Rekreasi di Saung Angklung Udjo
Tahukah Anda sejarah Saung Angklung Udjo? Saung Angklung Udjo awal berdirinya itu dari loka tinggal nan sangat sederhana. Sebuah halaman nan tak terlalu luas dimanfaatkan buat loka berlangsungnya pertunjukan mereka.
Pendiri dari Saung Angklung Mang Udjo ini mengawali profesinya dalam bisnis pembuatan alat musik tradisional arumba, angklung, calung serta menjadi seorang guru di SPGCB. Uang nan dikumpulkan dari pekerjaan-pekerjaan nan tadi beliau investasikan dengan mendirikan sebuah objek wisata nan menarik perhatian banyak orang, baik dalam kota maupun luar kota.
Arti dari Saung Angklung Udjo sendiri, yaitu saung nan memiliki arti dangau, rumah kecil, atau gubuk sementara nan berada di sawah ataupun pondok. Namun, secara generik dikatakan sebagai saung.
Salah satu sanggar nan dipakai buat pertunjukan alat musik tradisional angklung ini pemiliknya ialah Udjo. Sanggar ini membawa penemuan baru serta suasana nan segar sebagai loka wisata nan berbeda dari loka lainnya.
Bapak Udjo Ngalagena (alm) ialah pioner saung angklung ini. Namun dalam menjalani profesi ini, beliau tak sendiri. Ia ditemani oleh sang istri, Ibu Uum Sumiyati (alm) juga dukungan dari 10 orang anaknya.
Perjalanan bisnis Udjo dimulai pada sekitar tahun 1958. Objek wisata ini dibangun dengan tujuan melestarikan budaya kesenian nan berasal dari Provinsi Jawa Barat. Semangat nan ada dalam masyarakat sekitar membuat Udjo semakin bertekad kuat medirikan usaha ini dalam rangka melestarikan lingkungan serta alam sekitarnya.
Daeng Soetigna ialah guru dari Udjo nan memberikan segala bentuk semngat, baik berupa motivasi maupun dorongan lainnya. Daeng Soetigna merupakan tokoh angklung nan sukses menemukan alat musik tradisional angklung nan nadanya diatonic. Lalu pada 1967 sekitar bulan Januari, atas donasi nan datang baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah, objek wisata Saung Angklung Udjo sukses diresmikan.
Mengenal Angklung di Saung Angklung Udjo
Sebelum lebih jauh membahas objek wisata Saung Udjo, ada baiknya Anda harus mengenal dulu mengenai alat musik tradisional angklung. Angklung merupakan salah satu dari sekian banyak alat musik tradisional nan dibuat dengan menggunakan bambu sebagai alat musik khas Jawa barat. Bahkan, angklung sudah mendapatkan izin sebagai warisan budaya di global nan diberikan oleh forum UNESCO.
Anda nan ingin mencoba buat belajar memainkannya, cukup menggetarkan serta menggoyangkan alat musik tradisional ini dengan tangan. Namun dalam memegangnya juga, ada anggaran nan harus Anda ketahui agar suara nan keluar terdengar harmonis.
Acara ritual keagamaan nan ada pada zaman dahulu biasanya menggunakan alat musik tradisional ini buat mengiringi berlangsungnya acara. Apalagi saat mengundang Dewi Sri, alat musik ini ialah media pemanggilnya. Dewi Sri itu ialah Dewi Kesuburan atu disebut juga Dewi Padi. Dewi dipanggil guna memberikan air ke bumi melalui hujan nan fungsinya membantu tanaman agar fertile dan cepat tumbuh.
Lokasi Saung Angklung Udjo
Sudah menjadi misteri generik bahwa Kota Bandung memang kota nan paling tepat buat sekadar jalan-jalan maupun berbelanja saat akhir pekan telah tiba. Namun harus Anda ketahui, Bandung bukan hanya terkenal dengan pusat perbelanjaannya, tetapi ada temapt menarik lainnya nan dapat dikunjungi.
Anda dapat berwisata sambil menambah pengetahuan, yaitu di Saung Udjo. Di sana bukan hanya melihat majemuk angklung, namun juga Anda dapat mencoba buat belajar alat musik tradisional ini.
Lokasi Saung Angklung Mang Udjo sendiri ada di Jlalan Padasuka No. 118, Bandung. Walaupun objek wisata ini menyajikan alat musik nan tradisional, banyak orang nan tertarik buat datang ke sini. Bukan hanya turis lokal, bahkan sampai wisatawan dari berbagai macam negara. Namun, kebanyakan nan datang ke saung ini ialah anak-anak nan masih berstatus sebagai pelajar ataupun mahasiswa nan ingin berlatih secar serius mengenai cara memainkan alat musik tradisional nan satu ini.
