Rangkaian Sejarah Perang Salib
Jika kita bertanya pada global terkait perang apa nan gaungnya masih terdengar hingga saat ini, salah satu jawaban nan niscaya didengar ialah sejarah perang salib. Sejarah Perang Salib ialah salah satu cerita masa lalu nan mendunia. Sebuah cerita tentang kontradiksi umat di global nan menjadi sejarah tidak terlupakan.
Cerita mengenai sejarah Perang Salib menyebar di antara seluruh penduduk global dan mengakibatkan terjadi banyaknya versi. Dari semua versi nan ada, garis besar dari semua versi cerita sejarah Perang Salib ialah kontradiksi antara kelompok manusia.
Keberadaan umat manusia di bumi diawali dengan kehadiran Nabi Adam. Cerita Nabi Adam sebagai nabi dan manusia pertama nan diciptakan Allah sudah banyak dimuat dalam berbagai ayat atau hadist. Keberadaan Nabi Adam sebagai cikal bakal berkembangnya manusia di muka bumi secara tak langsung juga berpengaruh terhadap terjadinya cerita sejarah Perang Salib .
Peradaban manusia di global tak lepas dari pengaruh sistem kepercayaan, kebudayaan, dan kepentingan. Ketika ketiga unsur itu saling bersinggungan satu dengan nan lain, maka nan terjadi ialah masalah. Itulah nan kemudian menjadi latar belakang terjadinya cerita sejarah Perang Salib nan fenomenal.
Cerita Sejarah Perang Salib
Perang Salib merupakan serangkaian konvoi nan dilakukan oleh sekelompok militer religius nan membawa isu keagamaan dan politik nan terjadi selama dua abad, yaitu abad ke-11 hingga abad ke-13 masehi. Konvoi itu dipimpin oleh Paus dan raja-raja serta bangsawan nan ingin mengembalikan kendali nan dipegang oleh kaum Kristiani dari Tanah Suci.
Kelompok konvoi itu ingin mengamankan Yerusalem sebagai Tanah Kudus mereka dari pengaruh umat Islam. Bukan hanya itu, Perang Salib juga terjadi ketika kelompok konvoi itu ingin menguasai Kota Konstantinopel. Ketika melakukan pergerakan, sekelompok orang tersebut membawa dan memikul salib sebagai simbol keberadaan mereka. Sejarah Perang Salib pun dimulai.
Perlengkapan mereka nan tak lepas dari simbol saliblah, nan kemudian menjadi penyebab mengapa sekelompok orang tersebut dijuluki sebagai Tentara Salib. Tentara Salib tersebut datang dari seluruh penjuru Eropa Barat nan terjadi pada tahun 1095 hingga 1291. Mereka nantinya ialah para pelaku sejarah Perang Salib.
Selama berabad-abad konvoi kelompok itu meluas hingga menyebar ke Eropa Timur. Sekelompok Tentara Salib tersebut berjuang buat memberikan perlawanan terhadap Muslim dan Kaum Kristen Orthodoks Yunani di Byzantium. Dalam beberapa sejarah Perang Salib, Kaum Kristen Orthodoks ternyata juga ikut andil dalam melawan Kaum Muslim.
Sejarah Perang Salib: Penyebab Awal
Tujuan awal Perang Salib ialah buat merebut kembali Yerusalem dan Tanah Kudus dari kekuasaan Kaum Muslim. Mereka dibantu oleh sebuah kekaisaran bernama Kekaisaran Bizantium buat menghalau perluasan Saljuk Turki ke Anatolia.
Keberadaan Kaum Muslim di Tanah Kudus Kristen sudah ada sejak tahun 1009. Mereka dipimpin oleh khalifah Fatimiyyah, al-Hakim bi-Amr Allah buat menggeledah keberadaan hospis pilgrim di Yerusalem dan merusak Gereja Makam nan Suci. Perbuatan itulah nan syahdan semakin menambah motif terjadinya sebuah perang besar hingga akhirnya menjadi cerita sejarah Perang Salib.
Pada tahun 1063, Paus Alexander II memberikan perintah dan restu kepada umat Kristen di wilayah Liberia buat memerangi orang Islam. Sejarah Perang Salib tak akan pernah terdengar jika saat itu rasa kepemilikan serta ketaatan terhadap kepercayaan tak ada.
Berdasarkan cerita, sejarah Perang Salib tersebut sebenarnya didasari oleh kewajiban buat menunjukkan ketaatannya terhadap agama kepercayaannya. Bertepatan dengan saat itu, pihak gereja sedang gencar melakukan Istiadat Pengaruniaan. Sehingga semangat para pemuda masih sangat menggebu ketika diperintahkan buat membela agama dan kepercayaannya.
