Profil Asia Tenggara
Jika menggeluti bidang sejarah dan geografi, atau suka membaca tentang pengetahuan tersebut, tentunya Anda sangat mengenal Asia Tenggara. Mulai dari tata letaknya, hingga negara-negara nan menjadi anggotanya. Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan Asia nan terdiri atas negara-negara berkembang memiliki kepopuleran nan tidak kalah dengan Eropa dan Afrika, baik dalam segi pariwisata dan kekayaan budaya.
Siapa sebenarnya penduduk orisinil nan pertama kali tinggal di kawasan Asia Tenggara? Apakah orang Papua? Apakah Orang Dayak? Apakah Orang Melayu? Apakah Bangsa Thai? Ataukah, orang China? Suku-suku bangsa tersebut kini menjadi warga negara Asia Tenggara, di Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan sejumlah negara lainnya. Berikut akan dipaparkan mengenai panjangnya sejarah Asia Tenggara .
Bangsa Dongson dan Kedatangan Bangsa Eropa
Sejarah Asia Tenggara diawali pada tahun 94.000 hingga 18.000 tahun lalu. Hal ini diketahui dari inovasi Homo floresiensis di Flores. Sedangkan, masa kerjaan dibuka oleh kerjaan-kerajaan Burma, Kamboja, dan Vietnam. Nama Asia Tenggara sebenarnya muncul pada abad 20. Sebelumnya, kawasan Asia Tenggara disebut dengan nama India belakang.
Menurut catatan sejarah, bangsa nan pertama kali diketahui hayati di Asia Tenggara ialah orang Dongson di Vietnam. Sebuah keterangan menyebutkan, mereka sudah tinggal di negeri itu sejak 5000 tahun sebelum Masehi. Disusul kemudian oleh bangsa Thai pada 3000 tahun sebelum Masehi. Sedangkan, bangsa Melayu tercatat mulai mengembangkan kehidupannya di Asia Tenggara pada 2500 tahun sebelum Masehi. Selanjutnya, datanglah kaum pendatang dari China, khususnya bangsa Yunan dan lembah Yangtse, di wilayah China Selatan, kemudian bangsa India, Arab, dan Eropa.
Catatan tersebut diperkuat oleh sejarah perkembangan kerajaan di Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan tertua terletak di Thailand, yaitu kerajaan Ayutthaya, dan kerajaan Kutai di Indonesia. Kehidupan bangsa Asia Tenggara sejak awal mengandalkan pertanian dan hutan. Mereka diketahui sudah memiliki kemampuan dasar bercocok tanam dan berburu. Sejumlah bukti sejarah menunjukkan bahwa orang Papua pun sudah pintar bertani pada awal perkembangan Asia Tenggara.
Kerajaan pertama nan berkembang di Asia Tenggara ialah kerjaan nan berjaya di Indonesia, yaitu Sriwijaya. Kemudian perkembangan tersebut disusul oleh kerajaan Majapahit, Sailendra, dan Mataram. Sedangkan kesultanan pertama ialah Pasai nan berisi setelah mendapatkan pengaruh islam.
Kehidupan bangsa-bangsa Asia Tenggara mengalami perubahan besar sejak kedatangan orang Eropa pada awal abad ke-16. Orang-orang Portugis nan terkenal sebagai pelaut, menguasai beberapa wilayah di Asia Tenggara. Disusul kemudian oleh kedatangan Spanyol, Inggris, dan Belanda. Bangsa Eropa memberikan pengaruh besar dalam perkembangan Asia Tenggara, mulai dari bidang ekonomi, budaya, sampai agama.
Sejak zaman prasejarah, bangsa Asia Tenggara memeluk beberapa agama, mulai dari agama monoteis kuno, Hindu, Budha, sampai Islam. Bangsa Eropa mengenalkan agama Kristen dan Katolik kepada hampir seluruh negara di Asia Tenggara. Mereka juga menularkan berbagai ilmu pengetahuan, ideologi, dan teknologi nan lebih maju. Hampir semua negara Asia Tenggara, kecuali Thailand, terpengaruh oleh orang Eropa. Kerajaan Thailand nyaris tidak tersentuh, sebab hebatnya diplomasi kerajaan tersebut.
Bersatu dalam ASEAN
Setelah semua negara di Asia Tenggara lepas dari cengkeraman penjajah, muncullah keyakinan baru tentang masa depan. Meski berlatar sebagai negara terbelakang dampak penjajahan, negara-negara Asia Tenggara termasuk nan paling cepat bangkit dari keterpurukan. Padahal, dibanding sejawat mereka di Afrika dan Amerika Tengah atau Latin, bangsa Asia Tenggara hampir berbarengan lepas dari penjajahan.
