Pengguna Pedang

Pengguna Pedang

Apa nan terlintas pertama kali di dalam pikiran kita, apabila ada orang mengatakan pedang? Memang banyak nan sudah mengetahui apa nan dimaksud dengan pedang, walaupun dari sudut pandang mereka masing-masing. Kebanyakan dari mereka niscaya berpikir bahwa pedang ialah benda berbentuk panjang dan tajam dengan ujung nan runcing terbuat dari besi atau baja.



Definisi Pedang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pedang ialah sebuah bilah panjang dan mempunyai bagian nan tajam nan disebut mata. Jika dilihat dari bentuknya, pedang biasanya berbentuk panjang dan gepeng dengan bagian nan tajam. Pedang sendiri mempunyai bentuk nan bermacam-macam sebab bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan si pemakai. Sebagai contoh ialah pedang samurai nan berasal dari Jepang.

Samurai mempunyai bentuk panjang, pipih melengkung, dan terkenal sangat tajam. Bahkan sebab ketajamannya, samurai dapat digunakan buat memotong sebatang pohon dan bahkan sebatang besi dengan sekali tebas. Samurai juga dikenal orang lewat cerita, baik buku maupun film nan mengisahkan tentang kehidupan dari suatu komunitas terkenal dari negara Jepang nan bernama Ninja.

Menurut sebagian wanita, ada nan beranggapan bahwa pedang itu sangat mengerikan dan berbahaya, membuat ciut nyali. Melihat ketajamannya seakan-akan seperti trauma, bagaimana jika terkena kibasan pedang, niscaya tubuh akan teriris dan membuat darah berceceran.

Namun, bagi laki-laki, sebuah pedang merupakan senjata nan mempunyai nilai histori dan seni nan tinggi. Di samping juga dapat buat melindungi diri dari musuh. Makanya tidak sedikit kaum laki-laki menyimpannya di rumah, bahkan sebagian orang mengoleksinya.



Eksistensi Pedang di Indonesia

Pedang mempunyai banyak fungsi dan kegunaan. Pada zaman dahulu pedang merupakan simbol dari kekuatan, kekuasaan, dan kehebatan. Pedang juga merupakan alat nan digunakan oleh prajurit di medan perang hampir di seluruh dunia.

Pedang ialah senjata nan paling banyak digunakan sebab bentuknya nan tak terlalu besar sehingga mudah buat dibawa dan efisien, walaupun ada nan memang sengaja menciptakan sebuah pedang dengan bentuk dan ukuran nan luar biasa besar. Di masa sekarang sebab kemajuan teknologi di bidang persenjataan, para prajurit atau tentara sudah menggunakan senjata barah atau peledak saat berperang, dan hanya sedikit nan menggunakan pedang.

Kalaupun ada, hanya digunakan oleh pemimpin pasukan sebagai simbol. Di masyarakat, fungsi pedang juga mulai bergeser dari fungsi awalnya sebagai senjata buat mempertahankan diri menjadi sebuah barang seni nan digunakan sebagai hiasan rumah atau koleksi. Kadang, hanya digunakan sebagai alat pendukung di dalam sebuah cabang olahraga dan seni ilmu bela diri. Sebagai contoh dalam cabang olahraga misalnya anggar dan di dalam seni ilmu bela diri ialah kungfu dan wushu.



Pengguna Pedang

Kepemilikan pedang secara generik banyak ditemui di masyarakat, di antaranya seperti berikut.



Pengrajin Pedang

Pembuat pedang disebut sebagai pandai besi atau zaman dahulu di Indonesia disebut sebagai Empu. Tapi sekarang, orang nan pandai membuat pedang sudah sporadis sekali ditemukan. Kalaupun ada, mereka hanya membuat berdasarkan pemesanan. Pandai besi zaman sekarang hanya membuat senjata nan biasanya digunakan buat membantu pekerjaan sehari-hari, misalnya sabit, golok, clurit, pisau, dan barang lain seperti peralatan pertukangan.



Ahli Bela Diri

Seorang pakar bela diri terutama kungfu dan anggar memang biasanya menpunyai pedang nan mereka gunakan buat melatih gerakan atau jurus mereka nan berhubungan dengan senjata. Baik itu pedang maupun senjata lain seperti tongkat, ruyung, dan nan lainnya.



Kolektor

Keunikan bentuk, fungsi, nilai historis nan tinggi membuat banyak orang ingin memilikinya sebagai pajangan maupun mengoleksinya. Seorang kolektor biasanya mengetahui sejarah dan pemilik dari sebuah pedang. Mulai dari saat dibuat, pemakai, dan sejarah penggunaannya.

