Presiden Amerika Serikat—Abraham Lincoln
Hampir seluruh negara dipimpin oleh seorang presiden, termasuk Amerika Serikat. Seorang presiden Amerika Perkumpulan hanya boleh menjabat sebanyak dua masa bakti nan satu baktinya sebanyak empat tahun. Awalnya, pelantikan presiden di negara adikuasa ini diadakan setiap empat tahun pada 4 Maret. Akan tetapi, Undang-Undang Dasar Amerika Perkumpulan mengubah waktu pelantikan presiden menjadi tengah hari pada 20 Januari. Waktu pelantikan baru ini dimulai pada pelantikan Presiden Franklin Roosevelt buat masa bakti keduanya.
Tidak sembarang orang nan bisa menjadi presiden di negara adikuasa ini. Berdasarkan Konstitusi Amerika Serikat, seseorang bisa menjadi presiden negara ini dengan syarat: Tidak seorang pun, selain daripada warga negara asli, atau warga negara Amerika Perkumpulan pada waktunya berlakunya Konstitusi ini, bisa memangku jabatan presiden; dan tak seorang pun nan bisa memangku jabatan tersebut, kecuali kalau dia telah mencapai umur 35 tahun dan telah berdiam di Amerika Perkumpulan selama 14 tahun.
Seseorang nan sudah terpilih menjadi presiden negara ini harus mengucapkan sumpah jabatan seperti nan tertuang dalam Konstitusi Amerika Serikat. BErikut ini sumpa jabatan Presiden Amerika Serikat.
"Saya bersumpah dengan sesungguhnya bahwa aku akan dengan setia melaksanakan jabatan Presiden Amerika Perkumpulan dan akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sinkron dengan kemampuan, serta akan memelihara, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi Amerika. Kiranya Tuhan membantu saya."
Semua orang sudah mengetahui jika presiden nan kini menjabat di negara dengan 50 negara bagian ini ialah seorang presiden kulit hitam. Barack Hussein Obama II atau nan lebih dikenal dengan Barack Obama menjabat sebagai Presiden Amerika Perkumpulan ke-44 sejak 20 Januari 2009, menggantikan George Walker Bush. Tapi ternyata, sebelum Barack Obama, ada beberapa presiden negara adikuasa ini nan juga keturunan kulit hitam. Tidak banyak orang nan mengetahui hal ini sebab presiden-presiden tersebut terlahir dengan fisik kulit putih.
Presiden Amerika Serikat—Thomas Jefferson
Thomas Jefferson merupakan presiden ke-3 nan menjabat sejak 1801-1809 dan menggantikan John Adams. Selama menjabat sebagai presiden, beliau dibantu oleh Aaron Burr dan George Clinton sebagai wakil presiden. Bapak pendiri Amerika Perkumpulan dan pencetus Deklarasi Kemerdekaan Amerika Perkumpulan ini lahir di Shadwell, Virginia, 13 April 1743. Anak pasangan Peter dan Jane Randolph Jefferson ini mengenyam pendidikan di College of William and Mary.
Sebelum menjabat sebagai presiden, suami Martha Wayles ini menjabat sebagai Representasi Perwakilan Burgesses dari Albemarle County (1769-1775), Delegasi Kongres Kontinental Kedua dari Virginia (1775-1776), Perwakilan ke Delegasi Virginia dari Albemarle County (1776-1779), Gubernur Virginia ke-2 (1779-1781), Delegasi Kongres Kofederasi dari Virginia (1783-1784), Duta Besar Amerika Perkumpulan buat Perancis (1785-1789), Menteri Negara Amerika Perkumpulan ke-1 (1790-1793), dan Wakil Presiden Ameika Perkumpulan ke-2 (1797-1801). Banyak jasa nan beliau lakukan selama memiliki jabatan krusial di Amerika Serikat, salah satunya ialah pembelian Louisiana dari Perancis sehingga menjadikan negara ini dua kali lebih luas.
Berdasarkan buku The Johnny Cake Papers nan ditulis oleh Thomas Hazard, ada seorang warga bernama Paris Garnier nan mengatakan pernah menghadiri salah satu kampanye Thomas Jefferson dan mendengar seseorang berkata bahwa Thomas Jefferson ialah anak dari ayah berdarah separuh Indian Squaw dan Mulato Virginia. Perkataan ini diperkuat oleh Samuel Sloan dalam bukunya, The Slave Children of Thomas Jefferson, nan menulis bahwa beliau menghancurkan semua barang nan berhubungan dengan ibunya dan mengirimkan surat pada semua orang nan pernah menerima surat dari ibunya buat mengembalikan surat-surat tersebut.
Thomas Jefferson mati pada usia 83 tahun di Charlottesville, Virginia, 4 Juli 1826. Untuk mengenang jasa-jasanya, warga Amerika Perkumpulan membangun gedung The Jefferson Memorial di Washington D.C.
