Penanganan Gempa Bumi
Memasuki pertengahan tahun 2013, bala geologi, bala biologi , dan bala hidrometeorologi akan banyak terjadi diberbagai belahan bumi. Bala geologi seperti gempa bumi dan gunung meletus semakin meningkat frekuensinya. kenyataan gempa di dunia merupakan peristiwa nan rentan sering terjadi.
Negara-negara nan berada dijalur cincin barah termasuk daerah rawan terhadap bala gempa. Negara Indonesia nan berada diwilayah antara lempeng Asia dan Australia pun rentan terhadap gempa dan tsunami. Tak hanya itu, sebagai negara dengan jumlah gunung barah terbanyak di global ini tidak luput dari potensi letusan gunung berapi.
Fenomena Gempa di Dunia
Bencana nan sering terjadi ialah gempa bumi . Gempa bumi merupakan salah satu gejala alam nan terjadi dampak pergeseran lempengan kerak bumi. Alat atau sensor nan dipergunakan buat mendeteksi gempa disebut seismometer. Seismograf ialah alat buat mengukur dan mencatat getaran gempa di dunia.
Hasil dari pengukuran getaran gempa tersebut dicatat dalam bentuk seismogram. Skala pengukuran gempa bumi terdiri dari skala richter dan skala mercalli. Untuk menggambarkan besaran gempa digunakan skala ritcher. Sedangkan buat menunjukan intensitas gempa dan pengaruhnya terhadap lingkungan digunakan skala mercalli.
Gempa bumi di global selalu menyisakan cerita. Kerugian jiwa tentu saja tak bisa dihindarkan. Dampak generik nan tampak seperti bangunan roboh, kebakaran, jalan putus, longsor nan diakibatkan oleh goncangan gempa, banjir jika gempa menghancurkan tanggul, dan permukaan tanah akan retak.
Jika gempa bumi terjadi di dasar laut, maka akan terjadi tsunami . Tsunami ini merupakan gelombang besar nan dihasilkan air bahari disebabkan getaran gempa bumi nan terjadi di dasar laut.
Tsunami terbesar nan pernah terjadi yaitu di Nanggro Aceh Darussalam pada tahun 2004 silam nan menyisakan banyak penderitaan dan kesedihan sebab seluruh daerah diratakan oleh hantaman gelombang air nan sangat besar.
Dari beberapa gempa bumi nan pernah terjadi, ada 10 gempa bumi terbesar dengan kekuatan gempa diatas 8 skala ritcher, seperti:
- Gempa bumi Cascadia di Samudera Pasific, Amerika Perkumpulan dan Kanada. Gempa ini terjadi pada tanggal 26 Januari 1700 dengan kekuatan gempa sebesar 8,7-9,2 skala ritcher.
- Gempa bumi di Valparaiso, Chili pada tanggal 8 Juli 1730. Kekuatan gempanya berkisar antara 8,7-9 skala richer dan diperkirakan memakan jumlah korban nan sedikit.
- Gempa bumi Sumatera terjadi di Negara Indonesia pada tanggal 25 November 1833. Gempa ini berkekuatan 8,8-9,2 skala ritcher dengan jumlah korban nan cukup banyak dan meluluh lantakan daerah sumatera cukup parah.
- Gempa bumi Ekuador-Colombia terjadi pada tanggal 31 Januari 1906. Kekuatan gempa ini ialah 8,8 skala ritcher nan menyebabkan korban tewas sekitar 1.500 orang.
- Gempa bumi di Kamchatka, Rusia pada tanggal 4 November 1952. Walaupun kekuatan gempa ini cukup besar yakni 9 skala ritcher, tetapi tak menimbulkan korban jiwa .
- Gempa bumi di Valdivia, Chili terjadi pada tanggal 22 Mei 1960. peristiwa gempa bumi nan berkekuatan 9,5 skala ritcher ini menewaskan sekitar 2.231 orang - 6.000 orang.
- Gempa bumi di Prince William Sound, negara bagian Alaska, Amerika Perkumpulan pada tanggal 27 Maret 1964. Kekuatan gempa ini ialah 9,2 skala ritcher dan menewaskan 131 orang.
- Gempa bumi di Aceh dan Nias Sumatera Utara, Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004. Pusat gempa nan terletak di Samudera Hindia ini berkekuatan 9,1 skala ritcher dan menimbulkan tsunami.
- Gempa bumi di Maule, Chili pada tanggal 27 Februari 2010. Jumlah korban tewas gempa di Chili ini sekitar 521 orang dengan kekuatan gempa sebesar 8,8 skala ritcher.