Terkadang mereka rela mengeluarkan kocek agak dalam demi memiliki sebuah pedang nan mempunyai sejarah panjang dari penggunanya terdahulu. Ada nan memang buat koleksi sendiri, ada juga nan sengaja mengumpulkan atau membeli sebuah pedang kemudian mereka jual kembali kepada penawar nan berani membayar lebih tinggi.



Museum

Secara generik loka buat menaruh benda-benda bersejarah ialah museum. Museum ialah milik pemerintah atau negara, tapi ada juga nan milik perorangan, nan kemudian dibuka buat umum.



Cara Pembuatan Pedang

Pembuatan sebuah pedang maupun jenis senjata lain membutuhkan ketelitian dari nan membuat dan biasanya memerlukan proses nan lama. Cara membuat pedang ialah sebagai berikut.

  1. Besi atau baja nan digunakan sebagai bahan standar akan dibakar dengan bara barah bersuhu tinggi hingga besi atau baja tersebut menjadi berwarna merah membara
  2. Kemudian ditempa saat masih dalam keadaan panas, hal ini berulang hingga menjadi bentuk nan diinginkan tapi masih dalam kondisi kasar.
  3. Setelah itu, dimasukkan atau dicelupkan ke dalam wadah nan berisi oli sampai dingin. Maksudnya agar besi atau baja nan terbakar tadi menjadi baja tua dan kuat sehingga tak mudah patah nantinya.
  4. Besi tempaan nan sudah dingin tadi kemudian dipoles buat menghaluskan permukaannya nan masih kasar.
  5. Setelah halus pemukaannya baru mengasah bagian nan akan digunakan sebagai mata pedang hingga tajam.
  6. Proses terakhir yaitu pemasangan tangkai sebagai pegangan pedang dan pemberian sarung agar pedang tak mudah berkarat saat penyimpanan dan pemakaiannya nanti. Sarung juga berfungsi buat memperindah penampilan pedang serta dapat juga dijadikan simbol atau lambang suatu kelompok.

Cara pembuatan pedang tersebut dilakukan secara tradisional. Sekarang, dengan kemajuan teknologi, orang sudah dapat membuat pedang atau pisau menggunakan mesin. Bahan nan digunakan biasanya berasal dari bijih besi nan dimasak hingga mencair kemudian dituangkan ke loka pencetakan pedang nan sudah disediakan sebelumnya. Proses finishing- nya juga menggunakan mesin.

Untuk pedang nan dibuat dengan mesin memang sekilas tak ada bedanya dengan nan dibuat dengan proses tradisional. Namun dari segi kualitas, pedang protesis tradisional jelas lebih kuat daripada pedang hasil produksi mesin. Sayangnya, pedang baru nan dijual sekarang pada umumnya sudah dibuat dengan mesin.



Jenis-Jenis Pedang

Penggolongan pedang pada umumnya sinkron dengan kriteria-kriteria eksklusif seperti bentuk dari pedang tersebut, sejarah nan mengikutinya, bahan nan digunakan buat membuatnya, dan fungsi serta penggunaannya. Jenis-jenis pedang menurut bentuknya ialah sebagai berikut.

  1. Pedang pendek, misalnya golok atau gobang, bayonet dan pisau.
  2. Pedang panjang, misalnya parang dan samurai.

Sedangkan jenis pedang menurut sejarahnya dilihat dari umur pedang tersebut. Semakin makin tua umurnya, maka pedang itu dikategorikan dalam jenis pedang antik atau antik. Menurut bahannya, pedang dibedakan menjadi dua, yaitu dari bijih besi dan besi tua. Adapun menurut kegunaannya, pedang dibagi sebagai berikut.

  1. Perkakas. Digunakan sebagai peralatan buat membantu pekerjaan rumah.
  2. Hiasan. Pedang nan dibuat dengan tujuan buat dipajang di rumah sebagai pemanis ruangan. Pedang jenis ini biasanya menonjolkan nilai artistik dan tak tajam.
  3. Kelengkapan. Biasanya orang nan menggunakan kategori ini ialah tentara dan pejabat. Mereka menggunakan pedang sebagai simbol dari kedudukan dan strata mereka.

Jika kita tertarik buat memiliki sebuah pedang, maka sebelum membeli sebuah pedang alangkah baiknya kita menentukan pedang jenis apa nan kita inginkan. Selain itu, kita juga harus mengetahui manfaat pedang bagi kehidupan kita. Jika hanya sebagai hiasan maka pilihlah pedang nan memiliki nilai histori nan tinggi. Namun, jika digunakan buat latihan bela diri maka sesuaikanlah kebutuhan akan pedang tersebut dengan bela diri nan kita tekuni itu.