Prinsip Akuntasi

Prinsip Akuntasi

Membangun proyek perlu pertimbangan matang. Terutama jika terkait proyek prestisius. Tiap detil planing mesti diperhatikan. Termasuk soal akuntasi proyek . Dimensi akuntasi akan membantu segi keuangan. Dalam membuat akuntasi proyek nan kapabel, disiplin ilmu akuntasi akan mudah menembus ilmu mana saja. Karena akuntasi ialah ilmu populer nan relevan dan aplikatif. Akuntasi proyek konteks ini kita fokus membahas soal segi keuangan.



Proses Akuntansi

Setiap perusahaan memiliki departemen akutansi nan terlihat setelah rincian akuntansi perusahaan mulai tampak. Sebuah departemen akuntansi ialah tulang punggung dari setiap bisnis. Ini catatan semua transaksi bisnis dan terus melacak pendapatan dan pengeluaran bisnis.

Bisnis ini tergantung pada pendapatan buat laba dan harus tahu semua biaya nan dikeluarkan buat menjaga itu terjadi. Mereka juga menentukan posisi keuangan nan sahih dan berdiri keuangan usaha.

Semua ini membuat pencatatan transaksi penting. Untuk rekaman sistematis dan seksama dari transaksi, akuntansi ialah penting. Mari kita memahami proses akuntansi secara rinci.

Tujuan dari akuntansi merekam semua transaksi jujur dan seksama dalam pembukuan. Proses akuntansi bisa didefinisikan sebagai "proses nan dimulai ketika transaksi terjadi dan berakhir ketika transaksi dicatat dalam pembukuan". Ini ialah serangkaian mekanisme nan digunakan buat menganalisis dan mencatat transaksi bisnis buat jangka waktu tertentu.

Proses akuntansi, juga dikenal sebagai proses siklus akuntansi, termasuk langkah-langkah nan disebutkan di bawah ini. Dalam rangka mengikuti langkah-langkah, Anda akan perlu tahu semua prinsip akuntansi dan konsep dengan baik.

  1. Langkah pertama melibatkan identifikasi transaksi dan menemukan dokumen sumber transaksi.
  2. Menganalisis mana rekening transaksi nan mempengaruhi jumlah transaksi.
  3. Catatan ke dalam jurnal sebagai kredit atau debit, sinkron dengan sifatnya.
  4. Mentransfer entri jurnal ke dalam rekening nan sinkron dalam buku besar.
  5. Sebuah neraca saldo kemudian dibuat dan harus disimak bahwa jumlah debit sama dengan jumlah kredit.
  6. Mengoreksi disparitas dalam neraca percobaan dan menyeimbangkan sisi debit dengan sisi kredit.
  7. Membuat jurnal penyesuaian buat mencatat jumlah dan masih harus ditangguhkan.
  8. Selanjutnya, siapkan neraca saldo disesuaikan berdasarkan jumlah ditangguhkan.
  9. Siapkan laporan keuangan seperti laporan keuntungan rugi, neraca, laporan keuntungan ditahan dan akhirnya laporan arus kas tersebut.
  10. Menutup rekening sementara seperti pendapatan, biaya, keuntungan, dll oleh jurnal epilog jurnal. Akun ini ditransfer ke akun ikhtisar keuntungan rugi dan kemudian diposting ke rekening modal.
  11. Siapkan neraca saldo akhir pada dasar jurnal epilog jurnal.

Bisa ada sedikit perubahan di atas. Laporan keuangan bisa dibuat sebelum jurnal penyesuaian. Juga, beberapa perusahaan menambahkan langkah lain setelah neraca saldo akhir. Langkah ini disebut membalikkan langkah entri. Jurnal pembalik dilakukan jika sebuah entri akrual atau penangguhan direkam sebelumnya dan perlu disesuaikan buat menghindari double entry.

Hal ini direkam pada hari pertama dari periode rekaman baru. Semua akuntan mengikuti urutan nan sama, kecuali buat ayat jurnal pembalik. Itu merupakan langkah opsional nan mungkin atau tak mungkin diikuti.

Proses akuntansi dibingkai berdasarkan konsep akuntansi dasar dan prinsip-prinsip nan diikuti dalam global bisnis. Mereka nan memahami pentingnya akuntansi ikuti proses akurat.



Tujuan Akuntansi

1. Pengungkapan: Salah satu tujuan nan paling krusial dan primer dari setiap departemen akuntansi nan ada di tempat, ialah pengungkapan. Ini berarti pengungkapan laporan keuangan berbagai perusahaan. Laporan keuangan, seperti neraca perusahaan ialah refleksi dari harga dan nilai perusahaan. Setiap perusahaan, oleh hukum, diperlukan buat mempublikasikan laporan keuangan.

