3. Rendemen Efektif
Tebu
Siapa nan belum mengenal tanaman berbuku ini? Tanaman nan memiliki nama latin Sacharum officinarum ini merupakan keluarga Graminae atau rumput-rumputan dan memiliki jangka waktu hayati paling lama hanya satu tahun. Di Indonesia tanaman ini banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatera. Selain di Indonesia, tanaman ini dapat hayati di daerah beriklim udara sedang sampai panas juga tumbuh di lebih dari 200 negara.
Bahkan negara India menduduki posisi kedua sebagai produsen terbesar sedangkan negara Brazil sebagai negara penghasil komoditi ini nan terbesar. Seperti nan sempat disinggung di paragraf sebelumnya bahwa tebu bisa hayati di daerah beriklim udara sedang sampai panas.
Namun juga perlu diperhatikan kondisi tanah loka tanaman ini tumbuh. Kondisi tanah nan mendukung pertumbuhannya secara optimal yaitu tanah nan kering-kering basah. Karakteris tanah seperti ini meliputi: curah hujan kurang dari 2000 mm pertahun, PH tanah lebih dari 6,4 sehingga tak terlalu asam, serta posisi ketinggian tanah atau huma nan kurang dari 500 meter di bawah permukaan bahari (dpl).
Daur Kehidupan Tebu
Daur kehidupan tanaman tebu ada 5 fase :
1. Fase Perkecambahan
Fase ini dimulai dari pembentukan taji pendek dan akar stek pada umur 1 minggu dan berakhir dengan fase kecambah yaitu pada umur 5 minggu.
2. Fase Pertunasan
Fase ini berlangsung mulai berumur 5 minggu sampai umur 3,5 bulan.
3. Fase pemanjangan batang
Fase pemanjangan batang ini terjadi pada saat berumur 3,5 bulan sampai 9 bulan.
4. Fase Kemasakan
Fase ini berlangsung setelah pertumbuhan vegetative menurun dan sebelum batang mati. Fase di mana gula nan terdapat di dalam batang mulai terbentuk secara optimal ini kurang lebih terjadi pada bulan Agustus dan setelah itu rendemen (kadar kandungan gula didalam batang nan dinyatakan dengan persen) berangsur-angsur berkurang. Termin pemasakan ini disebut juga termin penimbunan rendemen gula.
5. Fase Kematian
Rendemen Tebu Rendemen ialah kadar kandungan gula nan berada di dalam batang tebu nan dinyatakan dengan sapta persen. Seandainya rendemen 10 % artinya dari 100 kg nan digilingkan di pabrik gula akan diperoleh gula sebanyak 10kg.
Untuk sekedar tambahan pengetahuan rendemen dibagi menjadi 3 klasifikasi:
1. Rendemen Contoh
Rendemen ini digunakan buat mengetahui apakah suatu kebun sudah mencapai masak optimal atau belum. Dengan rendemen contoh bisa diketahui citra suatu kebun memiliki taraf rendemen nan sudah ada sehingga bisa diketahui kapan kapan waktu nan tepat buat menebang dan kapan tanaman mencapai taraf rendemen nan memadai.
2. Rendemen Sementara
Perhitungan ini dilakukan buat membagi hasil gula, namun sifatnya masih sementara.Hal ini buat memenuhi ketentuan bagi hasil gula agar dilakukan secepatnya setelah hasil panen petani digiling, sehingga petani tak menunggu terlalu lama sampai selesai giling, namun diberitahu lewat perhitungan rendemen sementara.
Cara mendapatkan rendemen sementara ini ialah dengan mengambil nira perahan pertama nan digiling buat dianalisis di laboratorium. Dengan begitu akan diketahui berapa besar rendemen sementara tersebut.
3. Rendemen Efektif
Rendemen dengan nama lain rendemen terkoreksi atau rendemen konkret ini merupakan rendemen hasil perhitungan setelah selesai penggilingan dalam jangka waktu tertentu.Perhitungan rendemen efektif ini dilakukan dalam jangka waktu 15 hari nan biasanya disebut 1 periode giling sehingga seandainya pabrik gula mempunyai hari giling 170 hari maka jumlah periode giling ialah 170/15 = 12 periode.Hal ini berarti terdapat 12 kali rendemen konkret atau efektif nan dapat diperhitungkan dan diberitahukan kepada petani.
Kandungan dan Manfaat TebuTanaman gula ini bukan hanya sekedar dijadikan bahan standar gula pasir dan vitsin saja. Beberapa zat nan terkandung di dalam airnya juga dapat digunakan sebagai obat alternatif buat penyakit tertentu.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa kandungan zat nan ada dalam tanaman tersebut beserta manfaatnya.
