Truk - Jembatan Timbang
Truk ialah kendaraan angkutan jalan raya nan memiliki spesifikasi tertentu. Kendaraan ini dipergunakan buat mengangkut barang dalam ukuran besar dan berat. Berdasarkan jumlah sumbu dan daya angkut, kendaraan ini dibagi menjadi beberapa kategori atau jenis. Di pasaran dikenal jenis engkel, truk besar, truk 4 sumbru, trailer dan tronton.
Masing-masing jenis tersebut memiliki jumlah sumbu dan daya angkut maksimal nan masing-masing berbeda. Mulai dari nan paling ringan yaitu jenis engkel dan nan paling berat yaitu jenis trailer. Namun demikian, pengertian truk dapat pula kendaraan pribadi sebagai pengangkut orang nan memiliki ban besar dan tongkrongan nan tinggi di luar pengertian bus.
Baik sebagai kendaraan pengangkut maupun penarik, kendaraan jenis ini berdasarkan undang-undang harus memenuhi persyaratan dalam rancang bangun sinkron dengan sertifikat rancang bangunnya Dengan demikian ketika menentukan karoseri buat sebuah truk tak dapat sembarangan. Tentu saja hal ini diatur dengan mempertimbangkan masalah keselamatan baik pengendara, barang nan dibawa maupun sesama pengendara di jalan raya.
Rancang bangunnya sinkron dengan ketentuan nan berlaku mencakup masalah kontruksi nan disesuaikan dengan daya angkut masing-masing. Lalu rancang bangun sebuah truk juga menyangkut masalah sistem pengereman, perangkat lampu, tanda nomor kendaraan dan panjang total sinkron dengan jenisnya.
Daya Angkut Truk
Daya angkut maksimal kendaraan jenis ini nan diijinkan atau disingkat JBI dipertimbangan berdasarkan beberapa variabel antara lain kekuatan ban, jumlah ban, muatan sumbu, jumlah sumbu, dan daya dukung jalan itu sendiri. Dengan demikian sepanjang daya dukung jalan memungkinkan, maka daya angkut maksimal kendaraan ini semakin bertambah sinkron dengan jumlah sumbu. Semakin banyak jumlah sumbunya, semakin besar pula daya angkutnya.
Untuk menghitung daya angkut maksimal dari sebuah truk secara praktis dipergunakan rumus standar JB=BK+L+G. JBI yaitu daya angkut maksimal nan diharuskan, sementara BK ialah berat kosong kendaraan, L berat muatan nan diijinkan dan G berat orang nan diijinkan. Semua ini diatur melalui undang-undang dan peraturan pemerintah nan telah mempertimbangkan variabel eksklusif seperti telah disinggung sebelumnya.
Sementara JBB atau jumlah berat bruto kendaraan merupakan ketetapan pabrik nan memproduksi kendaraan jenis ini sinkron dengan ketentuan teknis diantaranya ialah mempertimbangkan rancangan sumbu. Dengan demikian secara logis semestinya JBI tak melebihi JBB.
Misalnya buat jenis engkel dengan jumlah sumbu 2, maka JBI buat jalan kelas II ialah 12 ton dan JBI buat jalan kelas III sama yaitu 12 ton. Untuk truk nan lebih besar dengan jumlah sumbu 2 tapi konfigurasi sumbunya 1-2, maka JBI buat kelas 12 sebanyak 16 ton dan buat kelas III ialah 14 ton.
Tronton nan jumlah sumbunya 3 dengan konfigurasi 1 - 2.2 di jalan kelas II, JBI ialah 22 ton dan berbeda dua ton buat di jalan kelas III. Sementara itu buat nan jumlah sumbunya 4 dengan konfigurasi sumbu 1.1 - 2.2 maka JBI buat jalan kelas III sebanyak 26 ton dan JBI buat kelas II ialah 30 ton. JBI trailer lain lagi. Untuk trailer nan jumlah sumbunya 4 dengan konfigurasi sumbu 1 - 2 - 2.2 di jalan kelas II JBI-nya ialah 34 ton dan 28 ton buat jalan kelas III.
Sedangkan buat trailer nan jumlah sumbunya 5 dengan konfigurasi sumbu 1 - 2.2 - 2.2, JBI di jalan kelas III adlah 32 ton dan 40 ton buat jalan kelas II. Terakhir ialah truk nan jumlah sumbunya 6 dengan konfigurasi sumbu 1 - 2.2 - 2.2.2, JBI kendaraan ini ialah 43 ton buat di jalan kelas II dan jalan kelas III sebanyak 40 ton.
