Tarik Suara ala Richie Ricardo
Richi Ricardo merupakan aktor berbakat pada tahun 80-an. Kehebatannya ini dibuktikan dengan keberhasilannya di global tarik suara dan peran. Penyanyi nan melejit lewat lagunya nan berjudul Oh Nona Manis, Hujan & Cinta , dan Cuma Dia ini lahir pada tanggal 2 Mei 1960. Pada bulan Desember 1993 Richie Ricardo meninggal dunia, di usia nan ke 32 tahun. Pada usia tersebut nama Richi Ricardo sedang melejit-melejitnya.
Kanker otak disebut-sebut menjadi penyebab kepergiannya. Kanker tersebut ketika terdeteksi sudah pada stadium akhir. Melihat penyakitnya nan sudah tak memungkinkan lagi dilakukan pengobatan, Richie Ricardo akhirnya menyerah dan pergi buat selama-lamanya. Kabar tersebut membuat para penggemarnya berduka. Pasalnya ketika Richie meninggal dunia, karirnya sedang berada di puncak.
Mengenai penyebab kematiannya, banyak pula rumor nan beredar. Salah satunya tentang kematian Richi Ricardo nan bukan disebabkan sebab kanker otak, melainkan HIV/AIDS.
Pihak keluarga Richi sendiri sudah membantah tentang ketidakbenaran warta tersebut. Bahkan sudah berkali-kali menegaskan tentang kebohongannya. Namun seakan tidak mau tahu, warta tersebut terus berkembang. Perkembangan dari isu tersebut, santer beredar bahawa Richie juga merupakan homoseksual . Sepurnalah sepertinya isu tersebut.
Isu mengenai HIV/AIDS tersebut memang tak diketahui kebenarannya. Artinya, belum pernah ada saksi atau bukti konkret nan mengarah pada penyebab kematian Richie merupakan penyakit HIV/AIDS. Penyebar warta pun tak jelas.
Dunia selebritis memang kejam. Ketika seseorang menjadi sorotan banyak mata, selain ada nan memuja tentu banyak pula nan ingin menjatuhkannya. Tidak heran jika ketika seorang selebritis memiliki jiwa nan lemah banyak nan memilih mundur atau bunuh diri , seperti nan dilakukan beberapa seniman Korea.
Kilas Balik Global Sinema Richie Ricardo
Richie Ricardo menjadi aktor tampan nan dipuja banyak perempuan pada tahun 80-an. Film-filmnya selalu laku di pasaran dan menjadi buah bibir. Richie Ricardo pernah beradu peran dengan seniman cantik Meriam Belina dalam film berjudul Bercinta dalam Badai , Rani Soraya ( Jejaka-Jejaka ), Chintami Atmanegara ( Ranjang Setan ), bahkan dengan almarhum Nike Ardila ( Nuansa Gadis Suci ).
Lebih dari 10 judul film nan diperankan oleh Richie Ricardo. Namun, Richie selalu identik dengan peran lelaki lugu nan takut pada perempuan. Ambil saja contoh pada film berjudul Gairah Pertama .
Dalam film tersebut Richie berperan sebagai Tino. Tino merupakan lelaki pemalu dan tak mudah berteman dengan versus jenis. Oleh teman-temannya dia sering diejek dengan keanehannya tersebut.
Film nan disutradarai oleh Matnoor Tindaon ini menceritakan perubahan sikap Tino. Tino nan memiliki sifat lugu tersebut kemudian berubah menjadi lelaki nan lain setelah pulang dari rumah kakeknya. Tino tak lagi takut pada perempuan usai banyak berteman dengan Yayuk, gadis desa di loka kakenya tinggal.
Film tersebut dinilai vulgar. Hal tersebut dikarenakan film ini banyak memamerkan pertunjukkan dada dan paha. Dalam film Gairah Pertama ini, Richie beradu acting dengan Dina Mariana, Rani Soraya, Ade Irawan, dan Gino Makasutji. Film nan dirilis tahun 1984 ini bergenre komedi.
Richie Ricardo nan berperan sebagai lelaki lugu nan cenderung takut pada perempuan juga terlihat dalam filmnya berjudul Kecil-Kecil jadi Penggantin . Film nan diluncurkan tahun 1987 ini menceritakan tentang sepasang penggantin nan sulit melakukan interaksi intim.
Joko (yang diperankan oleh Richie Ricardo) tak terbiasa menghadapi perempuan. Sifat ini didapat dari pendidikan ibunya nan terlalu ketat dan membatasi pergaulannya. Sementara Lastri, istrinya, memiliki sifat tomboy.
