Ciri Khas dalam Membuat Contoh Karangan Persuasi
Membuat contoh karangan persuasi itu gampang-gampang sulit. Tujuan akhirnya, pembaca diharapkan akan tertarik dengan materi nan disajikan, kemudian merasa perlu buat melakukan apa nan disarankan dalam karangan itu.
Oleh sebab itu, merangkai contoh karangan persuasi perlu berusaha meyakinkan bahwa isi dari karangan itu sahih dan dapat dijadikan saran kuat bagi pembacanya agar mau tergerak hatinya. Cara menyampaikan harus dapat mengalir dan bukan seperti bahasa akademisi nan terkesan kaku pada tulisan skripsi atau tesis.
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya mengenal dahulu berbagai jenis karangan.Dengan mengetahui cirinya, Anda dapat menentukan sebuah tulisan itu memiliki muatan jenis karangan selain karangan persuasif yaitu:
1. Karangan narasi
Karangan ini memiliki karakteristik menyeritakan sesuatu nan diatur menurut urutan waktu kejadian. Tujuannya agar pembaca dapat lebih memahami dan mengambil hikmah dari isi tulisan. Contoh karangan ini banyak ditemukan pada cerita novel nan memiliki alur waktu dalam kisahnya.
2. Karangan argumentasi
Karangan argumentasi dibuat buat mengambil suatu konklusi di akhir tulisan. Sebelum menulis kesimpulan, didahului dengan memaparkan berbagai alasan nan bisa mendukung pengambilan kesimpulan. Sehingga, konklusi dibangun dari pijakan alasan nan jelas.
3. Karangan deskripsi
Karangan ini memaparkan segala sesuatu nan dirasakan oleh kelima indera manusia. Tulisan pelukisan biasa dipakai buat mendukung situasi dalam novel agar terlihat hidup. Pembaca seakan diajak masuk ke dalam karangan sambil membayangkan pelukisan keadaan nan ditorehkan penulis lewat novelnya. Karangan ini juga biasa mewarnai dalam tulisan feature nan biasa dibuat oleh wartawan.
4. Karangan eksposisi
Karangan ini mengupas suatu permasalahan hingga tuntas. Misalnya, saat membahas tentang rokok, di sana jelaskan mulai dari sejarah rokok, bahan standar rokok, jenis racun pada rokok, pengaruh rokok pada kesehatan, dan sebagainya. Barangkali cukup mirip dengan ulasan spesifik nan biasa ada dalam global pers.
Kajian permasalahan diulas lebih dalam.Kalau ingin membuat contoh karangan persuasi, maka perlu digali teknik buat membuat pembaca tergiur dengan ulasan di dalam. Bukan hanya terkait diksi atau pilihan kata saja nan diperlukan buat menarik simpati, lebih dari itu ulasan juga harus kuat. Kekuatan tulisan dibangun dengan mengulas sejumlah bukti dan data bahwa ajakan penulis bukan sekadar omong kosong.
Kalau dilihat dari isinya, barangkali membuat contoh karangan persuasi cukup mirip dengan karangan argumentasi nan banyak meyajikan data dan fakta. Perbedaannya sangat terlihat dari pemilihan kata nan dipakai. Kalau argumentasi lebih apa adanya dalam penyajian data hingga menulis kesimpulan. Namun, kalau karangan persuasif dipenuhi oleh diksi nan menunjukkan ajakan.
Ciri Khas dalam Membuat Contoh Karangan Persuasi
Pada dasar karangan ini bermaksud memengaruhi pembaca. Lebih dari itu, ada beberapa karakteristik khas nan dimiliki oleh karangan ini. Tujuan nan bersifat ajakan ini tak lepas dari kodrat manusia nan dapat diubah cara pandangnya asal ajakan itu dapat mengena di hatinya. Inilah dasar nan harus dipahami bahwa membuat contoh karangan persuasi itu dapat membuat perubahan besar.
Penulis nan punya cita-cita tinggi meniatkan karangan persuasinya demi perubahan ke arah lebih baik, biasanya sangat serius dalam menggali data buat ditulis. Dia juga lebih mampu meningkatkan kualitas tulisannya dengan pilihan kata nan menarik dan tulisan nan mengalir.Di samping itu, meski bersifat ajakan, karangan persuasi tak tenggelam dengan emosi nan meledak.
Cara membawakan tulisan tetap mengalir dengan tenang. Pasalnya, seringkali jika tulisan disusupi oleh pembawaan nan penuh emosi, pembahasan cenderung menjadi subjektif. Pemaparan fakta juga nantinya asal-asalan. Gaya seperti ini justru kurang diminati oleh pembaca nan awam dengan isi pembahasan dan menjadikan tulisan kurang simpatik.
