dan Solusinya

dan Solusinya

Sebenarnya, malas juga membicarakan masalah perekonomian di Indonesia. Namun, sebab bidang ekonomi merupakan aspek krusial dalam suatu negara, pembahasan mengenai hal ini pun menjadi penting. Tidak jarang, masalah perekonomian di Indonesia dapat berdampak besar pada kondisi sosial politik. Entah itu masalah perekonomian nan menyangkut ekonomi riil maupun ekonomi keuangan.

Masalah perekonomian di Indonesia nan sempat terjadi bukan hanya masalah deflasi dan inflasi. Sektor ekonomi riil, seperti industri rumah tangga, pangan, maupun jasa, pun terkadang masih mengalami kendala hingga saat ini sehingga masalah perekonomian nan ada di Indonesia belum tuntas sepenuhnya.

Jika kita mau menghubungkan masalah perekonomian Indonesia dengan pengangguran dan kemiskinan, tentu kondisi ekonomi Indonesia masih jauh disebut stabil. Usaha pemerintah buat memenuhi kebutuhan pokok pun seringkali mengalami kendala.

Alhasil, kita harus berulang-ulang mengimpor beras atau gandum dari negara lain. Output pertanian kita sampai sekarang masih belum cukup buat memenuhi kebutuhan pokok dalam negeri. Inilah salah satu masalah perekonomian di Indonesia.

Kita pernah punya cerita manis dan membanggakan soal ketahanan pangan Indonesia. Ketika Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri, Indonesia pernah memberikan donasi beras kepada India sebanyak 2.000 ton. Prestasi nan sangat luar biasa di saat republik baru seumur jagung.

Namun, bagaimana dengan masalah perekonomian di Indonesia sekarang? India kini telah menjadi bagian dari kekuatan ekonomi Asia nan sangat diperhitungkan, di samping Cina dan Jepang.



Masalah Perekonomian di Indonesia - Usaha Mikro

Masalah perekonomian di Indonesia salah satunya ialah mengenai usaha mikro. Memang, pemerintah sudah berusaha sebisanya buat meningkatkan usaha mikro atau usaha kecil.

Bantuan-bantuan berupa dana, penyuluhan, serta kerja sama, pun tak sporadis dilakukan pemerintah dengan pengusaha kecil buat mengatasi masalah pereonomian di Indonesia ini. Hambatan bisanya datang dari persoalan klasik nan hingga kini masih terus berlangsung, yakni birokrasi.

Panjangnya jalur birokrasi di negara kita dalam rangka penyaluran donasi dan penuntasan masalah perokonomian di Indonesia seringkali menimbulkan keengganan para pengusaha kecil buat mengambil kesempatan tersebut.

Mereka mengajukan permohonan dana donasi dengan membawa proposal dari satu meja birokrasi ke meja nan lain. Tidak sporadis pula, di antara mereka menjadi putus harapan sebab lamanya proses permohonan dan malasnya menghadapi permainan birokrasi. inilah salah satu karena kenapa masalah perekonomian nan ada di Indonesia sulit diatasi.

Usaha rumah tangga, kerajinan tangan, makanan, dan industri mode, terkadang dihadapkan pula pada persaingan nan tak setara dengan produk-produk luar negeri. Kampanye pemerintah dalam rangka mendorong kecintaan masyarakat buat menggunakan produk dalam negeri menjadi tak berarti ketika impor komoditi terus bertambah.

Iklim persaingan nan tak setara ini muncul sebab jumlah kekayaan kapital nan dimiliki pengusaha kecil jauh berbeda dengan nan dimiliki para taipan.

Tidak jarang, pengusaha kita seringkali banting setir, berpindah dari satu jenis usaha ke jenis usaha lain. Itu masih dalam kondisi survive , namun beberapa di antara mereka harus rela buat gulung tikar. Satu hal kecil bagi peningkatan sektor ekonomi mikro nan belum tersentuh pemerintah ialah eksploitasi pariwisata.

Di Jawa Barat saja, masih banyak alam nan menarik buat dijadikan pariwisata tetapi belum tersentuh oleh pemerintah. Apa interaksi antara pariwisata dengan ekonomi rakyat dan masalah perekonomian di Indonesia?

Biasanya, ketika di suatu daerah terdapat loka pariwisata, geliat usaha rakyat akan ikut terdorong. Tengok saja di pantai-pantai nan sudah dikelola dengan baik. Banyak penduduk setempat nan bisa membuka usaha warung makan, bengkel kendaraan, hingga loka penginapan sederhana. Begitupun, usaha mikro nan dikelola dengan kapital rendah tanpa dilengkapi pengetahuan manajemen nan memadai.

Alhasil, usaha hanya dilakukan buat menyambung hayati dan mempertahankan agar tetap ada. Mereka kesulitan buat melakukan perluasan usaha maupun akumulasi modal. Di sinilah, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menangani masalah perkonomian di Indonesia nan berhubungan dengan usaha mikro.



