Perjuangan Gandhi

Perjuangan Gandhi

Mahatma Gandhi ialah sosok di balik berdirinya gerakan demonstrasi damai di India. Beliau identik dengan kacamata bulat, kepala botak, dan kain putih nan setia membalut badannya. Nama orisinil dari lelaki ini ialah Mohandas Karamchand Gandhi. Dalam bahasa Sansekerta, Mahatma Gandhi berarti 'jiwa nan agung'.

Mahatma Gandhi lahir dan besar di sebuah keluarga nan memiliki cara pikir konservatif. Pihak keluarganya tersebut memiliki interaksi dengan penguasa Kathiawad di India. Ia dilahirkan di Gujarat, India, pada 2 Oktober 1869. Keberadaan Mahatma Gandi banyak menginspirasi masyarakat global buat menuliskan kisah hidupnya dalam bentuk biografi Mahatma Gandhi .

Biografi Mahatma Gandhi menceritakan kehidupan Mahatma Gandhi secara detail. Latar belakang keluarganya hingga perjuangannya dalam memperoleh kemerdekaan India secara lengkap dituliskan dalam buku-buku biografi tentangnya.



Mahatma Gandhi dan Keluarga

Sebagian besar keluarganya bekerja pada pemerintahan India saat itu. Berdasarkan latar belakang ekonomi, Gandhi termasuk berasal dari keluarga berada. Pada 1891, saat usia Gandhi 22, ia sudah pergi ke London buat melanjutkan sekolahnya ke jenjang pendidikan nan lebih tinggi.

Kala itu, ia mengambil Jurusan Hukum di Universitas College, London. Setelah lulus dari sekolahnya, Gandhi mendirikan sebuah forum donasi hukum di India. Sayangnya, masyarakat India nan kala itu lebih membutuhkan kemerdekaan, tak terlalu membutuhkan jasa Gandhi.



Awal Perjuangan Mahatma Gandhi

Gandhi pun kemudian bekerja sebagai penasihat hukum di sebuah perusahaan India nan berada di Afrika. Selama berada di Afrika, Gandhi mendapatkan perlakuan nan tak baik. Ia dibedakan berdasarkan ras. Berdasarkan hal tersebut, Gandhi lantas memanfaatkan ilmu hukum nan dimilikinya buat terjun di global politik.

Isu primer nan saat itu ada di pikirannya ialah bagaimana cara menghapuskan hukum-hukum atau perlakuan nan membeda-bedakan manusia tersebut. Untuk mendukung upayanya tersebut, Gandhi mendirikan sebuah gerakan nan anti terhadap segala tindak kekerasan.



Perjuangan Gandhi

Gandhi berada di Afrika dalam waktu nan cukup lama, sekitar 20 tahun. Di Afrika, ia mulai melancarkan berbagai tindakan atas ketidaksetujuannya terhadap tindak diskriminasi. Gerakannya banyak didasari oleh pemikiran-pemikiran penulis asal Rusia, Leo Tolstoy.

Di Afrika, ketika Perang Boer berlangsung, Gandhi berpihak sebagai tim “penyelamat”. Ia mendirikan tenda spesifik bagi perawatan kesehatan. Setelah Perang Boer usai dan usahanya menghapuskan perpajakan di Afrika berhasil, Gandhi memutuskan buat kembali ke negara asalnya, India.

Di negara inilah, Gandhi seolah mendapatkan kebebasan buat melancarkan cita-cita terpendamnya. Menghapuskan subordinat dengan cara halus. Di India, Gandhi menjadi pemimpin dari perjuangan rakyat. Ia mengampanyekan sebuah gerakan nan secara tak langsung mengatakan bahwa India punya anggaran tersendiri dan anggaran tersebut harus diikuti oleh pihak pendatang.

Gerakan tersebut mulai gencar disuarakan Gandhi setelah Perang Global I. Ia beserta anggotanya melancarkan gerakan perlawanan tanpa kekerasan pada pihak Inggris. Pada 1919, gerakan Gandhi mendapatkan dukungan dari hampir seluruh masyarakat India. Gandhi memperkenalkan istilah Satyagraha nan artinya 'kebenaran dan keteguhan pada seluruh masyarakat India'. Gandhi membantu masyarakat India buat lepas dari jajahan Inggris.

Dalam bidang ekonomi, Gandhi memboikot barang-barang produksi milik Inggris dan membangun perekonomian di India meskipun hasilnya tak terlalu besar. Mahatma Gandhi menciptakan sistem perekonomian baru bagi masyarakat India. Perjuangan Gandhi buat membebaskan India dari penjajahan Inggris terlihat dari upaya-upayanya.

Akhirnya, pada 13 Januari 1948, Mahatma Gandhi pergi ke New Delhi buat mengupayakan perdamaian dengan pihak tentara Inggris. Sayangnya, tepat 30 Januari 1948, dua minggu setelah perjanjian itu disepakati, Gandhi meninggal dunia. Nyawa Mahatma Gandi berakhir di ujung senjata seorang fanatik dari agama Hindu.

