Wisata Belanja

Wisata Belanja

Batam nan lokasinya dekat dengan Singapura, memiliki berbagai loka makan nan khas. Sebagian wisatawan nan berkunjung ke Batam biasanya mencari loka Wisata Masakan Batam nan kebanyakan dipengaruhi oleh selera Melayu.



Batam Kota nan Strategis

Kota ini menempati posisi strategis sebab terletak di jalur pelayaran internasional. Kota nan menjadi saksi perjuangan dari Laksamana Hang Nadim dalam mengusir penjajah ini terletak di Kepulauan Riau dan menjadi kota terbesar di pulau nan sarat dengan perbedaan makna Melayu itu.

Luas daratan kota ini 1.5 kali dari luas Singapura nan menjadi tetangganya yakni 1.040 km persegi. Iklim nan ada dikota ini ialah iklim tropis dengan dataran nan berbukit serta memiliki banyak lembah.

Tanah nan ada di Batam ini dapat dikatakan nisbi kurang fertile sebab berjenis tanah merah. Meski dikaruniai tanah nan kurang subur, tapi ada aspek lain nan membuat Batam tampak menggoda bagi orang lain buat mengunjunginya.

Letak kota Batam sangat strategis. Kota ini bersebelahan dengan Selat Singapura dan Malaysia di bagian utara, berbatasan dengan Kabupaten lingga di sebelah selatan, dengan Kabupaten Karimun di barat serta arah timur dengan Pulau Bintan dan Tanjung Pinang.

Hal ini menjadikan kota Batam sebagai jalur nan harus dilewati oleh banyak pedagang mulai dari skala kecil sampai pedagang raksasa. Hal itu sebab sebagai jalur pelayaran internasional menyebabkan kota ini mampu menjadi daya tarik bagi orang luar buat mendapatkan laba di sana.

Hal ini dapat dipahami sebab dengan besarnya arus pedagangan, maka akan menimbulkan multiplier effect bagi bidang usaha lainnya seperti semakin pesatnya kawasan hiburan, semakin maraknya pusat perbelanjaan dan sebagainya. Multiplier effect ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi kota Batam langsung menanjak.

Dengan tujuan mula menjadikan pulau Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, mendorong pemerintah Indonesia membuat keputusan buat menjadikan pulau Batam sebagai daerah industri.

Untuk mewujudkannya, planning ini didukung sepenuhnya oleh Badan Otorita Batam (BOB) atau nan lebih dikenal sebagai Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.

Program ini terjadi pada tahun 70-an tepatnya dengan dikeluarkannya keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973. Hal ini sebab kota Batam merupakan kota nan menempati posisi strategis.

Berada di ujung pulau Indonesia serta berdekatan dengan Malaysia dan negara maju Singapura membuatnya menjadi salah satu kawasan nan terhubung dalam jalur pelayaran internasional. Dalam catatan sejarah, pengembangan pulau Batam melewati 3 periode, yaitu sebagai berikut.



1. Periode Masa Lampau

Sejarah pulau Batam dapat ditelusuri sewaktu buat pertama kalinya Bangsa Mongolia dan Indo-Aryans pindah dan menetap di kerajaan Melayu, yaitu sekitar tahun 1000 M sebelum kerajaan Islam Malaka dan Bintan berdiri. Waktu itu kolonial Belanda, Inggris, dan Portugis belum menginjakkan kaki di pulau Batam.

Pada 1513 M, pulau Batam telah menjadi bagian dari kerajaan Johor. Penduduk Pulau Batam diisi oleh orang-orang Melayu nan dijuluki sebagai orang Selat atau orang Laut. Dalam versi lain, sejarah tentang pulau Batam ini diceritakan telah dihuni oleh orang selat pada abad 14 atau berkisar pada tahun 1300 M.

Orang-orang selat ini menghuni pulau ini sejak kerajaan Tumasik masih berdiri. Kerajaan Tumasik sekarang bernama Singapura, sebuah negara kecil tapi sangat maju nan ada di Asia.