Rekreasi di Saung Angklung Udjo
Tempat objek wisata ini udaranya sejuk dan tempatnya juga higienis sehingga para pengunjung niscaya nyaman saat berada di sini. Objek wisata ini mempunyai huma parkir nan cukup luas, toilet nan terjamin kebersihannya, kapasitas buat menampung pengunjung sangatlah besar, terdapat berbagai toko cinderamata, serta tersedia loka nan memperlihatkan proses pembuatan alat musik ini. Penataan nan bagus serta suasana nan sejuk membuat pengunjung enggan selesai menikmati objek wisata nan satu ini.
Bila dilihat berdasarkan namanya, SAU ialah loka sanggar buat alat musik tradisional angklung. Di SAU, para pengunjung nan datang bukan hanya menikmati alat musik tradisional angklung dengan melihatnya, namun juga bisa belajar memainkan alat usik angklung nan benar. Saat pulang kembali ke rumah, akan ada kenangan manis serta kesan dari wisata ke SAU ini.
Setiap hari, berbagai pertunjukan seni, khususnya buat alat musik angklung, ditampilkan pada para pengunjung nan datang. Pukul 15.30-17.30 WIB pertunjukan ini dimulai. Anda hanya harus membayar 50.000 rupiah buat biaya masuknya. Anda niscaya tak akan kecewa dengan pertunjukan nan ditampilkan di objek wisata SAU, apalagi dengan waktu selama kurang lebih dua jam.
Bukan hanya memainkan alat musik tradisional angklung, tetapi dalam acara pertunjukan ini juga ditampilkan berbagai jenis tarian tradisional nan dibawakan oleh anak-anak kecil Akademi Saung Angklung Udjo dan pertunjukan dari kesenian Sunda lainnya, yaitu wayang golek. Bukan hanya itu, Anda juga diperbolehkan buat ikut serta dalam pertunjukan sambil belajar menggunakan alat musik tradisional angklung ini.
Melihat pembuatan angklung sudah, belajar memainkannya juga sudah, kali ini langkah nan Anda lakukan yaitu pergi ke toko-toko souvenir membeli oleh-oleh buat para keluarga di rumah. Banyak sekali ragam macam aneka souvenir nan dapat Anda jadikan sebagai buah tangan, antara lain ialah berbagai macam hiasan nan bahan dasarnya terbuat dari kayu bambu, baju-baju nan tulisannya inovatif tentang Kota Bandung, serta majemuk hiasan atau pernak-pernik lucu.
Fasilitas di Saung Angklung Udjo
SAU menyediakan loka parkir nan lahannya cukup luas. Jadi, para pengunjung tak usah risi tak mendapatkan loka parkir. Dengan huma nan luas, 15 bis pariwisata juga dapat tertampung di objek wisata ini.
Salah satu sanggar kesenian nan digunakan sebagai wadah dari loka belajar maupun bermain alat musik angklung, nan juga melakukan produksi dari alat musik bambu ini, serta menjadi loka buat menampilkan kesenian nan berasal dari Provinsi Jawa Barat, tak lain lagi yaitu SAU.
SAU dilengkapi dengan berbagai macam acara pertunjukan dari seni khas Jawa Barat, antara lain yaitu rampak kendang, wayang golek, drama sunda nan khas, pencak silat, sendratari, serta berbagai alat musik nan terbuat dari bambu.
Kesenian nan dihadirkan dalam objek wisata Saung Angklung mang Udjo ini bisa menumbuhkan berbagai macam hal positif nan dapat bermanfaat dalam pembangunan karakter pada masing-masing individu, di antaranya adalah:
- kerjasama;
- gotong royong;
- disiplin;
- kecermatan;
- ketangkasan; dan
- tanggung jawab.
Udjo memang sangat mencintai terhadap budaya dan kesenian Sunda. Hal ini membuat dirinya ingin membawa orang-orang di sekitarnya buat mengikuti kecintaannya pada seni. Memang hampir sebagian pemain dari SAU ini masih dalam usia anak-anak. Jadi, mereka juga harus membagi waktu dengan waktu sekolahnya. Sore hari ialah waktu nan paling sering buat dipergunakan latihan sebab semua aktivitas sekolah sudah selesai.
Semoga Saung Angklung Udjo ini dapat menjadi surat keterangan liburan Anda bersama keluarga.Selain buat loka refreshing, loka ini juga bermanfaat buat menambah wawasan Anda tentang alat musik tradisional, khususnya angklung.