Apa Penyebab Gangguan Konversi
Istilah stress seringkali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Stress sebab pekerjaan, stress sebab tugas kuliah nan menumpuk, atau stress sebab interaksi asmara nan tak kunjung membaik. Namun tahukah Anda apa sebenarnya stress itu? Apa saja nan dibahas dalam psikologi stress ? Pada artikel ini dibahas sedikit tentang stress.
Secara sederhana, stress ialah reaksi fisiologis dan psikologis terhadap pemenuhuan keinginan. Ekspektasi seseorang terhadap suatu kondisi atau kejadian berbeda satu sama lain. Ketika ekspektasi tersebut berbeda dengan kenyataannya, terjadi kesenjangan nan pada akhirnya akan berpengaruh pada kondisi fisiologis atau psikologis orang tersebut.
Misalnya ketika Anda menunggu orang. Namun. orang tersebut tidak kunjung datang, maka Anda akan merasa kesal dan rasa kesal tersebut akan terus meningkat menjadi stress.
Para pakar telah banyak memberikan klarifikasi mengenai makna harfiah stress. Putra (2004) menjelaskan, stress ialah respon terhadap stressor. Stressor ialah faktor-faktor pendorong terjadinya stress seperti faktor fisiologis, faktor psikologis, dan faktor sosiologis. Faktor fisiologis di antaranya peristiwa Post-Menstruation Syndrome (PMS). Ketika mengalami PMS, wanita cenderung akan mudah terkena stress.
Faktor psikologis di antaranya ketika Anda menemui kegagalan. Anda akan memaksa diri Anda sendiri buat menyesali kegagalan tersebut sehingga diri Anda akan terbebani dan pada akhirnya kondisi stress tak terelakan lagi. Faktor sosiologis di antaranya ketika Anda merasa tak diterima dalam lingkungan tertentu.
Tanda-tanda Stres
Eric Linderman dan Caplan mengungkapkan pengertian lain dari stress. Menurut mereka stress ialah keadaan psikologis nan melibatkan kognisi dan emosi. Aspek kognisi berhubungan dengan kemampuan mengolah atau berfikir.
Menurut Linderman, stress bisa mendorong terganggunya kondisi kognisi dan emosi seseorang. Misalnya ketika stress melanda seseorang, orang tersebut akan mudah marah dan meledak. Di sisi lain, orang tersebut tak akan mudah berpikir jernih serta mengatasi masalahnya sendiri. Berikut ini tanda tanda lainnya dari stress.
- Kelelahan ekstrem Gejala-gejala kelelahan nan paling generik stres pada pria ialah kurangnya energi dan kelelahan. Perasaan kelemahan dan kehilangan energi menyerap tubuh. Dan orang tersebut tak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan sehari-hari. Bahkan jika ia bekerja buat suatu jangka waktu sesaat, ia mengalami kelelahan ekstrim.
Kelelahan ini tak hanya fisik, melainkan ialah jenis mental menghancurkan kemampuan individu buat menghadapi tekanan pekerjaan. Tidak ada jumlah perbuatan tidur dan istirahat dalam kasus ini dan orang merasa kehilangan motivasi setelah setiap usaha nan gagal buat meremajakan taraf energinya.
- Tidur tak teratur Terganggu pola tidur dan dalam beberapa kasus akut, tidak bisa tidur ialah tanda-tanda primer stres berlebihan. Orang nan mengalami pola tidur tak teratur baik akan tidur terlalu banyak atau lebih mungkin, hanya akan tidur selama beberapa jam setiap malam. Selain itu, tidur teratur bisa disertai dengan mimpi buruk. Panjang terus hasil tak teratur pola tidur pada gangguan tidur, nan lebih psikologis daripada nan disebabkan oleh masalah fisik.
- Kecemasan nan hiperbola Berlebihan mengkhawatirkan mengganggu stabilitas mental individu dan penderita risi buat hal-hal kecil pun nan membutuhkan perhatian sedikit, atau paranoid, padahal tak ada dianggap ada.
Konstan risi menciptakan lingkaran setan pikiran negatif dan meruntuhan ketenangan mental individu. Orang hayati di global serba ketakutan, ketegangan dan kekhawatiran nan merugikan pikiran dan tubuh, dalam jangka panjang.
- Sifat lekas marah Perubahan suasana hati tiba-tiba dan perubahan konduite biasanya merupakan indikator pertama bahwa seseorang berada di bawah tekanan luar biasa. Kita semua tahu bagaimana marah rasanya ketika kita sedang stres berat pada saat di loka kerja atau di rumah (karena berbagai alasan).
Di bawah kondisi stres berat, kita sering di ambang kehilangan kesabaran dan bahkan masalah kecil bisa memprovokasi kita buat menjadi sangat kasar atau keras dalam perilaku. Bangunan frustrasi di dalam pikiran kita dan tubuh meletus dalam bentuk kemarahan dan sering, konduite militan pada teman atau anggota keluarga.