Gandhi nan beragama Hindu saat itu dinilai terlalu memihak pada agama Islam. Padahal, Gandhi ialah seorang pengagum ajaran dari berbagai kepercayaan. Islam, Hindu, dan Kristen.

Perjalanan hayati Mahatma Gandhi harus berakhir si tanggal 30 Januari 1948 di New Delhi. Dia wafat sebab dibunuh dari jeda nan dekat oleh seseorang bernama Nathuram Godse. Sejak sebelumnya dari tahun 1934 telah terjadi lima kali upaya buat melakukan pembunuhan terhadap Mahatma Gandhi di Rumah Birla. Ketika dia dibunuh dengan tembakan sebanyak tiga kali dia sedang bersama dengan keluarga dan beberapa pengikutnya.



Biografi Mahatma Gandhi dan Warisan Ajarannya

Di Indonesia ajaran dari Mahatma Gandhi juga lumayan berpengaruh. Misalnya saja apa nan dialami oleh Ibu Gedong Bagoes Oka nan menemukan sebuah inspirasi atas semua ajaran nan diberikan oleh Mahatma Gandhi. Dia pun mendirikan sebuah pusat pendidikan dan pengamalan dari semua ajarannya nan bernama Ashram Gandhi di Bali tepatnya di Candi Dasa. Ajaran dan biografi Mahatma Gandhi memang menjadi sebuah kekuatan tersendiri.

Gelar Mahatma dari nama Mahatma Gandhi sering sekali disalah artikan sebagai nama kecil dari Gandhi seringnya di wilayah barat. Padahal sebenarnya Mahatma itu ialah sebuah kata dari bahasa Sansekerta nan dari dua suku kata, ada maha nan artinya besar dan kata atma nan berarti jiwa.

Dalam biografi Mahatma Gandhi disebutkan bahwa nan pertama kali memberi gelar itu buat Gandhi ialah dari seseorang nan bernama Rabindranath Tagore. Namun menurut autobiografi Mahatma Gandhi tak suka dengan nan bernama gelar dia juga mengatakan bahwa dia akan terluka sebab hal itu.

Selain menjadi semacam panduan buat pengikut seorang Mahatma Gandhi, biografi Mahatma Gandhi pun kerap dijadikan sebuah film nan mengangkat perjalanan hayati tentang dirinya, maupun menjadi sebuah sastra dan juga teater.

Biografi Mahatma Gandhi dalam sebuah film pernah diperankan oleh seorang aktor bernama Ben Kingsley, film tentang perjalanan dan biografi Mahatma Gandhi itu ditayangkan pada tahun 1982. Tokoh pemeran Mahatma Gandhi dalam film tersebut sukses mendapatkan penghargaan dari Academy Awards dalam kategori Aktor Terbaik.

Dan kemudian di tahun 1996 dirilis sebuah film tentang biografi Mahatma Gandhi dan perjalanan kehidupannya di Afrika Selatan. Selain itu dalam film Bollywood berjudul Lage Raho Munna Bhai di tahun 2006 diangkat pula sosok Mahatma Gandhi dalam film tersebut. Lagi-lagi ada film tentang biografi Mahatma Gandhi nan dirilis di tahun 2007, sebuah film berjudul Gandhi, My Father nan menceritakan tentang interaksi Mahatma Gandhi dengan anaknya nan bernama Harilal.

Walaupun dirinya sosok motivator nan sukses membawa banyak orang buat meyakini akan kata-kata bijaknya dan mengagumi biografi Mahatma Gandhi namun dia tak pernah sekalipun mendapatkan hadian Nobel walau sudah dinominasikan sebanyak lima kali dari tahun 1937 sampai dengan tahun 1948.

Namun ternyata beberapa dasa warsa berlalu pihak Komite Nobel menyesali itu. Saat kemudian tokoh Dalai Lama menerima Penghargaan Nobel tersebut di tahun 1989, sang ketua generik Komite Nobel sempat menyatakan bahwa penghargaan nan diteima oleh Dalai Lama ialah sebuah bentuk penghargaan buat mengenang sosok Mahatma Gandhi.

Sosoknya nan luar biasa pun pernah dikomentari oleh Albert Einstein nan menyatakan bahwa Mungkin para generasi berikutnya akan sulit buat mempercayai bahwa ada orang seperti dia nan hayati di global ini.

Kata-kata kebijakan nan paling dikenang dari sosok Mahatma Gandhi ada dua.

Kata-kata nan pertama ialah “ Cinta tak pernah meminta, ia senantiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tak pernah berdendam, tidak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan ."

Dan kata-kata nan kedua ialah “ Jadilah kamu manusia nan pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri nan menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri nan tersenyum .”

Itulah biografi Mahatma Gandhi, seorang sosok nan sangat hebat.