Kisah Cinta Ir Soekarno dengan Inggit Garnasih
Ada sebuah anekdot nan mengatakan bahwa empat presiden Indonesia itu gila. Presiden pertama, Ir Soekarno , gila wanita. Presiden kedua, Soeharto, gila harta. Ada pun presiden ketiga, BJ Habibie, gila teknologi. Dan presiden keempat, Abdurrahman Wahid, nan memilihnya itulah nan gila.
Tentu saja, anekedot ini hanya buat memancing tawa. Melepas penat sejenak sambil menertawakan hidup. Namun, jika ditelisik secara mendalam, anekedot itu punya alasan nan masuk akal. Tak percaya? Lihatlah pernyataan pertama nan menyebutkan bahwa Ir Soekarno ialah presiden nan gila wanita.
Hal ini sahih adanya. Gila wanita nan dimaksud ialah sepanjang hidupnya, Ir Soekarno dikelilingi banyak wanita. Wanita-wanita itu dinikahinya dan merajut romansa bersama. Jika dihitung, ada sembilan wanita dalam hayati Ir Soekarno. Mereka ialah Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati Soekarno, Hartini, Ratna, Haryati, Yurike Sanger, Kartini Manoppo, dan Heldy Djafar. Wow! Luar biasa bukan?
Wanita-Wanita dalam Kehidupan Ir Soekarno
Sembilan wanita ini punya romansa unik buat diceritakan. Ciri mereka beragam. Ada nan masih perawan (gadis), ada pula nan sudah janda. Ada nan hanya sekilas mewarnai kehidupan bersamanya dengan Ir Soekarno, ada pula nan awet menemani hingga ia tutup usia. Termasuk ada dari sembilan wanita ini nan jadi cinta sejatinya sang proklamator.
Kisah percintaan mereka banyak sudah nan dijadikan cerita lisan, tulisan nan dibukukan, hingga diangkat ke layar lebar. Memang, mengulas bagaimana kehidupan pribadi (baca: kisah percintaan) Ir Soekarno sama menariknya dengan mengupas ajaran Marhaenisme bapak bangsa itu. Bahkan, Ir Soekarno pernah mengatakan bahwa keinginan akan cinta kasih telah menjadi suatu kekuatan pendorong dalam hidupnya. Kekuatan nan membuatnya jadi salah satu tokoh nan hingga sekarang tetap hayati dalam ingatan rakyat Indonesia dan dunia.
Ingin segera mengetahui bagaimana kisah percintaan Ir Soekarno dengan para wanitanya itu? Berikut ini kisah ringkas percintaan mereka.
Kisah Cinta Ir Soekarno dengan Oetari
Walaupun ia ialah wanita pertama nan dinikahi oleh Ir Soekarno, namun Oetari bukanlah cinta pertamanya. Apalagi jadi cinta sejati. Ir Soekarno menikahi wanita nan merupakan anak dari HOS Tjokroaminoto sebab alasan sungkan dan hormat dengan tokoh konvoi nasional nan sudah ia anggap sebagai gurunya itu.
Mereka pun menikah pada usia nan terhitung muda. Soekarno berumur 20 tahun sementara istrinya, Oentari 16 tahun. Ir Soekarno menikah saat ia masih bersekolah di Surabaya dan mondok di rumah HOS Tjokroaminoto nan kemudian jadi ayah mertuanya itu. Sayangnya, pernikahan mereka tak berlangsung lama. Ir Soekarno tidak menaruh hati pada Oetari. Ia hanya menganggap Oetari sebagai adik, bukan kekasih hati. Oetari pun ia ceraikan.
Kisah Cinta Ir Soekarno dengan Inggit Garnasih
Jika saja Ir Soekarno masih hayati dan ditanyakan apakah ia pernah merasakan sensasi cinta pada pandangan pertama, jawabannya niscaya pernah. Dan, wanita nan menjadi "love at the first sight" itu ialah Inggit Garnasih. Seorang janda dari Sanoesi, induk semang sekaligus teman HOS Tjikroaminoto ketika Soekarno melanjutkan pendidikannya ke ITB Bandung. Inggit jualah nan menjadi cinta sejatinya Soekarno.
Fakta bahwa Inggit Garnasih ialah ibu kost dan masih berstatus istri orang, tidak menghalangi berseminya cinta di antara mereka. Cukup jauhnya disparitas usia (13 tahun) antara Ir Soekarno nan masih hijau dan Inggit Garnasih nan sudah matang, juga tidak jadi masalah bagi bersatunya kedua hati tersebut. Kisah romantis di antara mereka pun bergulir.
Ir Soekarno kemudian menikahi Inggit setelah ia diceraikan oleh suaminya. Inggit Garnasih ialah istri, mitra perjuangan, dan ibu bagi Soekarno. Inggit nan menemani Soekarno menghabiskan masa hukumannya ketika ia mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung. Inggit pula nan tetap setia menemani Ir Soekarno selama diasingkan ke Ende dan Bengkulu. Ia jadi sosok nan paling krusial dalam membentuk karakter Ir Soekarno hingga menjadi pemimpin dan pejuang andal di kemudian harinya. Boleh dibilang Inggit ialah "the real first lady of Indonesia".