- Gempa bumi di Sendai, Jepang . Gempa ini terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 dengan kekuatan 9 skala ritcher. Jumlah korban diperkirakan berjumlah 3.373 orang.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi biasanya menimbulkan berbagai kerusakan fisik di masyarakat. Tak hanya itu, terkadang psikis seseorang pun terganggu dampak bala gempa bumi. Lalu, apa penyebab terjadinya gempa bumi?
Ada berbagai macam penyebab terjadinya gempa bumi nan ada di dunia. Yang paling banyak merupakan faktor alam , lainnya sebab ulah manusia itu sendiri. Apa saja penyebab terjadinya gempa bumi itu? Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya gempa bumi yakni:
1. Gempa bumi teknonik.
Penyebab terjadinya gempa bumi teknonik ialah adanya pergeseran lempeng-lempeng teknonik secara mendadak di dalam lapisan kerak bumi . Skala kekuatan gempa ini antara kecil sampai besar. Gempa jenis ini menimbulkan banyak kerusakan dan bisa memicu bala alam nan lain seperti longsor di daerah perbukitan atau letusan gunung berapi.
2. Gempa bumi vulkanik.
Penyebab terjadinya gempa bumi vulkanik sebab adanya aktifitas magma di gunung berapi sebelum terjadinya letusan gunung. Semakin besar aktifitasnya, maka getaran gempa pun akan terasa besar.
3. Gempa bumi tumbukan.
Penyebab terjadinya gempa bumi tumbukan ialah adanya tumbukan meteor atau asteroid ketika berada di luar angkasa. Pecahan tumbukan tersebut kemudian jatuh ke bumi dan menghasilkan gempa. Gempa semacam ini sporadis terjadi.
4. Gempa bumi runtuhan.
Penyebab terjadinya gempa bumi runtuhan dikarenan adanya peristiwa longsor di daerah kapur atau pertambangan sehingga hanya menewaskan orang-orang nan berada disekitar pertambangan tersebut.
5. Gempa bumi buatan.
Penyebab gempa bumi protesis terjadi sebab adanya aktifitas nan dilakukan oleh manusia buat tujuan eksklusif seperti ledakan dinamit dan nuklir. Ledakan nan dilakukan ini biasanya terjadi disekitar pertambangan.
6. Gempa bumi dalam.
Gempa ini terjadi berada di tiitik gempa dalam nan berada > 300 km ke bawah dan tak berbahaya. Hanya menimbulkan getaran dalam skala nan kecil.
Gempa bumi menengah. Titik gempa menengah berada diantara 60 km-300 km di bawah permukaan bumi. Kerusakan nan diakibatkan hanya berupa kerusakan ringan.
7. Gempa bumi dangkal.
Gempa bumi ini terjadi pada titik gempa bumi dangkal yaitu sepanjang < 60 km dari permukaan bumi. Sama halnya dengan gempa bumi lainnya, gempa bumi ini juga menimbulkan kerusakan nan cukup besar.
Penanganan Gempa Bumi
Penanganan bala gempa bukan merupakan hal nan mudah. Perlu adanya kerjasama nan aktif antara pemerintah dengan masyarakat , baik itu sebelum terjadi bala ataupun pasca bencana.
Sosialisasi informasi mengenai gempa bumi harus intens diberikan kepada masyarakat sehingga mereka mengetahui tindakan-tindakan ketika mengalami gempa bumi. Untuk itu ada beberapa hal nan perlu diperhatikan ketika terjadi gempa bumi, yakni:
- Hal pertama nan dilakukan ialah jangan panik.
- Jika Anda berada di dalam ruangan , usahakan buat berlindung di bawah meja atau loka tidur.
- Jika tak ada, lindungilah kepala Anda dengan bantal atau benda lain nan bisa menghindari benturan pada kepala.
- Jauhilah rak buku, lemari, dan kaca.
- Berhati-hatilah terhadap langit-langit rumah dan benda nan tergantung di dinding .
- Jika Anda berada di luar ruangan, hindari bangunan-bangunan tinggi, tebing, pusat listrik, tiang listrik , dan pohon-pohon nan tinggi
- Usahakan buat berada di daerah lapangan terbuka.
- Jika Anda sedang berkendara, segera matikan mesin mobil dan berhenti di loka terbuka. Hindarilah jembatan penyebrangan dan jembatan layang.
- Jika sedang berada di perkantoran, jangan menggunakan lift.
- Jika Anda berada di daerah pantai, segera menuju ke loka nan lebih tinggi buat menghindari adanya kemungkinan tsunami .
Semakin meningkatnya gempa bumi di global tak serta merta membuat Anda khawatir, justru meningkatkan kewaspadaan Anda. Setiap kejadian niscaya memberi hikmah bagi setiap manusia. Maka, berhati-hatilah!