Michael Ballack Menjadi Pemain Tengah

Michael Ballack Menjadi Pemain Tengah

Nama Michael di luar negeri memang banyak dan terdiri atas berbagai profesi. Ada Michael sebagai penyanyi, Michael Buble dan Michael. Ada pula Michael nan berprofesi sebagai pemain sepak bola profesional. Salah satu pemilik nama Michael tersebut ialah Michael Ballack . Ia ialah bintang lapangan nan berasal dari Jerman. Simak lebih jauh mengenai Ballack dalam bahasan berikut ini.



Sekilas tentang Michael Ballack

Ballack ialah seorang pemain sepak bola asal Jerman. Ia ialah salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah tim internasional Jerman. Ballack mengenakan pakaian dengan nomor 13 buat setiap tim tempatnya bermain, kecuali saat ia bermain buat Kaiserslautern. Ia terpilih sebagai salah satu pemain bola nan mendapat predikat FIFA's 100 Greatest Living Players, serta mendapat predikat UEFA Club Midfielder of the Year pada tahun 2002 silam. Ballack juga menjadi pemain nomor satu di Jerman pada tahun 2002 sampai tahun 2005. Kepiawaiannya dalam bermain bola mencakup kemampuan mencetak gol, menggiring bola, mem- passing bola kepada kawannya, dan kemampuannya mengatur lapangan tengah.

Ballack memulai kariernya di bidang sepak bola saat ia remaja. Klub pertama nan dimasukinya ialah Chemnitz, sebuah tim lokal. Ia memulai debutnya sebagai pemain profesional pada tahun 1995. Meskipun tim diturunkan pada musim pertamanya, performa permainan Ballack di Regionalliga di musim selanjutnya membuat ia ditransfer ke Kaiserslautem pada tahun 1997.

Ballack memenangkan Bundesliga di musim pertamanya di klub tersebut, ini ialah prestasinya nan pertama dan utama. Lantas ia menjadi pemain tim pertama di musim 1998 - 1999 dan mendapatkan topi nasional senior pertamanya buat Jerman. Ia kemudian pindah ke Bayer Leverkusen demi bayaran €4,1 juta pada tahun 1999. Di musim 2002 ia memenangkan beberapa medali dan namanya berada di atas puncak kesuksesan serta ketenaran.

Dari situ kesuksesan terus menghampirinya. Setelah pindah ke Bayern Munich buat €12,9 juta, ia dan timnya memberi kemenangan kepada Bundesliga dan Jerman di tahun 2003, 2005, dan 2006. Ballack pun menjadi pencetak gol produktif dari lapangan tengah, ia bahkan telah mencetak 58 gol buat Bayern Munich selama tahun 2002 - 2006.



Michael Ballack si Penyuka Bola Sejak Belia

Ballack menyukai bola sejak usianya masih sangat belia. Kepindahan keluarga besarnya ke Karl-Marx-Stadt atau Chemnit semakin memanjakan Ballack nan sangat getol bermain bola. Di salah satu wilayah nan ada di Jerman itulah, Ballack mulai bermain sepak bola. Ballack lahir di Görlitz, Jerman, pada 26 September 1976. Ballack ialah anak tunggal dari pasangan Stephan dan Karin Ballack. Sejak kecil, Ballack dimanjakan dengan berbagai kemudahan nan telah disediakan kedua orangtuanya. Ayahnya ialah seorang insinyur dan ibunya seorang sekretaris.

Latar belakang Negara Jerman nan sangat akrab dengan berbagai prestasi di global olahraga, khususnya sepak bola, secara tak langsung ikut mempengaruhi Ballack buat mencintai olah raga tersebut. Sejak kecil, Ballack sudah terbiasa dihadapkan pada sebuah lingkungan nan "serba" bola. Talenta alamiah pintar bermain sepak bola sepertinya turun pada setiap anak-anak keturunan Jerman. Begitupun dengan Ballack. Dapat sebab terbiasa. Ia dapat bermain bola sebab terbiasa dengan bola.

Saat usianya 14 tahun, Ballack sudah aktif bermain buat klub Chemnitzer FC. Ballack memiliki kemampuan nan seimbang pada kedua kakinya. Hal itulah nan membuat Ballack menjadi salah satu pemain bola paling diperhitungkan. Lima tahun kemudian, Ballack mulai bermain bola secara profesional. Ia menandatangani kontrak dengan klub bolanya.



