Kopi Luwak Menjadi Kopi Pilihan
Anda pernah menjumpai musang luwak ? Mereka termasuk jenis binatang menyusui (mamalia). Mereka menyukai buah-buahan seperti binatang pemakan buah lainnya, salah satunya buah kopi sebagai pilihan makanannya. Buah kopi nan disukainya yaitu buah kopi nan matang, tapi biji kopi nan tak bisa dicerna tubuhnya sebab terlindungi kulit keras akan keluar bersama kotoran binatang ini.
Sistem pencernaan musang luwak termasuk sistem sederhana sehingga makanan nan keras seperti biji kopi tak bisa dicernanya. Biji kopi nan tak bisa dicerna binatang ini sering diburu para petani kopi sebab berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam sistem pencernaan sederhana binatang ini. Wajar jika para petani dan orang nan menyukai kopi mencarinya sebagai produk terbaik di dunia.
Mengenali Musang Luwak
Peranan binatang ini dalam produksi biji kopi pilihan menjadi buruan para petani kopi. Mengenal binatang ini akan membantu Anda mengetahui lebih banyak salah satu binatang menyusui dengan peranannya. Musang luwak ialah binatang menyusui (mamalia), mereka termasuk suku musang dan garangan ( Viverridae ).
Binatang tersebut memiliki nama ilmiah Paradoxurus hermaphroditus . Binatang ini dikenal juga di Malaysia sebagai musang pulut. Mereka dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum, Betawi), careuh (Sunda) serta common palm civet , house musang dalam bahasa Inggris.
Secara fisiologi (sesuai bentuk fisiknya), musang luwak memiliki tubuh sedang, panjangnya sekitar 90 cm. Rona bulu pada tubuhnya abu-abu kecoklatan dengan ekor hitam coklat mulus. Sisi atas tubuhnya abu-abu kecoklatan dengan variasi rona coklat merah tua sampai kehijauan.
Sisi samping dan bagian perutnya lebih pucat. Wajah, kaki dan ekor berwarna coklat gelap sampai hitam. Bagian dahi dan sisi samping paras sampai di bawah telinga warnanya keputih-putihan. Terdapat satu garis hitam samar-samar melewati tengah dahi, mulai dari arah hidung ke arah atas kepala. Jenis betinanya memiliki tiga pasang puting susu.
Jika Anda memiliki keinginan buat memelihara seekor musang luwak, menurut pendapat sebagian orang nisbi lebih mudah daripada merawat seekor kucing peliharaan. Alasannya sebab musang jenis ini lebih tahan terhadap penyakit, seperti bulu rontok.
Selain itu, dilihat dari kebutuhan pakannya tak terlalu mahal daripada pakan kucing peliharaan. Sebaiknya Anda nan memiliki keinginan buat memelihara musang jenis ini, maka seluruh kegiatan pada masa pemeliharaan dilakukan secara teratur (jika diperlukan jangan lupa membuat catatan secara rutin).
Musang luwak merupakan salah satu jenis mamalia liar meskipun terdapat kemungkinan buat dipelihara sinkron ulasan di atas. Mereka sering ditemui di sekitar pemukiman maupun perkotaan. Mereka pandai memanjat, sering berkeliaran di atas pepohonan, meskipun kadang turun ke tanah.
Mereka juga aktif di malam hari buat mencari makanan dan aktivitas hayati mereka lainnya. Sedangkan aktivitas musang jenis ini pada siang hari yaitu tidur di lubang-lubang kayu, di perkotaan ataupun di ruang gelap di bawah atap.
Seperti halnya aneka kerabat dari Viverridae , musang luwak mengeluarkan bau dari kelenjar dekat anusnya. Bau ini menyerupai harum daun pandan, tapi menjadi pekat dan memualkan. Bau ini bisa digunakan buat mengetahui kehadiran binatang sejenisnya di wilayah jelajah mereka.
Spesies Jenis Musang Luwak dan Kerabatnya
Musang luwak memiliki nama ilmiah Paradoxurus hermaphroditus . Selain jenis tersebut, terdapat empat spesies musang lainnya dari marga Paradoxurus, diantaranya:
- Spesies musang nan tersebar di Sri Lanka yaitu spesies Paradoxurus zeylonensis .
- Spesies musang nan tersebar mulai dari India, Asia Tenggara, Tiongkok selatan, Semenanjung Malaya termasuk spesies Paradoxurus hermaphroditus. Di Indonesia musang luwak bisa ditemukan di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Taliabu dan Seram di Maluku, serta wilayah Indonesia lainnya.
- Spesies musang nan tersebar di Kepulauan Mentawai yaitu spesies Paradoxurus lignicolor .
- Spesies musang nan tersebar di negara bagian Kerala, India selatan yaitu spesies Paradoxurus jerdoni .
