Rekor Transfer Pemain Bola
Banyak orang nan sudah mengenal tentang sepak bola dan tentunya transfer pemain bola , bahkan ada nan sudah cinta wafat dengan olahraga tersebut. Seperti sekarang, sepak bola di zaman modern ini sudah banyak perkembangan sehingga sangat nyaman buat dinikmati. Mulai dari kecanggihan teknologi, turnamen nan sangat ketat, sampai transfer pemain bola itu sendiri.
Berbicara kecanggihan teknologi, tentu akan sangat menarik. Bagaimana dengan ketatnya suatu turnamen? Tentu itu pun menjadi alasan kita menggemari olahraga si kulit bundar. Lalu, apa nan menarik dengan transfer pemain bola? Justru itu nan akan menjadi bumbu penyedap indahnya suatu olaharaga sejagat ini.
Transfer pemain bola memang sangat dibutuhkan oleh setiap klub guna mendatangkan banyak prestasi. Hal itu tak terlepas dari unsur bisnis nan sudah melanda olahraga nan menelurkan banyak legenda-legenda hebat. Dengan masuknya bisnis ke dalam sepak bola, transfer pemain bola semakin marak, baik itu nan berlabel pemiain murah hingga pemain dengan bayaran nan selangit. Terkadang, tak setiap klub mampu melakukan transfer pemian bola ke dalam markas mereka dengan baik. Ada banyak hambatan nan membuat transfer pemain bola itu gagal terwujud, seperti keuangan klub nan minim, level klub nan tak dalam taraf teratas, juga kesetiaan pemain itu sendiri terhadap klub lamanya.
Ada pernak-pernik nan sangat menarik dari transfer pemain bola, khususnya di benua biru, Eropa, nan menjadi kiblat sepak bola. Di antaranya transfer pemain bola terbaik, transfer pemain bola terburuk, dan transfer pemain bola termahal.
Transfer Pemain Bola Terbaik
1. Gianluigi Buffon (AC Parma ke Juventus)
Transfer pemain bola berkebangsaan Italia nan memiliki posisi sebagai penjaga gawang ini merupakan satu dari sekian banyak transfer terbaik. Status Buffon sendiri penjaga gawang terbaik di global ini sulit dikalahkan oleh penjaga gawang lainnya. Mengawali kariernya bersama klub AC Parma, penampilan Buffon saat itu tergolong bagus. Memasuki tahun 2001, mulai banyak klub besar nan menginginkan servisnya, salah satunya Juventus.
Juventus memang sangat terpikat dengan penampilannya. Dengan cepat, klub asal Turin itu segera mengontraknya dengan nilai 32,6 juat Euro dan transfer pemain bola nan memiliki panggilan “Gigi” ini menjadi transfer termahal di dunia. Bersama Juventus, Buffon menerima banyak prestasi, di antaranya kampiun Serie A dan Super Coppa Italia. Gelar individu pun diraihnya, yakni kampiun global bersama Italia pada 2006. Mungkin agak sulit buat mengalahkan transfer pemain bola nan satu ini.
2. Zinedine Zidane (Bordeaux ke Juventus)
Pemain kelahiran Aljazair nan berkebangsaan Perancis ini tergolong pemain jenius. Bermain di posisi playmaker , membuat Zizou, begitu panggilannya bisa berkreasi lebih banyak. Zidane mengawali karier sepak bolanya bersama klub Perserikatan Perancis, AS Cannes dan Girondins de Boerdeaux. Saat di Boerdeux, klub papan atas Italia Juventus membelinya. Siapa sangka, pembelian ini membuat transfer pemain bola nan mempunyai dribling bola menawan menjadi buah bibir pada masa itu.
Bersama Juventus, Zizou menerima beberapa gelar, di antaranya dua gelar Scudetto , Ballon d’Or , Kampiun Global bersama timnas Perancis pada 1998 dan Piala Eropa dua tahun kemudian. Tidak salah jika menyebut Zidane sebagai transfer pemain bola terbaik, bahkan sepanjang masa.
3. Kaka (Sao Paulo ke Milan)
Pemain religius kelahiran Brasil ini memang pemain nan sangat bertalenta. Bermain pada usia 7 tahun di klub Alphaville, Sao Paulo, Brasil mampu memperlihatkan bakatnya di lapangan hijau. Saat itu, klub ternama Sao Paulo menurunkan pencari talenta ke klub-klub kecil. Alhasil, talenta Kaka terpantau dan langsung direkrut. Transfer pemain bola ini seakan menjadi jalan buat Kaka agar dapat lebih bersinar.
