Museum Lampung - Wisata Sejarah

Museum Lampung - Wisata Sejarah

Museum memang bukanlah loka wisata favorit. Terutama di Indonesia, meskipun kaya dengan warisan masa lampau, hampir dipastikan museum termasuk loka nan sporadis dikunjungi. Hal ini pun berlaku bagi Museum Lampung .



Museum Lampung - Museum Satu-satunya di Lampung

Padahal, banyak kegunaan nan dapat didapat. Tak hanya sekadar menapaktilas masa lalu, melihat peninggalan jaman baheula juga bisa memberikan inspirasi tiada batas. Menekuri kegemilangan atau pun kemunduran suatu peradaban nan saat itu berjaya. Tak ubahnya menggali harta karun, mengunjungi museum bisa diandaikan dengan “menggali” nilai-nilai positif jejak masa lalu. Baik itu berupa kearifan atau kebijaksanaan nan tecermin pada barang-barang peninggalan mereka.

Begitu pun ketika Anda meluangkan waktu berkunjung ke Museum Lampung, museum satu-satunya di Provinsi lampung. Terletak di Jalan Teuku Umar, Bandar Lampung (Tanjungkarang), museum ini menyimpan berbagai peninggalan dari setiap masa. Seperti benda-benda seni (keramik) dari kerajaan China dan Siam serta peninggalan kolonial Belanda.

Untuk peninggalan kerajaan masa silam nan pernah ada di Lampung, Anda bisa melihat berbagai arca, pakaian besi nan kenakan pengawal kerajaan, naskah antik di atas daun lontar, baju adat berusia puluhan tahun, aneka rupa keramik, perhiasan dan tempayan, termasuk uang benggol. Uang ini bentuknya unik, memiliki bolong di tengah dan biasanya diikat dengan tali buat menyatukan uang-uang berbahan logam tersebut.

Ada juga peninggalan menarik pada masa Indonesia sudah merdeka, yaitu Bola Besi Pembuka Huma nan digunakan membuka huma transmigrasi di beberapa wilayah Provinsi Lampung tahun 1953-1956. Lampung memang terkenal sebagai salah satu tujuan para transmigran dari tanah Jawa. Tidak mengherankan jika hingga kini populasi suku Jawa di Provinsi Lampung terbilang banyak. Bersaing secara jumlah dengan suku orisinil daerah Lampung.



Museum Lampung - Wisata Sejarah

Dari segi ukuran bangunan, Museum Lampung terbilang luas. Di sini, terdapat replika rumah adat Lampung nan dipasang di halaman luar. Termasuk meriam zaman dulu nan diletakkan tepat di depan pintu masuk museum. Seolah-oleh menyambut para pengunjung buat terpesat menikmati estetika dan kearifan warisan masa silam.

Bangunan museum terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berisikan foto dan diorama perkembangan Propinsi Lampung dari waktu ke waktu. Termasuk foto dari gubernur pertama hingga gubernur nan sekarang masih menjabat. Bahkan, jika beruntung Anda bisa menyaksikan pagelaran musik klasik dan tarian tradisional daerah Lampung nan diadakan pada hari-hari tertentu. Ini tentunya sangat bermanfaat bagi generasi muda nan masih awam dengan sejarah, adat istiadat dan seni bangsanya.

Museum Lampung terbuka buat umum, setiap hari kerja (Senin sampai Sabtu). Siapa pun bebas mengunjunginya. Apalagi dengan harga tiket masuk nan termasuk murah dan lokasi tidak begitu jauh dari pusat Kota Bandar Lampung (sekitar 15 menit), Museum Lampung menawarkan wisata sejarah nan tak akan mengecewakan. Mengajak serta keluarga tercinta tentunya bisa menjadikan akhir pekan nan hangat dan berlimpah ilmu.

Saat ini, jumlah koleksi Museum Lampung mencapai 4.640 item. Dengan jumlah koleksi sebanyak itu, museum ini termasuk peringkat tiga di taraf nasional, setelah Sumatera Utara dan Sulawesi Barat.

Sayangnya, tidak banyak nan tahu hal tersebut. Perhatian serius dari pemerintah setempat buat mempublikasikan keberadaan Museum Lampung menjadi solusinya. Tak hanya sebagai upaya melestarikan jejak masa lampau, keberadaan museum pun bisa meningkatkan gairah sektor pariwisata. Menjanjikan perkembangan perekonomian di kota nan merupakan gerbang primer Pulau Sumatera ini.