Kebutuhan Intelektual

Kebutuhan Intelektual

Pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir, sesungguhnya tidak bisa dipisahkan. Pertumbuhan psikis anak berhubungan erat dengan perkembangan fisik dan motoriknya. Karena itulah psikologi perkembangan anak usia dini juga memperhatikan tumbuh bunga anak secara keseluruhan.

Mendidik anak bisa dikatakan sebagai suatu hal nan tidak begitu mudah buat dilakukan. Dalam hal ini, dibutuhkan pengetahuan nan cukup tentang bagaimana tipe pendidikan nan sinkron dengan pola tumbuh bunga anak, terutama anak usia dini.

Yang dinamakan anak usia dini ialah anak-anak nan masih bayi sampai anak nan siap buat masuk sekolah dasar. Pada usia ini memang dikatakan sebagai masa keemasan seorang anak dimana ia bisa mencerap segala hal dengan mudah dan di masa inilah kemampuan buat mencerap itu ada dan optimal.

Sedangkan di luar masa ini yaitu ketika anak sudah tumbuh dan berkembang di usia nan lebih dewasa lagi maka akan dirasa lebih sulit buat mendidik anak sinkron dengan nan diinginkan. Ibarat pepatah “mendidik anak ibarat menulis di atas batu dan mendidik orang tua ibarat menulis di atas air.”

Dalam hal mendidik anak usia dini ini orang tualah terutama ibu nan memiliki peran nan begitu besar. Karena memang keluargalah nan menjadi sekolah pertama dan primer bagi si anak. Di keluarga inilah anak memperoleh pendidikan pertamanya dan akan menjadi apa nan ditanamkan oleh kedua orang tuanya.

Dikarenakan hal nan telah disebutkan di atas maka orang tua, ibu dan ayah haruslah mengetahui dengan sahih seputar psikologi perkembangan anak usia dini. Dengan pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak usia dini ini, orang tua akan mengetahui hal-hal apa saja nan dibutuhkan dalam mendidik anak usia dini serta hal-hal apa saja nan boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam mendidik anak usia dini ini.

Pada usia dini inilah, masa terbaik buat mendidik anak. Karena apa nan diterima oleh si anak baik itu jelek atau baik, akan tertanam dengan kuat dalam diri si anak dan ia akan mengingatnya atay menggunakannya sampai ia tumbuh dewasa atau bahkan sampai ia tua.

Ambillah contoh Norma buat makan. Jika orang tua mendidik anak, baik dengan disadari atau tak oleh orang tua buat pilih-pilih dalam makan. Ia lebih suka makan itu dari pada makan ini dengan tak memakan apapun jenis makanan nan ada di hadapannya tanpa harus pilih-pilih. Hal ini akan terbawa sampai kapan pun.

Anak akan tumbuh menjadi anak nan suka pilih-pilih dalam hal makan. Tidak memakan apa pun nan ada di hadapannya dan menganggapnya sebagai sebuah nikmat nan telah diberikan Alloh kepadanya dan nan harus ia syukuri tanpa harus pilih-pilih.

Untuk mendukung dan mengoptimalkan tumbuh bunga anak, orang tua harus memberikan berbagai kebutuhan nan diperlukan anak sinkron psikologi perkembangan anak usia dini. Berikut berbagai kebutuhan anak nan mesti dipenuhi dan diperhatikan para orang tua.



Kebutuhan Fisik

Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan utama bagi seorang anak. Kebutuhan ini meliputi penyediaan makanan, loka tinggal, dan pakaian. Dengan terpenuhinya kebutuhan fisik, maka anakpun akan bisa berkembang.

Namun buat mendapatkan perkembangan nan optimal, pemenuhan kebutuhan fisik tentunya tidak sekedar menyangkut aspek kuantitasnya. Justru nan lebih krusial ialah kualitas dari makanan atau asupan gizi nan diberikan, kenyamanan loka tinggal, maupun kualitas baju nan diberikan.

Jadi memang buat bisa mendidik anak dengan optimal kebutuhan fisik ini haruslah terpenuhi terlebih dahulu. Misalnya tentang makanan, orang tua haruslah pandai-pandai buat memberikan makanan nan cukup nutrisi bagi si anak.

Apalagi sekarang banyak sekali jenis makanan nan mengandung zat-zat nan tak bersahabat dengan kesehatan tubuh anak atau justru tak mendukung pada perkembangan dan pertumbuhan anak.

Sebut saja makanan nan mengandung bahan pengawet, pemanis dan pewarna protesis serta bahan penyedap. Kebanyakan makanan sekarang selalu memiliki bahan-bahan ini. Bisa diusahakan bahwa si anak terhindar buat mengkonsumsi makanan nan terlalu banyak mengandung bahan-bahan tersebut.

Karena jika si anak terlalu banyak makan makanan nan mengandung bahan-bahan tidak menyehatkan tersebut, hal ini akan menyebabkan anak terserang beberapa penyakit atau justru mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.

