Makanan dan Kebiasaan Makan Gurame
Pengetahuan tentang makanan (food habits) dan Norma cara memakan (feeding habits) pada budidaya gurame sangatlah penting. Dengan menganal makanan dan cara makan ikan tersebut, maka hal ini akan membantu buat memenuhi kebutuhan pakan ikan tersebut selama dibudidayakan. Termasuk buat inovasi formulasi dan penyediaan pakan protesis buat ikan tersebut.
Sekilas Tentang Makanan dan Cara Makan Ikan
Umumnya, makanan nan pertama kali dimakan oleh ikan ialah plankton, fitiplankton, dan zooplankton nan berukuran sangat kecil. Di saat menjadi larva, ikan membutuhkan makanan nan harus sinkron dengan mulitnya. Jika larva ikan memperoleh makanan nan sinkron dengan mulutnya, ikan akan bisa meneruskan hidupnya.
Akan tetapi, apabila dalam waktu nan nisbi singkat ikan tak sukses menemukan makanan nan cocok dengan ukuran mulutnya akan terjadi kelaparan dan kehabisan tenaga nan menyebabkan kematian. Seiring dengan pertumbuhannya, akan terjadi perubahan pada pola makan ikan, baik dalam ukuran maupun kualitasnya. Pada waktu kecil, ikan akan memakan plankton dan setelah dewasa akan mengikuti Norma induknya
Macam-macam Ikan dan Makanannya
Berdasarkan Variasi dari Jenis Makanannya
Berdasarkan pada jumlah variasi dari macam-macam makanan, ikan bisa dibedakan menjadi beberapa macam, yakni (1) ikan euryphagic, yaitu ikan pemakan bermacam-macam makanan; (2) stenophagic, yaitu ikan nan memakan sedikit variasi makanan; dan (3) monophagic, yaitu ikan nan memakan satu jenis makanan saja.
Berdasarkan Sifat Makanannya
Sementara itu, berdasarkan sifat makanannya, ikan dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni (1) ikan herbivore, yaitu ikan pemakan tumbuhan dan dan pemakan dititrus; (2) ikan karnivora, yaitu ikan nan memakan hewan atau pemakan invertebrate; dan (3) ikan karnivora, yaitu ikan pemangsa atau ikan nan juga memakan ikan. Tetapi, ada juga ikan nan omnivora, yakni ikan nan memakan tumbuhan dan juga hewan.
Sementara itu, berdasarkan banyak dan jenis makanan nan ada di dalam lambung, makanan ikan dikelompokkan ke dalam (1 ) makanan utama, yaitu makanan nan selalu ada atau dimakan dan paling banyak terdapat dalam isi perut; (2) makanan sekunder, yaitu makanan nan jumlahnya lebih sedikit; dan (3) makanan nan secara kebutuhan saja masuk ke dalam perut ikan. Jenis ini merupakan jenis makanan nan dimakan ikan tersebut saat tak terdapat makanan primer dan sekunder.
Makanan dan Kebiasaan Makan Gurame
Ikan gurame hayati di sungai-sungai atau rawa-rawa. Ikan gurame digolongkan ke dalam ikan herbivore sebab bahagia memakan tumbuh-tumbuhan atau daun-daunan di dalam air. Selain dari jenis makanannya, penggolongan ini pun dilihat dari usus ikan gurame nan nisbi panjang.
Enzim-enzim nan dikeluarkan melalui kelenjar-kelenjar dalam ususnya mempunyai fungsi sebagai pencerna unsur-unsur makanan nan berasal dari tumbuh-tumbuhan. Namun demikian, tumbuh-tumbuhan bukanlah satu-satunya makanan gurame. Di alam bebas, selain tumbuh-tumbuhan, ternyata gurame juga bahagia memakan berbagai bahan organic nan mengendap di dasar perairan.
Jenis makanan gurame berkorelasi dengan umurnya. Setiap termin pertumbuhan, jenis makanannya berbeda. Larva gurame nan baru menetas memakan cadangan makanan berupa kuning telur nan ada pada tubuhnya. Selama 5-7 hari, kuning telur ini cukup member energi bagi larva. Setelah mulai memakan makanan dari luar, anak gurame memakan tumbuh-tumbuhan kecil berupa fitoplankton.
Pada umur 1 bulan, anak gurame mulai memakan plankton-fitoplankton dan zooplankton atau kelompok tumbuhan dan hewan nan melayang-layang di dalam air. Karena makanannya terdiri atas hewan dan tumbuhan, maka kandungan protein ikan gurame sangat tinggi. Pada umur 2 bulan ke atas, ikan gurame mulai memakan tumbuh-tumbuhan air atau bahan organic nan mengendap di dasar perairan.