Masalah Perekonomian di Indonesia - Jalur Distribusi

Distribusi ialah masalah perekonomian di Indonesia nan juga perlu dibenahi. Distribusi merupakan bagian krusial dari sebuah kegiatan ekonomi. Lancar atau tidaknya jalur distribusi akan berpengaruh terhadap pasar dan kekuatan ekonomi masyarakat. Terkadang, jalur distribusi nan harus dilewati seseorang begitu panjang sehingga memakan banyak biaya sehingga menjadikannya sebagai masalah perekonomian nan ada di Indonesia nan sudah mentradisi.

Sebagai contoh, ketika harga cabai di pasar melonjak. Secara sederhana, mestinya petani cabai mendapat laba dari kenaikan ini. Fakta berbicara lain, sebagian besar mereka sama sekali tak mendapatkan laba dari kenaikan harga di pasar.

Kondisi ini muncul sebab jalur distribusi cabai dari petani hingga ke pasar begitu panjang. Para petani nan tak memiliki akses langsung ke pasar biasanya menjual hasil panen ke penadah cabai dengan harga nan sudah disepakati. Seharusnya, masalah perkonomian di Indonesia ini harus cepat diatasi.

Dari penadah, masuk ke tengkulak nan lebih besar dan harganya pun semakin bertambah. Pertambahan ini dipengaruhi pula oleh biaya distribusi nan harus dikeluarkan. Ketika persediaan cabai di pasar berkurang, otomatis harga akan sangat melambung dan laba sudah ada di depan mata para tengkulak.

Petani nan menjadi produsen semestinya mendapatkan laba dari kenaikan harga. Namun, sebab jalur distribusi nan panjang, mereka menjadi pihak nan sangat dirugikan.



Masalah Perekonomian di Indonesia dan Solusinya

Beberapa masalah perekonomian nan masih saja muncul di Indonesia ialah kondisi infrastruktur perekonomian, angka pengangguran nan tinggi, tingginya inflasi, belum maksimalnya FDI ke Indonesia, belum maksimalnya peranan APBN sebagai stimulus ekonomi, dan masalah perekonomian di Indonesia nan lainnya.

Masalah-masalah perekonomian tersebut dijadikan sasaran program ekonomi pemerintah dan membuat kebijakan ekonomi. Berikut kebijakan pemerintah berkaitan dengan masalah perekonimian di Indonesia.



1. Masalah Perekonomian di Indonesia - Iklim Investasi

Iklim investasi ialah salah satu masalah perekonomian nan terjadi di Indonesia nan harus dibenahi. Nilai FDI nan masuk ke negara kita masih rendah sekali, yaitu sekitar 0,66 persen terhadap FDI dunia, sedangkan terhadap FDI Amerika Perkumpulan sebesar 5,18 persen. Meskipun begitu, masuknya FDI ke Indonesia beberapa tahun lalu dinilai lebih baik dari pada masalah perekonomian di Indonesia memuncak, yaitu krisis ekonomi pada 1997.

Simpulannya ialah realisasi FDI ke Indonesia akan lebih meningkat jika dua faktor primer buat masuknya FDI diperbaiki, yakni kondisi infrastruktur dan masalah birokrasi nan bertele-tele. Dengan cara itu, masalah perekonomian nan terjadi di Indonesia bisa diatasi.



2. Masalah Perekonomian di Indonesia - Kebijakan Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Pertanian

Pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, dan pertanian nan kurang baik juga menjadi masalah perekonomian Indonesia secara tak langsung. Indonesia sangat beruntung mempunyai sumber daya alam melimpah, mulai dari bahan tambang, hutan, pertanian, hasil laut, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, sumber daya alam ini harus dikelola dengan cara nan tepat sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan tentunya meminimalkan masalah perekonomian nan ada di Indonesia.

Perkonomian nan sejahtera dan berkembang bisa dimulai dari diri sendiri. Hayati ekonomis ialah awal dari membangun perekonomian di Indonesia.

Penduduk Indonesia nan konsumtif tak mencerminkan hayati ekonomis dan sejahtera. Lihat saja, barang nan didatangkan dari luar Indonesia, bisa terjual laris dipasaran sebab pola hayati masyarakat Indonesia nan konsumtif.

Selain itu, rata-rata penduduk Indonesia selalu menginginkan barang nan baru, padahal barang nan lama masih bisa dipakai. Itulah satu karena perekonomian di Indonesia tak merata. Yang kaya tetap kaya dan nan miskin tetap miskin. Tidak ada pemerataan kesejahteraan.

Untuk itu, mulailah dari diri sendiri dengan menjalani pola hayati nan ekonomis dan teratur. Apabila barang nan dimiliki masih bisa dipakai, maka manfaatkanlah dengan baik. Atau, membeli barang nan baru dan barang nan lama bisa diberikan kepada orang nan membutuhkan.

Sikap saling memberi dan berbagi juga bisa membantu meningkatan perekonomian nan ada di Indonesia. Pemerataan kesejahteraan masyarakat akan terwujud sebab sikap saling berbagi dan memberi tersebut.

Nah, itulah sekilas pembicaraan kita tentang masalah perekonomian di Indonesia. Untuk mengangkat perekonomian Indonesia, secara tak langsung seluruh masyarakat pun harus turut serta. Dengan hanya mengandalkan kinerja pemerintah dalam menangani masalah perekonomian tersebut, bagaimana mungkin perekonomian kita akan membaik?