Adapun jenis serupa dengan musang luwak, antara lain:
- Musang galing ( Paguma larvata ). Musang jenis ini biasanya memiliki rona lebih kemerahan, paras putih dengan kekuningan terdapat ‘topeng’ gelap kehitaman di sekitar mata serta tanpa bintik-bintik di sisi tubuh.
- Musang akar ( Arctogalidia trivirgata ). Musang jenis ini biasanya memiliki ekor lebih panjang dari kepala dan tubuhnya, tiga garis punggung tanpa atau hampir tak terputus, dan tak memiliki bintik-bintik di sisi tubuhnya. Musang akar loka hidupnya di hutan.
- Musang rase ( Viverricula indica ). Musang jenis ini memiliki ekor berbelang-belang sempurna, berwarna hitam putih.
Kopi Luwak Menjadi Kopi Pilihan
Kopi luwak merupakan salah satu jenis kopi nan bisa diseduh dan enak rasanya. Seduhan kopi pilihan ini menggunakan biji kopi nan diambil dari residu kotoran musang luwak/musang kelapa. Biji kopi tersebut memiliki rasa berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan musang jenis ini. Kopi pilihan ini sudah terkenal di kawasan Asia Tenggara dan tersebar luas pada tahun 1980-an.
Mulanya kopi luwak ini berkaitan dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Kemudian pada abad ke-18 di pulau Jawa dan Sumatera Belanda membuka perkebunan tanaman komersial. Salah satu tanaman komersial nan dibudidayakan yaitu bibit kopi arabika (didatangkan dari Yaman). Selanjutnya, Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi buat konsumsi pribadi pada masa tanam paksa atau Cultuurstelsel (1830-1870).
Pelarangan nan dilakukan Belanda terhadap penduduk pribumi mengakibatkan mereka memiliki rasa ingin mencoba minuman kopi luwak nan terkenal itu. Para pekerja perkebunan akhirnya menemukan homogen musang getol memakan buah kopi, tapi hanya daging buah nan tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tak bisa tercerna.
Biji kopi dalam kotoran musang jenis ini dipunguti, dicuci, lalu disangrai dan ditumbuk. Setelah proses penumbukan selesai, maka kopi tersebut diseduh dengan air panas sehingga terciptalah kopi nan membuat penasaran penduduk pribumi yaitu kopi luwak.
Kemudian kopi tersebut semakin tersebar luas sebab aroma dan rasanya nan khas. Wajar jika akhirnya kopi ini menjadi kopi pilihan dan harganya mahal sebab nan meminumnya orang-orang pilihan (misalnya bangsawan Belanda) dengan harga pilihan.
Kopi luwak menjadi kopi pilihan hingga saat ini. Dengan mengetahui sejarah serta asalnya darimana, Anda juga bisa mengetahui khasiatnya bagi kesehatan tubuh Anda. Itulah alasan lain mengapa kopi ini menjadi pilihan dengan harga pilihan daripada kopi biasa lainnya.
Biasanya orang awam berpandangan minum kopi bisa menjadikan tubuh terasa sakit dan tak segar sebab pengaruh zat-zat kimia campuran dalam kopi tersebut. Namun, kopi jenis ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
- Minum kopi luwak secangkir setiap hari bisa mencegah resiko kanker mulut sebab di dalamnya terdapat senyawa nan bisa membatasi pertumbuhan sel kanker dan kerusakan DNA. Selain itu juga bisa melindungi gigi.
- Meminum kopi luwak dua sampai lima cangkir setiap hari bisa membantu menurunkan risiko kanker kulit nonmelanom sehingga bisa dikatakan melindungi kulit.
- Orang nan meminum kopi luwak bisa menghindarkan tubuhnya dari penyakit diabetes. Alasannya yaitu ketika orang meminum tiga sampai empat cangkir kopi reguler atau kopi decaf (dengan kadar kafein nan dikurangi) maka risiko diabetes tipe II bisa turun hingga 30%.
- Meminum kopi luwak bisa mencegah penyakit saraf sebab kandungan antioksidan di dalam kopi akan menghambat kerusakan pada sel nan dihubungkan dengan parkinson.
- Meminum kopi luwak juga bisa menurunkan risiko kanker payudara. Biasanya wanita nan menjelang masa menopause mengonsumsi empat cangkir kopi sehari sehingga terjadi penurunan risiko kanker payudara sebesar 38%.
Demikian ulasan mengenai luwak dan kopi luwak. Salah satu jenis musang nan memiliki peran buat menghasilkan biji kopi bermutu dengan kualitas kopi nan bermutu pula. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah memberikan kopi pilihan ini kepada PM Australia, Kevin Rudd, pada kunjungannya ke Australia di awal bulan Maret 2010. Hal tersebut menjadi perhatian pers Australia. Semoga tulisan mengenai luwak ini bermanfaat bagi pembaca.