Hal makanan ini memang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan anak. Dengan nutrisi nan lengkap dan cukup maka anak bisa tumbuh dengan optimal. Namun jika nutrisi nan diberikan salah atau kurang tepat maka ini pun juga akan mempengaruhi pertumbuhan anak bahkan anak dapat menderita penyakit atau bahkan mengalami kecacatan.



Kebutuhan Emosi

Pemenuhan kebutuhan emosi anak nan optimal akan mendukung tumbuh bunga anak menyangkut kepercayaan diri dan interaksi sosial dengan orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Kebutuhan emosi ini diberikan oleh orang tua melalui perhatian, afeksi dan kepedulian.

Orang tua haruslah mendidik anaknya dengan penuh kasing sayang sebab hal ini akan sangat berpengaruh terhadap si anak. Dengan didikan nan penuh kasih sayang, seorang anak juga akan tumbuh menjadi anak nan penyayang terhadap orang lain.

Lain halnya jika anak dididik dengan penuh kekerasan dan rasa benci. Anak pun akan tumbuh menjadi sosok anak nan tidak dapat menghargai orang lain dan selalu berbuat jelek kepada nan lainnya. Disinilah absolut dibutuhkan peran dari orang tua dalam mendidik anak.

Namun memang tuidak bisa dipungkiri bahwa kesulitan dalam mendidik anak sering kali membuat orang tua hilang kendali. Maksud hati bukanlah buat mengajarkan kekerasan tapi melihat anak nan masih belum dapat menuruti apa nan tanamkan kepadanya, orang tua menjadi marah dan berbuat kasar.

Dalam kondisi seperti ini, orang tua haruslah mampu buat mengontrol emosi. Menanamkan dalam dirinya bahwa apa nan dilihat anak akan selalu dicontoh dan ditiru. Apa nan dirasakan anak, itu akan membekas dalam ke hatinya.

Dengan lingkungan nan aman dan membuat anak merasa nyaman dan terlindungi akan sangat membantu tumbuh bunga anak menjadi sosok pribadi nan matang, tak mudah emosial dan bertanggung jawab.

Orang tua juga harus pintar-pintar memilihkan lingkungan nan baik buat pendidikan anak. Karena lingkungan inilah nan menjadi sekolah kedua bagi anak. Lingkungan juga memiliki peran nan sangat besar dalam membentuk kepribadian seorang anak.

Jika lingkungan mengajarkan kebaikan maka anak pun juga akan menirunya namun jika lingkungan mencontohkan keburukan, anak pun juga akan menerimanya sebagai hal nan lumrah dan wajar.



Kebutuhan Intelektual

Perkembangan intelektual anak merupakan salah satu aspek krusial dalam psikologi perkembangan anak usia dini. Gerakan anak nan lincah dan bergerak maju memperlihatkan perkembangan intelektualitas nan sangat potensial. Sebaliknya, anak nan terlalu diam justru perlu dirangsang buat mengembangkan aspek intelktualitasnya tersebut.

Namun sayangnya, banyak orang tua nan justru seakan terbebani dengan anak nan terlalu lincah dan menganggapnya sebagai kenakalan sehingga sering diredam dan dimarahi. Bila ini dilakukan justru bisa menghambat perkembangan intelektualitas anak.



Kebutuhan Sosial

Proses peniruan terhadap orang-orang terdekat merupakan cermin kebutuhan sosial anak. Karena itulah seorang anak perlu dikenalkan dengan global sekitarnya. Hal ini krusial agar anak lebih memahami eksistensinya di tengah kehidupan sosialnya.

Terutama agar anak tak merasa rendah diri dan takut saat harus bermain bersama temannya, mulai masuk play group maupun saat masa sekolah. Kebutuhan sosial nan terpenuhi dengan baik akan mendorong anak mengembangkan aspek lainnya dalam dirinya.

Anak juga merupakan makhluk sosial nan membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Dengan bersosialisasi dengan lingkungan luar, anak akan menerapkan apa nan telah ia peroleh dalam keluarganya. Selanjutnya anak juga akan melakukan penggombinasian terhadap apa nan ada di lingkungan dengan apa nan sudah ia terima di keluarganya.



Kebutuhan Moral

Psikologi perkembangan anak usia dini menyangkut masalah nilai dan moralitas sebenarnya tak dapat dilepaskan dari aspek emosi maupun intelektualitas. Namun seperti diungkapkan dalam Teori Tabularasa, seorang anak ibarat lembaran putih nan sangat ditentukan oleh lingkungannya.

Karena itulah, pembekalan terhadap faktor nilai dan moralitas sangat krusial ditanamkan kepada anak sejak dini agar anak memiliki bekal dalam menilai pengaruh dari sebuah sistem tata nilai nan lebih besar.

Anak ialah aset primer bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Untuk itu semua pihak berperan buat bisa mencetak anak menjadi anak nan berkualitas. Psikologi perkembangan anak usia dini akan membantu meraih tujuan ini.