Pada 2003, transfer pemain bola nan sekarang menjadi magnet bagi para wanita itu menjadi hot issue . Milan melirik bakatnya buat bermain di Eropa, ditransfer dengan nilai 8,5 juta Euro ini lambat laun menjadi pemain andalan bagi klub ini. Bagaimana tidak, Kaka menjadi pemain sentral buat Milan dan hal itu sukses dibuktikannya dengan raihan beberapa trophy, seperti Sudetto dan Piala Super Eropa. Bahkan supremasi tertinggi, yakni Perserikatan Champion pun pernah dimenanginya.
Milan benar-benar melakukan transfer pemain bola terbaik pada milenium ini. Sekali lagi, itu dibuktikan oleh Kaka dengan meraih gelar Ballon d’Or sebagai gelar paling tinggi buat individu pada 2007. Kaka tak dapat lama mengenakan kostum merah hitam sebab pada 2009, raksasa Spanyol, Real Madrid menjadikannya bagian dari Galacticos rancangan Presiden Florentino Perez.
4. Cristiano Ronaldo (Sporting Lisbon ke Manchester United)
Semasa bermain dengan Sporting Lisbon, siapa nan mengenal sosok pemain berwajah tampan ini? Hingga tiba saat Sir Alex Ferguson, instruktur Manchester United meliriknya. Transfer pemain bola ini tak ada nan dapat memprediksi akan sukses, tapi berkat kepiawaian Sir Alex dalam melatih pemain muda, membuatnya menjadi pemain nan paling disegani.
Menginjakkan kaki di tanah Britania pada 2003, Ronaldo, begitu biasa dipanggil, langsung dipercaya bermain sebagai starter . Mencetak lebih dari 80 gol dengan penampilan sebanyak 196 kali bersama tim Setan Merah, membuat Ronaldo dilirik banyak klub. Keahliannya dalam bermain di berbagai posisi dengan spesialisasi tendangan bebas nan mematikan, semakin membuat transfer pemain bola ini layak diberi apresiasi nan tinggi.
Transfer Pemain Bola Terburuk
1. Fernando Torres (Liverpool ke Chelsea)
Mempunyai julukan El Nino , pemain Timnas Spanyol nan berposisi sebagai penyerang ini merupakan pemain nan sangat tangguh dalam menjaringkan bola ke gawang lawan. Semasa bermain dengan Liverpool, begitu mudahnya Torres mencetak gol, terutama pada awal kedatangannya dengan mencetak 20 gol nan berstatus sebagai debutan. Hal itu pun membuat rival Liverpool, Chelsea meminangnya pada11. Ini menjadi transfer pemain bola nan sangat mengagumkan. Bagaimana tidak, Roman Abramovich sang taipan Rusia berani mengeluarkan uangnya sebesar 50 juta Poundsterling. Nilai itu menjadi rekor buat transfer pemain bola di daratan Inggris.
Harapan seluruh fans The Blues , julukan bagi Chelsea tampaknya sedikit terganggu. Torres sangat bertolak belakang dengan nilai transfer nan didapatnya. Torres mengalami paceklik gol dalam waktu nan cukup lama. Chelsea pun mengalami tak mendapat gelar apa-apa. Hal ini membuat Torres mendapat label sebagai transfer pemain bola terburuk.
2. Jonathan Woodgate (Newcastle ke Real Madrid)
Mungkin sebagian orang nan tak begitu fanatik dengan Perserikatan Inggris masih cukup asing dengan pemain ini. Woodgate memerankan posisinya sebagai pemain belakang dan merupakan pemain nan cukup andal. Pada 2004, Madrid melakukan transfer pemain bola kelahiran Middlesbrough, Inggris sebab kebutuhan akan pemain belakang nan dapat menjamin kokohnya pertahanan.
Rupanya asa semua elemen Real Madrid tak terwujud. Cedera berkepanjangan nan menimpanya saat masih membela Newcastle tidak kunjung sembuh. Madrid ternyata cukup sabar dengan memberinya beberapa kesempatan bermain. Namun, apa daya, penampilan perdananya malah membuat kekecewaan nan menyakitkan, buat Madrid juga buat Woodgate sendiri, dia membuat gol bunuh diri. Transfer pemain bola ini pun berakhir pada 2006, dengan keadaan Woodgate nan masih dibekap cedera.
3. Zdravko Dragicevic (Persib)
Tidak hanya di Eropa nan memiliki transfer pemain bola terbaik dan transfer pemain bola terburuk. Hal itu pun terjadi di Indonesia. Pemain berkebangsaan Montenegro ini ditransfer oleh Persib Bandung pada musim 2011/2012 nan diplot sebagai pengganti Christian Gonzalez. Semua pihak sangat menantikan penampilan dari Dragicevic dan hal itu pun terwujud pada pertandingan perdana Persib melawan Semen Padang.
