Mencatat Rekor Dunia
Harry Potter ialah nama nan mendunia sejak sekitar satu dasawarsa terakhir ini. Dia bukanlah tokoh pemimpin dunia, bukan pula selebritis terkenal dunia. Ia bahkan tak benar-benar hayati dalam kehidupan nyata. Namun kisah perjalanan hidupnya sudah diketahui dan dikagumi jutaan orang dari berbagai kalangan di seluruh penjuru dunia. Harry Potter ialah tokoh fiksi kreasi JK Rowling. Novelis dari Inggris ini telah sukses menciptakan sejarah Harry Potter nan menggemparkan dunia.
Meskipun semua bukunya sangat tebal, namun penggemarnya dari anak-anak hingga dewasa tetap membacanya. Salah satu kegunaan nan bisa ditemukan dengan membaca ini ialah bisa merangsang imajinasi. Sekarang bagi banyak orang ketika mereka membaca sesuatu itu akan membantu mereka mendapatkan khayalan mereka. Termasuk dengan serial buku Harry Potter ini nan terus membuat pikiran kita berimajinasi dan lebih kreatif.
Harry Potter ialah tokoh primer dari novel seri berjudul sama, yaitu Harry Potter. Kisahnya dibukukan ke dalam tujuh seri beruntun nan dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi:
1. Harry Potter dan Batu Bertuah
2. Harry Potter dan Kamar Rahasia
3. Harry Potter dan Tawanan Azkaban
4. Harry Potter dan Piala Api
5. Harry Potter dan Orde Phoenix
6. Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran
7. Harry Potter dan Relikui Kematian
Dalam novel ini, Harry Potter dikisahkan sebagai anak penyihir nan sudah yatim piatu. Sejak bayi ia dibesarkan di tengah lingkungan non-penyihir oleh paman dan bibinya nan non-penyihir dan anti penyihir. Harry tak pernah tahu jati dirinya sebagai penyihir sampai usianya beranjak 11 tahun. Di usianya itu ia mendapat undangan buat bersekolah di Hogwarts School, sekolah spesifik bagi anak-anak penyihir nan terletak di global sihir.
Di sekolah inilah kehidupan Harry sebagai penyihir dimulai. Ia mengalami berbagai hal luar biasa, baik nan menyenangkan maupun menyedihkan. Ia dikelilingi para penyihir hebat nan baik dan menyayanginya. Namun ia juga kerap berhadapan dengan penyihir dursila nan tidak kalah hebatnya. Inti dari semuanya ialah ia ternyata ditakdirkan menjadi satu-satunya orang nan harus menghadapi Voldemort, pemimpin penyihir dursila nan ingin menguasai global dengan cara-caranya nan keji.
Perjalanan Awal Harry Potter
Perjalanan JK Rowling dalam mengukir sejarah Harry Potter dimulai ketika ia berada di kereta api. Saat itu pada tahun 1990 ide mengenai Harry Potter melintas begitu saja di kepalanya. Sosok Harry ia bayangkan sebagai sosok anak laki-laki berbadan kurus, berambut hitam, berkacamata, dan tak menyadari bahwa dirinya penyihir. Rowling telah banyak menulis sejak ia masih kecil. Tetapi ide tentang Harry Potter ini ia rasakan begitu berbeda dan membuatnya sangat bersemangat.
Naskah pertama novel Harry Potter selesai dibuat pada tahun 1995. JK Rowling mengirimkannya ke beberapa agen penerbitan agar dapat dicetak dan diterbitkan. Awalnya, Rowling harus mengalami penolakan dari delapan penerbit nan dihubunginya. Hingga akhirnya naskahnya tersebut diterima di meja penerbit Bloomsbury. Rowling menerima uang sebesar £2.500 sebagai uang muka buat penerbitan seri pertama Harry Potter.
Rowling mengaku ia menulis kisah Harry Potter tanpa memiliki sasaran spesifik mengenai usia pembaca novelnya ini. Namun penerbit menetapkan sasaran pembaca nan tepat ialah anak-anak dengan rentang usia 9-11 tahun. Saat itu ada asumsi bahwa anak laki-laki kurang tertarik membaca novel nan ditulis oleh seorang perempuan. Untuk menarik minat anak laki-laki itulah maka dicetuskan ide buat menggunakan nama pena nan lebih netral-gender. Kemudian dipilihlah nama JK Rowling nan merupakan singkatan dari Joanne Kathleen Rowling.
