Polusi Air - Penyebab dan Akibatnya

Polusi Air - Penyebab dan Akibatnya

Polusi merupakan masalah lingkungan nan sering terjadi di kota-kota besar. Namun, polusi kini juga sudah mulai merambah ke desa-desa nan kini sudah mulai terjamah pemodernisasian sebagai upaya buat memajukan kesejahteraan masyarakatnya.

Sebetulnya upaya ini bukan alasan kuat terjadinya polusi. Ada beberapa faktor lain nan benar-benar menjadi pemicu terjadinya polusi, di antaranya ialah pencerahan manusia nan kurang terhadap pengaruh pemakaian bahan bakar bermotor sehari-hari, pencemaran lingkungan dampak limbah beracun, imbas rumah kaca nan menyebabkan global warming , pemakaian aerosol, bala alam, dan faktor-faktor lain.

Polusi ialah pencemaran lingkungan nan disebabkan oleh banyak faktor. Polusi dapat saja mencemari segala aspek kehidupan manusia, seperti udara, tanah, air, dan pada akhirnya memengaruhi metabolisme tubuh manusia. Untuk itu, ada baiknya kita mewaspadai gejala awal, dampak nan ditimbulkan, dan bagaimana meminimalkan pengaruh jelek polusi tersebut.



Polusi Udara - Penyebab dan Akibatnya

Penyebab primer terjadinya polusi udara ialah adanya benda atau zat asing nan merusak kestabilan komposisi udara. Zat-zat asing tersebut dapat berbentuk cair, padat, atau berupa partikel-partikel gas. Polusi udara nan terjadi dampak masuknya benda cair seperti titik-titik air dapat berasal dari kabut nan dapat menyebabkan mereka nan menghirupnya menjadi sesak napas dan terserang bagian paru-parunya.

Polusi udara oleh benda-benda padat, seperti abu vulkanik atau debu mungkin saja terjadi jika ada aktivitas gunung berapi nan ekstrem hingga meletus. Partikel-partikel letusannya memang baik buat tanah sebab dapat menyuburkan, namun abu vulkaniknya bila terhisap dapat menyebabkan penyakit tertentu, seperti ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut.

Kendaraan bermotor juga sangat mungkin menjadi faktor penyumbang terbesar polusi udara. Pembakaran bensin nan menjadi bahan bakar kendaraan bermotor umumnya akan dicampur dengan senyawa timbal atau Plumbum. Hal ini bertujuan agar mesin cepat panas dan berjalan dengan baik.

Timbal kemudian akan direaksikan dengan Brom dan Clor membentuk PbClBr nan cukup berbahaya jika sukses dikeluarkan melalui knalpot ke udara bebas. Bila udara nan sudah terkena polusi itu terhirup oleh manusia, akan berakibat fatal buat jangka panjang.

Makhluk-makhluk kecil nan tidak terlihat oleh kasat mata seperti bakteri, virus, jamur, serbuk sari bunga, dan bahkan residu jasad serangga nan telah wafat juga dapat mencemari lingkungan. Partikel-partikel kecil nan terbentuk dampak hancurnya jasad renik atau terbang di sekitar udara kita dapat menyebabkan polusi atau pencemaran nan bila masuk ke dalam tubuh kita akan menimbulkan bibit penyakit baru dan bahkan menjadi pemicu timbulnya kanker.

Polusi udara nan berbentuk gas berasal dari senyawa seperti CFC atau chlorofluorocarbon, senyawa belerang atau SO2 dan H2S, senyawa nitrogen atau NO2 juga karbon monoksida atau CO. CFC dengan kadar nan tinggi dapat merusak lapisan ozon nan melindungi bumi kita dari pengaruh sinar matahari nan jahat.

Senyawa belerang bila bercampur dengai air maka ia berpotensi menimbulkan hujan asam nan dapat merusak kesehatan dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kematian. Senyawa nitrogen lebih kompleks lagi. Senyawa ini bila terhirup manusia maka akan menyebabkan keracunan nan menyerang sistem pernapasan, bahkan kelumpuhan hingga kematian.

Bila Anda terbiasa memanaskan kendaraan sebelum dijalankan, hindari memanaskannya di dalam ruangan tertutup seperti garasi dan ruangan sempit. Hal ini dapat menyebabkan karbon monoksida nan terdapat dalam pembuangan kendaraan terhirup makhluk hayati nan ada dalam ruangan nan sama. Bila kadar CO nan terhirup lebih dari 100 ppm dan masuk ke dalam darah maka dapat menimbulkan kematian sebab merusak sistem saraf.



