Langkah Menulis Karya Tulis nan Baik

Langkah Menulis Karya Tulis nan Baik

Karya tulis memang salah satu bentuk tugas nan sering diberikan pada mahasiswa. Status mahasiswa nan disematkan membuatnya harus melengkapi kompetensi diri dengan kemampuan menulis nan baik. Salah satunya, karya tulis ekonomi . Di banyak perguruan tinggi, tugas karya tulis menjadi unsur krusial dalam pemberian nilai bagi mahasiswa.

Nah, mahasiswa biasanya suka ketar-ketir bila disuruh membuat maupun mendapatkan karya tulis ekonomi. Ujungnya dapat ditebak, Ctrl C + Ctrl V atau copy paste . Ya. Tindakan plagiasi memang menjadi hal nan lumrah bagi sebagian mahasiswa. Memang nilai dapat diraih, tetapi ilmu belum tentu dapat. Cara instan semacam ini sering dijumpai di banyak perguruan tinggi meski berlabel kampus favorit.



Ciri-ciri Karya Tulis Ekonomi

Karya tulis ekonomi biasanya mempunyai ciri-ciri. Karya tulis ini membahas topik ekonomi, seperti ekonomi makro membahas inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, APBN, dan seterusnya. Sementara itu, ekonomi mikro membahas UKM, pasar tradisional, dan seterusnya.

Isinya ditulis dengan data angka (kuantitaif). Namanya juga karya tulis ekonomi, niscaya sering berhubungan dengan angka. Dalam beberapa karya tulis di bidang ekonomi, biasanya menyinggung soal angka pengganguran, kemiskinan, dan seterusnya.

Selebihnya, sama seperti karya tulis lainnya. Bahasa nan digunakan bergantung tujuan pembuatannya, yaitu skripsi, tesis, disertasi, atau artikel populer buat di koran maupun media online.



Langkah Menulis Karya Tulis nan Baik

Penulisan karya tulis ini mempunyai tujuan, yaitu sebagai wahana buat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal tersebut sinkron dengan hakikat sebuah karya tulis, yaitu mengemukakan pendapatnya dan kebenarannya melalui metodenya nan sistematis, metodologis, dan konsisten.

Dari klarifikasi terebut, maka sebuah karya tulis itu mempunyai tiga tujuan. Pertama, bahwa karya tulis itu bisa menjelaskan sesuatu hal nan sebelumnya tak jelas, tak pasti, dan tak diketahui, kemudian suatu hal tersebut menjadi jelas dan diketahui.

Kedua, bahwa karya tulis itu bertujuan buat membantu mengantisipasi atau mencegah suatu kemungkinan nan akan terjadi di waktu nan akan datang. Kemudian, nan terakhir ialah bahwa karya tulis itu bisa berfungsi sebagai pengontrol, pengawas, atau pengoreksi sahih tidaknya suatu pernyataan.

Dalam menulis sebuah contoh pendahuluan karya tulis, maka diperlukan beberapa syarat nan harus dilakukan agar karya tersebut mendapatkan hasil nan baik. Syarat-syarat tersebut ialah motivasi dan disiplin nan tinggi, kemampuan mengolah data, kemampuan berpikir logis dan terpadu, dan kemampuan dalam berbahasa.

Karya tulis ilmiah berbeda dengan karya tulisan fiksi, seperti novel, puisi, atau cerpen. Karya tulis ilmiah bersifat formal, sehingga harus memenuhi beberapa syarat.

Sebuah karya tulis itu harus lugas dan tak emosional, seperti tak memakai kata-kata kiasan. Karya tulis juga harus logis, efektif, efisien, dan ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia nan baku.

Penyusunan karya tulis mempunyai kegunaan nan besar bagi penulis maupun pembacanya. Manfaat tersebut di antaranya ialah seorang penulis bisa mengasah dan mengembangkan keterampilan membaca nan efektif melalui studi kepustakaan.

Selain itu, dengan karya tulis ini, penulis bisa menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan nan dikajinya dan bisa menambah wawasan juga kepada para pembacanya.

Di dalam menyusun sebuah karya tulis, ada beberapa tahapan nan harus dilakukan, yaitu persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian dan pengonsepan, inspeksi atau penyuntingan konsep, dan penyajian atau pengetikan.

Tahap persiapan, yaitu pemilihan topik masalah, penentuan judul, dan pembuatan kerangka tulisan. Dalam termin pengumpulan data, penulis mencari keterangan dari studi pustaka, kemudian dikumpulkan data tersebut, mengamati objek penelitian, dan pengujian di lapangan.

Selanjutnya dalam termin pengorganisasian dan pengonsepan, penulis melakukan pengelompokan bahan dan pengonsepan. Sedangkan pada termin selanjutnya, yaitu termin inspeksi atau penyuntingan konsep dengan cara membaca dan mengecek kembali masalah. Terakhir, termin penyajian dengan mengetik semua hasil dari penelitian tersebut.

Dalam penyajian, biasanya dilakukan berulang-ulang sebab selalu ada pemakaian bahasa nan kurang efektif, penyusunan kalimat atau paragraf nan kurang pas, atau penerapan kaidah ejaan nan tak sesuai.

