Gaya Berhubungan Seksual nan Diizinkan

Gaya Berhubungan Seksual nan Diizinkan

Beraneka cara penulisan dan penggambaran tentang gaya berhubungan seksual nan ada di berbagai media, baik koran, majalah, buku, maupun media digital. Ada nan menggambarkan gaya berhubungan seksual dengan begitu vulgar dan tanpa menggunakan kata-kata nan berbalut majas nan dimaksudkan buat melembutkan arti.

Ada juga nan menggambarkan dan mendeskripsikan gaya berhubungan seksual dengan begitu terselubung dan malu-malu seperti kucing nan sedang tidur. Penggambaran dan pendeskripsian itu dimaksudkan buat membuat para pembaca paham bahwa ada majemuk gaya berhubungan seksual.



Haruskah Gaya Berhubungan Seksual Dipelajari?

Tidak ada lagi kata tabu apalagi rasa risih ketika berbicara tentang gaya berhubungan seksual. Anak remaja pun sudah mengenal gaya berhubungan seksual. Terbukanya global maya dan sensor nan kalah cekatan dengan kecepatan internet, membuat orang semakin mudah dan semakin muda dalam usia mendapatkan informasi nan berkaitan dengan gaya berhubungan seksual.

Belum lagi penulis novel nan terkadang membuat penggambaran gaya berhubungan seksual itu tanpa ada selimut atau kabut kata nan dipakai. Semuanya membuat para pembaca atau para pemirsa menjadi 'tertekan' otaknya buat memahami semua hal nan berkaitan dengan gaya berhubungan seksual itu dengan begitu terang-benderangnya.

Di kantor, di loka nongkrong, banyak sudah orang nan tak ada sungkannya berdiskusi tentang gaya berhubungan seksual. Rasanya lidah begitu enteng membicarakan hal nan dulunya dianggap bahan dialog nan tak boleh terdengar oleh banyak orang.

Zaman keterbukaan ternyata benar-benar membuka segalanya. Apa nan dulu tersembunyi dengan rapi di balik tabir sutra ungu, kini menjadi bening sebening air sungai di kaki gunung hingga bebatuan dan ikan-ikan nan berenang terlihat dengan jelas. Pembicaraan tentang gaya berhubungan seksual itu sudah seperti rasa imbas rumah kaca nan begitu dahsyat hingga memanaskan bumi dan seantero alam semesta.

Haruskah gaya berhubungan seksual itu dipelajari? Jawaban singkat, padat, cepat ialah YA! Gaya berhubungan seksual itu perlu dipelajari. Yang menjadi masalah sedikit ialah bagaimana cara mempelajari tanpa harus mempermalukan diri sendiri di depan generik apalagi harus terjebak ke dalam dosa? Bagaimanapun terbukanya informasi tentang gaya berhubungan seksual, masih ada orang nan belum paham dan belum mengetahui bagaimana mempelajari gaya berhubungan seksual dengan sopan dan tak menimbulkan fitnah.

Segala sesuatu itu memang harus dari niat. Begitupun dengan mempelajari gaya berhubungan seksual. Agar keharmonisan pasangan suami istri terjaga, mempelajari gaya berhubungan seksual itu harus berdua. Mendiskusikannya juga harus berdua. Keterbukaan pasangan suami istri ini akan menambah gairah dan kedekatan mereka secara batin.

Semua hal nan berkaitan dengan interaksi seksual ataupun gaya berhubungan seksual, dianggap sakral dan menjadi salah satu aktivitas ibadah nan berpahala cukup besar. Asalkan sebelum melakukan interaksi seksual itu didahului dengan doa. Doa nan lembut dan penuh pengharapan dan diucapkan dengan penuh kepasrahan itu akan membuat suasana sebelum berhubungan seksual semakin syahdu dan romantis.

Bila waktu dan loka memungkinkan, sebelum berhubungan seksual itu, kedua suami istri berwudhu, lalu dengan lembut dan mengharap ridho Allah Swt mereka berdo'a. Selanjutnya dengan sangat lembut dan perlahan mereka menikmati setiap detik kebersamaan itu dengan cinta dan afeksi tanpa saling menyakiti baik secara fisik maupun secara mental.

Belaian penuh cinta dari dalam lubuk hati nan terdalam itu akan mampu menggairahkan tubuh dan memanaskan otak buat 'berpetualang' dalam balutan selimut gaya berhubungan seksual nan diizinkan. Mempelajari gaya berhubungan seksual secara bersama-sama itu akan membuat perkembangan mental dan psikologis keduanya berjalan seiring sehingga salah satu pihak tak harus monoton menjadi pembimbing.

Bagaimanapun pandainya seorang guru, bila dia tak dapat belajar dari apa nan diajarkannya atau dia tak mendapatkan satu pelajaran dari muridnya, terkadang guru tersebut akan diterpa kebosanan dan kekeringan jiwa dampak ilmunya nan tersedot. Begitupun pasutri nan salah satunya selalu menjadi guru bagi nan lainnya, maka suatu masa nan selalu berperan sebagai pembimbing itu tak lagi mendapatkan kegunaan dari bimbingannya sendiri.