Penyerang dengan tinggi 185 cm ini bermain penuh sebagai starter , tapi tak mencetak gol. Dragicevic dikategorikan sebagai transfer pemain bola terburuk sebab manajer Persib telah melakukan penilaian sejak kedatangannya ke Persib dan puncaknya pada saat pertandingan resmi. Hal itu menjadi kekecewaan seluruh punggawa Maung Bandung, julukan Persib. Tidak lama setelah itu, Dragicevic pun diputus kontrak.
Itulah beberapa sisi menarik dari global sepak bola, nan menghadirkan kisah-kisah transfer pemain bola terbaik dan terburuk.
Rekor Transfer Pemain Bola
Transfer pemain bola merupakan hal nan selalu saja terjadi setiap kali musim kompetisi baru hendak digelar. Kegiatan ini merupakan proses perpindahan seorang pemain dari klub lama menuju klub baru. Setelah proses ini berlangsung, maka seorang pemain akan memiliki kewajiban buat membela klub barunya tersebut hingga jangka waktu kontrak nan sudah disepakati.
Sebelum proses transfer pemain bola ini berlangsung, biasanya dari tim nan memiliki minat buat menggaet pemain tersebut akan melakukan pengamatan selama beberapa waktu. Tujuannya buat mengenal kemampuan seorang pemain tersebut dan juga mengetahui karakter serta cara bermainnya.
Setelah pemain nan dimaksud tersebut dianggap memiliki karakter sinkron kebutuhan tim nan hendak mengontraknya, barulah diadakan proses negosiasi transfer pemain bola nan dimaksud. proses negosiasi ini dapat dilakukan secara langsung kepada pemain, atau kepada klub nan masih mengontraknya.
Negosiasi kepada pemain ini pun dapat dilakukan melalui pihak ketiga yaitu agen pemain dimana seorang pemain bola bernaung. Tugas dari agen ini ialah buat membantu seorang pemain sepak bola mendapatkan klub bermain dan juga menjadi perantara dalam proses negosiasi nilai kontrak antara klub dan pemain tersebut.
Dengan cara ini, seorang pemain tak perlu lagi berpikir tentang proses di luar permainan sepak bola. Sehingga dia dapat fokus pada pengembangan ketrampilan bermain sepak bola di lapangan buat meningkatkan nilai kontraknya. Sementara buat segala urusan administrasi, cukup dipercayakan kepada pihak manajemen atau agen pemain.
Sementara itu, apabila seorang pemain masih terlibat dalam kontrak dengan salah satu klub sepakbola, maka proses transfer pemain bola ini harus melalui klub nan bersankutan. Dengan demikian, klub baru nan meminatinya, harus membayar sejumlah uang sebagai kompensasi buat mendapatkan pemain nan bersangkutan.
Dalam proses seperti ini, agen pemain sepak bola tersebut tak memiliki kekuasaan buat menentukan nilai transfer pemain tersebut. nilai transfer seorang pemain menjadi wewenang sepenuhnya dari klub lama pemain tersebut.
Proses transfer pemain bola ini sendiri terbagi dalam dua waktu. Yang pertama ialah ketika kompetisi nan baru hendak dilangsungkan atau setelah sebuah kompetisi selesai digelar. Selain itu, proses transfer pemain bola dapat pula dilakukan ketika musim kompetisi memasuki masa jeda. Pada saat itulah, bursa transfer pemain bola kembali digelar dan seorang pemain boleh memilih klub mana nan hendak diperkuatnya pada residu kompetisi nan akan dijalani.
Pada masa jarak kompetisi ini, proses trasnfer pemain ini dilakukan sebagai bentuk penilaian tim atas prestasi dari klub tersebut selama setengah musim kompetisi. Apabila dirasa masih memerlukan tambahan pemain buat memperkuat tim, maka pengurus bersama instruktur akan melakukan proses negosiasi buat mendapatkan pemain nan mereka inginkan.
Tujuan Transfer Pemain Bola
Di luar negeri, khususnya di negara nan memiliki sistem kompetisi mapan proses transfer pemain bola ini tak hanya dilakukan buat memperkuat tim semata. Sistem transfer pemain bola ini juga memiliki beberapa macam tujuan.