Truk Terbesar di Dunia
Ada beberapa kendaraan di global nan tak saja ukurannya besar tapi juga daya angkutnya nan juga besar. Kendaraan besar pertama nan dikenal di global ialah produksi Amerika, yaitu Ford F650/F750. Spesifikasi kendaraan besar ini menggunakan engine CAT 7200 CC dengan sistem Acert Engine Turbomax, horse power 390 dk dengan kekuatan menarik beban sebanyak 33.000 lbs. Ford F650/F750 ini menggunakan transmisi manual model MD 7 speed .
Truk besar kedua nan ada di global ialah protesis Amerika dengan merek International CXT. Kendaraan besar ini menggunakan engine Max Force 9300 CC i6 Turbo Specs dengan daya horse 400 dk dan mampu mengangkut beban sebanyak 40.000 lbs. Kendaraan International CXT ini menggunakan transmisi otomatis 5 speed Allison.
Dari produsen nan sama muncul kemudian kendaraanInternational RXT dengan engine VT V8 Turbo Diesel 3600 cc, daya angkutnya 30.000 lbs dengan sistem transmisi otomatis 5 speed Allison. Lalu ada International MXT, dengan engine VT 365 V8 Turb Diesel nan mampu menarik beban 15.500 lbs menggunakan sistem transmisi otomatis 5 speed Allison.
Truk nan jadi raksasa jalanan ialah Freightliner P2/P2XL nan menggunakan engine Detroit MBE 4000, 12800 cc I6 dengan horse power 500 daya kuda. Kemampuan daya angkut kendaraan ini ialah 80.000 Lbs dengan menggunakan transmisi 5 speed otomatis Allison concept . Kira-kira daya angkut Freightliner P2/P2XL dapat mengangkut Candi Borobudur.
Truk - Jembatan Timbang
Untuk mengontrol agar daya angkut tak melebihi kapasitas maksimal dan tak menyalahi peruntukan pada jenis jalan nan sesuai, maka pemerintah melalui Menteri Perhubungan mengeluarkan Keputusan Mentri No. 5/1995 tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor Di Jalan. Dalam praktiknya sebagai alat kontrol tersebut pada titik-titik eksklusif disediakan jembatan timbang.
Jembatan timbang atau timbangan jembatan ialah seperangkat peralatan nan berfungsi sebagai alat menimbang truk buat mengetahui kesesuaian jenis kendaraan dengan muatan maksimal disesuaikan dengan jenis jalan. Ada dua jenis timbangan jembatan yaitu nan dipasang secara permanen pada lokasi eksklusif dan ada pula nan dapat dipindah-pindahkan.
Tentu saja sebagai alat ukur, timbangan jembatan ini harus benar-benar akurat. Dengan begitu, apabila ada kendaraan jenis ini nan kelebihan muatan atau daya angkut dan jenisnya tak sinkron dengan peruntukan jalan, dapat langsung diberikan sanksi. Hukuman tersebut bisa berupa penurunan muatan sampai dengan hukuman nan lebih berat dari itu.
Pengawasan muatan kendaraan jenis ini tak hanya buat mengetahui kesesuaian antara muatan dengan daya angkut maksimalnya, tapi sekaligus dapat memantau pergerakan, distribusi dan jenis barang nan didistribusikan dari satu titik ke titik lainnya. Dengan diketahuinya alur distribusi barang, maka sebenarnya akan dengan mudah bagi pemerintah melakukan supervisi atas penawaran dan permintaan barang dalam setiap periode.
Apa nan dilakukan pada saat pengukuran di jembatan timbang? Proses penimbangan kendaraan dilakukan dengan cara memasukkan kendaraan ke komplek timbangan jembatan. Lalu masuk ke jalur masuk di mana alat pengukur ditempatkan.
Kendaraan harus berhenti pas di atas alat ukur, agar dapat dilakukan pengukuran dengan baik dan tepat. Petugas jaga akan mengaktifkan timbangan dan disesuaikan dengan berat kendaraan. Hal itu dilakukan bila menggunakan jembatan timbang konvensional.
Namun bila nan digunakan ialah jembatan timbang dengan peralatan modern, petugas jaga tinggal memasukkan data jenis kendaraan dan berat jenis kendaraan. Lalu secara otomatis akan menghitung, sehingga akan keluar data apakah terjadi kelebihan muatan, salah peruntukan kendaraan atau sinkron dengan peraturan.
Apabila terjadi kelebihan muatan, pengendara akan membayar denda sinkron dengan kelebihan muatan nan telah ditentukan besarannya. Tapi apabila kelebihan itu melebihi toleransi nan ditentukan, mau tak mau pengendara harus menurunkan sebagian muatan.