Kisah Cinta Ir Soekarno dengan Fatmawati
Ketika menjalani masa pengasingan di Bengkulu, Ir Soekarno berjumpa dengan Fatmawati. Ketika itu, Fatmawati ialah serang remaja usia 19 tahun nan ceria dengan rambut hitam panjang layaknya sutra. Ir Soekarno pun terpikat.
Ketika Soekarno meminta izin menikahi Fatmawati kepada istrinya (Inggit Garnasih) tidak memperoleh izin, ia pun menceraikannya. Ir Soekarno lalu menikahi Fatmawati nan kemudian memberinya lima anak, yaitu Guntur, Megawati, Rahmawati, Sukmawati, dan Guruh Soekarnoputera.
Ketika Fatmawati menjadi istrinya, Ir Soekarno dipercaya menjadi presiden pertama Republik Indonesia. Sejarah mencatat bahwa bendera merah putih nan dikibarkan saat proklamasi dikumandangkan ialah bendera nan dijahit langsung oleh tangan Fatmawati, ibu negara pertama Indonesia.
Kisah Cinta Ir Soekarno dengan Hartini
Ada pepatah nan mengatakan bahwa cinta dapat bermula dari lidah kemudian turun ke hati. Artinya, dari kuliner nan lezat, seseorang mampu merebut hati orang lain. Ini pula nan dialami oleh Ir Soekarno ketika berjumpa Hartini, seorang janda berusia 28 tahun dengan lima anak, namun tetap punya paras ayu memesona.
Saat Ir Soekarno berkunjung ke Salatiga dalam kapasitasnya sebagai presiden, ia mencicipi sayur lodeh (makanan kesukaan Soekarno) nan begitu lezat. Setelah mengenal siapa pembuat sayur lodeh itu, Ir Soekarno langsung jatuh hati. Interaksi mereka berlanjut dengan diam-diam sebab saat itu Soekarno sudah punya istri sah, yaitu Fatmawati.
Kisah Hartini sebagai sephia- nya Ir Soekarno berujung pada diterimanya pinangan sang presiden. Hanya saja, Hartini mensyaratkan buat tak menceraikan Fatmawati dan rela dirinya dijadikan sebagai istri kedua.
Kisah Cinta Ir Soekarno dengan Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi ialah satu-satunya wanita berkebangsaan asing (Jepang) nan menjadi istri dari Ir Soekarno. Nama orisinil Ratna ialah Naoko Nemoto. Wanita jelita berkelas nan saat berjumpa dengan Ir Soekarno, sedang menjalani profesinya sebagai geisha . Menemani para pejabat tinggi dan kalangan elit di salah satu kelab bergengsi di Kota Tokyo. Taaruf dengan Naoko membuat hati Ir Soekarno lagi-lagi kepincut. Ia pun memutuskan buat menikahinya dan mengubah nama Naoko menjadi Ratna Sari Dewi. Saat ini, Ratna atau biasa juga dikenal dengan nama Madame de Syuga, menjalani hari tuanya di Paris. Ia merupakan bagian dari kalangan jet set di negeri yang romantis itu.
Kisah Cinta Ir Soekarno dengan Haryati
Ada nan mengatakan bahwa Haryati mirip dengan istri keempatnya Ir Soekarno, yaitu Hartini. Cantik, cerdas, tapi lebih muda. Hartini ialah seorang penari istana. Kedekatan Hartini dengan kalangan istana membuatnya menjadi istri dari presiden pertama republik Indonesia itu.
Kisah Cinta Ir Soekarno dengan Yurike Sanger, Kartini Manoppo, dan Heldy Djafar
Tiga wanita ini jadi perempuan-perempuan nan menemani masa-masa terakhir dari kehidupan Ir Soekarno. Ada nan masih ABG (Yurike Sanger) ketika dinikahi, ada pula nan sudah dewasa. Namun, ketiga wanita tersebut punya satu kesaman, yaitu sama-sama cantik dan berusia muda, terpaut jauh dengan usia Ir Soekarno.
Dari kisah-kisah percintaan Ir Soekarno dengan para wanitanya itu, mengabarkan pada kita akan keflamboyanannya. Ia seorang nan gila wanita. Lemah, tidak setia, dan mudah takluk dengan pesona estetika dari kaum hawa. Ini jadi kelemahannya sebagai seorang manusia. Tak pantas ditiru. Namun, kita juga dapat mengambil sisi positif dari kelemahannya itu. Semua wanita nan sukai, niscaya ia nikahi secara sah. Tidak ia sia-siakan atau menjadikan wanita-wanita tersebut hanya sebagai selingkuhan. Ir Soekarno memang seorang Don Juan, tapi ia bukan playboy picisan.