Fort Rotterdam dari Masa ke Masa

Fort Rotterdam dari Masa ke Masa

Pendidikan rekreasi dalam Kurikulum KTSP menuntut pihak penyelenggara pendidikan (sekolah) buat bisa memberikan pembelajaran nan lebih bermakna bagi siswa. Salah satu wujud pembelajaran bermakna bagi siswa yaitu dengan memberikan pengalaman konkret di lapangan secara langsung.

Sekolah nan telah menerapkan sistem pembelajaran dengan menggunakan KTSP, tentunya akan senantiasa berupaya buat merealisasikan program nan bisa menunjang keberhasilan pendidikan siswa, salah satu program nan bisa dikembangkan misalnya ialah pendidikan melalui rekreasi.



Tujuan Pendidikan Rekreasi

Adanya kegiatan kunjungan belajar atau study tour sebagai pendidikan melalui rekreasi memberikan asa kepada siswa bahwa setelah kegiatan ini dilangsungkan, maka wawasan siswa akan meningkat. Siswa nan awalnya tak tahu menahu tentang suatu daerah dan wilayah akhirnya menjadi tahu secara langsung (nyata) atau siswa hanya tahu daerah dan wilayah eksklusif hanya berdasarkan teori, buku, dan klarifikasi dari Bapak/Ibu gurunya.

Adapun tujuan pendidikan melalui rekreasi ialah sebagai berikut:

1. Dengan adanya pendidikan melalui rekreasi, siswa bisa belajar secara langsung di loka rekreasi nan di kunjungi. Hal ini bagi sebagian siswa akan terasa lebih menyenangkan dibandingkan dengan belajar di dalam kelas.

Bahkan ada sebagian jenis siswa nan lebih bisa buat memahami suatu materi atau hal eksklusif jika langsung berhadapan dengan objek. Tak hanya berupa materi nan ada di kelas dan disampaikan oleh guru.

2. Dengan adanya pendidikan melalui rekreasi, siswa dikenalkan dengan lingkungan dan keberagaman serta budaya Indonesia dari Sabang sampai dengan Merauke. Keragaman budaya Indonesia memang sudah banyak diketahui namun bisa dipastikan bahwa sebagian dari generasi muda Indonesia sendiri tidak tahu banyak mengenai hal ini. buat itu, hal inilah nan akan membuat generasi muda kita lebih dekat dengan budayanya sendiri.

Hal ini akan membawa sebuah tujuan lain nan lebih mendalam. Dengan lebih mengenal apa nan ada di dalam budaya Indonesia tiu sendiri, diharapkan bahwa generasi muda kita akan memiliki sikap mencintai budaya itu sendiri. Rasa cinta itu diharapkan akan bisa tumbuh dengan subur.

Selanjutnya setelah rasa cinta itu telah tumbuh maka diharapkan ada sebuah semangat baru buat mau dan bersedia menjaga kelestariannya. Kita melihat bahwa banyak budaya kita nan sudah ditinggalkan. Banyak generasi muda kita nan lebih menyukai buat memperlajari budaya asing.

Untuk itulah, agar tidak sampai hal ini berkembang dengan lebih jelek maka haruslah dilakukan upaya pencegahan. Dan pendidikan melalui rekreasi ini ialah salah satu jalan nan bisa dilakukan dan diterapkan.

3. Dengan adanya pendidikan melalui rekreasi, siswa bisa memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar. Kegiatan rekreasi juga merupakan kegiatan pengayaan bagi para siswa dalam upaya menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman belajar, baik dari sisi akademik maupun kemampuan non akademik.

Lingkungan nan masih asri akan turut memberikan akibat nan positif bagi hasil belajar siswa. Dengan itu, hasil nan dicapai bisa diharapkan lebih baik daripada hanya di dalam kelas saja. sebab ketika belajar di luar kelas ataupun di alam nan terbuka, suasana nan terbangun akan lebih rileks dan fresh.

4. Dengan adanya pendidikan melalui rekreasi, peserta didi bisa menanamkan sifat mandiri, bertanggung jawab, persaudaraan, dan kepekaan sosial. Penanaman sifat-sifat positif nan tak di bisa di bangku sekolah mislanya siswa mampu bersosialisasi dan bekerjasama dengan teman serta melatih kepekaan sosial dan kemandirian pada diri siswa.

Selain mengadakan atau menjalankan kegiatan rekreasi ini, sisawa dalam menjalankannya biasanya dituntut buat melakukan sebuah tugas kelompok. Hal ini juga akan memberikan akibat tersendiri bagi siswa.

Akan tumbuh sikap buat mau berbagi dengan teman ataupun menekan sikap egoisme nan ada di dalam diri. Juga mengenai pencerahan sosial ataupun kesetiaan sosial akan turut tumbuh dan bisa berkembang dengan lebih baik.

5. Dengan adanya pendidikan melalui rekreasi, siswa bisa membiasakan hayati disiplin dan mematuhi peraturan nan bersifat universal. Karena di alam terbuka akan banyak peraturan nan mungkin saja belum pernah diketahui sebelumnya. Dengan ini, alam pemikiran siswa akan lebih terbuka akan banyak hal nan berada di sekelilingnya.

