Menghindari Kolesterol Tinggi

Menghindari Kolesterol Tinggi

Saat ini pengidap kolesterol tinggi terbilang cukup banyak dampak gaya hayati dan jenis makanan nan dikonsumsi. Kita ditawarkan oleh ragam makanan berlemak tinggi nan tersedia dimana-mana dan mudah mendapatkannya. Namun, makanan nan berlemak sangat rentan mengandung kolesterol tinggi. Sering mengkonsumsi makanan nan mengandung kolesterol bisa berdampak mengidap penyakit jantung.



Kandungan Kolesterol dalam Makanan

Di dalam tubuh, kolesterol akan berikatan dengan homogen protein buat membentuk lipoprotein. Lipoprotein ini kemudian membentuk dua jenis lipoprotein, yaitu low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL).

Kolesterol LDL inilah nan dianggap berbahaya sebab memiliki sifat mengental di dalam pembuluh darah. Ketika pengentalan tersebut terjadi di pembuluh darah jantung koroner, genre darah ke jantung pun akan tersumbat. Hal ini berisiko menimbulkan agresi jantung nan dapat menyebabkan kematian mendadak.

Nah, proses pengentalan akan terjadi apabila kadar kolesterol di dalam darah melebihi batas normal. Kadar kolesterol darah nan normal berkisar antara 150-250 mg persen, di mana nilai kolesterol darah nan ideal ialah 200 mg persen.

Banyaknya orang nan memiliki kadar kolesterol nan tinggi, baik tua maupun muda, membuat sebuah forum kesehatan di Amerika, National Cholesterol Education Program rajin melancarkan kampanye antikolesterol khususnya di kalangan muda.

Untuk menghindari kondisi tersebut, kita harus lebih arif, bijak, dan cerdas dalam manajemen pola makan. Makanan dengan kadar kolesterol tinggi, semacam kuning telur, jeroan (hati), mentega, keju, daging, dan susu, bisa dan “wajib” kita nikmati, asalkan tetap mengacu kepada azas kepatutan dan proporsionalitas. Kolesterol bisa dikendalikan dengan mudah tanpa obat-obatan, asal Anda mengurangi makanan-makanan berikut ini.



1. Gorengan

Ngemil gorengan memang asyik, tapi hati-hati. Gorengan biasanya dimasak pada suhu tinggi dalam jangka waktu nan lama, juga menggunakan minyak nan sudah dipakai berkali-kali.

Kondisi ini bisa meningkatkan kadar asam lemak trans di dalam gorengan tersebut. Buah-buahan segar dapat dijadikan camilan pengganti gorengan atau keripik buah nan tidak kalah nikmat dengan gorengan.



2. Daging Merah

Daging merah termasuk produk makanan tinggi lemak. Terlalu banyak mengkonsumsi daging merah bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Yang termasuk daging merah ialah daging sapi, kambing, dan unggas. Dianjurkan mengganti daging merah dengan daging putih atau ikan nan minim lemak dan mengandung omega-3 nan baik buat kesehatan jantung.



3. Daging Olahan

Daging olahan mengandung lemak jenuh. Apalagi kebanyakan dikemas dalam bentuk kaleng nan pastinya diberi pengawet. Sama seperti daging merah, daging olahan jika dikonsumsi dalam kadar nan banyak dan sering, dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Yang termasuk daging olahan ialah kornet, nugget, sosis, dan lain-lain.



4. Susu

Hindari susu kental nan biasanya sudah ditambah dengan pemanis buatan. Susu seperti ini disebut susu full cream yang mengandung tinggi lemak jenuh. Susu beserta produk olahannya, seperti es krim dan keju mengandung kolesterol tinggi. Usahakan mengkonsumsi susu rendah lemak atau susu alami, seperti susu kedelai.



Menghindari Kolesterol Tinggi

Kita pun harus diimbangi dengan asupan serat, antioksidan, dan sumber nitrik oksida nan memadai. Sumber serat mikro nan baik antara lain agar-agar dari rumput laut, sayuran dan buah-buahan. Selain makanan pendamping nan menyehatkan, kita pun memerlukan aktivitas fisik berupa olahraga nan teratur.

Dengan demikian, diet kolesterol secara ketat bukan solusi bijak buat membebaskan diri dari imbas negatif nan ditimbulkannya. Kata kuncinya ada pada pola makan seimbang nan mengacu pada azas kepatutan, termasuk dalam kondisi ekstrim sekalipun.

Jika Anda sudah mengurangi makanan-makanan seperti disebut di atas, sebaiknya Anda juga membiasakan diri mengkonsumsi makanan antikolesterol, seperti di bawah ini.



1. Bumbu Kari

Kandungan jinten, ketumbar, dan jahe pada bumbu kari akan menghambat pembentukan lemak jenuh di dalam darah.



2. Minyak Zaitun

Olesan minyak zaitun pada roti tawar lebih baik dari pada mengoles margarin nan mengandung lemak jenuh. Minyak zaitun mengandung zat krusial nan mampu menurunkan kadar kolesterol.



3. Cabai

Di dalam cabai mengandung zat capcaisin nan mampu menurunkan tekanan darah sekaligus memangkas kadar kolesterol dalam darah.



