Nasib Sang Legenda Indonesia

Nasib Sang Legenda Indonesia

Sejarah memperlakukan manusia sebagai juara, sejarah tak lain hanya menghasilkan satu kekaguman di atas kekaguman nan lain. Sejarah bukanlah sesuatu nan buruk. Walau pelaku sejarah itu melakukan dosa-dosa nan hebat, melakukan tindakan khianat, sebab sejarah ialah suatu pedagogi kepada generasi agar tak lupa akarnya di mana? Oleh siapa? Begitulah legenda Indonesia dikenali.

Legenda Indonesia merupakan bagian dari Hype kaum urban, kaum nan mengalami proses literasi, mampu menyeratkan sesuatu melalui langgam dan lagu, memberikan nilai makna kepada rakyat nan ingin mendengarkannya. Legenda Indonesia, ialah cerita ringan dari bilik perjalanan para pujangga dan resi sastra di masa ke masa. Yang kebanyakan disorot dari legenda Indonesia bukan sekadar cerita tempat, cerita kejadian lampau, pula nan sedikit membedakannya dari lagenda di Barat, atau belahan Timur lainnya.

Legenda Indonesia bukan partikularis bercerita tentang para nabi dan Rasul Samawi, walau saat ini sedang diadakan studi, apakah sosok Brahman nan diyakini merupakan leluhur orang Jawa ialah Nabi Ibrahim?

Legenda Indonesia berbeda dengan penceritaan gaya Nicetas Coiates tentang runtuhnya suatu peradaban di Byzantium, atau kisah dari Dante tentang kehidupan neraka di Florence, atau kisah percintaan nan dibumbui kegaiban mistis seperti Arthur dan Guinevere di Inggris, dan bahkan lagenda rakyat nya nan sejeni urban lagend pun masih dapat di untuk hype tersendiri, di luar narasi tentang lagenda urban semacam Davy Crocket di AS, dan Ichaboud Crane dengan legenda penunggang kuda tanpa kepala. .



Legenda Indonesia dan Kekhasan

Legenda Indonesia muncul dari ketaatan pada dua alam, kebaikan dan kejahatan nan dapat saja bertukar balik. Tidak murni melihat alam sebagai sesuatu neraca hitam dan putih. Karena tak mudah menemukan hal-hal rumit dengan analisis psikologis nan lengkap terhadap kisah dongeng di Indonesia nan setara dengan karya legenda dari Yunani Homer nan benar-benar sekadar menyajikan kebaikan dan kejahatan secara sederhana.

Legenda Indonesia hanya menyisakan ruang buat lantas merenung dengan segera, sederhana, tak usah pusing, tanpa berpikir lebih jauh terhadap kisah nan disajikan, sebab bila terlalu dipikirkan Anda bakal tersesat sendiri, cukup apresiasi suatu kisah nan menyisakan ruang kekaguman misterius.

Seperti contoh kisah legenda Indonesia incest dan zoopholia Sangkuriang dan Dayang Sumbi nan berakhir jelek di masyarakat Sunda nan syahdan bahtera dapat berubah jadi gunung. Contoh dongeng lagenda Indonesia Sangkuriang dan Dayang Sumbi merupakan rahasia nan berasal dari masa lalu.

Bila ditelaah secara hermeneutis dan kajian sejarah, sebenarnya apa nan hendak diceritakan dalam legenda Indonesia itu? Apa nan ingin dibacakan darinya? Narasi besar macam apa? Bagaimana moral nan terkandung di dalamnya? Sungguh itu merupakan dongeng anak, namun muatannya begitu luar biasa bahkan bagi orang dewasa sekalipun.

Legenda Indonesia Sangkuriang dan Dayang Sumbi berbeda muatannya dengan kisah dari Brothers Grimm, atau si Ginggerbread, atau si Humpty Dumpty. Ada kisah Insest di campur zoophilia, wanita nan terpaksa menuruti vow (sumpah) sehingga akhirnya menikahi anjing bernama Tumang, melahirkan anak bernama Sangkuriang, dan ketika dewasa Sangkuriang jatuh cinta pada Ibunya sendiri. Cerita nan sangat rumit dan hebat, plot nan luar biasa, menegaskan adanya kekuatan kreatif nan tak biasa dari pengarang lagenda itu.

Begitupun dengan legenda Indonesia lainnya. Dari si kancil, kisah puteri Jambi, si Keong Mas, legenda tentang kekuatan kuyang di Kalimantan, Joko Bandung, si Nini Anteh, Puteri Tandampalik, Jangga hantuen, Lagenda Situ Bagendit dan Si Leungli.

