Komunikasi Intrapersonal dan Hipnoterapi

Komunikasi Intrapersonal dan Hipnoterapi

Maraknya kejadian hipnotis belakangan ini membuat kita ekstra waspada. Rasa cemas dan waswas sering menghantui ketika bepergian ke suatu tempat. Wajar saja, bukan saja materi (uang, perhiasan, dst) nan dapat diambil, namun juga diri kita dapat tidak sadarkan diri dalam waktu nan cukup lama. Dalam situasi demikian, fisik kita rentan mengalami pelecehan oleh si penghipnotis. Lalu, cara apa nan mampu menangkal hipnotis?

Salah satunya melalui komunikasi intrapersonal . Komunikasi intrapersonal berarti pikiran dan bahasa kita berkomunikasi dengan diri kita sendiri. Ya, tanpa disadari, komunikasi interpersonal sering kita alami. Apakah Anda pernah berkhayal, berfantasi, merenung, atau berpikir? Nah, itu ialah sekelumit contoh dari komunikasi interpersonal. Setiap hari kita melakukan komunikasi intrapersonal, nan membedakan ialah cara mengekspresikannya.



Mengapa Komunikasi Intrapersonal?

Seperti jamak diketahui orang banyak bahwa hipnotis terjadi ketika keadaan pikiran kita kosong. Kejahatan nan menggunakan hipnotis memanfaatkan celah tersebut buat mengalihkan pikiran korban pada kemauan penjahat. Seperti diungkap beberapa praktisi hipnotis, kondisi dalam melamun, bengong, atau kosong sangat mudah terhipnotis. Ada beberapa orang nan menyebutnya dengan gendam. Namun, secara teknis, berarti kita berada dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Komunikasi intrapersonal membuat diri kita sibuk dengan khayalan, fantasi, atau bahkan mengoceh sendiri. Keadaan tersebut menjadikan kita tak dalam status pikiran nan kosong. Dengan mengoceh sendiri dalam pikiran, misalnya, ketika seseorang berniat menghipnotis kita, otomatis pikiran kita tak akan teralihkan sepenuhnya kepada dia. Fokus kita memang akan terbagi, tapi tak akan tercurahkan (konsentrasi) pada si penghipnotis. Ini mengapa komunikasi intrapersonal menjadi penangkal ampuh buat menghalau hipnotis.



Terhindar dari Hipnotis
  1. Selalu waspada. Akan tetapi, tak membuat kita curiga hiperbola dengan menaruh berpretensi jelek terhadap orang-orang di sekeliling kita.

  2. Mengamati lingkungan sekitar. Sekiranya terjadi hal-hal nan mencurigakan usahakan buat segera meninggalkan loka tersebut.

  3. Membawa teman. Dalam perjalanan atau aktivitas lainnya ketika Anda berjalan berdua, bertiga, dst. akan mengikis rasa takut. Setidaknya Anda dapat mengobrol dengan teman.

  4. Membawa alat pemutar musik.

Lalu, bagaimana bentuk komunikasi interpersonal nya?

  1. Dalam perjalanan atau aktivitas lainnya selalu berdoa dan mengingat Tuhan. Biasanya, bagi nan muslim, dianjurkan berdzikir.

  2. Mengobrol dengan diri sendiri.

  3. Berkhayal, berpikir, dan berfantasi tentang apa nan akan Anda lakukan di masa depan.

Dengan cara-cara ini si penghipnotis akan berpikir dua kali buat menghipnotis Anda. Kalaupun nekat dilakukan, setidaknya Anda akan tak mudah begitu saja terhipnotis. Karena Anda tak dalam keadaan pikiran kosong.



Komunikasi Intrapersonal dan Hipnoterapi

Ada interaksi antara komunikasi intrapersonal dengan hipnoterapi. Hipnotis identik dengan hal-hal nan negatif, yaitu mempengaruhi bawah sadar orang lain buat tujuan tertentu. Hipnotis ini terjadi dalam diri seseorang nan dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, sehingga bawah sadarnya melakukan hal-hal nan diluar kendalinya. Nah, hipnoterapi ini malah dapat kita gunakan buat mensugesti diri melakukan hal-hal nan positif.

Hipnoterapi tentu saja terjadi dalam komunikasi intarpersonal sebab mensugesti diri sendiri. Hipnoterapi itu sedniri merupakan salah satu cabang ilmu psikologi nan mempelajari kegunaan sugesti buat mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan perilaku. Jika kita mengikuti hipnoterapi, kita akan dibimbing memasuki kondisi trance atau relaksasi pikiran, agar pikiran kita siap menerima sugesti-sugesti positif buat penyembuhan.

Dari pengertian itu, dijelaskan bahwa sebenarnya nan disebut dengan hipnoterapi ialah suatu teknik terapi pikiran menggunakan hypnosis. Sedangkan hypnosis dapat dikatakan sebagai ilmu buat memberi sugesti atau perintah kepada pikiran bawah sadar. Orang nan pakar dalam menggunakan hypnosis buat terapi disebut