Antara lain sebagai proses rotasi pemain agar tim memiliki ekuilibrium antara pemain inti dengan pemain cadangan. Biasanya hal ini dilakukan oleh sebuah tim nan memiliki jadwal pertandingan ketat sebab mengikuti beberapa kejuaraan sekaligus. Antara lain mengikuti kompetisi lokal di dalam negeri sekaligus terjuan dalam beberapa kompetisi di taraf regional mewakili negaranya. Misalnya dengan mengikuti perserikatan champion.
Selain itu, proses transfer ini dapat pula dilakukan sebagai upaya buat mencegah seorang pemain nan memiliki talenta khusus, terlebih dahulu direkrut oleh tim nan menjadi versus beratnya. Dengan cara ini, diharapkan kekuatan tim versus menjadi tak lagi terlalu kuat dan mudah buat dikalahkan. Tentu saja, cara seperti ini dianggap kurang etis dan membutuhkan dukungan finansial nan kuat. Sebab, seorang pemain nan memiliki kelebihan dalam ketrampilan bermain bola tentu akan memberikan nilai kontrak nan cukup tinggi sinkron dengan keahliannya.
Tujuan ketiga dari proses transfer pemain bola ini dilakukan buat menigkatkan nilai jual sebuah klub. Baik saat mereka hendak bertanding dengan tujuan menarik minat penonton nan datang menyaksikan. Selain itu, buat mengangkat harga saham dari klub tersebut sebagai sumber pemasukan buat mendapatkan dana operasional klub nan bersangkutan.
Tentu saja, buat tujuan ini hanya dapat dilakukan oleh sebuah klub nan sudah dikelola dengan profesionalisme tinggi. Dalam arti, buat pendanaan klub tersebut, sudah menerapkan prinsip bisnis nan murni. Seperti dengan menjual saham pada bursa saham. Dan dengan dimilikinya seorang pemain nan menjadi idola penonton, akan berpengaruh terhadap nilai jual saham dari klub nan bersangkutan.
Terlebih lagi, jika pada saat proses transfer pemain ini dilakukan mampu menciptakan sebuah sejarah baru dalam global sepak bola dunia. seperti mencatat angka transfer pemain termahal di global atau juga menciptakan keberhasilan sebab sukses menarik bakat baru.
Pencarian Bakat
Untuk mendapatkan seorang pemain sepak bola nan berkualitas, sebuah klub biasanya akan memiliki orang nan bertugas buat memantau pemain nan sekiranya dibutuhkan oleh klub tersebut. Baik dari pemain nan sudah memiliki nama besar maupun pemain nan masih belum terkenal namun memiliki talenta menjanjikan.
Proses pencarian talenta ini dilakukan dengan memantau melalui kompetisi reguler nan diselenggarakan oleh setiap negara. Dapat juga dengan melihat penampilan seorang pemain pada kejuaraan nan digelar dalam jangka waktu tertentu. Misalnya pada ajang piala dunia, piala Eropa atau juga piala Asia maupun piala Afrika.
Seorang pemain nan memiliki performa cemerlang pada berbagai kejuaraan tersebut, biasanya akan segera mendapatkan tawaran dari klub nan memiliki nama besar. Meski sebelumnya pemain tersebut tak dikenal di global internasional.
Banyak contoh dari pemain nan namanya mendadak terkenal setelah memperkuat negara mereka dalam sebuah ajang kejuaraan. Sebut saja Karel Poborsky, gelandang lincah nan diberi julukan sang Lokomotif ini langsung menarik minat Manchester United usai memperkuat Republik Ceko pada kejuaraan Piala Eropa 1996. Demikian pula dengan Andrew Arshavin, nan langsung direkrut oleh Arsenal usai kecemerlangannya bersama Russia pada piala global 2010 lalu.
Rekor Transfer
Untuk rekor transfer pemain bola dunia, selalu mengalami peningkatan setiap waktunya. Hal ini disesuaikan dengan nilai mata uang nan memang selalu meningkat dan juga dengan kemampuan finansial nan dimiliki oleh suatu klub.
Pada saat ini, rekor transfer global masih dipegang oleh Christiano Ronaldo, saat dirinya hijrah dari Manchester United ke Real Madrid. Rekor ini belum terpecahkan sejak tahun 2009, dimana nilai transfer nan disepakati kedua klub tersebut ialah 80 juta poundsterling atau senilai 94 juta Euro.
Nilai ini memecahkan rekor transfer pemain nan dibuat oleh Zinedine Zidane saat pindah dari Juventus ke Real Madrid pada tahun 2001. Pada saat itu, Zidane dibeli oleh Real Madrid dengan nilai 46 juta poundsterling. Harga ini lebih mahal 8 juta poundsterling daripada saat Luis Figo didatangkan ke Real Madrid dari Barcelona pada tahun 2000.