Pada beberapa jembatan timbang telah pula disediakan gudang buat menyimpan sementara kelebihan muatan nan diturunkan tersebut. Bila seluruh inspeksi telah selesai, barulah truk diperbolehkan melanjutkan perjalanan.***
Serba-serbi Global Truk
Truk ialah kendaraan kelas berat nan banyak berseliweran di jalan raya. Mulai dari nan berukuran sedang hingga truk gandeng nan sangat panjang. Truk biasanya membawa berbagai barang. Mulai dari sayuran hingga ternak. Mulai dari makanan, hingga minuman mineral dalam bentuk galon.
Truk memang harus dimiliki oleh perusahaan-perusahaan nan harus memasok produksinya ke berbagai tempat. Menggunakan mobil tidaklah efektif sebab hanya mampu menampung sedikit saja. Lain halnya dengan truk nan isinya sangat banyak. Sekali mengantar barang, jumlah nan dibawa pun cukup banyak.
Truk memudahkan proses distribusi barang. Anda tentu dapat bayangkan jika tak ada truk di global ini, betapa sulitnya membawa berbagai barang sekaligus. Jika ingin pindah rumah, mungkin butuh puluhan kali buat bolak-balik. Bahkan ada barang-barang nan tak dapat dibawa dengan mobil saja.
Truk memang memenuhi jalan raya, sebab tubuhnya nan sangat besar. Supir truk harus memiliki stamina nan bagus sebab seringkali pengiriman barang memakan waktu selama berhari-hari. Misalnya saja, turk-truk nan membawa aneka barang dari Sumatera ke Pulau Jawa, atau sebaliknya. Jika mengantuk, dapat berakibat fatal. Kecelakaan truk di jalan raya sangat sering diakibatkan oleh masalah ini.
Truk dan Mobil
Truk itu ada berbagai jenis dan ukuran. Yang paling kecil biasa disebut dengan pick-up atau mobil bak terbuka. Truk jenis ini sangat mudah ditemukan di jalan raya. Ukurannya nan tergolong kecil tentu memudahkannya buat bergerak lincah di jalan raya. Hanya saja, daya angkutnya memang sangat terbatas. Tidak bisa membawa barang dalam jumlah besar.
Di atasnya, ada truk engkel. Lalu berturut-turut ada truk besar, tronton, hingga trailer. Truk-truk ini mempunyai ukuran nan sangat variatif, dengan jumlah ban dan muatan nan bhineka pula. Semakin besar ukurannya, tentu semakin sulit pula buat mengendalikannya. Truk dan mobil memang berbeda.
Namun, jika ingin berbicara tentang truk, mau tak mau harus membicakan tentang mobil juga. Karena truk tercipta dan terinspirasi dari mobil. Mobil sungguhan dengan mesin di bagian depannya tercipta pada 1890. Penciptanya ialah Emile Levassor, seorang penemu asal Perancis.
Sebelumnya, tak ada mobil nan seperti ciptaannya ini. Karl Benz memang menciptakan mobil lebih dulu, akan tetapi rodanya ada 3. Dan mesinnya terletak di belakang.
Dulu, mobil dianggap sebagai kendaraan nan berbahaya. Apalagi truk. Bayangkan saja, sampai tahun 1896, di depan setiap mobil nan melaju di jalan raya sine qua non seseorang nan berjalan kaki dan mengibarkan bendera merah.
Jadi, dapat dibayangkan berapa kecepatan mobil saat itu. Karena setara dengan para pejalan kaki. Selain itu, pengendara mobil di masa itu pun membutuhkan pelindung berupa masker dan sarung tangan. Setelah mobil kian maju dan canggih, para produsen pun terpikir buat membuat mobil nan spesifik buat mengangkut barang.
Maka, kemudian terciptalah truk . Tentunya setelah melewati perjalanan nan panjang dan melalui penelitian bertahun-tahun. Akan tetapi, truk dan mobil memiliki banyak perbedaan. Mulai dari desain, bentuk, hingga jumlah roda. Umumnya, mobil digerakkan dengan mesin bensin. Sementara truk digerakkan dengan mesin diesel. Ini merupakan disparitas fundamental antara keduanya.
Mobil biasanya hanya mempunyai lima gigi maju saja. Tahukah Anda berapa banyak gigi maju pada truk? Ada nan berjumlah 6, lho! tapi itu sesuatu hal nan pantas. Apalagi buat truk gandeng nan panjangnya dapat mencapai belasan meter. Peralatan nan mereka butuhkan tentu jauh lebih lengkap dibanding dengan mobil atau kendaraan kecil lainnya. termasuk dalam hal gigi.
