Film Horor Thailand nan Mendunia
Anda pecinta film horor, mungkin sudah bosan dengan film horor orisinil Indonesia nan sudah tak menyeramkan lagi. Mungkin Anda juga bosan dengan film horor Hollywood nan itu-itu saja. Kalau begitu, Anda perlu alternatif baru, yaitu film horor Thailand namanya.
Banyaknya Penikmat Film Horor
Film horor nan merajai global di antaranya ialah film horor nan diproduksi Hollywood, Amerika Serikat, Jepang, dan Thailand, negara tetangga kita. Tidak disangka, industri perfilman Thailand banyak menghasilkan film terbaik. Beberapa film horor dari Thailand ialah The Eye , Shutter, dan Alone, yang membuat bulu kuduk Anda dan pasangan merinding.
Tidak heran, film horor laris produksi Jepang dan Thailand banyak dibeli lisensinya oleh perusahaan besar Hollywood dan dibuat ulang dengan versi bule. Sebut saja, Ju-on dan The Ring dari Jepang nan di- remake oleh Hollywood.
Beberapa film horor terlaris dan terseram Jepang ialah Uzumaki, Kwaidan, Suicide Circle, Audition, Ichi The Killer, Ju-on, Dark Water, Pulse, One Missed Call, dan nan terheboh ialah The Ring karya pengarah adegan Hideo Nakata.
Film ini memopulerkan tokoh Sadako, hantu perempuan berambut panjang nan merangkak keluar perlahan dari televisi. Saking populernya, film ini dibuat hingga seri ketiga, serta lisensinya dibeli Hollywood.
Nah, siapa tak kenal Sadako? Cerita hantu Jepang penghuni sumur tua di kampung Teitan. Kematiannya sungguh misterius. Ia ditemukan tak bernyawa di pinggir sumur tua tersebut. Para penduduk kampung Teitan sering melihat penampakan Sadako sedang duduk di pinggir sumur tua atau sedang berjalan merangkak keluar sumur.
Cerita hantu Sadako nan membuat orang tak dapat tidur nyenyak ialah ketika ia muncul secara tiba-tiba di televisi. Sedang asik-asiknya nonton, tiba-tiba acara televisi berganti dengan gambar bersemut.
Kemudian, muncullah penampakan Sadako berpakaian putih dengan rambut panjang menutupi wajahnya nan pucat di depan sumur tua sedang berjalan menuju penonton. Sebelum penonton sadar dari keterkejutannya, ia langsung keluar dari layar televisi dan membunuh penontonnya satu persatu dengan cara nan mengerikan.
Sadako merupakan hantu dari Jepang nan ciri-cirinya, yaitu wanita berambut panjang menutupi mukanya dan memakai gaun panjang berwarna putih. Mirip kuntilanaknya Indonesia.
Dulunya Sadako ialah seorang anak nan cerdas, ceria, sangat energik, mungkin istilah Indonesianya 'pecicilan', hingga orang tuanya selalu mengingatkan agar ia duduk manis barang sejenak.
Sadako sangat bahagia lari-larian. Ia pun menikmati menjadi bagian dari tim lari estafet di sekolahnya. Pada tanggal 21 Februari 1955, Sadako mulai masuk rumah sakit. Kemudian dia didiagnosa terjangkit leukimia sebagai akibat bom atom nan dijatuhkan oleh tentara sekutu Amerika.
Pada bulan November 1954, tumbuhlah cacar pada leher dan bagian belakang telinganya. Pada bulan Januari 1955, mulai timbul titik berwarna ungu pada kakinya.
Kemudian pada tanggal 25 Oktober 1955 Sadako meninggal global di usianya nan ke 12 tahun. Itulah sekilas sejarah hayati Sadako, nan kemudian kisah ini terkenal di luar Jepang. Bahkan kisah ini dijadikan sebuah novel nan berjudul "The Day of The Bomb" nan ditulis oleh seorang berkebangsaan Austria, Karl Bruckner.
Kemudian ada lagi cerita horor Jepang nan terkenal. Siluman wanita dengan mulut robek dari telinga kiri ke kanan ini ialah cerita hantu nan sangat populer di Jepang. Kuchisake Onna, namanya. Ia bahagia berjalan di lorong-lorong dan loka sepi dengan menggunakan kipas atau syal atau masker buat menutupi mulutnya nan robek.
Di masa hidupnya, ia ialah wanita cantik nan sombong. Ketika menjadi arwah penasaran, Onna sering mengganggu orang-orang nan ditemuinya. Ia akan bertanya pada orang tersebut apakah dirinya cantik sambil memperlihatkan wujud aslinya nan menakutkan. Jika orang tersebut menjawab 'tidak cantik' atau terlihat ketakutan, maka tanpa segan-segan ia langsung membunuhnya.
Dari Barat, film horor legendaris ialah The Omen, The Others, The Grudge, Candy Man, The Haunting, The Messenger, dan banyak lagi. Film The Others ialah film horor menegangkan nan sukses mengangkat nama mantan istri Tom Cruise ke jajaran aktris top Hollywood. Lantas, bagaimana dengan film horor produksi Indonesia?
