Flora Fauna Pulau Jerejak
Pulau Jerejak memiliki luas hanya 362 hektare. Pulau ini terletak di antara Kepulauan Penang dan Seberang Prai. Kalau Anda mengira Alcatraz hanya ada di Amerika sana, tebakan Anda salah. Pulau Jerejak ini mendapat julukan Alcatraznya Malaysia.
Ketika mendengar keidentikan Pulau Jerejak dengan Alcatraz sedikit banyak Anda mungkin sudah dapat membayangkan bagaimana keadaan Pulau Jerejak. Alcatraz terletak di bagian tengah Teluk San Fransisco, California ini memiliki cerita masa lalu nan identik dengan kekerasan.
Pada zaman dahulu, keberadaan Alcatraz nan secara geografis memang terletak di tengah-tengah teluk dijadikan sebagai benteng pertahanan militer dan dijadikan penjara dengan sistem penjagaan nan sangat ketat. Citra mengerikan itu juga dimiliki oleh Pulau Jerejak versi zaman dulu.
Masa lalu suram nan dimiliki oleh Pulau Jerejak tak lantas membuat para wisatawan mengurungkan niat buat mendatangi salah satu pulau milik Malaysia ini. Estetika nan dimiliki Pulau Jerejak ini syahdan dapat menghapuskan semua kesan seram nan dimiliki oleh Pulau Jerejak.
Sekilas, namanya terdengar seperti Pulau Jejak. Sebuah jejak nan meninggalkan estetika dan keseraman sekaligus. Tapi, yakinlah bahwa jejak keseraman tersebut kini sama sekali tak rasa.
Pulau Jerejak memiliki nama nan mungkin kurang begitu terkenal dibandingkan dengan pulau lain nan ada di Malaysia. Pulau ini terletak di ujung tenggara Penang, Malaysia. Jika ingin menuju ke Pulau Jerejak ini, satu-satunya alat transportasi nan dapat dimanfaatkan hanyalah kapal feri.
Sebagai sebuah pulau nan memiliki cerita masa lalu menyeramkan, Pulau Jerejak mengalami perubahan nan sangat drastis saat ini. Kesan menyeramkan nan disuguhkan oleh Pulau Jerejak ini, perlahan kini menghilang, berganti dengan perbedaan makna nan lebih “bersahabat”.
Dilihat dari segi pariwisata, Pulau Jerejak merupakan komoditi pariwisata tersendiri bagi Malaysia. Meskipun memiliki masa lalu nan suram, estetika alami nan dimiliki oleh Pulau Jerejak tetap tak dapat dihapuskan. Seiring dengan berjalannya waktu, estetika alami nan dimiliki Pulau Jerejak perlahan “menampakkan diri”.
Sebagai sebuah negara nan memiliki jargon Truly Asia ini rasanya bisa cukup berbangga hati sebab memiliki Pulau Jerejak. Kehadiran Pulau Jerejak sebagai salah satu loka wisata di Malaysia secara langsung berdampak baik bagi kehidupan pariwisata Malaysia.
Cerita Masa Lalu Pulau Jerejak
Dulunya sekitar 1960an, seluruh pulau ini dijadikan sebagai penjara. Sir Francis Light merupakan orang pertama nan menginjakkan kaki di Pulau Jerejak pada awal 1786 sebelum menuju Kepulauan Penang. Pada 1990, Pulau Jerejak beralih fungsi menjadi pusat karantina sebagaimana Kota Penang mulai mengalami pertumbuhan pembangunan. Pada waktu itu, Penang kebanjiran imigran dan kemudian dikirim ke Pulau Jerejak buat memeriksakan kesehatannya.
Hanya imigran nan lulus inspeksi kesehatan saja nan diizinkan buat bekerja di Penang. Pada 1930, pemerintah Penang membangun sebuah rumah sakit di bagian timur Pulau Jerejak buat merawat pasien TBC.
Sejak 12 Juni 1969 sampai Agustus 1993, Jerejak dipergunakan sebagai Pusat Rehabilitasi Narapidana nan ditahan pada kerusuhan ras pada 13 Mei 1969. Setahun kemudian, Pulau Jerejak menyaksikan munculnya jenis tahanan nan disebabkan sebab tersandung masalah obat-obatan. Sebelum penutupan penjara pada 1993, semua tahanan dipindahkan ke Johor. Kelompok tahanan terakhir meningggalkan Pulau Jerejak pada 13 Agustus 1993.
Flora Fauna Pulau Jerejak
Pulau ini memiliki zamrud lingkungan lama nan dikenal lebih tua dibandingkan hutan Amazon atau Kongo dengan ekosistem nan bersifat inspiratif dan menarik.