Ada persamaan sifat dalam peran menjadi Joko maupun Tino. Richie selalu menjadi lelaki nan takut pada perempuan. Dalam perjalanan hidupnya dia seperti diajarkan buat mengenal perempuan lebih dekat. Kemudian lelaki lugu tersebut akan berubah menjadi lelaki nan tak memiliki ketakutan lagi ketika menghadapi perempuan.
Peran berbeda dilakoni oleh Richie pada saat menjadi Yudistira dalam film berjudul Jejaka-Jejaka . Richie berperan sebagai seorang playboy . Film tersebut menceritakan kehidupan tiga sekawan, yakni Yudistira, Rengga, dan Boni nan tinggal satu atap.
Ketiga sekawan tersebut memiliki sifat nan berbeda. Yudistira nan seorang playboy , Rengga nan jago berkelahi, dan Boni nan seorang anak orang miskin. Kemudian datang seorang perempuan bernama Tari. Perempuan tersebut anak dari teman paman Yudistira nan ikut numpang di rumah tersebut.
Naluri playboy nan dimiliki oleh Yudistira kemudian ingin menjadikan Tari miliknya. Gayung bersambut. Ternyata pun juga suka padanya. Padahal sahabatnya, Rengga, juga menaruh hati padanya. Melihat kedekatan Tari dengan Yudistira, membuat Rengga akhirnya merelakan Tari.
Film terakhirnya dirilis pada tahun 1992. Di sana dia bermain dengan Nike Ardila. Film tersebut menceritakan tentang kehidupan Nikke Ardila dan kedua saudaranya nan mendapat anggaran ketat dari ayahnya. Film nan disutradarai oleh M. Abnar Romli ini merupakan film terakhir nan berada dalam catatan nan diperankan oleh Richie Ricardo.
Tarik Suara ala Richie Ricardo
Selain menjadi aktor, Richie Ricardo juga menggeluti bidang tarik suara. Tidak seperti seniman zaman sekarang nan menggunakan ‘aji mumpung’, Richie memang memiliki talenta bernyanyi. Hal tersebut dibuktikannya dengan penghargaan-penghargaan di bidang musik nan sukses diraihnya.
Albumnya nan bertajuk Hujan dan Cinta sukses menyabet dua penghargaan bergengsi saat itu. Pertama dia sukses meraih Golden Record buat penjualan kasetnya. Pada tahun 1983/1984 Richie juga sukses meraih penghargaan nan bergengsi diberikan oleh RRI.
RRI waktu itu merupakan siaran radio nan belum memiliki saingan sebanyak sekarang ini. Radio ini mengadakan acara Biduan-Biduan Pop Kesayangan Angket Siaran Radio ABRI/ Hankam 1983/1984 diberikan pada Richie. Suaranya waktu itu memag sukses menyedot perhatian banyak kalangan. Wajahnya nan ganteng, serta suaranya nan merdu selalu menyanyikan lagu dengan perbedaan makna nan ceria.
Karir Richie di bidang musik juga dibuktikan dengan meluncurkan album Oh Nona Manis . Sesaat setelah lagu ini dikenalkan pada publik, terbukti Oh Nona Manis mampu bersaing dengan lagu-lagu lainnya pada waktu itu.
Lagu nan lagi-lagi dibawakan dengan perbedaan makna ceria ini diciptakan oleh Yonas Pariera. Namun, ketika ingat lagu Oh Nona Manis, nan teringat ialah Richie Ricardo dan bukan pengarangnya. Lagu tersebut diproduksi pada tahun 1984. Album tersebut diproduksi oleh Cipto Record.
Pada tahun 1985, Richie Ricardo bersama Cipto Records kembali merilis album bertajuk Semua Karena Cinta . Sayangnya, pada tahun nan sama Richie memilih buat pindah produksi music. Dia tak lagi bekerja buat Cipto Records lagi dan memilih JK Records sebagai tempatnya bernaung dalam bermusik kemudian.
Bulan Oktober tahun 1985, JK Records merilis album pertama di sana dengan judul Kau Milikku . Banyak seniman milik JK Records nan dikerahkan buat membuat album perdana dan sekaligus mengumumkan pada publik bahwa Richie sudah bergabung dengannya.
Artis seperti Ria Angelina, Meriam Bellina, dan Chintami Atmanagara ikut dijadikan backing vokal dalam album tersebut. Namun, sayang, album ini mendapat sambutan nan biasa-biasa saja. Menurut JK Records album tersebut sudah cukup memuaskan buat tujuan sosialisasi Richie sebagai milik JK Records.
Itulah sedikit ulasan mengenai Richie Ricardo. Prestasinya di global entertainment ternyata harus buru-buru dia tinggalkan sebab penyakitnya nan keburu menyerangnya pula. Selamat menikmati.[]