Sistematika penulisan karya ilmiah ialah urutan letak bagian-bagian karya ilmiah, bagian mana nan harus didahulukan dan bagian mana setelah itu. Umumnya sistematika karya tulis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir.

Membuat karya tulis ekonomi tak boleh sembarangan sebab harus menyertakan data dan fakta nan biasanya berupa angka. Karya tulis nan baik niscaya lahir dari cara penulisan nan baik. Berikut langkah dalam membuat karya tulis ekonomi.

  1. Tujuan. Pastikan terlebih dahulu karya tulis seperti apa nan akan Anda buat. Apakah berupa artikel ilmiah atau artikel populer. Hal ini akan berpengaruh terhadap gaya penulisan.

  2. Data. Data ialah hal paling krusial. Data akan menunjukkan kata. Semakin banyak data nan Anda peroleh, semakin banyak pandangan ( view ) karya tulis Anda.

  3. Sortir. Data-data nan Anda peroleh hendaknya disortir terlebih dahulu buat memudahkan dalam memasukkan data ke dalam tulisan. Misalnya, data makro-mikro, ekonomi-sosial-politik, dan seterusnya.

  4. Terpercaya. Pastikan data nan Anda peroleh diambil dari sumber terpercaya dan memiliki integritas. Anda dapat mencari data utama lewat terjun ke lapangan atau jika Anda mau mencari data sekunder, ada baiknya menggunakan institusi nan mempunyai otoritas, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Bapenas, dan lain-lain.

  5. Gaya penulisan. Usahakan memakai kata nan simpel maupun kalimat nan ringkas. Karya tulis nan baik ialah karya tulis nan dapat dibaca (dipahami) banyak orang, bukan satu atau dua orang saja.

Salah satu masalah ekonomi nan bisa Anda jadikan di dalam karya tulis ekonomi ialah masalah usaha mikro. Masalah perekonomian di Indonesia salah satunya ialah mengenai usaha mikro. Memang, pemerintah sudah berusaha sebisanya buat meningkatkan usaha mikro atau usaha kecil.

Bantuan-bantuan berupa dana, penyuluhan, serta kerja sama, pun tak sporadis dilakukan pemerintah dengan pengusaha kecil buat mengatasi masalah pereonomian di Indonesia ini. Hambatan bisanya datang dari persoalan klasik nan hingga kini masih terus berlangsung, yakni birokrasi.

Panjangnya jalur birokrasi di negara kita dalam rangka penyaluran donasi dan penuntasan masalah perokonomian di Indonesia seringkali menimbulkan keengganan para pengusaha kecil buat mengambil kesempatan tersebut.

Mereka mengajukan permohonan dana donasi dengan membawa proposal dari satu meja birokrasi ke meja nan lain. Tidak sporadis pula, di antara mereka menjadi putus harapan sebab lamanya proses permohonan dan malasnya menghadapi permainan birokrasi. inilah salah satu karena kenapa masalah perekonomian nan ada di Indonesia sulit diatasi.

Usaha rumah tangga, kerajinan tangan, makanan, dan industri mode, terkadang dihadapkan pula pada persaingan nan tak setara dengan produk-produk luar negeri. Kampanye pemerintah dalam rangka mendorong kecintaan masyarakat buat menggunakan produk dalam negeri menjadi tak berarti ketika impor komoditi terus bertambah.

Iklim persaingan nan tak setara ini muncul sebab jumlah kekayaan kapital nan dimiliki pengusaha kecil jauh berbeda dengan nan dimiliki para taipan.

Tidak jarang, pengusaha kita seringkali banting setir, berpindah dari satu jenis usaha ke jenis usaha lain. Itu masih dalam kondisi survive , namun beberapa di antara mereka harus rela buat gulung tikar. Satu hal kecil bagi peningkatan sektor ekonomi mikro nan belum tersentuh pemerintah ialah eksploitasi pariwisata.

Di Jawa Barat saja, masih banyak alam nan menarik buat dijadikan pariwisata tetapi belum tersentuh oleh pemerintah. Apa interaksi antara pariwisata dengan ekonomi rakyat dan masalah perekonomian di Indonesia?

Biasanya, ketika di suatu daerah terdapat loka pariwisata, geliat usaha rakyat akan ikut terdorong. Tengok saja di pantai-pantai nan sudah dikelola dengan baik. Banyak penduduk setempat nan bisa membuka usaha warung makan, bengkel kendaraan, hingga loka penginapan sederhana. Begitupun, usaha mikro nan dikelola dengan kapital rendah tanpa dilengkapi pengetahuan manajemen nan memadai.

Alhasil, usaha hanya dilakukan buat menyambung hayati dan mempertahankan agar tetap ada. Mereka kesulitan buat melakukan perluasan usaha maupun akumulasi modal. Di sinilah, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menangani masalah perkonomian di Indonesia nan berhubungan dengan usaha mikro.

Dari masalah tersebut, Anda bisa mengembangkannya menjadi sebuah karya tulis ekonomi. Tentu saja dengan melakukan penelitian terlebih dahulu. Semoga uraian tersebut bermanfaat. Selamat mencoba.