Lagu-Lagu Piala Dunia

Lagu-Lagu Piala Dunia

Lagu Piala global . Diciptakannya lagu Piala Global tentu saja tak dapat terlepas dari niat mencari keuntungan. Bayangkan saja, biasanya lagu Piala Dunia ini dinyanyikan oleh penyanyi atau grup vokal nan sedang populer di dunia, dengan demikian ketika lagu Piala Global tersebut dilempar ke pasaran akan mendapat sambutan hangat dari para penggemar penyanyi tersebut dan para penggemar sepak bola di dunia.

Keuntungan kedua ialah buat kepentingan promosi penyelenggaraan Piala Global itu sendiri. Dan laba ketiga ialah buat memberikan kenangan-kenangan baik kepada negara penyelenggara, peserta Piala Global maupun kepada seluruh penonton sepak bola di dunia.

Namun demikian, penggunaan lagu Piala Global dilakukan bukan sejak awal penyelenggaraan kejuraan sepak bola global ini. Menurut catatan, penggunaan lagu Piala Global baru pertama kali dilakukan buat kejuaraan Piala Global tahun 1986 di Mexico. Lagu Piala Global pertama ialah berjudul A Special Kind of Hero, nan saat itu dinyanyikan oleh Stephanie Lawrence.

Penyelenggaraan Piala Global tahun 1986 ini berhasil besar, dan salah satunya didongkrak oleh popularitas lagu Piala Global tersebut, maka panitia penyelenggara FIFA memutuskan sejak saat itu akan selalu diciptakan lagu piala global seiring dengan penyelenggaraan pesta akrab Piala Global tersebut.



Lagu Piala Global - Sejarah Piala Dunia

Bila penggunaan lagu Piala Global dimulai pada kejuaraan sepak bola global tahun 1986 di Mexico, maka penyelenggaraan kejuraan sepak bola global itu sendiri sudah dilakukan buat pertama kalinya pada tahun 1930. Tuan rumah pertama penyelenggaraan kejuraaan sepak bola global ini ialah Uruguay nan pada Kongres FIFA pada tanggal 17-18 Mei 1929 di Barcelona, didukung oleh 23 peserta kongres pertama FIFA saat itu.

Pemilihan Uruguay sebagai tuan rumah dengan sendirinya mematahkan ambisi negara-negara lain nan ingin menjadi tuan rumah seperti Belanda, Spanyol, Italia, Swedia dan Hungaria. Pada awalnya penyelenggaraan kejuraan sepak bola antara negara sedunia ini bukanlah Piala Dunia, melainkan Piala Jules Rimet.

Sebenarnya aplikasi Piala Jules Rimet pada tahun 1930 ini, bukanlah kejuraan sepak bola global pertama, sebab menurut sejarah perkembangan sepak bola, setidaknya pada tahun 1908 pada Olimpiade, sepak bola amatir termasuk salah satu cabang olahraga nan dipertandingkan.

Demikian pula pada tahun 1909 diselenggarakan kejuaraan sepak bola internasional di Torino. Kegiatan ini diberi nama Piala Sir Thomas Lipton . Negara-negara nan punya sejarah sepak bola kuat seperti Jerman, Italia dan Swiss mengirimkan klubnya pada kejuaraan Piala Sir Thomas Lipton ini.

Piala Global sepak bola dinamakan kejuraan Piala Julis Rimet, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada Presiden FFFA atau Persatuan Sepak Bola Prancis, nan atas jasa-jasanya bersama Henri Delaunay menggagas buat diadakannya pesta kejuraan sepak bola dunia, nan mempertemukan negara-negara di seluruh global dari empat benua. Dalam kongres FIFA di Amsterdam, ide buat menyelenggarakan kejuraan global sepak bola itu diputuskan dan akan secara rutin dilakukan setiap empat tahun sekali.

Desain Piala Jules Rimet dibuat oleh Abel La Fleur, seorang artis lukis dari Prancis. Piala berbentuk Nike atau dewa kemenangan dalam mitologi Yunani memegang bumi itu, terbuat dari emas murni setinggi 35 cm. Sebagai tuan rumah, Uruguay sukses merebut Piala Jules Rimet pertama setelah dalam final sukses menumbangkan Argentina dengan skor meyakinkan 4-2. Pesta kejuraan sepak bola global pertama ini diikuti oleh 13 negara peserta, yakni lima negara dari eropa, enam dari Amerika Selatan dan dua negara dari Amerika Utara.

Kejuraan Piala Jules Rimet ini pernah terhenti pada saat berkecamuk perang global II selama hampir 12 tahun. Piala Jules Rimet sukses dirumahkan oleh Brasil setelah menjadi negara pertama nan meraih piala tersebut sebanyak tiga kali. Brasil menjadi kampiun global sepak bola pada tahun 1958, 1962 serta 1970.

Sebagai gantinya FIFA mengganti Piala Global sepak bola dari emas 18 zat oksidasi setinggi 36 cm. Piala Global nan orisinil menurut peraturan FIFA, hanya boleh dipegang oleh pemimpin negara dan pemenang Piala Global saja. Sementara itu sebagai kenangan-kenangan kepada negara nan sukses menjadi juara, dibuatkan replikanya buat disimpan.



