Dialog Lucu nan Menyehatkan
Obrolan lucu semakin sering menghampiri laman facebook, twitter ataupun telepon genggam. Obrolan lucu itu ada nan cukup lucu dengan kelucuan nan murni benar-benar lucu sebab memang menggelitik otak. Tapi ada juga obrolan lucu nan kelucuannya menjurus ke arah seksualitas. Tidak jadi masalah membuat obrolan lucu nan menjurus ke arah seks. Tapi hendaknya obrolan lucu ini disampaikan dalam suasana nan santai dan tak menyinggung siapa pun.
Dialog lucu itu akan membuat suasana menjadi santai. Kalau suasana santai, komunikasi dapat lebih mudah dilakukan dan kolaborasi akan terjalin latif sebab terlihat akrab dan bersahabat. Memang tak mudah menghadirkan kelucuan. Tetapi kalau memang jiwa seseorang itu periang, biasanya akan mudah tertawa terhadap kisah lucu. Kisah nan tak lucu pun terkadang dianggapnya lucu.
Orang-orang nan mudah tertawa itu, hayati ini dianggapnya penuh dengan lelucun nan dapat ditertawakan. Asalkan masih pada tahapan nan wajar, tertawa itu tak jadi masalah. Tertawa membuat banyak hal rumit terlihat mudah.
Dialog Lucu Buat Istri Ceria Lagi
Dialog lucu itu mampu membuat keceriaan hadir lagi. Tidak mudah membuat obrolan lucu. Dibutuhkan kecerdasan dan kepekaan agar obrolan lucu tak terdengar garing. Misalnya, seorang suami ingin membuat istrinya tak marah lagi kepadanya.
Suami: " Gelap. Kok gelap sih ."
Istri: (diam saja sambil melirik ke arah suaminya sekilas)
Suami: " Gelap banget ya di luar ."
Istri: " Matahari bersinar terik kok gelap (dengan nada sewot)."
Suami: " Gelap sekali sebab penerang hatiku sedang sewot. "
Istri: " Ich ... gak lucu ."
Dijamin kalau suami nan membuat obrolan lucu seperti ini, istrinya kan berhenti bersewot ria. Ketajaman pemikiran sang suami membuat istrinya mau bicara lagi kepadanya. Memang tak lucu kalau suami istri bertengkar lebih dari 4 jam sehari. Ketegangan dalam interaksi suami istri akan membuat hati galau dan memengaruhi kinerja kerja keduanya. Sangat krusial menghadirkan kehangatan cinta dengan dialog-dialog lucu nan membuat gemas.
Suami: " Panaaaaaaaaaaaaas ... ."
Istri: " Panas? Di luar hujan kok panas ."
Suami: " Aku gerah sebab hatimu masih panas (sambil menatap nakal ke istrinya)."
Suami nan sabar tidak harus diam, hanya penjadi pendengar dan tidak melayani kicauan istrinya nan sedang marah atau sedang sewot. Bila suami hanya diam, diamnya suami bisa menjadi penyakit fisik nan pada suatu saat akan datang agresi jantung atau darah tinggi nan tidak pernah terbayangkan.
Suami nan sabar ialah suami nan mampu menenangkan hati istrinya. Suami nan dapat membuat otak istrinya berputar dan memproses sesuatu agar menjadi penawar kegelisahan istrinya. Memancing membuat obrolan lucu ialah salah satu upaya suami agar dapat membuat istrinya tak terlalu tinggi memandang global dan tak terlalu terikat dengan dunia.
Orang-orang nan memandang global terlalu rumit, niscaya mudah kecewa dan mudah tersinggung. Kalau sudah mudah tersinggung dan mudah kecewa, bagi nan temperamental, keadaan tersebut akan membuatnya marah-marah. Oleh sebab itulah, obrolan lucu dihadirkan agar kemarahan itu tidak menjadi masalah nan lebih rumit lagi. Bagi seorang suami, dialog lucu ini sebagai wahana merayu dan mendamaikan suasana hati istrinya.
Suami: " Apel Malang ini warnanya apa ?"
Istri: " Apaan sih. Udah tahu warnanya kok tanya-tanya. "
Suami: " Aku hanya ingin kau tahu kalau apel Malang ini warnanya hijau ."
Istri: " Terus kenapa kalau hijau ?"
Suami: " Artinya sehijau saya nan tahu tentang cinta ."
Istri: " Sok romatis ."