- Merasa bersalah dan tak berharga Intensitas pergolakan emosional ketika individu ialah perasaan bersalah escalates stres. Sebuah penderitaan emosional nan dalam tentang peristiwa masa lalu atau kegagalan, mengarah pada perasaan tak berharga dalam pikiran penderita.
Individu terus menyeret dirinya dalam pesta mengasihani diri sendiri sampai dia sahih benar terpuruk.
Jauhi Orang Stress
Di lihat dari karakteristik dan tanda orang stress di atas, maka krusial bagi Anda buat memberikan ruang pada mereka nan stress. Kondisi stress dan interaksinya dengan stressor harus diperhatikan oleh setiap individu. Hubungan antara individu dan stressor nan tinggi akan berakibat jelek terhadap individu tersebut. Selye (1983) menyebutkan interkasi nan berlebih tersebut akan mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit fisik atau psikologis. Lebih jauh Selye menjelaskan sindrom adaptasi umum/ General Adaptation Syndrome (GAS) melalui beberapa tahapan, yakni:
a. Tahapan peringatan ( Alarm Stage Tahapan ini merupakan tahapan awal respon tubuh terhadap stressor. Tubuh akan mengambil salah satu dari dua pilihan, yakni menghadapi atau lari dari stress.
b. Tahapan Adaptasi atau Eustress ( Adaptation stage Termin ini merupakan kelanjutan dari tahapan sebelumnya. Pada termin ini, tubuh akan beradaptasi terhadap stressor dan berusaha buat mengatasi stressor tersebut. Fase ini merupakan fase krusial di mana respon tubuh terhadap stressor ditentukan.
c. Tahapan kelelahan atau distress ( Exhaustion stage) Bila tahapan sebelumnya tak sukses dilakukan, maka tubuh akan “kalah” dan tak dapat menyesuaikan atau beradaptasi terhadap stressor-stressor nan ada. Akibat nan paling signifikan ada ialah timbulnya penyakit seperti nan disinggung oleh Selye di awal.
Apakah Gangguan Konversi
Ini ialah jenis gangguan nan bisa menyebabkan rapuhnya gejala fisik dan merupakan bagian kajian dari psikologis stres.Tiba-tiba Anda melihat seseorang kaku setelah jatuh. Kondisi ini bersifat sementara dan orang bisa cenderung membaik setelah beberapa minggu. Anda mungkin merasa orang tersebut berpura-pura perubahan fisik mendadak. Tapi, sekali ini di teguhkan oleh dokter bahwa orang tersebut benar-benar terkena sesuatu nan buruk, kondisi ini disebut sebagai gangguan konversi. Neurosis histeris, sebab gangguan ini sebelumnya dikenal, sering mempengaruhi lebih banyak perempuan daripada pria.
Apa Penyebab Gangguan Konversi
Hal ini tak terlalu jelas mengenai apa nan dapat menjadi penyebab gangguan konversi mungkin. Diperkirakan bahwa episode gangguan konversi ini mungkin dipicu oleh kejadian nan sangat menegangkan dalam hayati pasien. Peristiwa ini mencakup trauma emosional atau gangguan mental seperti depresi. Wilayah otak nan mengendalikan otot-otot dan organ sensorik dikatakan terpengaruh. Ketika otak berpikir tentang sesuatu sebagai ancaman, tiba-tiba membeku nan menyebabkan gejala gangguan konversi.
Apa Gejala Gangguan Konversi
Konversi gangguan bisa terjadi setelah peristiwa sangat menegangkan nan terjadi dalam kehidupan pasien. Kondisi ini muncul tiba-tiba dan gejala konversi gangguan tersebut mencakup beberapa tanda-tanda fisik berikut:
- Kelumpuhan lengan atau kaki
- Kehilangan suara atau ketidakmampuan buat berbicara
- Mendadak kebutaan atau penglihatan ganda
- Keadaan tuli
- Miskin ekuilibrium atau koordinasi
- Kejang
- Ketidakmampuan buat berjalan
- Kejang
- Halusinasi
- Kehilangan indera peraba
- Hilangnya rasa nyeri
- memilih isolasi.
Dengan demikian jangan remehkan gangguan ini. Karena gangguan konversi merupakan kondisi psikologis nan ada dalam bentuk fisik. Ketika seseorang mengalami stress berat, kondisi mentalnya diubah menjadi gejala fisik. Ini berarti orang tersebut tiba-tiba bisa dipengaruhi oleh kelumpuhan, kebutaan, tuli, ketidakmampuan buat menelan, berjalan, dll gejala konversi Kelainan ini mungkin tampak sangat serius. Inilah sindrom terakhir dari psikologi stress. Hindari penyebab stress, buat tak melaju menuju gangguan konversi.