Lagu-Lagu Piala Dunia

Masih ingat lagu Waka Waka atau dalam bahasa Inggrisnya berjudul This Time For Africa? Itulah salah satu sisa-sisa dari gempira penyelenggaraan kejuraan sepak bola global 2010 di Afrika. Penyanyi cantik dan seksi, Shakira, nan mempopulerkan lagu Piala Global tersebut sekaligus menjadi lagu kenangan-kenangan bagi penyelenggara, peserta dan penonton sepak bola di seluruh global tentang pesta akbar final sepak bola di benua Afrika.

Lagu Piala Global menjadi alat promosi lintas benua buat mensukseskan penyelenggaraan kejuraan sepak bola dunia, sekaligus menjadi bagian tidak terpisahkan dari upaya menambah pundi-pundi uang buat menyokong pendanaan. Lagu Piala Dunia 2010 nan pertama sebenarnya bukan lagu Waka Waka , sebab sebelumnya pihak penyelenggara telah menyiapkan lagu Wavin Flag sebagai lagu Piala Global resmi buat Piala Global 2010. Namun lagu nan dipopulerkan oleh K'Naan tersebut kurang menggigit sehingga tidak begitu populer. Padahal dari sisi tema dan melodinya, lagu Piala Global Wavin Flag nan mirip lagu iklan Coca Cola ini tidak kalah menarik dibanding Waka Waka .

Tapi itulah nan tak bisa dipungkiri, bahwa kemasan sebuah lagu Piala Global tidak dapat dipisahkan dari sosok penyanyi, video klip dan bagaimana lagu tersebut dipromosikan. Ada pula nan mengatakan selain kemasan, melodi lagu Piala Global Waka Waka lebih terasa pas buat memeriahkan kegiatan sepak bola sebab dapat dipakai bergoyang. Hukum ini pula nan berlaku pada lagu Alamat Palsu nan dinyanyikan penyanyi dangdut Ayu Ting Ting.

Lagu ini diciptakan dan mulai dinyanyikan pada tahun 1997, tapi ternyata baru populer dan diketahui khalayak pada tahun 2010. Lagu Piala Global Waka Waka memang tak dinyanyikan pada saat upacara pembukaan, melainkan ditampilkan pada acara penutupan di Stadion Johannesburg Soccer City. Tapi lagu Piala Global nan ditampilkan menjelang pertandingan puncak ini, tetap saja menghipnotis jutaan orang penonton.

Pada penyelenggaraan Piala Global tahun 1990, lagu Piala Global saat itu berjudul Un Estate Italian . Lagu Piala Global 1990 ini dinyanyikan oleh Edoardo Bennato dan Gianni Nannini nan sukses menghadirkan suasana gempita khas Italia. Lagu Piala Global Un Estate sendiri ditampilkan pada pertandingan antara Argentina dan Kamerun, sebagai partai pembuka kegiatan Piala Global 1990.

Berbeda dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Piala Global 1994 nan diselenggarakan di Amerika Perkumpulan tak membuat lagu sebagai lagu Piala Dunia. Kemewahan dan kemeriahan lagu Piala Dunia klasik dari Queen berjudul We Are The Champions nan dipakai sebagai lagu tema. Lagu Piala Global nan telah populer ini kembali bergaung dan semakin bertambah populer. Dalam syairnya nan menggelorakan semangat pantang mundur buat menjadi nan terbaik, memang dirasa cocok dengan semangat dan gelora olahraga sepakbola.

Masih ingat dengan petikan syair " go...go...gol ale ale ale? " Itulah sebagian dari syair lagu Piala Global La Copa De La Vida nan dibawakan penyanyi enerjik Ricky Martin, dengan goyangan khasnya. Ini dijadikan lagu Piala Global 1998 nan diselenggarakan di Perancis. Sampai dengan selesai penyelenggaraan Piala Dunia, lagu ini tetap populer dan menduduki urutan pertama Billboard Hot Latin, sekaligus meraih penghargaan pop song of the year 1999. Inilah barangkali lagu Piala Global paling fenomenal.

Sekalipun Indonesia sulit buat menjadi peserta putaran final sepak bola Piala Dunia, tapi tahun 2002 kita boleh bangga sebab grup band Padi terpilih buat menyanyikan salah satu dari dua judul lagu Piala Global 2002 nan diselenggarakan di Jepang dan Korea Selatan. Lagu Piala Global nan dinyanyikan Padi berjudul Work of Heaven ini tidak kalah populer dibanding lagu Piala Global nan primer yakni Boom nan dinyanyikan Anastacia.

Nuansa dan gambaran rasa Jerman dalam hal musik diwujudkan ketika Jerman menjadi tuan rumah Piala Global 2006. Terpilih sebagai lagu Piala Global saat itu ialah Celebrate The Day nan dinyanyikan Herbert Gronemeyer dan lagu Piala Global The Time of Our Lives dari Il Divo.