Wisata di Eropa, Bersepeda di Belanda

Wisata di Eropa, Bersepeda di Belanda

Sebuah pepatah menyebutkan, “Ada banyak jalan menuju Roma”. Apa artinya? Ada banyak jalan buat meraih suatu keinginan, cita-cita, dan harapan. Namun, dalam konteks nan lebih riil, ada banyak alternatif jalan nan bisa kita gunakan buat sampai di kota wisata di Eropa tersebut, dapat lewat jalur udara, darat, maupun laut. Ibukota Italia ini dikenal sebagai salah satu pusat wisata di Eropa .



Ragam Wisata di Eropa

Eropa boleh saja sedang dilanda krisis ekonomi nan sangat parah terutama nan masih dalam sorotan ialah Spanyol dan Yunani. Tetapi, siapa nan dapat tidak tergiur ditunjukkan majemuk pemandangan alam benua Eropa nan begitu eksotik dengan pemandangan dalam kota nan begitu menggoda?

Siapa tidak ingin melihat ragam bangunan antik nan maish terawat rapi dan siapa nan tidak ingin sesekali menyusuri jalanan nan sama nan pernah dilewati oelh orang-orang besar dunia? Siapa juga tidak ingin berjalan dengan santai tanpa terganggu oleh polusi nan begitu pekat di tengah kota pada sangat siang hari?

Siapa nan tidak ingin menikmati orang-orang nan lalu lalang dengan baju modis dan begitu bergaya sambil menyeruput kopi di kafe nan ada di sepanjang jalan? Siapa nan tidak mau menikmati langsung makanan khas daratan Eropa nan telah begitu dikenal di Indonesia? Makanan dari Itali, seperti, pizza, lasagna, spaghetti, dan lain-lain, niscaya akan terasa beda ketika makan langsung di loka asalnya.

Siapa nan tidak ingin berlayar di selah-selah bangunan di Venesia? Siapa juga nan tidak tergoda melihat kota Monte Carlo seperti nan tergambar dengan sangat jelas dalam film Monter carlo? Semua itu ialah godaan buat tetap melangkahkan kaki ke Eropa dan menikmati wisata di Eropa.

Beragam hal dapat dilakukan dalam wisata di Eropa. Yang niscaya ialah mengunjungi Eropa akan sangat berbeda ketika mengunjungi benua Amerika dengan masyarakatnya nan ingin serba cepat. Wisata di Eropa dapat santai dan tubuh seolah benar-benar menikmati kemewahan nan disuguhkan oleh semua negara nan ada di Eropa.

Keindahan wisata di Eropa ini sendiri telah menarik perhatian banyak orang termasuk para pembuat film. Banyak sudha setting dan plot nan terinspirasi atau terilhami oleh keadaan bangsa Eropa. Novel Laskar Pelangi pun menyebutkan satu kota di Perancis nan menjadi bagian dari mimpi Ical nan menjadi nyata. Tentu saja Andrea Hirata bukan satu-satunya orang nan ingin sekali pergi ke Eropa secara gratis. Masih banyak generasi Indonesia nan berminat dan bermimpi buat dapat sekolah di benua Eropa.

Bahkan beberapa orang pelajar Indonesia telah menabung jauh-jauh hari agar dapat ke Praha, Republik Ceko, nan penuh dengan bangunan antik dan dengan kehidupan nan juga cukup menarik buat dicermati. Tentu saja niatan menabung itu agar dapat mendapatkan wisata di Eropa. Eropa memang begitu unik dan masih tetap menjadi salah satu loka incaran berwisata. Lihatlah apa nan dapat didapatkan di beberapa negara nan berada di Eropa berikut ini.



Wisata di Eropa – Keunikan Roma

Ada keunikan tersendiri dari kota Roma nan sporadis dimiliki oleh kota-kota besar lainnya di dunia, yaitu perpaduan nan kental antara unsur-unsur modern dan klasik. Selain termasuk kota modern dan paling maju di Eropa, kota Roma pun memiliki majemuk peninggalan sejarah dan budaya nan sangat kaya. Hal inilah nan menjadi salah satu daya tarik mengunjungi Roma dan menjadikannya kota wisata di Eropa.

Hal ini sangat wajar, karena tak kurang dari 2500 tahun lamanya, Roma merupakan salah satu teater sejarah terbesar di dunia. Di kota ini, Kekaisaran Romawi pernah berdiri dan melebarkan sayap pengaruhnya ke seluruh Eropa, Asia, dan wilayah utara Afrika.

Pada masa kejayaannya, orang-orang Romawi membangun jalur-jalur perjalanan, baik melalui daratan dan lautan, nan menghubungkan mereka dengan seluruh wilayah taklukan. Luasnya jaringan jalan nan dibangun dari dan nan menuju ke Roma pada akhirnya melahirkan sebuah pepatah: ada banyak jalan menuju Roma.

