Berguru pada Suphanburi
Sejarah pembentukan Kementerian pemuda dan olahraga ini sebenarnya sudah ada dari awal masa kemerdekaan dengan format dan bentuk nan berbeda. Pada awalnya, nama kabinet nan mengurusi masalah kepemudaan dan olahraga ini berada dibawah kabinet presidensial dengan nama Kementrian Pengajaran. Ketika itu, menteri pertamanya dijabat oleh Ki Hajar Dewantara.
Yang dibidangi kementrian dibawah pimpinan Ki Hajar yakni pendidikan jasmani dan kegiatan olahraga. Ada dua term nan berbeda ketika itu, dimana buat penyebutan pendidikan jasmani spesifik digunakan ketika di lingkungan sekolah-sekolah. Dan olahraga ketika berbagai cabang-cabang olahraga dimainkan di lingkungan masyarakat. Usia kabinet ini hanya 3 bulan sebelum akhirnya diganti oleh Kabinet II.
Pada masa Kabinet Indonesia Manunggal (KIB) I disebut dengan departemen mempunyai tugas dan tanggung jawab nan tidak mudah, yakni mempersembahkan prtestasi-prestasi berbagai cabang olahraga sehingga mampu mengharumkan nama Indonesia nan kita cintai. Juga mendidik para pemuda bangsa nan jumlahnya signifikan supaya menyalurkan energinya demi kebaikan dan kemajuan negara Indonesia.
Visi
Kementerian pemuda dan olahraga nan sekarang dijabat petinggi Partai Demokrat, Andi A. Mallarageng memiliki visi yakni: terwujudnya kualitas sumber daya pemuda dan olahraga nan memiliki wawasan kebangsaan, kepemimpinan nan berakhlak mulia, maju, mandiri, mulia, sehat, cerdas, mampu menorehkan prestasi serta memiliki daya saing nan dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan (imtak).
Majukan Olahraga Bahari
Seperti mafhum adanya bahwa olahraga laut masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas, terutama para pemuda. Olahraga laut ini semisal: mendayung, selancar, lomba renang di lautan lepas, dsb memang seakan kurang diminati oleh mayoritas masyarakat Indonesia padahal 2/3 wilayah Indonesia merupakan lautan.
Berbekal alasan tersebut Kementerian Pemuda dan Olahraga berniat buat menggalakkan olahraga ini. Yang salah satunya, dengan menggelar Festival Internasional Pemuda dan Olahraga Laut (FIPOB) V tahun 2010 di kawasan Banten.
Kompetisi olahraga kebaharian ini selain dimaksudkan buat semakin mengenalkan olahraga laut kepada masyarakat luas buat melakukan dan kemudian mendulang prestasi, juga mencari bibit-bibit berbakat nan dapat dikembangkan buat dapat tampil disetiap even olahraga kebaharian baik taraf nasional, regional, maupun dunia.
Berguru pada Suphanburi
Saya konfiden nama Suphanburi masih asing di telinga kebanyakan orang Indonesia. Jelas saja, sebab nama tersebut merupakan sebuah kota nan terletak 300 km jauhnya dari ibukota Thailand, Bangkok. Kesanalah kita belajar pada tanggal 4-8 November tahun ini. Belajar berbagai metode pelatihan para atlet.
Suphanburi sudah mampu menghasilkan 3 emas di ajang olimpiade. Tak ada nan menyangka, layaknya Petronas Malaysia nan belajar ke Pertamina, Suphanburi pada medio 1987-an malah pernah berlajar ke Ragunan. Sekarang, malah kebalikannya.
Sah-sah saja mau belajar kemanapun asalkan efektif, efisien dan tepat sasaran. Jangan sampai kita keluar uang banyak buat studi banding tapi tanpa menghasilkan apapun alias nol besar. Jaya pemuda dan olahraga Indonesiaku!