Penggalian bukti nan disampaikan juga sebaiknya berasal kajian ilmiah. Misalnya, jika ingin membahas bahaya merokok, maka data dapat dinukilkan dari berbagai penelitian tentang merokok. Beberapa data nan dapat dipaparkan ialah penelitian tentang jumlah perokok di dunia, racun rokok, pengaruh rokok bagi perokok pasif, perputaran uang dalam bisnis rokok, dan fakta-fakta seputar merokok lainnya.
Dengan berbagai bukti ini dapat membuat pembaca nan perokok makin memahami bahwa tindakan merokok itu ceroboh. Selain memberikan imbas bahaya bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain, juga memboroskan uang.Ciri nan terakhir buat membuat contoh karangan persuasi ialah menjauhkan diri dari konflik. Misalnya, tak perlu sampai menghujat pihak ini-itu dalam pembahasan.
Dalam tulisan tentang kampanye rokok, contohnya, hindari membuat pernyataan nan justru menjauhkan tulisan dari pembacanya. Memberikan label bodoh, patut dilaknat, atau ungkapan kasar nan menunjukkan keburukan para perokok sebaiknya tak dilakukan. Jagalah hati pembaca nan disasar dalam tulisan, tanpa mengurangi kualitas tulisan buat mengajak mereka menuju perubahan nan lebih baik.
Langkah membuat contoh karangan persuasiMenulis contoh karangan persuasi mudah dilakukan dengan membuat susunan langkah nan membantu dalam penulisan. Biasanya, penulis pemula memerlukan langkah ini agar tulisannya terarah.
Bagi penulis senior, menulis apapun jenis karangan barangkali tak perlu lagi membuat outline disebabkan sudah terbiasa. Dan, beberapa langkah buat membuat contoh karangan persuasi yaitu sebagai berikut:Tentukan topik dan tujuan membuat karangan persuasi. Ini perlu dilakukan agar penulis dapat fokus dalam melakukan pemaparan dan memilih diksi nan tepat.
Topik dan tujuan ini memberikan batasan pada penulis agar tulisannya tak melebar.Membuat kerangka atau outline karangan persuasi. Tujuan membuat kerangka ialah agar pembaca dapat langsung fokus pada masalah nan dibacanya. Penulis juga menjadi lebih gampang dalam menulis. Karena, pembahasan lebih sistematis, logis, dan saling berkaitan dalam faktor karena akibat.
Kerangka lebih mempersempit kerja penulis dalam memaparkan tulisan dibanding hanya mengacu pada topik dan tujuan.Mengumpulkan data-data dan fakta nan akan dijadikan bukti dalam tulisan. Banyak cara nan dapat dilakukan buat menggali data.
Penulis dapat mendapatkannya dari narasumber nan berkompeten dengan melakukan wawancara, dari literatur, menyebar kuesioner, hingga berangkat dari pengalaman sendiri. Saat ini, literatur dapat dengan mudah ditemukan lewat internet jika koleksi bacaan di perpustakaan terbatas. Tinggal pilih literatur di internet, nan sinkron dengan topik.
Dan, pengalaman pribadi dapat dijadikan data nan krusial untuk tulisan persuasi selama kejadian nan dialami bersinggungan dengan topik nan dibahas. Data dapat diambil dengan menuliskannya sebagai kutipan langsung maupun tak langsung.Membuat konklusi dari data nan telah dipaparkan.
Setelah semua data disampaikan, waktunya bagi penulis buat mengambil kesimpulan. Membuat konklusi dapat dilakukan dengan cara induktif atau deduktif. Terserah penulis dalam melakukan pembahasan dengan caranya sendiri. Konklusi ini diarahkan sinkron tujuan dari ditulisnya karangan, nan tak lepas dari analisa pada bukti nan sudah dijelaskan.Penutup tulisan.
Dalam sesi epilog ini, penulis dapat memberikan kalimat nan berisi tentang ajakan. Biasanya, kalimat ajakan diletakkan di akhir karangan. Namun, kalau menulis sudah terbiasa dengan karangan persuasi, kata dan kalimat ajakan dapat diselipkan di berbagai loka pada tubuh tulisan. Dapat dikatakan, epilog ini kalimat nan secara spesifik berisi ajakan.
Sedangkan, kata atau kalimat ajakan nan diselipkan di antara tubuh tulisan seperti “menggiring” pembaca buat tak secara sadar sedang diajak melakukan perubahan.Menulis itu ibarat sebuah seni. Artinya, seni ini dapat dilakukan oleh siapa pun nan mau mempelajarinya dengan tekun.
Kalau sudah terbiasa menulis, biasanya dengan mudah mampu menulis berbagai bentuk jenis tulis. Ulasan membuat contoh karangan persuasi ini salah satu petunjuk, agar mampu menulis jenis karangan tersebut secara lebih mudah dan menyenangkan buat dilakukan oleh siapa pun.