4. Bawang Putih

Konsumsi bawang putih bisa menurunkan kadar kolesterol hingga 14% bila dikonsumsi teratur minimal selama 6 bulan.

Sebuah penelitian di Kentucky Medical School, Amerika Serikat, membuktikan bahwa pasien penderita dislipidemia (penyakit lemak darah alias kolesterol tinggi) nan menjalankan diet kolesterol moderat nan disertai dengan mengonsumsi serat solubel dalam bentuk bekatul hermavut 100 gram setiap hari, mengalami penurunan kadar kolestrol darah nan signifikan.

Namun sebaliknya, pasien nan menjalankan diet kolesterol secara ketat, alias mengharamkan kolesterol masuk ke dalam tubuhnya, tanpa asupan serat makanan sama sekali, kadar kolesterol di dalam darahnya pun tetap tinggi.

Saat ini banyak sekali beredar jenis makanan instan atau cepat saji. Jenis makanan nan satu ini paling banyak diminati sebab cara memasak nan praktis dan mudah didapat di mana-mana. Makanan seperti ini banyak sekali dikonsumsi oleh orang-orang sibuk nan mengaku tidak punya banyak waktu luang buat memasak atau makan.

Makanan instan dan cepat saji seperti itu sebenarnya bukan termasuk jenis makanan sehat nan kondusif buat dikonsumsi sebab tak meningkatkan kesehatan, sebaliknya makanan ini dapat menyebabkan tingginya resiko terkena penyakit dan bisa mengontrol kadar makanan nan mengandung kolesterol di dalam tubuh.

Pola hayati manusia semakin hari semakin sibuk menjadi salah satu penyebab makanan instan banyak beredar dan tak bisa mengontrol kandungan gizi nan ada dalam makanan. Karena tak ada waktu buat memasak lama, maka orang nan sibuk lebih baik memakan makanan nan cepat saji atau instan.

Padahal dengan pola hayati nan seperti itu, menjadi salah satu faktor penyebab hayati tak sehat. Pola hayati nan tak teratur dan sporadis berolah raga menjadikan seseorang mudah terserang penyakit.

Dalam keadaan global nan mengalami perkembangan nan sangat cepat, tentu saja mempengaruhi pola hayati manusia juga. Kemajuan teknologi menjadi pemicu manusia lebih mudah dan sibuk. Kesibukan sebab terlena dengan kemajuan teknologi menyebabkan manusia menjadi malas.

Apabila manusia malas buat bergerak, malas buat makan, dan malas buat berinteraksi, maka pola hidupnya akan rancu dan tak sehat. Karena kurang mobilitas dan sporadis olah raga, maka tubuh akan terasa epat lelah dan capek. Di tambah dengan memakan makanan nan cepat saji, sehingga tubuh kurang menerima asupan gizinya. Selain itu, malas berinteraksi dengan orang lain membuat hati dan pikiran tak nyaman dan stress.

Apabila semuanya terjadi, maka tubuh kita lama-lama akan sakit. Tubuh dan pikirannya mengalami gangguan kesehatan. Hal tersebut bukan hal nan baik buat menciptakan pola hayati nan sehat.

Jenis makanan sekarang ini banyak macamnya, terutama makanan buat anak-anak. Selektif dalam memilih makanan sangat diperlukan. Makanan nan dijual tanpa komposisi nan jelas lebih baik jangan dikonsumsi. Kandungan nan ada di dalam makanan tersebut tak jelas, apakah sehat atau malah membuat tubuh kita sakit.

Kesadaran akan hayati sehat memang harus dimulai dari diri sendiri dan harus berkelanjutan, sehingga pola hayati sehat menjadi kebiasaan. Meskipun kegiatan padat, sebab sudah terbiasa dengan pola hayati nan sehat, maka hidupnya akan sehat dan teratur. Terbiasa meluangkan waktu buat berolah raga, memilih jenis makanan sehat, dan bersosialisasi dengan orang lain, itu sudah menjadi pola hayati sehat.

Dengan pola hayati nan sehat, manusia sesibuk apa pun akan selalu sehat jasmani da rohani. Dengan begitu, manusia bisa mengatur pola makannya dan mengetahui kandungan gizi nan terdapat di dalam makanannya.

Kandungan kolesterol di dalam makanan harus tetap diperhatikan, terutama bagi anak-anak nan masih belum dapat mengatur makannya dan tak mengetahui kandungan makanan tersebut.

Untuk itu, pengetahuan tentang kandungan makanan perlu diketahui oleh semua orang, terutama bagi orang nan sudah berumah tangga. Dalam menjaga kesehatan anggota keluarganya, seorang juru masak atau seorang ibu harus tetap memperhatikan menu makanan buat keluarganya. Dengan begitu, hayati sehat pun akan tercapai.

Akan tetapi, menu makanan di luar lingkungan keluarga pun perlu diperhatikan. Apa saja nan dimakan oleh anggota keluarganya ketika berada di luar rumah. Setidaknya, sebagai ibu rumah tangga, bisa memberitahu kepada suami atau anak-anaknya buat tak memakan makanan nan mengandung kolesterol tinggitidak baik buat kesehatan tubuh.