Cabul dalam Kehidupan Bermasyarakat
Apa nan terlintas dalam pikiran Anda ketika Anda mendengar kata ' cabul '? Sementara, cabul sendiri memiliki arti negatif sebagai sebuah tindakan asusila nan dilakukan seseorang dan memiliki imbas nan merugikan. Cabul dalam budaya telah merusak kehidupan bermasyarakat dalam segi moral. Maraknya perbuatan cabul terjadi sebab minimnya kontrol diri dan lemahnya kondisi psikologis seseorang.
Namun benarkah cabul hanya ada dalam kasus amoral nan kini marak terjadi? Misalnya, tindakan cabul pengajar terhadap muridnya dan nan lebih parah tindakan cabul nan dilakukan seorang ayah terhadap putri kandungnya sendiri.
Cabul dalam Kehidupan Bermasyarakat
Saat ini, marak sekali perbuatan cabul di sekitar kita dan parahnya perbuatan tersebut mampu dilakukan oleh orang-orang terdekat korban. Kekerasan dalam bentuk lain pun semakin merajalela. Bahkan seseorang rela membunuh keluarga sendiri entah itu orang tua, kakak dan adik hanya sebab masalah sepele. Mulai dari uang sampai salah paham nan seharusnya tak berakhir setragis itu.
Tak kurang pencegahan terhadap perbuatan cabul ini dilakukan, mulai dari slogan, media iklan, kesadaran hati melalui media agama, dan lain-lain. Namun, fakta nan terjadi tidak dapat disembunyikan bahwasanya perbuatan cabul terus terjadi. Apa nan menjadi penyebab terjadinya tindakan cabul dalam bermasyarakat?
Budaya permisifitas atau budaya serba boleh nan semakin menjadi dari tahun ke tahun ikut andil dalam masalah cabul ini. Bagaimana tidak, masuknya internet, tindakan nan mengatasnamakan seni dalam berbagai bentuk terus membombardir kehidupan masyarakat dan tak disertai filter atau saringan nan memadai. Semua dianggap boleh atas nama seni, semua dianggap boleh sebab bagian dari kehidupan, dan aneka opini