Polusi Tanah - Penyebab dan Akibatnya

Polusi tanah dapat terjadi bila kehilangan unsur hara atau kesuburannya dampak dari pengaruh zat-zat asing nan masuk. Zat asing tersebut umumnya berbentuk padat dan cair. Polusi tanah umumnya disebabkan oleh limbah padat dan cair. Limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga, pabrik, aktivitas industri, dan tumbuhan nan telah mati.

Sampah-sampah tersebut ada nan berbentuk organik dan anorganik. Jika sampah organik dapat diuraikan oleh mikroorganisme dengan mudah di dalam tanah, tak demikian dengan sampah anorganik. Sampah anorganik akan mengendap lama dalam tanah tanpa dapat diuraikan.

Limbah cair juga dapat berasal dari sampah rumah tangga dan limbah industri berupa cairan kimia hasil pembuangan pabrik juga berpotensi dalam menghadirkan polusi bagi tanah. Semua limbah tersebut akan merusak kualitas tanah. Kalau kualitas tanah jelek maka salah satu sendi kehidupan akan mati, yaitu nan berasal dari tumbuhan.

Tumbuhan memerlukan tanah dalam pemeliharaannya. Dalam masa-masa ke depan, tumbuhan menjadi penyangga dunia. Seperti kita ketahui, reboisasi atau penghijauan ialah salah satu program nan semakin gencar digalakkan mengingat dari hari ke hari pemanasan dunia kian konkret ada di dekat kita. Bayangkan jika tanah nan kita pijak sudah terkena polusi. Hal terburuk niscaya akan terjadi.



Polusi Air - Penyebab dan Akibatnya

Air ialah bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Segala kegiatan manusia tak terlepas dari air. Untuk makan, minum, memasak, mencuci, mengolah pertanian, peternakan, dan kesehatan. Air menjadi bagian nan paling vital dan tidak terpisahkan dari kita. Polusi air bisa terjadi sebagian besar dampak ulah manusia.

Penambahan bahan anorganik dalam sungai seperti pemakaian detergen buat kebutuhan rumah tangga dan kemudian dibuang ke sungai akan berdampak jelek pada kualitas air sungai dan hewan-hewan nan hayati di dalamnya. Faktor tersebut menjadi faktor primer penyebab terjadinya polusi air.

Anda niscaya pernah melihat tumbuhan eceng gondok nan tumbuh fertile di suatu perairan. Tumbuhan ini sesungguhnya muncul sebagai dampak polusi air, yaitu pemakaian pupuk protesis dalam jumlah hiperbola dan masuk ke dalam perairan lepas sehingga meningkatkan jumlah tumbuhan air. Kalau tumbuhan air sudah berkembang biak sedemikian rupa maka tumbuhan atau hewan lain nan berada di bawahnya akan kesulitan mendapatkan sinar matahari sehingga pertumbuhan mereka akan terhambat.

Polusi air ini akan menyebabkan kadar oksigen dalam air menjadi berkurang dan ekosistem menjadi tak seimbang. Bentuk polusi air lainnya ialah pemakaian bahan-bahan kimia buat menangkap ikan di bahari lepas. Ini sering dilakukan oleh nelayan-nelayan nan tak bertanggungjawab nan ingin mendapatkan ikan secara cepat.

Ikan-ikan nan ditangkap jumlahnya memang nisbi banyak. Namun, hal ini dapat berdampak jelek bagi keberlangsungan hayati makhluk hidup. Sisa-sisa bahan kimia masih akan terendap di laut. Sementara itu, ikan hasil tangkapan tersebut akan dijual ke pasar dan dikonsumsi oleh manusia. Dalam jangka pendek, polusi air ini akan mengakibatkan keracunan. Dan lebih lanjut lagi kan menyebabkan sel-sel kanker berkembang hingga menyebabkan kematian.



Penanggulangan Polusi

Polusi nan terjadi di sekitar kita sesungguhnya dapat dicegah lebih dini dan diantisipasi bukan hanya oleh pemerintah tapi kita sebagai warga negara nan mencintai lingkungannya. Hal-hal nan mungkin dapat kita lakukan sendiri sejak dini ialah membuang sampah pada tempatnya.

Hal sederhana buat menanggulangi polusi ini bisa dengan mudah kita lakukan. Tujuannya agar sampah-sampah tersebut tak mencemari lingkungan. Sediakan loka sampah nan berbeda buat sampah organik dan anorganik. Tujuannya agar memudahkan pengolahan sampah. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos nan ekonomis.

Sementara itu, sampah anorganik seperti sampah plastik, kayu, dan kaleng dapat didaur ulang. Tidak hanya dapat melestarikan lingkungan, tetapi kegiatan ini dapat mendatangkan keuntungan. Program penanaman pohon juga dapat dimulai dari sekarang agar di masa nan akan datang polusi udara dapat ditanggulangi.