Akuntan bekerja sepanjang tahun buat mengumpulkan dan menyimpan setiap dokumen nan berkaitan dengan masalah uang dari perusahaan dengan cara apapun. Ini semua digunakan buat menyusun laporan keuangan, nan kemudian diaudit dan dipublikasikan.

2. Financial Standing : Seperti disebutkan di atas, salah satu tujuan akuntansi krusial ialah buat mengungkapkan laporan keuangan. Laporan keuangan hanyalah sebuah refleksi nan berdiri keuangan perusahaan atau organisasi.

Ini melukiskan citra berapa banyak uang perusahaan nan ada, berapa banyak berutang dan berapa banyak uang perusahaan lain atau organisasi berutang. Jadi, ini ialah kompendium tentang bagaimana dan seberapa tangguh juga seberapa kondusif jika akan berinvestasi di dalamnya. Saat ini tujuan akuntansi keuangan tercapai, itu menjadi sedikit lebih mudah buat menilai planning keuangan masa depan organisasi.

3. Perencanaan keuangan: Setelah kita memiliki ide nan berdiri keuangan perusahaan, kita bisa beralih ke perencanaan keuangan sinkron hasil tujuan pengungkapan. Kita dapat mempelajari apa nan kekurangan keuangan dari organisasi, di mana perusahaan bisa menghabiskan lebih banyak uang dan apa saja pengeluaran nan dapat ditebang. Dengan cara ini, aset dan kewajiban harus dinilai buat memeriksa dan mempertimbangkan apa langkah-langkah terbaik nan harus diambil.

4. Rekaman Aset dan Kewajiban: Dalam proses perencanaan keuangan, tujuan dari akuntansi biaya datang ke dalam bermain. Bagaimana menjadi biaya nan lebih efektif dalam produksi dan bagaimana menggunakan efektivitas biaya buat meningkatkan penjualan, dan pada gilirannya membawa keuntungan.

Jika metode buat melakukan itu tak berasal, maka perusahaan bisa dipaksa buat melihat ke dalam aset non performing dan mengawasi setiap kewajiban nan lama tertunda. Setiap aset nan tak signifikan bisa dijual dan kewajiban nya dilepas. Untuk ini, sebuah catatan nan lengkap dan komprehensif dari aset dan kewajiban sangat penting. Itu hanya dapat dicapai dengan teratur oleh proyek akuntansi.



Prinsip Akuntasi

Ada beberapa nilai akuntasi nan relevan dalam penyusunan proyek. Nilai tersebut adalah:

  1. Flexsible. Proyek ini harus dapat dilaksanakan. Dalam artian aturan nan realistis dan sasaran nan mampu tercapai.
  1. Akuntabel. Pengelolaan keuangan proyek harus akuntabel. Dengan baku nan ketat dan profesional. Mampu dipercaya dan berintegritas. Misal anti mark up, pemborosan dana, dsb.
  1. Transparansi. Jika proyek ini milik nasional (pemerintah). Maka publik berhak mengakses angka nominal dari proyek tersebut. Lain cerita jika milik swasta. Transaparan buat para stakeholder (investor).
  1. Good and clean . Tata kelola keuangan harus berbasis pada nilai good and clean budgeting . Dapat bermula dari meng- hire para profesional dan pakar di bidang tersebut.


Proyek Mercusuar

Di negeri ini tengah dibangun berbagai proyek mercusuar. Paling anyar ialah jembatan Suramadu (Surabaya – Madura). Belum termasuk nan sedang proses, seperti jembatan selat sunda, pelabuhan internasional, dsb. Membangun proyek mercusuar krusial buat menjadi national identity . Lihat saja menara eifel di France, menara pisa di Italia, patung liberty di US, atau tembok China. Proyek tersebut megah dan prestius. Butuh waktu dan biaya nan besar buat membangun proyek tersebut.

Maka akuntasi jadi salah satu disiplin ilmu nan bermanfaat buat membantu penyusunan proyek. Akuntasi akan membantu dalam tata kelola budgeting yang baik. Terutama soal return , investment , dan credit . Akuntasi proyek memang tak simple. Butuh kombinasi ilmu akuntasi nan mumpuni dengan kemampuan proyek. Namun, itu dapat di handle jika ada koordinasi dan integrasi dari pimpinan proyek.



Bermula dari Kampus

Di kampus, akuntasi proyek mendapat sedikit ruang. Mahasiswa lebih mengenal akrab akuntasi sektor privat nan berkaitan dengan perusahaan. Akuntasi proyek belum jadi primadona. Maka tak heran akuntan nan bergiat di proyek mercusuar di Indonesia masih sedikit. Karena di kampus akuntasi proyek tak gencar digelorakan.

Bermula dari kampus, disiplin ilmu akuntasi proyek akan berkembang. Jika mau serius, global pendidikan dapat memberi sedikit tambahan ruang bagi akuntasi proyek buat masuk ke pintu pikiran mahasiswa.