Sebagai kota krusial loka wisata di Eropa , Roma merupakan museum atau etalase dari peninggalan sejarah global nan tiada duanya. Majemuk bangunan unik dari berbagai periode ada di sini, mulai dari era Etruscan sampai era modern. Memang, peninggalan dari masa Romawi awal, yaitu era pemerintahan Raja Etruscan dan era pemerintahan Republik tak tak terlalu banyak dibandingkan peninggalan era Abad Pertengahan.

Namun, keberadaan bangunan-bangunan ini tak kalah pentingnya dari megahnya bangunan nan didirikan pada zaman nan lebih kemudian. Bukankah semakin langka sesuatu, akan semakin tinggi pula nilainya?

Berikut ini beberapa bangunan antik di Kota Roma nan paling banyak “diburu” para pelancong:



Pantheon

Pantehon ialah salah satu bangunan antik terpenting nan ada di Kota Roma. Bangunan ini didirikan pada masa pemerintahan Kaisar Hadrianus pada 118 Masehi dan selesai pada 128. Menurut cacatan sejarah, sebelum dibangun kembali oleh Kiasar Hadrian, bangunan ini sudah didirikan pada 27 SM. Bangunan nan memiliki serambi dengan banyak tiang ini difungsikan sebagai kuil buat menyembah para dewa. Pantheon termasuk bangunan terpenting dalam sejarah arsitektur dunia.



Colosseum

Colosseum (dibangun sekitar 70-82 M) dikenal sebagai bangunan antik terbaik nan menggunakan sistem bertingkat dari beton. Bangunan berbentuk bulat ini memiliki nama orisinil Flavian Amphitheater nan digunakan sebagai ajang pertarungan para gladiator dengan singa. Walaupun beberapa bagiannya sudah rusak dimakan zaman, Amphitheater ini masih terlihat kemegahan dan estetika arsitekturnya.



Imperial Forum

Imperial Lembaga atau Roman Lembaga merupakan kompleks dari sejumlah kuil, tempat-tempat upacara, dan sejumlah bangunan publik nan terletak di pusat Kota Roma. Roman Lembaga didirikan pada awal masa Republik Romawi (sekitar 500 SM) dan berkembang hingga akhir abad ke-2 Masehi.

Sisa-sisa kompleks bangunan ini masih kita lihat sampai sekarang di pusat Kota Roma. Beberapa kuil di Roman Lembaga nan masih tersisa bekasnya ialah Temple Antoninus dan Faustina, fondasi Basilica Julia, dan Temple Castor serta Pollux.



The Campidoglio

Capitoline Hill, salah satu dari tujuh bukit di Kota Roma, dikenal sebagai pusat pemerintahan dan keagamaan Romawi kuno. Sempat terabaikan selama abad Abad Pertengahan, loka bersejarah ini mulai ditata dan fungsikan kembali statusnya pada abad ke-13. Pada akhir tahun 1530-an, Michelangelo merancang ulang lokasi ini, dengan menjadikan sebuah piazza (serambi) berbentuk bulat telur nan dikelilingi tiga bangunan nan monumental.



Wisata di Eropa, Bersepeda di Belanda

Negara Kincir Angin ini memang sangat bersahaja dan sangat menarik buat dikunjungi. Bukan saja sebab Belanda ialah salah satu penjajah bangsa Indonesia, mengunjungi Belanda niscaya akan mendapatkan pelajaran hayati nan berharga. Hal ini terutama bagi para penyuka bersepeda. Jalur spesifik dan teman-teman lain sesama pengguna sepeda nan terlihat begitu menikmati ritual bersepedanya, niscaya akan menambah semangat mengitari Belanda hanya dengan bersepeda ria.

Sepeda nan digunakan juga tak harus mahal. Bila pun mahal, rasanya sepeda itu pun tidak akan menjadi satu penghalang. Belanda memang menjadi surga wisata di Eropa bagi para penyuka bersepeda. Pemandangan nan tersaji didepan mata juga niscaya tak akan mengecewakan para pelancong.

Satu hal nan mungkin akan menjadi penghalang melakukan wisata ke Eropa terutama ke Belanda ialah bahwa beban biaya nan ditanggung cukup besar. Hal ini sebab sebagai besar negara Eropa menggunakan Euro nan nilai tukarnya ke rupiah cukup tinggi. Namun, satu hal nan niscaya ialah bahwa wisata ke Eropa ini tidak akan rugi.

Memang buat soal makan dan sholat, para pelancong nan majemuk Islam dan cukup ketat mempertahankan keyakinannya, wisata di Eropa terkadang memberikan tantangan tersendiri. Oleh sebab itulah, kalau hanya akan berwisata ke Eropa, sebaiknya memang mengikuti program dari biro jasa. Hal ini selain cukup menguntungkan sebab dapat santai dan menyerahkan segala sesuatunya kepada penyelenggara perjalanan. Selain itu, pihak penyelenggara akan berusaha memberikan nan terbaik sehingga perjalanan di Eropa tidak memberikan makna nan tidak berarti.

Pihak penyelenggara nan memberikan paket wisata di Eropa juga biasanya akan memberikan alternatif perjalanan agar waktu, tenaga, dan dana, tidak terbuang percuma. Selain itu, pikiran juga tenang.