1. Flora Pulau Jerejak
Di pulau ini, terdapat kurang lebih 210 spesies dan 71 keluarga tanaman nan dapat ditemukan di pesisir hutan pantai Jerejak.
Ditemukan di daerah perbukitan, dipterokarpa merupakan jenis kayu nan memiliki bentuk batang tinggi dan muncul sebagai tajuk primer tingkatan hutan. Hutannya kaya akan keragaman dan mengandung kayu mahal seperti Meranti (Shorea spp.), Mersawa (Anisoptera spp.), dan Keruing (Dipterocarpus ssp.).
Rawa mangrove merupakan hutan basah banyak ditemukan di dekat bangunan penjara tua di sebelah utara Pulau Jerejak. Pohon bakau nan banyak tumbuh di hutan ini menjadi penyaring bersatunya air payau dan air asin dari pantai. Kumpulan tumbuhan pantai seperti Mengkunyit dan Binatagor juga menghambat hutan tropis Jerejak. Tumbuhan ini berfungsi sebagai penghalang tanaman dalam dan tumbuhan nan terkena air pantai.
Tanaman menarik lainnya yanga memiliki nilai komersial di hutan Pulau Jerejak ialah Eurycoma longifolia atau biasa dikenal dengan Tongkat Ali. Tanaman ini telah lama digunakan senagai afrodisiak dan sebagai ginseng lokal buat meningkatkan kekuatan dan energi.
2. Fauna Pulau Jerejak
Di hutan Jerejak setidaknya terdapat 39 jenis spesies hewan seperti Elang bahari putih. Kadal Monitor dan kera berekor panjang. Meskipun tak ada spesies hewan langka di pulau ini, akan tetapi banyaknya hewan di hutan Jerejak kemudian mendorong Kementrian Malaysia buat mengeluarkan Undang-Undang Kehidupan Liar Malaysia pada 1972.
Elang Bahari putih (Haleaectus leucogaster) berwarna hitam dan memiliki titik putih di bawahnya. Loka istirahat burung ini berada di sebelah selatan Pulau Jerejak. Loka ini merupakan loka ideal bagi para bird watching sebab loka ini juga merupakan daerah bertengger bagi banyak spesies burung.
Monyet ekor panjang dengan lengan panjang dan kaki pendek juga mendiami Pulau Jerejak. Monyet ini biasanya dilahirkan dengan bulu berwarna hitam tetapi akhirnya akan kembali ke rona hijau kekuning-kuningan, coklat kemerahan pada saat dewasa. Monyet ekor panjang biasanya aktif selama siang dan merupaakan hewan aboreal.
Mereka tidur di atas cabang pohon. Ketika Anda mencoba menyusuri hutan, lihat di atas pohon dan cobalah perhatikan ada beberapa di antara monyet tersebut sedang tidur menggantung.
Kadal monitor dan ular hutan bakau merupakan salah satu reptil nan hayati di Jerejak. Kadal monitor merupakan kadal nan aktif di siang hari dan aktif mencari makanan mereka. Kadal ini memangsa siput, belalang, kumbang, telur burung, kepiting, ikan, dan sarang burung. Reptil tropis ini tak melepaskan diri ekornya sendiri seperti halnya beberapa kadal lainnya. Sekali ekornya hilang, maka tak akan tumbuh kembali.
Ular pohon bakau tinggal di sekitar kawasan mangrove seperti pohon atau rawa. Ular ini sering berada di cabang pohon dan akan turun ke dalam air setiap kali ada dorongan. Namun, ular ini akan melawan apabila terpojok atau tertangkap. Spesies ular lain nan bisa ditemukan di hutan Pulau Jerejak ialah python.
3. Aksesibilitas Pulau Jerejak
Apabila Anda ingin bepergian ke Pulau Jerejak, dari Bandar Udara Bayan Lepas Anda dapat menuju ke terminal ferry nan jaraknya kira-kira 15 menit. Dari sana, ferry akan membawa Anda ke Pulau Jerajak hanya dalam waktu 5 menit. Disana Anda akan disuguhkan dengan berbagai pemandangan nan menarik, layaknya sebuah pulau.
Perjalanan menuju Pulau Jerejak memang tak mudah. Perjalanan udara menuju Malaysia disambung dengan perjalanan air menuju Pulau Jerejak rasanya cukup buat menggambarkan betapa sulitnya menuju pulau ini. Namun, semua itu akan berubah menjadi tak berarti ketika Anda telah sampai ke Pulau Jerejak nan indah.