Sejarah Perang Salib bermula ketika pada tahun 1071, jauh sebelum perkembangan teknologi maju seperti sekarang ini, seorang kaisar dari Kekaisaran Bizantium bernama Alexius I Komnenus membujuk Paus Urban II buat memberinya donasi berupa tenaga dari tentara nan berasal dari kerajaan nan tengah ia pimpin.
Tenaga dari para tentara itu dibutuhkannya buat melindungi serta menahan konvoi dari para tentara muslim nan akan masuk ke dalam kekaisarannya tersebut. Dalam sejarah Perang Salib, Alexius I Komnenus merasa risi sebab sebelumnya ia bersama Kekaisaran Byzantium sukses dikalahkan oleh Pasukan Seljuk nan saat itu dipimpin oleh Sulthan Alp Arselan disebuah pertempuran bernama Pertempuran Manzikert.
Kekalahan Kekaisaran Byzantium merupakan dampak dari kemerosotan nan terjadi di tubuh kekaisaran itu sendiri. Kemerosotan dari Kekaisaran Byzantium berpengaruh terhadap kehidupan masyarakatnya. Mereka menjadi masyarakat nan pemberontak dan selalu membuat onar.
Pertempuran Manzikert nan dipimpin oleh Sulthan Alp Arselan hanya 15.000 prajurit. Sangat berbeda jauh dengan jumlah prajurit nan dimiliki oleh Tentara Romawi nan berjumlah 40.000 prajurit. Dengan kekuatan nan secara jumlah jauh lebih kecil, nyatanya pertempuran itu tetap dimenangkan oleh Sulthan Alp Arselan.
Pertempuran memperebutkan Tanah Kudus berlangsung sangat lama. Sejarah Perang Salib berlangsung bahkan hingga dibagi menjadi sembilan periode. Semuanya berisi tentang perjuangan dan kontradiksi dari masing-masing kelompok nan bertentangan.
Rangkaian Sejarah Perang Salib
Dahsyatnya Perang Salib nan terjadi pada masa itu mengakibatkan peperangan ini terbagi dalam beberapa periode. Masing-masing periode tersebut dipimpin oleh pemimpin nan berbeda, baik dari pihak kaum muslim maupun Tentara Salib.
Rangkaian sejarah Perang Salib dimulai dengan Perang Salib I. Kemenangan bagi pihak nan satu menimbulkan masalah bagi pihak nan lainnya. Keberhasilan merebut daerah kekuasaan nan dialami oleh pihak nan satu menjadi cambuk bagi pihak nan lain buat merebut kembali wilayah tersebut.
Kesepakatan-kesepakatan pun dilakukan oleh dua belah pihak, salah satunya ialah Shulh al-Ramlah. Kesepakatan itu berisi bahwa kaum muslim tak akan mengganggu kaum Kristen nan akan berziarah ke Yerusalem. Kesepakatan itu terjadi pada peristiwa Perang Salib III dengan dua tokohnya nan terkenal yaitu Shalahuddin al-Ayyubi dan Richard The Lionheart serta Philip Augustus.
Rangkaian sejarah Perang Salib berakhir ketika Perang Salib sudah memasuki periode ke sembilan. Perang Salib kesembilan terjadi pada tahun 1271 hingga 1272. Rangkaian Perang Salib bukan hanya terbagi menjadi beberapa periode. Perang Salib tersebut antara lain ialah Perang Salib Albigensian, Perang Salib anak-anak, dan Perang Salib nan terjadi di Baltik dan Eropa Tengah.
Peninggalan Sejarah Perang Salib
Akibat Perang Salib di sebagian besar wilayah Eropa terjadi beberapa perpecahan. Beberapa negara di Eropa seperti Perancis, Inggris, Portugal dan Aragon sedang membentuk sebuah negara modern dengan sistem birokrasi nan berbeda. Pemikiran Islam banyak mempengaruhi negara-negara tersebut ketika menjalankan kemandiriannya, seperti ilmu tentang sains, kedokteran, dan arsitektur.
Dunia barat juga mendapatkan pengaruh dalam bidang kemiliteran dari umat Muslim. Misalnya, Bangsa Eropa memiliki struktur batu nan besar seperti nan telah dilakukan oleh tentara dari global Islam. Bidang perdagangan global Islam juga ikut memengaruhi keberadaan dari negara-negara baru di Eropa nan memutuskan buat mandiri. Tidak mengherankan jika cerita mengenai sejarah Perang Salib seperti menjadi sebuah cerita sejarah nan panjang tentang kehidupan beragama.
Sejarah Perang Salib - Salahuddin VS Richad Lion Heart
Sejarah Perang Salib ialah salah satu sejarah perang terpanjang di dunia. Di mana dampaknya sangat besar bagi kehidupan masyarakat di dunia. Bagaimana tidak, perang salib ini menyangkut kehidupan masyarakat penganut agama Islam dan Kristen, nan notobene memiliki jumlah nan sangat banyak di bumi ini.