Fakta Melelahkan Tentang Tidur Bayi
Orang tua seringkali mengeluhkan masalah tidur bayi nan kacau. Bayi mereka terbangun tengah malam dan rewel. Beberapa di antaranya malah terbangun buat mengajak bermain. Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus, tentu saja membuat orang tua kelelahan dan mudah marah di siang hari sebab kurang tidur.
Biasanya orang tua akan merasa jengkel dan lelah terhadap pola tidur bayi nan demikian. Waktunya tidur nyenyak nan panjang sering terganggu gara-gara pola tidur bayi nan tak teratur. Masalah tidur ini dapat disiasati dengan berbagai cara.
Sudah menjadi misteri generik bahwa bayi setiap malam niscaya terbangun. Entah itu dua atau tiga kali dalam semalam. Tidak ada bayi nan bisa tertidur sebagaimana orang dewasa tertidur ketika malam hari. Kondisi nan berbeda inilah nan biasanya menyebabkan orang dewasa menjadi stres ketika anaknya sering terbangun di malam hari.
Biasanya buat pasangan nan masih baru punya anak belum menyadari kondisi nan seperti ini. Padahal masalah tidur bayi nan seperti ini adala hal nan wajar-wajar saja. Semua orang tua niscaya pernah mengalaminya. Bahkan ada nan ekstrem begadang semalaman gara-gara masalah tidur si bayi.
Sebenarnya, bayi terbangun tengah malam merupakan hal normal atau bukan? Bagaimana cara mendisiplinkan mereka agar bisa tertidur dengan tenang di malam hari tanpa terbangun?
Fakta Melelahkan Tentang Tidur Bayi
Pola tidur tiap bayi berbeda-beda. Umumnya, dalam tiga bulan pertama, bayi sporadis tidur terlelap selama 4 jam berturut-turut tanpa membutuhkan makanan. Tak hanya itu, mereka tidur dengan pola rancu dan tak mengikuti jadwal harian. Saat orang tuanya terbangun di siang hari, mereka tidur berjam-jam. Giliran orang tuanya ingin tidur, mereka terbangun.
Berikut ini fakta-fakta melelahkan tentang tidur bayi.
- Siklus tidur bayi lebih singkat dibanding orang dewasa dengan masa tidur tidak lelap lebih banyak dibanding lelapnya.
- Bayi mempunyai periode