Mobil umumnya hanya mempunyai 4 buah roda. Berapakah jumlah roda pada truk? Dapat mencapai 16 buah. Mengapa dapat sebanyak itu? Karena semakin panjang truk, tentu membutuhkan semakin banyak roda pula. Roda-roda itu buat membantu truk menopang beban. Jika truk nan panjang ini hanya memiliki empat roda, bisa dipastikan kalau akan terjadi kerusakan atau kecelakaan.
Truk tak selamanya terdiri atas satu bagian saja. Adakalanya truk memiliki engsel spesifik nan menyambungkan dua bagian truk hingga menjadi satu. Jika demikian, truk ini pun disebut truk gandeng. Contoh truk gandeng ialah truk tangki. Truk model ini mengangkut cairan hingga puluhan ribu liter. Bukan perkara mudah membawa beban seberat itu. Pengemudi truk harus mempunyai kemampuan buat mengendalikan truknya agar dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari kecelakaan.
Tempat bagi pengendara dan mesin dari truk gandeng biasa disebut dengan unit traktor. Sementara beban di belakangnya disebut dengan trailer. Semakin besar dan panjang trailer nan harus ditarik, semakin besar pula tenaga nan harus dikeluarkan oleh mesin. Di Australia, sebuah traktor biasa menarik beberapa trailer sekaligus di jalan berdebu nan lurus dan panjang.
Truk terpanjang di global dibuat beberapa waktu nan lalu. Truk ini diberi nama unik, Kereta Salju Arktik. Truk ini pertama kali dibuat dengan tujuan khusus. Dipersembahkan buat angkatan darat Amerika Serikat. Apakah Anda tahu berapa ukurannya? Panjang truk ini saja mencapai 174 meter! Dengan tubuh sepanjang ini, tentu saja truk ini membutuhkan tambahan perlengkapan. Salah satunya ialah berupa roda sejumlah 54 buah!
Truk dan "BJ and The Bear"
Untuk generasi muda saat ini, mungkin asing dengan nama di atas. BJ and The Bear ialah sebuah judul serial televisi nan pernah tayang di televisi sejak tahun 1979 sampai tahun 1981. Serial ini mengisahkan perjalanan seorang supir truk tampan dengan simpansenya nan bernama Bear. Meski tak bertahan lama, serial ini punya banyak peminat pada masa itu. TVRI sendiri pernah menayangkannya secara rutin pada malam tertentu.
Sungguh mengasyikkan melihat film nan dibintangi oleh Greg Evigan itu. tingkah monyetnya nan lucu dengan berbagai pengalaman unik selama perjalanan mereka. nan tidak kalah menarik ialah penampilan truk BJ nan memang menarik. Banyak orang nan berangan-angan ingin tinggal di truk itu. Perpaduan BJ, monyet, dan truk besarnya memang menarik.
Di masa itu, tak ada film serial seperti ini. Bahkan hingga saat ini. Serial ini meninggalkan kesan nan sulit buat dilupakan oleh para penonton. Serial BJ and The Bear dilengkapi dengan adegan lucu dan juga aksi laga dari pemeran utamanya. Pokoknya, serial nan menampilkan truk ini sungguh menyita banyak perhatian. Sayangnya, di masa itu arus informasi belum seperti sekarang. Sumber warta hanya dari media cetak dan warta di stasiun televisi nasional.
Truk dan Kehati-hatian
Seperti nan sudah disinggung sebelumnya, berkendara dengan truk bukanlah perkara mudah. Menjadi sopir truk butuh kemampuan lebih buat mengendalikan kendaraannya. Terutama jika melintasi daerah nan rawan kecelakaan. Jika tak berhati-hati, truk dapat menjadi korban.
Sopir truk juga sebaiknya menjaga stamina dengan hati-hati. Jika memang sudah merasa mengantuk, mengapa tak segera menepi sebentar buat beristirahat? Setelah rasanya cukup segar kembali, bukankah dapat melanjutkan perjalanan dengan kondisi fisik lebih baik? Kondisi jalan nan berkelok-kelok dan menanjak, menjadi kesulitan lain lagi pada diri pengendara truk. Demikian juga dengan jalan menurun.
Banyak kasus kecelakaan nan dialami oleh truk dan menyebabkan barang bawaan di dalamnya tumpah ke jalanan. Pemandangan seperti ini cukup sering terlihat. Di daerah Puncak nan memang rawan kecelakaan, sangat sering terjadi hal-hal seperti ini. Ada truk nan menabrak rumah makan, ada juga nan terjun ke sebuah jurang. Umumnya, mengantuk selalu dijadikan alasan. Semoga saja kelak hal-hal seperti ini dapat dihindari.