Hantu dipercaya sebagai arwah seseorang nan sudah meninggal, tapi masih bergentayangan di dunia. Konon, ia tak rela atas kematiannya nan tak wajar, misalnya sebab disiksa atau dibunuh, sehingga banyak cerita hantu nan beredar dan di filmkan.
Hal ini diperkuat dengan banyaknya hantu penampakan di lokasi-lokasi bekas terjadinya pembunuhan berantai, kuburan, atau rumah tua nan penghuninya bunuh diri dan loka seram lainnya.
Dari cerita hantu tersebut, para produser membuat sebuah film hantu movie. Sehingga film horor produksi Indonesia juga booming belakangan ini. Banyak judul film horor nan ditayangkan di bisoskop. Sayangnya, kualitas film kita tak dapat dibandingkan dengan Thailand, AS, dan Jepang.
Film horor Indonesia belum mengutamakan cerita film nan memikat. Film Indonesia masih berkutat dengan keerotisan dan sensualitas para pemain wanitanya. Film horor Indonesia masih diwarnai adegan aktris wanita berpakaian super seksi. Bahkan, setengah telanjang.
Coba saja tengok judul film-film terbaru nan ditayangkan bioskop saat ini. Ada Suster Keramas, Raped By Saitan, Hantu Puncak Datang Bulan, Rintihan Kuntilanak Perawan , nan semuanya bertema horor seks.
Hal ini diperparah dengan kenyataan film horor belakangan ini, mengundang seniman porno dari luar negeri seperti Rin Sakuragi (Jepang) dan Terra Patrick (AS). Rin Sakuragi tampil setengah telanjang dalam film Suster Keramas produksi Maxima Pictures.
Meskipun demikian, ada juga film horor Indonesia nan dianggap berhasil membuat bulu kuduk berdiri pada 2010 ini. Sebut saja, film Rumah Dara . Film nan diproduksi oleh Mo Brothers dengan tagline 'horor menemukan seorang ibu' ini dimainkan secara apik oleh Shareefa Danish, Imelda Therin, Ario Bayu, Julie Estelle, dan lainnya. Semoga di tahun mendatang makin banyak film horor berkualitas nan diproduksi oleh sineas Indonesia.
Film Horor Thailand nan Mendunia
Film horor Thailand sangat unik dan menawarkan hal baru bagi pecinta film horor di dunia. Genre-nya nan cenderung slasher dan penuh unsur thriller , membuat film horor dari Thailand sangat menakutkan, meski minim make-up menyeramkan. Dan, tentu saja "hantu-hantu" mereka sangat berbeda dengan film horor Indonesia atau pun Hollywood nan sudah sering kita lihat. Alhasil, perbedaan makna ketegangan dan ketakutan nan dirasakan pun juga sangat berbeda.
Beberapa film horor dari Thailand sudah mendunia dan diakui kritikus film sebagai film nan bagus, baik secara teknis dan kualitas. Ini menjadi trendsetter sendiri bagi pecinta film horor dunia, sesudah booming film horor Jepang dan Korea beberapa tahun lalu.
Beberapa film horor dari Thailand nan sudah go International di antaranya 4Bia , Shutter , dan Three . Beberapa dari film horor dari Thailand berkonsep film omnibus atau kompilasi. Artinya, satu film horor berisi gabungan beberapa film pendek horor nan juga digarap beberapa pengarah adegan nan berbeda.
Nuansa film horor dari Thailand sangat gelap dan penuh unsur suspense atau kejutan. Di film 4Bia , Anda dapat jadi akan ketakutan sewaktu melihat handphone Anda. Ini sebab salah satu cerita di film ini bercerita tentang seorang gadis lumpuh nan mendapatkan sms gelap dari seorang pria di global lain.
Di segmen lainnya, film ini juga mengandung unsure twist-ending ala The Sixth Sense atau The Others . Menonton film ini, pikiran Anda akan dikacaukan. Mana hantu, mana manusia.
Ada lagi satu hal nan membuat film horor dari Thailand layak disuka masyarakat Indonesia, yaitu kecenderungan kultur dan budayanya. Film horor dari Thailand juga banyak memasukkan unsur klenik dan perdukunan nan banyak ditemui pada masyarakat Jawa kuno. Tentu ini dimungkinkan sebab bangsa Thailand juga masih satu rumpun dengan kita, sama-sama keturunan ras Asia-Melayu.
Tapi, nan membuat berbeda, film horor dari Thailand rasa Jawa ini sudah disesuaikan dengan kultur masa kini, sehingga perbedaan makna realistisnya sangat terasa. Meski masih banyak mengandung gaib dan klenik, film-film mereka diproduksi dengan teknologi nan sudah lebih canggih hingga tampak seolah-olah seperti sungguhan. Beberapa kritikus film mengatakan, film horor dari Thailand dapat saja menjadi aliran terbaru horor global nan bakal di remake Hollywood.
Cuma sayangnya film horor dari Thailand sporadis sekali dirilis di bioskop Indonesia. Kalau Anda ingin mengoleksinya, Anda harus lebih rajin berburu DVD di kota-kota besar di Indonesia atau mencarinya di Internet. Lalu, rasakan unik dan serunya menonton film horor Thailand!