Pasa saat itu, kekuasaan berpusat di Bentang nan hari ini dikenal sebagai pulau Bintan serta dipimpin oleh Laksamana Hang Nadim. Pada saat itu, Laksamana Hang Nadim aktif mengusir penjajah.

Nama pahlawan ini sekarang diabadikan menjadi nama bandara di kota Batam yakni Bandara Hang Nadim. Setelah kepemimpinan Laksamana Hang Nadim, estafet selanjutnya dipegang oleh Sultan Johor hingga sampai pertengahan abad 18. Pada masa itu, Kerajaan Malaka sedang dalam masa jaya-jayanya.



2. Periode Pendudukan Kolonial

Keberadaan selat Malaka pada abad ke 18 rupanya begitu menggoda kaum penjajah buat menguasainya. Keberadaan selat ini sukses memuncukan rivalitas antara Inggris dan Belanda agar dapat menguasai perdagangan di perairan selat tersebut.

Pada saat itu, Bandara Singapura berkembang sangat pesat, sehingga mendorong Belanda melakukan berbagai taktik agar keinginannya buat menguasai perdagangan Melayu dapat berhasil.

Hal ini menyebabkan banyak para saudagar nan datang dengan sembunyi-sembunyi menyusup ke Singapura. Sedangkan pulau Batam nan berbatasan dengan Singapura menjadi loka favorit bagi para pedagang buat berlindung dari gangguan tentara belanda nan sedang berpatroli.

Pada abad ke 18 ini, Lord Minto dan Raffles dan kerajaan Inggris melakukan transaksi barter dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda nan berakibat kepada penyerahan pulau Batam nan disebut sebagai kembarannya Singapura itu jatuh ke tangan Belanda.

Orang nan menjadi penguasa Batam buat pertama kalinya ialah Nong Isa atau Raja Isa bin Raja Ali. Nong Isa ini mendapat perintah langsung dari Sultan Riau dan Yang Dipertuan Muda Riau buat memerintah kawasan Nongsa dan daerah di sekitarnya.

Kawasan Nongsa dan daerah disekitarnya ini nan sekarang dikenal sebagai pulau Batam. Surat perintah dari Sultan Riau dan Yang Dipertuan Muda Riau tertanggal 22 Jumadil Akhir 1245 atau bertepatan dengan kalender Masehi, yakni tanggal 18 Desember 1829.

Tanggal ini nan kemudian ditetapkan sebagai tanggal hari jadi kota Batam. Pada awal mulanya, kota Batam bernama pulau Batang. Sejarah tentang asal usul nama ini tertulis di sebuah peta nan digunakan oleh VOC pada tahun 1675. Peta ini sampai sekarang tersimpan rapi di Universitas Leiden Belanda.



3. Periode Globalisasi

Pada tahun 1960-an, Batam menjadi daerah nan ditunjuk dan ditetapkan sebagai basis logistik buat minyak bumi nan bersumber di pulau Sambu, sebuah kota nan berumur sangat tua.

Usianya lebih dari 1 abad nan berarti lebih tua dari usia kota Batam nan sampai sekarang menjadi loka tujuan buat berinvestasi, melakukan kegiatan ekonomi, perdagangan, alih kapal serta jasa nan terletak di bagian barat Pulau Sumatera itu.



Kuliner Kota Batam

Berikut ini beberapa hidangan nan menjadi wisata masakan Batam dan sulit dijumpai di kota lain.



1. Siput Gonggong

Jangan takut mendengar namanya. Ya, sebab jenis makanan nan satu ini tak benar-benar dapat bersuara seperti anjing. Ia ialah homogen seafood berupa siput bercangkang keras nan ukurannya sekitar 5 cm, berbentuk panjang, dan cangkangnya sering dijadikan kerajinan tangan berupa tirai.