Legenda Indonesia nan bercerita tentang ikan mas nan menemani seorang anak rendah hati, membawa dengki, ikan mas pembawa keberuntungan itu dimakan oleh saudara nan pendengki, namun ketika tulangnya dijadikan sisir anak rendah hati itu memiliki rambut Indah, pendengki itu tak berhenti, dibakarnya tulang ikan Leungli, namun bubuk hasil bakaran itu dibuat bedak oleh si anak rendah hati hingga wajahnya semakin cantik.

Tidak mau mengalah, bedak itu direbut oleh sang saudara dibuang ke dalam tanah, sehingga pada akhirnya menghasilkan pohon berbuah emas nan emasnya hanya dapat dimanfaatkan oleh si gadis rendah hati. Inti dari legenda Indonesia nan satu ini, apapun konduite kedengkian, hanya menghasilkan lelah bagi si pendengki, dan rupanya rendah hati itu membawa keberuntungan, selalu diikuti oleh keberuntungan.

Yang misterius ialah cara penuturan dari legenda Indonesia tersebutlah nan canggih, tentang elemen tulang dapat dijadikan sisir, elemen bubuk bakaran dapat dijadikan bedak, dan bila di buang ke tanah menjadikan nutrisi pupuk buat dapat menghasilkan pepohonan dari ikan mas. Kreativitas nan tak biasa dari para pendongeng kisah legenda Indonesia.



Nasib Sang Legenda Indonesia

Dahulu ketika suatu legenda Indonesia berlangsung di suatu daerah. Hype akan membentuk sesuatu di masyarakat. Sesuatu tindakan custom nan dinamakan dengan keramat atau karomah dari bahasa Arab, nan berarti residu kemuliaan dari lagenda nan ada. Dimuliakan pula di worship oleh para fans dari legenda itu dan worshiping nya dikaidahkan secara turun temurun agar tetap berjalan sebagai bagian dari kebudayaan.

Maknanya agar jangan sampai lupa bahwa bangsa Indonesia memiliki suatu kisah (legenda Indonesia) menakjubkan di masa lalu. Kisah tradisional nan berasal dari perut nurani rakyat sebagai hasil dari kontemplasi mereka terhadap alam. Dibakarlah dupa dan kemenyan mengiringi upacara worshiping para tokoh dan kisah lagenda di Indonesia.

Seperti di pantai selatan Jawa ada upacara larung, bakar kemenyan buat lagenda Latu Bahari Selatan. Di bali pun ada upacara Barong, dan beberapa tarian di Indonesia. Berkesan kolosal dan megah buat sekadar dongeng kah? Sekadar pemanis legenda Indonesia kah?

Anda keliru, sebab pada dasarnya (dalam legenda Indonesia) masyarakat Indonesia merupakan masyarakat nan mencintai seni dan budaya. Mudah tergerak oleh hal-hal nan menghanyutkan hati. Peristiwa jihad, peristiwa korupsi, peristiwa galang dukungan facebook, bahkan sekadar pergantian rezim nan makin lama makin damai, menyiratkan bahwa bangsa ini membenci peperangan dan pertarungan.

Ada wilayah adat nan dikeal sebagai musyawarah dan gotong royong, di mana folkor dan kisah mengenai legenda Indonesia pun didasarkan padanya. Tidak ada perihal adigung di Indonesia, seorang tokoh superman kecuali memiliki keterbatasan manusiawi nan dapat dibilang 'pantangannya'.

Misalnya legenda Indonesia tentang kesaktian Jaka Sembung nan dibatasi oleh kesaktian gurunya. Legenda mengenai si Pitung nan ternyata punya kelemahan terhadap peluru emas. Legenda si Jampang kumis baplang, nan walau sakti begitu mudah terpikat wanita, legenda si Lebai nan plin plan, dan begitupun buat tokoh-tokoh sejarah di Indonesia nan sama sekali tak digambarkan adigung penuh dengan mitos nan tak terkalahkan.

Bagi orang di nusantara (berdasarkan legenda Indonesia) kekuatan memiliki batas, apakah ini merupakan alasan mengapa ketika merasa sanggup Majapahit tak sekalian berekpansi ke seluruh Asia? Hanya memiliki vasal kecil di Asia Tenggara saja? Kronika melayu berhenti di kaki sungai Irawadi Burma, tak ada ekpansi lebih jauh ke wilayah Indus, tak juga merangsek ke utara melalui tanah Qinjiang, atau ke Timur ke Jepang!

Untuk apa? Indonesia itu sendiri sudah merupakan surga nan hilang. Indonesia sendiri secara legenda Indonesia, pernah disebutkan pula sebagai benua atlantis nan hilang nan tanahnya mengandung emas berlian permata secara harfiah, oleh seorang ahli dari Brazil. Indonesia ialah prize kado bagi mereka nan ingin menakluk. Bukan sebaliknya.