1. Octacosanol
Senyawa octacosanol memiliki khasiat buat menurunkan kadar kolestrol di dalam darah, menghambat penumpukan plak nan ada pada dinding pembuluh serta memberikan konservasi terhadap oksidasi protein darah.Berdasarkan hasil penelitian nan dilakukan oleh National Center for Scinetific Research Havana Kuba mengatakan bahwa senyawa homogen alkohol rantai panjang ini mampu menekan sintesa kolestrol nan diproduksi di dalam hati.
Hal ini ditunjukkan dari adanya pengaturan enzim reductase HMG-CoA nan membatasi laju sintesa kolestrol.Mengkonsumsi octacosanol dalam waktu jangka panjang nan efektif buat menurunkan dan mengontrol kolestrol darah tanpa imbas samping ini membuat penderita penyakit diabetes kondusif mengkonsumsi tanaman gula ini.
Cara pengkonsumsiannya pun cukup sederhana. Untuk mengkonsumsi segelas air tebu bisa diperoleh dari 4-5 ruas batangnya. Pertama jupas dahulu kulitnya nan keras dengan menggunkan pisau nan sekiranya tajam dan mudah buat digunakan. Setelah dikupas kulitnya lalu dicuci batangnya, langkah terakhir ialah pemerasan buat diambil airnya.
Pemerasan tadi bisa dilakukan secara sederhana atau secara mekanik yakni dengan mesin giling. Hasil perasan airnya bisa dikonsumsi dua kali sehari. Akan bertambah nikmat saat diminum saat cuaca lumayan panas.
2. Sakaran-senyawa antidiabetik
Meskipun gula pasir berbahan standar tebu, namun senyawa nan mampu mengatasi penyakit diabetes ini tak dapat ditemukan pada gula pasir sebab dalam pengolahan menjadi gula pasir senyawa ini hilang pada proses pemanasan. Senyawa nan tersisa dari hasil pemanasan ini ialah sakarosa nan justru menjadi pencetus diabetes.
Maka apabila ingin mendapatkan khasiat dari Sakaran atau senyawa antidiabetik bukan mengkonsumsi gula pasir nan justru menjadi pantangan bagi penderita diabetes, melainkan kandungan senyawa tersebut bisa diperoleh air perasannya.
3. Asam Lemak
Kandungan asam lemak pada air tebu memiliki imbas anti radang dan analgetik (obat penghilang nyeri). Itulah mengapa tanaman gula ini dapat dijadikan obat tradisional multifungsi contohnya antiracun, antiseptic, pengencer dahak, obat lambung, mengobati kanker paru-paru, beberapa tumor, serta pengobatan gonore dan gangguan vagina.
Selain begitu banyak khasiat nan diperoleh dari tanaman ini seperti nan telah dipaparkan di atas, ada juga khasiat nan lain nan dapat didapatkan dari air perasannya antara lain:
- Untuk meredakan jantung nan berdebar cukup sediakan tiga genggam akar tanaman tebu hitam. Setelah dicuci, akar tanaman tersebut direbus dengan dua gelas air nan telah mendidih. Air didihan dibiarkan hingga tinggal satu gelas. Dosisnya cukup 2 kali sehari.
- Untuk menurunkan demam cukup dengan memeras tanaman tersebut buat diambil airnya lalu diminum.
- Untuk meredakan batuk dibutuhkan 3-5 ruas batang tebu hitam.
Untuk pengobatan setelah dikupas dan dicuci, batang dari tanaman tersebut bisa langsung dihisap dan diminum airnya. Atau dapat juga dibakar terlebih dahulu, kemudian dikupas lalu diperas buat mengambil airnya.
Ampas Tebu Jangan Dibuang
Di beberapa daerah nan dekat dengan lokasi budidaya komoditas gula dan pabrik gula akan sering dijumpai menumpuknya limbah berupa ratusan kilo ampas tanaman tyersebut. Meskipun ampas tersebut memilik serat nan kasar, namun limbah ini berpotensi sebagai bahan pakan ternak.
Ampasnya terdiri atas 47 % karbon, 6,5 % hidrogen, 44 % oksigen dan abu nan memberikan asupan nutrisi bagi terhadap ternak.Dalam pengelolaan sebagai pakan ternak tiap 1 ton ampas tebu, bahan dan takaran nan perlu dicampurkan dalam proses fermentasi ini antara lain:
1 kg mikroba/starbio, 1 kg pupuk urea serta masing-masing 200 gr buat pupuk TSP dan ZA. Penambahan bahan-bahan tersebut memiliki peran masing-masing dalam pembuatan pakan ternak menggunakan ampas nan sudah disiapkan tadi. Mikroba/starbio diberdayakan buat mengurai lignin dan selulosa serat kasarnya sehingga mudah dicerna oleh pencernaan hewan ternak terutama sapi.
Sementara urea dibutuhkan buat meningkatkan kadar protein pada ampas tanaman dan sumber nitrogen nan berperan sebagai pendorong aktivitas mikroba dalam proses penguraian.Penggunaan pupuk TSP sebagai sumber fosfor sedangkan ZA sebagai sumber sulfurnya.