi oleh seseorang nan dianggap sebagai pemimpin Pain. Meskipun pada kenyataannya, Pain memiliki kekuasaan lebih di Akatsuki, sebab ia merupakan ketua organisasi penyerang Konoha ini. Orang tersebut mengharuskan Pain buat menangkap Naruto tanpa dispensasi dan tak mengenal kata gagal.
Lantas, seperti apa bukti diri dalang dari permusuhan tersebut? Diketahui bahwa ia ialah Tobi nan merupakan pelopor Akatsuki. Seperti nan diketahui, organisasi kejahatan ini beranggotakan lima ninja dengan kemampuan beragam, yaitu Pain, Konan, Zetsu, Kisame Hoshigaki, dan Madara Uchiha alias Tobi. Adu jotos pun semakin bergejolak ketika Konan meyakinkan Pain bahwa Naruto mampu terkalahkan. Konan terus membanggakan segala kemampuan dan keberanian Pain, serta meyakini betul bahwa Konoha akan menjadi saksi keberhasilan Akatsuki.
Di sisi lain, Naruto Cs pun terus melacak keberadaan musuh-musuh nan mengintainya di Konoha. Dengan sigapnya, ia terus mencari tahu siapakah di antara teman-teman Pain nan diam-diam tengah menginjakkan kakinya di Konoha. Untuk mempertajam kemampuannya, Naruto pun minta diajaril berbagai cara memanipulasi chakra nan begitu dikuasai Kakashi. Jika suatu waktu terjadi perselisihan Naruto Vs Pain, maka Naruto pun telah dibekali kemampuan memotong air terjun dan dengan chakranya ia juga bisa memotong daun.
Perlahan namun pasti, kekacauan pun terjadi di Konoha. Desa dimana loka Naruto bernaung pun diporak porandakan Akatsumi. Dengan setianya, Konan pun terus mendampingi Pain dalam menghancurkan Konoha. Hal ini menjadi pertarungan sengit antara Naruto Vs Pain. Uji kemampuan pun semakin diperlihatkan. Tubuh Pain pun kembali baru setelah sebelumnya dihabisi Jiraiya. Ya, satu tubuh baru sukses ia miliki dan mampu menopang permberontakannya di desa Konoha. Pain tidak terkalahkan dan tampak begitu kuat.
Di tengah pertempuran, naik pitam menyerang Kakashi. Tak mau diam, Tsunade pun mengelontarkan perintah kepada seeokor kodok buat memanggil Naruto ke Konoha, pemanggilan Naruto pun digagalkan sebab sang kodok sukses dihalau dan dihabisi nyawanya. Konoha pun semakin gawat dan tidak terkendali. Pertarungan belum benar-benar terjadi sebab Naruto tatkala itu tengah berkutat dengan tes percobaan dengan chakra Senjutsu.
Seiring berjalannya waktu, Naruto akhirnya menampakkan batang hidungnya seusai menyelesaikan latihannya. Ia semakin membaca situasi desanya dan merasa ada nan tak beres. Dengan sigapnya, Naruto meminta Tsunade buat menghentikan perlawanannya terhadap Pain. Di sinilah atmosmer pertarungan Naruto Vs Pain semakin terasa. Perlawanan-perlawanan semakin membahana dengan perkasa dan Naruto pun memperlihatkan kekuatan sage miliknya nan mengakibatkan satu tubuh Pain wafat di tangannya.
Untuk melumpuhkan Naruto, Pain pun mempertontonkan jurus kuchiyose no jutsu andalannya, namun semua itu sukses dihalau Naruto. Perkelahian Naruto Vs Pain makin memanas, bahkan Naruto pun terus menghajar dua tubuh Pain secara bersamaan. Pertarungan mulai mengendur ketika Pain tinggal memiliki satu tubuh, namun sayangnya itu bukan tubuh Pain nan asli. Penuh kegeregetan memang ujuk gigi Naruto Vs Pain ini. Walaupun Naruto seorang ninja nan tidak pernah kehabisan ide, di sisi lain kelicikan Pain pun seolah tidak kunjung surut.
Tubuh Pain ternyata berada dalam sebuah pohon nan tebuat dari kertas, berbarengan dengan Konan. Pertempuran pun diwarnai dengan perjuangan Hinata buat menyelamatkan Naruto. Hinata merasa bahwa temannya itu akan kalah tarung. Hinata begitu dongkol dengan sikap Pain, dan Pain pun tidak kalah menyerang Hirata. Pada akhirnya, Naruto mengeluarkan jurus terakhirnya. Ya, Pain terdampar tidak berdaya ketika rasengan mengenai tubuh kokohnya. Pertarungan Naruto Vs Pain ini memang menguras emosi dan Konoha pun menjadi saksi.