Penyajiannya nan utuh berikut cangkangnya membuat selera makan menjadi bertambah. Enak sekali disantap dengan saus spesifik nan memang menjadi karakteristik khas hidangan siput gonggong. Mengeluarkan dagingnya sangat mudah. Tinggal mencungkil dengn lidi, maka siput sudah siap disantap.



2. Sup Ikan Batam

Lokasi pulau Batam nan dikitari lautan membuat hidangan wisata masakan Batam pun kebanyakan berupa hasil laut. Contohnya sup ikan Batam. Sebagaimana biasanya hidangan sup, maka sup ikan Batam juga dihidangkan dalam kuah.

Ikan nan digunakan sebagai bahan primer sup ialah ikan tenggiri. Namun, sup ini terasa segar dan tak berbau amis sebab penggunaan belimbing wuluh dan irisan tomat hijau didalamnya. Sup ini beraroma sedap dan nikmat sekali disantap dalam keadaan hangat.



3. Mie Lendir

Yang menjadikan hidangan ini berbeda dari makanan berbahan mie lainnya adalah, saus kacang nan dilumurkan pada bagian atas mie kuning. Saus ini kental dan dilengkapi dengan berbagai macam campuran bumbu sehingga nampak sedikit kental dan berlendir. Penyajiannya dilengkapi dengan tauge, dan juga telur rebus.

Dilengkapi dengan cabe rawit bagi Anda nan menyukai hidangan pedas, mie ini pantas menjadi pilihan. Kawasan Batam menjadi pintu masuk bagi wisatawan asal Singapura dan Malaysia nan ingin berlibur ke Indonesia. Oleh sebab itu, di Batam juga banyak sekali terdapat waralaba merk asing, nan menjadi saingan dari hidangan lokal.

Namun, penggemar dari wisata masakan Batam niscaya akan selalu mencari hidangan khas Batam sebab rasanya memang lebih nikmat dari pada hidangan ber-merk asing nan ada di sana.



Wisata Belanja

1. Batam City Square

Batam City Square letaknya di Penuin. Batam City Square merupakan pusat perbelanjaan nan menyediakan produk mancanegara dengan majemuk variasi baik dari rona maupun dari bentuknya seperti baju, sepatu, cincin dan aksesoris lainnya. Untuk sampai ke Batam City Square Anda bisa menggunakan kendaraan generik .



2. Panbill Mall

Panbill Mall terletak di Muka Kuning. Panbill Mall menyediakan keperluan sehari-hari juga berbagai masakan kuliner khas batam. Pusat perbelanjaan nan terletak di kawasan industri Muka Kuning ini, dipenuhi dengan banyaknya toko-toko. Dengan menggunakan kendaraan generik taxi dari Nagoya 15 menit, dari pelabuhan batam center 7 menit, dan 20 menit dari Bandara Hang Nadim.



3. Mega Mall

Mega mall terletak di Batam Centre. Mega mall ini dekat dengan pelabuhan internasional. Berbagai toko bermerk seperti Levi’s, Wrangler, Adidas,Matahari Dept.Store juga ada di Mega mall.

Mega mall juga menawarkan berbagai loka makan seperti KFC, A&W, Es Teler 77 buat mengisi perut Anda dan lainnya. Shuttle bus spesifik dari hotel-hotel loka penjemputan atau memakai angkutan generik menuju Batam Centre dapat Anda gunakan buat sampai di Mega mall.



4. Diamond City Mall

Diamond City mall terletak di Jodoh. Bila Anda membutuhkan keperluan muslimah di Diamond City mall nan berkualitas di loka ini tempatnya. Diamond City mall menjual produk-produk luar dan dalam negeri sebab dilengkjapi dengan department store.

Bila Anda dari Hang Nadi, memerlukan waktu 45 menit, jika dari Nagoya 7 menit, dari pelabuhan batam center 15 menit, dan jika dari pelabuhan harbour kurang lebih waktunya 5 menit.