Salah satu tonggak kemajuan Asia Tenggara ditandai oleh bersatunya mereka dalam organisasi negara se-Asia Tenggara, yaitu ASEAN. Negara-negara besar seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina menjadi pemrakarsa organisasi tersebut. Menyusul kemudian negara besar lainnya, yaitu Myanmar (Burma) dan Vietnam. Kini, semua negara di Asia Tenggara bergabung di Asean.
Lewat Asean, negara di Asia Tenggara memiliki posisi strategis dan daya tawar nan tinggi. Singapura bahkan sudah mampu lepas dari cap negara berkembang dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Menyusul kemudian Malaysia dan Thailand. Perkembangan Vietnam dan Indonesia pun mulai diperhitungkan global internasional. Interaksi antar-anggota ASEAN pun terkenal serasi dan dinamis. Asia Tenggara hampir dipastikan tak lagi sebagai negara perahan bangsa maju sebab sudah mampu berdiri di atas kakinya sendiri.
ASEAN merupakan singkatan dari Association Of Southeast Asian Nation merupakan organisasi nan mewadahi negara-negara Asia Tenggara dalam bidang politik dan ekonomi. Organisasi ini didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967. Sebagai sebuah organisasi gabungan negara, ASEAN memiliki tujuan buat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, pengembangan kebudayaan, dan perdamaian antar negara. Kedap generik diadakan setiap tahun pada bulan November.
Negara-negara pendiri ASEAN ialah Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sedangkan pada tahun 1984, Brunei Darussalan ikut bergabung ke dalam ASEAN dan menjadi negara pertama di luar lima negara nan mendirikan ASEAN. Setelah itu, pada tahun 1995, Vietnam masuk menjadi anggota ASEAN. Pada tahun berikutnya, disusul oleh nagara lain yaitu Myanmar, Laos, dan Kamboja nan ikut bergabung dengan ASEAN.
Meski organisasi ini bergerak dalam bidang ekonomi dan politik, rupanya kerjasama antar negara ASEAN lebih luas meliputi bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dan pembangunan. Selain saling bekerjasama antar negara nan menjadi anggotanya, ASEAN juga melakukan kerjasama dengan tiga negara lain, yaitu Jepang, Republik Rakyat China, dan Korea Selatan.
Kerjasama di bidang ekonomi ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi negara-negara ASEAN. ASEAN juga mengadakan kerjasama dengan India. Padas KTT ke-5 ASEAN nan diadakan di Bangkok, India merupakan kawan wicara penuh. Kerjasama nan dilakukan merupakan kerjasama dalam bidang perdagangan dan investasi, sumber daya manusia, ilmu pengatahuan, serta teknologi.
Profil Asia Tenggara
Asia Tenggara terdiri atas 11 negara, nan meliputi Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste. Semua negara ini masuk ke dalam ASEAN, begitu pula dengan Timor Leste nan dulunya merupakan bagian dari Indonesia.
Secara geologis, Asia Tenggara memiliki aktivitas gunung berapi nan tinggi. Pulau Jawa merupakan pulau nan memiliki gunung berapi terbanyak di dunia. Sedangkan, gunung berapi paling tinggi di Asia Tenggara ialah gunung Kerinci. Puncak paling tinggi terdapat di Indonesia, yaitu puncak Kanibalu (4.101 m), dan puncak Jaya di Papua nan mencapai 5.030 m.
Dari segi ekonomi, negara-negara di Asia Tenggara termasuk ke dalam negara berkembang, kecuali Singapura nan sudah dikategorikan sebagai negara maju. Perkembangan ekonomi Asia Tenggara masih banyak dipengaruhi oleh hasil alamnya, kecuali Singapura. ASEAN nan menjadi pelopor perdanganan bebas memiliki tujuan agar ekonomi negara-negara tersebut semakin maju.
Dalam hal kekayaan alam, baik flora dan fauna, Asia Tenggara memiliki keistimewaan dan kekayaan nan melimpah. Apalagi di Indonesia nan memiliki hewan-hewan endemik, seperti orangutan, badak Sumatra, dan gajah Asia. Selain itu ada juga berbagai jenis burung, seperti burung merak dan srigunting nan dapat ditemui di Indonesia.
Dalam hal kekayaan biota laut, Asia Tenggara ialah pelopor nan juga dikenal sebagai loka wisata nan sangat mengagumkan. Mulai dari terumbu karang, berbagai jenis ikan, dan estetika laut, dapat ditemui di berbagai negara di Asia Tenggara.
Berbagai tumbuhan tersebar luas di Asia Tenggara. Wilayah hutan tropis memiliki berbagai spesies tanaman nan sangat majemuk dan langka. Namun, Kalimantan sebagai pemilik hutan tropis terbesar mengalami deforestasi hingga kehilangan 70 persen dari luas aslinya.