Menjual Benih Cabe

Menjual Benih Cabe

Bukan lah para petani cabe nan menikmati keuntungan, tapi kenaikan harga cabe nan tak wajar hingga mencapai Rp 120 ribu /Kg di pasaran justru dinikmati oleh tengkulak-tengkulak. Sementara persoalan mahalnya harga pupuk dan agresi hama masih saja dialami petani-petani cabe di daerah.

Para petani cabe di Semarang, Medan dan Palu, misalnya, tak serta merta meraup laba dengan melambungnya harga cabe sebab ongkos produksi nan semakin mahal dewasa ini. Belum lagi ancaman gagal panen nan sering dialami dampak cuaca buruk.

Ketua Generik Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia menyatakan, selain rusak dampak hujan, kerugian petani juga banyak disebabkan hasil panen nan jumlah produksinya tak sinkron dengan target. “Sudah stok berkurang, omset berkurang pula, praktis tidak ada laba bagi petani cabe”, demikian ujar Dadi Sudiana pada Senin 19 Juli 2010 di Kemendag dalam siaran persnya.

Lebih lanjut ia membandingkan kenaikan harga cabe di taraf petani dan di pasaran. Jika dalam kondisi normal petani cabe biasa menjual Rp 8-10 ribu /Kg, maka di saat kenaikan ini mereka dapat menjualnya sampai dengan harga Rp 25 ribu /Kg. Sedangkan kenaikan harga di lapangan sudah mencapai rata-rata Rp 50 ribu lebih.



Menjual Benih Cabe

Tingginya permintaan konsumen nan tak diimbangi kesediaan stok, membuat cabe langka di pasaran. Situasi ini memicu orang buat menanam cabe sendiri. Maka tidak sporadis dari petani cabe nan kemudian nyambi jadi penjual benih cabe dadakan.

Caranya adalah dengan memanfaatkan benih cabe nan berasal dari cabe busuk nan sudah tak terpakai. Kemudian menempatkannya ke dalam pot kecil buat dijual seharga Rp. 1500.

Tapi dalam keadaan harga cabe nan tak lagi murah seperti saat sekarang ini, cabe busuk pun kadang tak dibuang dan masih dapat dijual. Di Tegal Jawa Tengah , cabe setengah busuk masih laku dijual seharga Rp 13-15 ribu /Kg. Di daerah ini harga cabe per kilo sudah bertengger di angka 85 ribu rupiah.

Menanggapi masalah di atas, baik masyarakat, petani cabe maupun pedagang tetap berharap kepada pemerintah buat dapat mengatasi minimnya kesediaan stok cabe nan antara lain disebabkan oleh faktor hama dan cuaca.