6. Dengan adanya pendidikan melalui rekreasi, siswa bisa mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional. Hal ini memang tak secara langsung bisa diperoleh oleh siswa sepulangnya melakukan kegiatan ini. namun secara niscaya bisa membekas di dalam diri siswa tersebut.

Karena ia telah berinteraksi langsung dengan alam nan ada di sekelilingnya. Dan ia pun juga dilatih buat lebih peka terhadap keadaan nan ada di sekelilingnya. Kedekatan dengan alam akan memberikan akibat nan lebih konkret dalam pemerolehn satu tujuan eksklusif dalam pendidikan.

7. Dengan adanya pendidikan melalui rekreasi, siswa dipersiapkan buat menghadapi era globalisasi.

Bagi siswa nan ingin rekreasi ke daerah Jakarta-Bogor tempat-tempat rekreasi nan dapat dijadikan sebagai sarana buat pendidikan melalui rekreasi misalnya Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Planetarium, Monumen Nasional, Museum IPTEK, Taman Mini Indonesia Indah, Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Monumen Pancasila Sakti (Lubang Buaya), Global Fantasi (Ancol), Sea World (Ancol), Kidzania, salah satu Stasiun TV, Outbond (Taman Wisata Matahari Puncak, Bogor), Taman Safari, dan Istana Bogor/Istana Merdeka.

Jadi, pendidikan melalui rekreasi dengan mengunjungi berbagai loka sebagai daerah kunjungan wisata dimaksudkan buat lebih memperkaya dan memperluas wawasan anak didik terhadap keberagaman budaya serta kemajuan teknologi nan berkembang di negara kita saat ini.



Fort Rotterdam, Pusat Pendidikan Rekreasi di Makassar

Jika suatu ketika Anda berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan dan ingin mengetahui sejarah daerah tersebut. Tidak ada salahnya mengunjungi Fort Rotterdam, pusat pendidikan melalui rekreasi di Makassar.

Anda dapat berekreasi sambil belajar banyak hal. Letaknya di bibir pantai Makassar sangat memudahkan buat dikunjungi. Ada banyak kendaraan generik nan melewati loka bersejarah ini. Di Fort Rotterdam, Anda dapat mengunjungi Museum La Galaligo dan Suaka Peninggalan Sejarah. Di sana juga bermarkas Dewan Kesenian Makassar dan Pusat Olah Seni. Pada waktu-waktu eksklusif diselenggarakan pertunjukan seni dan pendidikan melalui rekreasi.



Fort Rotterdam dari Masa ke Masa

Fort Rotterdam atau sekarang dikenal sebagai Benteng Ujung Pandang didirikan pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-10, Manriogau Daeng Bonto Karaeng Lakiung. Pada tahun 1634, benteng ini sempat mengalami pemugaran tembok benteng atas prakarsa Raja Gowa ke-14, Mangerangi Daeng Marabbia Sulta Alauddin.

Benteng ini juga dikenal dengan nama Benteng Pannyua sebab menyerupai bentuk penyu nan sedang merayap ke arah laut. Pendirian benteng ini sebagai alat pertahanan diri dan simbol kebesaran kerajaan Gowa. Sebenarnya ada 14 benteng kerajaan Gowa lainnya, namun semuanya sudah punah. Hanya Benteng Ujung Pandang nan tertinggal.

Benteng ini dinamakan Benteng Fort Rotterdam setelah sukses direbut oleh pasukan Kompeni Belanda. Kekalahan Kerajaan Gowa melahirkan Perjanjian Bongaya menjadikan benteng ini resmi dikuasai Belanda. Pengunjung masih bisa menyaksikan jejak-jejak bangunan Belanda abad XVIII di dalam Benteng Ujung Pandang.

Belanda menjadikan Fort Rotterdam sebagai pusat pertahanan sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian. Di jaman pendudukan Jepang, benteng ini berubah menjadi pusat penelitian ilmiah dalam bidang bahasa dan pertanian.

Loka ini juga pernah menjadi loka penampungan orang-orang Belanda sebelum terjadinya pengakuan penyerahan kedaulatan 27 Desember 1949. Bahkan loka ini pernah pula difungsikan sebagai asrama perumahan sipil dan militer sebelum akhirnya, dinyatakan sebagai warisan cagar budaya.



Pendidikan Rekreasi di Makassar

Kini Fort Rotterdam mengemban misi sebagai wahana pendidikan, budaya dan rekreasi. Di dalamnya terdapat bangunan bersejarah, museum dan loka seni pertunjukan dan pendidikan melalui rekreasi.

Di waktu tertentu, banyak anak berseragam sekolah melakukan kunjungan pendidikan melalui rekreasi ke museum. Di sana mereka bisa menyaksikan berbagai hal menyangkut budaya dan kehidupan nan berlaku di Propinsi Sulawesi Selatan. Terdapat miniatur rumah adat, bahtera pinisi, sejarah kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan.

Jika sedang berekreasi di sana, Anda bisa membeli berbagai cindera mata khas Sulawesi Selatan. Jangan lupa, berjalanlah ke depan benteng. Di tepi bahari Makassar, Anda bisa menikmati suasana pantai ditemani berbagai penganan khas Sulawesi Selatan. Silakan memilih antara pisang epe’, pallu basa, pallu butung atau coto makassar.

Itulah beberapa loka nan bisa dijadikan sebagai tujuan buat melakukan pendidikan rekreasi.