Suami: " Ajari saya tentang cinta dong ."
Dialog lucu nan Tak Lucu
Ada orang nan dengan santai dan mudahnya bsia membuat obrolan lucu. Tapi ada juga orang nan begitu sulit buat membuat obrolan lucu. Obrolan lucu ini harus santai dan tidak boleh terlalu dipikirkan. Kalau terlalu memikirkan bagaimana membuat obrolan lucu, hasilnya biasanya kurang lucu.
Teori membuat obrolan lucu itu kata nan pandai membuat obrolan lucu, pertama ialah kepekaan dan kedua ialah kecerdasan. Orang-orang cerdas ini melihat sesuatu melebihi sesuatu itu sendiri.
A: " Orang tidur di Masjidil Haram itu enak ya ."
B: " Kok enak ?"
A: " Kalau tak bangun-bangun langsung digotong ke depan. "
B: " Kok bisa ?"
A: " Bisa. Kalau gak bangun-bangun ditidurkan di depan dan disholatkan ."
B: " Iya ya ."
Dialog lucu di atas akan terdengar lucu kalau berhenti hingga baris ke ketiga saja. Itu dapat terjadi kalau versus bicara (B) bisa menangkap maksud temannya (A). Tetapi kalau pun belum dapat membuat tertawa, obrolan lucu nan mungkin tak lucu tersebut cukup mudah dipahami dan obrolan tersebut cukup masuk akal.
A: " Ck ck ck ... kumis bapak itu melintang. "
B: " Tentu aja melintang. Kalau kumisnya membujur, gak dapat makan ."
Inilah salah satu obrolan lucu nan dapat tak lucu kalau versus bicara tidak dapat memahami maksud kata 'melintang' dan mambujur'. Tetapi kalau keduanya paham, kelucuan akan menjadi derai tawa. Derai tawa inilah nan akan membuat suasana menjadi lumer dan tak terlalu tegang.
A: " Kamu kok ngentuti aku ." (dengan nada marah)
B: " Salahnya kamu berdiri di belakangku. Kalau di depan artinya tak ngentuti. "
Dialog Lucu nan Menyehatkan
Hal-hal nan menyehatkan itu tak hanya soal makanan dan minuman dengan gizi seimbang, melainkan jiwa juga harus sehat. Kesehatan jiwa ini bahkan dapat memberikan imbas kepada kesehatan fisik. Jiwa nan sakit, fisik mungkin tak sakit, tetapi tatapan mata dapat membuat orang mengira orang nan sakit jiwanya ini ialah orang sakit atau bahasa kerennya, sakit jiwa. Membuat dan mendengarkan obrolan lucu dapat menjadi salah satu bentuk terapi nan dapat diberikan kepada orang-orang nan terlalu tegang memandang hidup.
Tertawa dapat membuat daya tahan tubuh bertambah. Selain itu, stres dapat diminimalisir. Tertawa itu ialah senam otak dan senam wajah. Tidak mengherankan kalau orang sering tertawa asal tak terlalu terbahak-bahak, terlihat jauh lebih muda dari usia sesungguhnya.
Otak orang nan mudah tertawa juga lebih cepat bereaksi dalam mengatasi rintangan hidup. Cara pandangnya terhadap sesuatu akan selalu positif. Kemalangannya bahkan dapat menjadi satu inspirasi buat membuat obrolan lucu.
Di sebuah loka kursus bahasa Inggris.
Siswa 1: " CV 3 (terdengar: Si Fitri)?"
Siswa 2: " Bukan, aku Ana ."
Lucukah obrolan nan dimaksudkan sebagai obrolan lucu di atas? Dapat jadi obrolan itu tak lucu sama sekali. Kelucuan itu akan mudah dibuat kalau hati juga sedang tak terlalu tertekan. Hati nan sedang tertekan terkadang tidak dapat memberikan respon nan cepat kepada obrolan lucu selucu-lucunya.
Sebaliknya kalau hati sedang senang, sesuatu nan sederhana saja dapat terlihat dan terdengar cukup lucu. Krusial juga buat menjaga hati agar tak terlalu tegang. Hati nan tegang akan membuat asam lambung bereaksi sehingga akan membuat penyakit maag. Penyakit maag akan mudah sekali kumat terutama ketika adanya tekanan pada pikiran. Jadi, menganggap satu obrolan itu lucu lebih baik daripada mencaci maki si pembuat dialog lucu.