Michael Ballack Menjadi Pemain Tengah

Wilayah tengah lapangan menjadi daerah "jajahan" bagi Ballack. Penampilan perdananya terjadi pada 4 Agustus 1945. Berkat permainan Ballack nan bagus, ia mendapat julukan "Little Kaiser", mengacu pada julukan "Der Kaiser" nan diberikan pada pemain Jerman legendaris, Franz Beckenbauer. Sayangnya, saat itu klub nan dibelanya, Chemnitzer FC, kalah dengan skor 2-1 melawan VfB Leipzig.

Kekalahan Chemnitzer FC membuat klub ini turun peringkat. Namun, beberapa tahun kemudian, berkat kemahiran Ballack, Chemnitzer FC kembali bergairah. Ballack menyumbangkan sepuluh gol buat Chemnitzer FC. Kemampuan Ballack dalam bermain bola terus mendapatkan kesempatan buat berkembang. Berkali-kali ia berpindah klub buat semakin memantapkan permainannya. mBeberapa klub nan tergabung dalam Bundesliga pernah ia jajal. Klub tersebut, di antaranya Kaiserslautern, Bayer Leverkusen, dan Bayern Munchen. Ballack bermain bagus buat semua klub nan pernah ia singgahi. Selain bermain di Bundesliga, Michael Ballack sempat bermain buat Chelsea.



Michael Ballack dan Der Panzer

Michael Ballack bergabung dengan Timnas Jerman sejak usianya 20 tahun. Ia bergabung dengan Timnas Jerman U-21. Pertandingan melawan Denmark menjadi debut perdana Ballack membela tanah airnya. Pertandingan perdananya tersebut membuat Ballack menjadi salah satu pemain sepak bola kebanggan nan dimiliki Jerman. Prestasi Ballack melebar hingga skala internasional. Ballack, bahkan, dipilih sebagai salah satu pemain FIFA 100 Greatest Living oleh Pele. Ballack juga mendapatkan penghargaan sebagai pemain tengah terbaik menurut UEFA pada 2002. Pada Euro 2008, Ballack resmi menyandang band kapten buat kesebelasan Jerman. Saat itu, Ballack menggantikan posisi kiper, Oliver Khan.

Pertadingan pertama saat ia menduduki posisi kapten ialah pada saat Timnas Jerman harus melawan Polandia. Ia terbukti telah menjadi pemain berpengaruh di lapangan tengah, sebab saat itu Jerman memenangkan beberapa pertandingan. Ballack berperan secara signifikan saat timnya memenangkan pertandingan melawan Kroasia, menyumbangkan gol tendangan bebas melawan Austria dan memenangkan pertandingan tersebut, serta mencetak gol dengan kepalanya saat melawan Portugal dan lagi-lagi membuat Jerman menang dalam pertandingan tersebut.

Di semifinal, Ballack juga memberi kemenangan kepada timnya atas Turki. Sungguh disayangkan Ballack mengalami cedera betis saat hendak bermain di final. Setelah melalui berbagai proses penyembuhan dan terapi, Ballack akhirnya dapat turut bermain meski ternyata permainannya kurang maksimal. Akhirnya Jerman dikalahkan oleh Spanyol dengan skor 1 - 0.

Terhitung sejak bulan Juni 2005, Jerman tidak pernah mengalami kekalahan jika Ballack mencetak gol. Pada kualifikasi Piala Global 2010 saja ia mampu mencetak 4 gol cantik. Sayangnya, cedera pergelangan kaki nan dialami Ballack setelah bermain di kualifikasi Piala Global 2010 membuatnya tak dapat ikut membela Timnas Jerman di pertandingan nan sesungguhnya. Selama Piala Global 2010, Ballack tak dimainkan. Bahkan, buat satu pertandingan pun. Ballack hanya dapat duduk di bangku suporter sembari tak henti-hentinya memberi semangat pada Klose dan kawan-kawan. Meski tanpa kehadiran Ballack di lapangan, rupanya kemenangan masih bisa dengan mudah diraih oleh Timnas Jerman di Piala Global 2010.

Sempat diberitakan bahwa instruktur Tim Jerman Joachim Low menanti Michael Ballack pensiun dari laga sepak bola internasional setelah insiden Piala Global 2010 nan menyebabkan pergelangan kakinya cedera. Namun rupanya Ballack menolak buat menyerah, ia malah memaksakan diri bermain sepak bola dengan cedera tersebut sepanjang tahun 2010 - 2011. Akhirnya pada 16 Juni 2011, Ballack diberitakan tidak akan lagi menjadi pemain Timnas Jerman. DFB menawarkannya 2 permainan terakhir, tetapi Ballack menolak, dengan alasan sang instruktur telah kehilangan rasa hormat kepadanya sejak ia cedera dan Ballack sendiri menganggap tawaran buat bermain di 2 pertandingan tersebut sebagai lelucon.