Buku ke-1 s/d ke-7
Bloomsbury menjadi pemegang hak penerbitan seri Harry Potter di Inggris Raya. Ia menerbitkan buku pertama seri Harry Potter pada tanggal 30 Juni 1997. Buku pertama ini diberi judul “Harry Potter and the Philosopher’s Stone”. Satu tahun setelahnya, buku ini juga diterbitkan di Amerika Serikat. Tepatnya pada tanggal 1 September 1998. Di Amerika Serikat, hak penerbitan Harry Potter dipegang oleh Scholastic. Atas hak penerbitan tersebut, Rowling menerima bayaran sebesar US$105.000. Besaran harga tersebut tergolong luar biasa buat ukuran buku anak-anak nan ditulis oleh penulis nan belum terkenal saat itu.
Scholastic melakukan sedikit perubahan pada judul buku pertama ini. Kata “philosopher” dianggap kurang familiar dan dianggap tak mengandung tema magis. Sehingga spesifik buat pasar Amerika, judul nan semula “Harry Potter and the Philosopher’s Stone” oleh penerbit diganti menjadi “Harry Potter and the Sorcerer’s Stone”. Di Indonesia sendiri, judul ini diterjemahkan menjadi “Harry Potter dan Batu Bertuah”.
Buku kedua seri ini diterbitkan di Inggris pada tanggal 2 Juli 1998 dengan judul “Harry Potter and the Chamber of Secrets”. Di Amerika buku tersebut diterbitkan pada tanggal 2 Juni 1999. Di Indonesia, buku tersebut diterjemahkan dengan judul “Harry Potter dan Kamar Rahasia”. Masih di tahun 1999, tepatnya pada tanggal 8 Juli, Bloomsbury di Inggris menerbitkan buku ke-3 berjudul “Harry Potter and the Prisoner of Azkaban”. Di Amerika, Scholastic juga menerbitkannya pada 8 September di tahun nan sama. Di Indonesia, judul ketiga tersebut diterjemahkan menjadi “Harry Potter dan Tawanan Azkaban”.
Buku keempat diterbitkan secara bersamaan oleh Bloomsbury dan Scholastic pada 8 Juli 2000. Judulnya kali ini ialah “Harry Potter and the Goblet of Fire”. Di Indonesia judul tersebut diterjemahkan menjadi “Harry Potter dan Piala Api”. Buku kelima diterbitkan pada tanggal 21 Juni 2003. Buku berjudul “Harry Potter and the Order of the Phoenix” ini diterjemahkan di Indonesia menjadi “Harry Potter dan Orde Phoenix”. Buku ke-5 ini termasuk buku paling tebal diantara buku-buku Harry Potter lainnya, yaitu berjumlah 766 halaman dalam versi Inggris dan 870 halaman dalam versi Amerika.
Buku keenam diterbitkan pada tanggal 16 Juli 2005 dengan judul “Harry Potter and the Half-Blood Prince”. Di Indonesia judul tersebut diterjemahkan menjadi “Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran. Buku seri ke-6 ini mendapat sambutan nan luar biasa. Dalam 24 jam sejak diterbitkan, buku ini sukses terjual sebanyak 9 juta eksemplar. Namun buku ke-7 sukses melampaui jumlah itu.
Buku ketujuh nan sekaligus buku terakhir ini diterbitkan pada tanggal 21 Juli 2007 dengan judul “Harry Potter and the Deathly Hallows”. Di Indonesia judul ini diterjemahkan menjadi “Harry Potter dan Relikui Kematian”. Buku terakhir ini sukses mencetak rekor dengan hasil penjualan 11 juta eksemplar dalam 24 jam sejak diterbitkan.
Mencatat Rekor Dunia
Sejarah Harry Potter karangan JK Rowling ini diminati oleh masyarakat global dari berbagai kalangan dan usia. Hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya karya ini diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di berbagai belahan negara di dunia. Tercatat, ada 67 terjemahan buku seri ini. Di antaranya ialah terjemahan dalam bahasa Arab, Ukraina, Albania, Vietnam, dan Indonesia. Jumlah terjemahan tersebut membuat JK Rowling tercatat menjadi penulis nan karyanya paling banyak diterjemahkan sepanjang sejarah.
Bahkan, seri pertamanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Yunani Kuno. Karya Rowling tersebut menjadi karya terpanjang nan pernah diterbitkan dalam bahasa Yunani Antik sejak novel Heliodorus of Emesa pada abad ke-3 masehi.