Hukum saling memberi dan menerima itu sine qua non dalam interaksi suami istri. Bila hukum saling memberi dan menerima itu telah pudar, pudarlah pula perahu rumah tangga tersebut sebab keduanya tak mampu berkembang bersama secara spiritual.



Dari Mana Belajar Gaya Berhubungan Seksual?

Gaya berhubungan seksual itu dapat dipelajari dari hadist dan Al-Quran. Mengapa harus belajar dari sumber nan terasa sangat agamis? Ketika mata memandang sesuatu nan akan membangkitkan gairah seksual bukan dari nan semestinya boleh dilihat, biasanya fantasi dan khayalan itu akan semakin liar. Kalau keliaran fantasi dan khayalan tak mampu dikendalikan, petaka dan musibah telah menganga menanti datangnya tubuh terlempar ke dalam jurang petaka dan musibah tersebut.

Begitu banyak informasi dari sumber nan sahih tersebut nan berkaitan dengan gaya berhubungan seksual. Misalnya, setiap pasangan suami istri 'wajib' mengetahui tentang anatomi tubuh. Dari pengetahuan tentang anatomi tubuh tersebut akan diketahui titik-titik nan dapat membangkitkan gairah seksual masing-masing.

Keunikan setiap individu akan menggiring keduanya buat saling memahami. Terutama bagi seorang suami nan mempunyai lebih dari satu istri. Gaya berhubungan seksual dengan istri A harusnya tak dipakai dengan istri B dan sebalikknya walaupun tujuan dan 'peralatan perang' nan dipakai sama.

Selain mengetahui anatomi tubuh dan titik-titik sensitif, pasangan suami istri itu juga hendaknya tahu kondisi kejiawaan dan kata-kata pujian nan disampaikan yang mesra. Kata-kata tersebut dapat juga membangkitkan gairah keduanya. Hal ini sebab rasa percaya diri nan tinggi akan membuat keduanya mencapai kenikmatan duniawi nan sesungguhnya bersama-sama tanpa ada nan merasa 'ditinggalkan'.

Mengapa keduanya harus merasakan nikmat dari gaya berhubungan seksual secara bersama? Tanpa keduanya meraih kepuasan bersama, interaksi suami istri itu akan menjadi bagai tali hampir putus. Tapi kalau kenikmatan itu dirasakan berdua, interaksi keduanya bagai tali nan semakin kokoh dan kuat.



Gaya Berhubungan Seksual nan Diizinkan

Ada banyak gaya berhubungan seksual nan diizinkan oleh Islam. Intinya Islam tak melarang gaya berhubungan seksual apa pun. Tapi ada satu nan tak diizinkan, yaitu melalui lubang pembuangan bagian belakang. Mengapa hal ini dilarang?

Tiada satu pun embargo Allah Swt nan diberitakan tanpa maksud buat melindungi umatnya. Tidak adanya 'pelumas' nan mampu dihasilkan oleh lubang bagian belakang tersebut niscaya akan menimbulkan rasa sakit dan akan mengakibatkan kerusakan jaringan hingga menimbulkan rasa sakit lainnya ketika akan mengeluarkan kotoran dari lubang tersebut.

Gaya berhubungan seksual dari lubang belakang itu juga terlihat seperti gaya hewan nan haram dimakan. Sebagai makhluk nan tercipta paling sempurna, manusia hendaknya menjaga adab dan terus bersyukur menata hatinya agar tak terlihat seperti hewan nan martabatnya niscaya di bawah manusia.

Gaya berhubungan seksual sambil berdiri, duduk bahkan jongkok tak masalah asalkan kalau dapat pasangan suami istri itu tak melakukannya dengan terlalu terbuka. Bagaimanapun ada makhluk Allah Swt nan bernama malaikat nan selalu ada di dekat manusia. Makhluk nan sangat patuh kepada Allah Swt ini merasa sangat malu ketika melihat adegan gaya berhubungan manusia nan sangat terbuka tanpa tabir ataupun penghalang penglihatan mereka.

Namun semua gaya berhubungan seksual itu tak boleh diceritakan kepada orang lain. Cukup keduanya saja nan tahu. Bila sampai diceritakan kepada orang lain, ditakutkan bahwa fantasi dan khayalan liar nan tidak terkendali dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Hal ini tak seharusnya terjadi.

Kalaupun ada masalah dalam gaya berhubungan seksual, bertanyalah kepada orang alim nan paham tentang ilmu agama dan paham tentang ilmu gaya berhubungan seksual. Donasi ini harus sangat hati-hati diminta. Kalau dapat memang kedua pasangan suami istri tersebut saling terbuka sehingga belajar bersama menjadi hal nan menyenangkan.