Presiden Amerika Serikat—Andrew Jackson
Andrew Jackson merupakan presiden ke-7. Beliau memegang dua kali masa jabatan berturut-turut sejak 1829-1837, menggantikan John Quincy Adams. Selama menjabat sebagai prsiden, Andrew Jackson dibantu oleh John C. Calhoun (1829-1832) dan Martin van Buren (1833-1837) sebagai wakil presiden. Presiden nan terkenal dengan slogannya “Berikan pemerintahan kepada rakyat”, lahir di Lancaster County, South Carolina, 15 Maret 1767. Sejak lahir, beliau sudah menjadi yatim dan pada usia 14 tahun, beliau menjadi yatim piatu.
Dalam The Virginia Magazine of History Volume 29, tertulis bahwa Andrew Jackson ialah anak dari seorang wanita kulit putih asal Irlandia dan seorang pria kulit hitam nan berstatus sebagai budak. Bahkan, salah satu saudara beliau dijual sebagai budak. Sebelum menjabat sebagai presiden, suami Rachel Donelson Jackson ini menjabat sebagai Senator Amerika Perkumpulan dari Tennessee (1797-1798). Dari pernikahannya, beliau tak memiliki keturunan. Kemudian, beliau mengangkat seorang anak dari saudara istrinya dan diberi nama Andrew Jackson Jr. Andrew Jackson mati pada usia 78 tahun di Nashville, Tennessee, 8 Juni 1845.
Presiden Amerika Serikat—Abraham Lincoln
Abraham Lincoln merupakan presiden ke-16 nan menjabat sejak 1861-1865, menggantikan James Buchanan. Selama menjalankan tugasnya sebagai presiden, beliau dibantu oleh wakil presiden, Hannibal Hamlin (1861-1865) dan Andrew Johnson (Maret-April 1865). Presiden nan memimpin negaranya keluar dari perang saudara ini lahir di Hardin County, Kentucky, 12 februari 1809. Sebelum menjadi presiden, Abraham Lincoln berprofesi sebagai pembelah kayu pagar, tentara, kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, pengurus kedai, kepala kantor pos, pengacara, anggota legislatif Illinois, dan anggota DPR Amerika Serikat.
Sebulan setelah pelantikan Abraham Lincoln menjadi presiden, terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan negara-negara bagian selatan Amerika. Di tengah peperangan tersebut, suami Marry Todd Lincoln ini mengeluarkan Proklamasi nan menyatakan semua budak belian di negara-negara bagian ataupun daerah-daerah negara-negara bagian nan melawan Amerika Perkumpulan akan bebas mulai 1 Januari 1863.
Dalam buku The Hidden Lincoln , disebutkan bahwa Abraham Lincoln ialah anak berdarah campuran kulit hitam. Hal ini diperkuat dengan perkataan ibunya nan mengatakan bahwa Abraham Lincoln ialah anak tak resmi seorang keturunan Afrika. Rekan pengacara Abraham Lincoln juga mengatakan bahwa beliau memiliki kulit agak gelap, rambut keriting, dan berdarah Etiopia.
Abraham Lincoln mati pada usia 56 tahun di Washington D.C., 15 April 1865 sebab ditembak oleh John Wilkes Booth, pemain sandiwara nan memiliki gangguan jiwa, di Teater Ford. Untuk mengenang beliau, warga Amerika Perkumpulan membangun tugu peringatan Lincoln Memorial di Washington D.C. dengan ukiran kalimat: Dengan keteguhan hati dan kebenaran nan sinkron dengan titah Tuhan, marilah kita berusaha buat menyelesaikan tugas kita sekarang, yaitu menyembuhkan luka-luka bangsa.
Presiden Amerika Serikat—Calvin Coolidge
Presiden ke-30 ini memiliki nama lengkap John Calvin Coolidge, Jr. beliau menjabat sebagai presiden sejak 1923-1929, menggantikan Warren G. Harding. Dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden, beliau dibantu oleh wakilnya, Charles G. Dawes. Anak dari pasangan John Calvin Coolidge, Sr. dan Victoria Moor ini lahir di Plymouth, Vermonth, 4 Juli 1872. Sebelum menjabat sebagai presiden, suami Grace Anna Goodhue Coolidge ini menjabat sebagai Letnan Gubernur Massachusetts ke-53 (1916-1919), Gubernur Massachusetts ke-48 (1919-1921), dan Wakil Presiden Amerika Perkumpulan ke-29 (1921-1923).
Calvin Coolidge dengan bangga mengakui bahwa ibunya berdarah Indian campuran. Orang-orang memanggil ibu beliau dengan sebutan Moor, nan oleh orang-orang Eropa menjadi sebutan buat orang-orang kulit hitam.
Calvin Coolidge terkenal sebagai presiden nan jenaka, pendiam, dan ekonomis dalam pemerintahan. Setelah tak menjabat sebagai presiden, beliau menjadi direktur sebuah perusahaan asuransi jiwa dan penulis artikel dalam banyak surat kabar. Beliau mati pada usia 60 tahun di Northampton, Massachusetts, 5 januari 1933.
Demikianlah penjelas singkat mengenal presiden Amerika Perkumpulan keturunan kulit hitam. Semoga klarifikasi singkat ini bisa memberikan kegunaan bagi pembaca.