Makanan dan Norma makan gurame berubah sinkron dengan keadaan lingkungan hidupnya. Dalam lingkungan nan berbeda, ikan ini lebih bergantung kepada ketersediaan makanannya. Ikan gurame menjadi pemakan daun-daunan atau tumbuh-tumbuhan jika di lingkungannya tersebut banyak ditemukan atau hanya terdiri atas tumbuh-tumbuhan.
Sebaliknya ikan ini akan menjadi pemakan bahan organik di dasar perairan jika di lingkungannya hanya terdapat jenis makanan tersebut.
Kebiasaan gurame nan memakan daun-daunan di dalam air ini kemudian diotiru oleh para petani gurame dengan memberikan pakan berupa daun-daunan, seperti daun papaya, daun singkong, daun ubi jalar, daun talas, dan daun-daunan lainnya.
Berdasarkan penelitian, ternyata gurame nan hanya diberikan pakan berupa daun-daunan memiliki pertumbuhan nan lambat sebab memang daun-daunan ini mengandung protein dan nutrisi lain nan rendah.
Sifat gurame nan memakan makanan tergantung pada ketersediaannya di perairan ini sebenarnya bisa diadaptasi guna mempercepat atau memacu pertumbuhan gurame. Dengan memberikan pakan nan bergizi, gurame akan tumbuh lebih cepat disbanding dengan hanya memberikan pakan daun-daunan. Pakan gurame nan minimal mengandung 20% protein diyakini sudah bisa memacu pertumbuhan gurame saat dibudidayakan.
Pada budidaya gurame nan intensif, pemberian pakan nan mengandung protein sekitar 25-30% dengan frekuensi pemberian pakan sampai 3-5 kali sehari bisa memacu pertumbuhan ikan gurame secara optimal. Salah seorang petani nan melakukan budidaya gurame di daerah Cilacap, Jawa tengah, Suyadi, telah sukses meramu sendiri pakan protesis dengan kandungan protein nan mencapai 29,67% dan hasil nan didapat sangatlah berhasil dan mengagumkan.
Jumlah makanan nan dibutuhkan ikan gurame sangat bergantung pada umur dan ukurannya. Ikan-ikan gurame kecil memiliki taraf metabolism nan lebih tinggi disbanding dengan ikan-ikan gurame nan besar. Oleh sebab itu, ikan-ikan gurame kecil ini cenderung membutuhkan jumlah makanan nan nisbi lebih banyak.
Dari hasil pengamatan, sangat sporadis sekali ditemukan ikan-ikan gurame kecil nan memiliki perut dalam keadaan kosong. Hal ini menunjukkan bahwa ikan-ikan gurame kecil ini lebih sering makan.
Suatu pengalaman menunjukkan bahwa antara kualitas makanan dengan taraf kelangsungan hayati atau sintasan (survival rate) dan pertumbuhan ikan memiliki interaksi nan sangat erat. Ketersediaan makanan nan cukup, baik dalam jumlah maupun kualitas akan mempertinggi kelangsungan hayati dan pertumbuhan ikan gurame.
Penelitian nan pernah dilakukan Hatimah dan Heruwati pada 1997 silam menemukan bahwa benih gurame umur 4 minggu nan diberi pakan dengan kandungan protein 40 dan 45& memberikan sintasan sebesar 56,3 dan 57%.
Sementara benih nan diberi pakan campuran berupa pakan protesis dan moina, sintasannya mencapai 80-91%. Sedang benih nan hanya diberi pakan alami moina sintasannya mencapai 83,1%. Demikian juga dengan pertumbuhannya. Pertumbuhan bobot individu benih gurame nan diberi pakan moina, mencapai 147 mg setelah dipelihara selama 6 minggu. Benih nan diberi pakan protesis pertumbuhannya hanya 111-118 mg, sedangkan benih nan diberi pakan campuran (pakan protesis dan moina) pertumbuhannya 117- 125 mg.
Ini bererti, ikan gurame nan memperoleh makanan berkualitas dan cukup, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya lebih baik dan lebih tinggi daripada ikan nan diberi pakan lebih sedikit atau kualitasnya rendah. Kualitas pakan tak hanya terkait dengan kandungan protein dan kandungan nutrisi lainnya, tetapi juga taraf kelayakan buat dikonsumsi oleh ikan sinkron dengan umur dan ukurannya.
Demikianlah pembahasan mengenai makanan dan Norma makan gurame ini. Semoga dengan adanya artikel ini banyak para petani nan melakukan budidaya gureme menjadi bertambah pengetahuannya. Pengetahuan tentang pemberian pakan nan baik secara tak langsung akan memberikan stimulus nan sangat positif terhadap pemerolehan hasil budidaya gurame nan maksimal.
Langkah nan selanjutnya dapat dilakukan petani gurame ini ialah mulai menerapkan atau mempraktikan pengetahuan ini dalam usaha budidayanya. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!