Produk Jurnalistik ialah Berita
Untuk mengenal dasar jurnalistik, tentu kita harus memahami terlebih dahulu apa itu jurnalistik, bagaimana sejarahnya, dan apa saja nan dikerjakan para pelaku jurnalistik. Bekerja di bidang jurnalistik ialah seseuatu nan sangat keren bagi sebagian orang. Para pelaku jurnalistik adalah orang dengan pekerjaan nan mulia sebab mereka bekerja buat melayani kebutuhan masyarakat dengan jalan mencari dan menyebarkan sebuah berita.
Namun pada kenyataannya, pekerjaan ini tidaklah mudah. Dalam melakukan pekerjaannya, para pelaku jurnalistik, dalam hal ini wartawan, harus berani menghadapi risiko-risiko nan cukup besar, misalnya jika ditugaskan buat meliput wilayah nan sedang dilanda bala atau perang.
Definisi Jurnalistik - Jurnalistik ialah Istilah dari Kata Journal
Jurnalistik ialah sebuah Istilah diambil dari kata journal , nan berarti catatan harian mengenai suatu peristiwa, namun dapat juga diartikan dengan surat kabar. Sementara asal kata journal adalah diurnalis dalam bahasa Latin, artinya orang nan melakukan pekerjaan jurnalistik.
Jurnalistik ialah aktivitas nan berkenaan dengan catatan atau laporan suatu kejadian setiap harinya. Jurnalistik adalah sebuah ilmu nan sering dihubungkan dengan pers dan media massa. Namun, jurnalistik bukanlah pers atau media masa. Jurnalistik ialah kegiatan nan dilakukan buat menyiapkan bahan berita, mengedit, dan menulis buat media cetak atau pun media elektronik.
Ada pula istilah jurnalisme nan merupakan sebutan buat profesi kewartawanan, yaitu mengumpulkan sekaligus menyampaikan serta meneruskan informasi atau warta nan mengandung nilai kebenaran kepada khalayak tentang segala sesuatu nan perlu diketahui khalayak.
Sejarah - Jurnalistik ialah Ilmu dari Kerajaan Romawi
Berbicara sejarah jurnalistik, berarti kembali pada masa berdirinya Kerajaan Romawi. Ketika itu, Raja Imam Agung memerintahkan bawahannya buat menuliskan setiap peristiwa krusial pada papan pengumuman nan disebut dengan Annals .
Papan ini dipajang dengan cara digantungkan di serambi rumah. Pemasangan Annals dimaksudkan sebagai pemberitahuan bagi setiap orang melewatinya dan membutuhkan informasi nan dicatat dalam papan Annals tersebut.
Kemudian pada masa pemerintahan Julius Caesar, tradisi menyebarkan informasi melalui papan pengumuman diteruskan. Caesar menyebut papan pengumumannya itu dengan sebutan Acta Diurna .
Hal-hal nan ditulis dalam Acta Diurna ialah hasil kegiatan dan sidang nan diselenggarakan oleh para anggota senat, juga tentang peristiwa krusial nan terjadi setiap harinya.
Acta Diurna dipanjang di pusat kota, sehingga masyarakat dapat membacanya. Istilah diurnalis sebernarnya bermula dari nama Acta Diurna. Barangkali sebab hal inilah nan membuat Julius Caesar dinobatkan sebagai “Bapak Pers Dunia”.
Produk Jurnalistik ialah Berita
Jurnalistik ialah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Produk primer dari jurnalistik ialah warta ( news ) nan disajikan melalui berbagai media, baik media massa, media cetak, ataupun media elektronik.
Di samping berita, informasi lain seperti iklan ( advertisment ) dan ulasan, komentar, pandangan ( views ) merupakan produk jurnalistik lainnya. Dengan demikian, disadari atau tidak, dalam membuat sebuah berita, para jurnalis mengacu pada unsur-unsur penulisan warta nan baik, yaitu 5 W + 1 H. Apakah itu? Berikut rinciannya:
- What (Apa), berkaitan dengan warta tentang apa nan akan ditulis.
- Who (Siapa), siapa nan akan menjadi objek pemberitaan.
- Where (Di mana), lokasi peristiwa terjadi. Peristiwa di sini mengacu pada hal atau kejadian nan akan dijadikan berita.
- When (Kapan), kapan peristiwa itu terjadi.
- Why (Mengapa), berkaitan dengan alasan mengapa peristiwa itu terjadi.
- How (Bagaimana), berkaitan dengan hal mengapa peristiwa itu terjadi.
Kode Etik Jurnalistik ialah Anggaran buat Para Jurnalis
Sekarang memang zamannya kebebasan pers. Para pelaku jurnalistik ialah orang nan harus lebih berani dan terbuka dalam mengungkapkan suatu warta kepada masyarakat. Meski demikian, dalam menjalankan profesinya, para pelaku jurnalistik ialah orang nan harus mematuhi dan melaksanakan anggaran atau kode etik jurnalistik nan ditetapkan oleh PWI (Persatuan Wartawan Indonesia).
Kode etik jurnalistik ialah anggaran nan memiliki 4 bab serta berisi 17 pasal, dengan rincian singkat seperti berikut.
- Bab 1 berisi 4 pasal tentang kepribadian dan integritas wartawan.
- Bab 2 berisi 5 pasal tentang cara-cara pemberitaan.
- Bab 3 berisi 6 pasal tentang cara pemerolehan sumber-sumber berita.
- Bab 4 berisi 2 pasal tentang kekuatan kode etik jurnalistik.
Sementara itu, kode etik nan ditentukan oleh AJI (Aliansi Jurnalistik Independen) berisi 18 poin nan memuat segala anggaran dan norma-norma keluhuran nan mengikat para pelaku jurnalistik dalam menjalani tugasnya.
Kode etik ini dibuat sebagai acuan nan membatasi kebebasan wartawan dalam mencari dan menyebarkan berita. Batasan ini dimaksudkan buat melindungi masyarakat dari praktik jurnalistik nan dilakukan oleh wartawan nan tak bertanggung jawab.
Selain kode etik, hal-hal nan bisa membatasi wartawan di antaranya hukum mengenai hak pribadi, petunjuk mengenai selera umum, dan hukum nan berkaitan dengan pencemaran nama baik ( libel ).
Jurnalistik ialah Ilmu dengan Ciri-ciri Penting
Jurnalistik adalah sebuah kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian warta kepada masyarakat lewat saluran media tertentu. Jurnalistik ialah ilmu nan meliputi kegiatan mulai dari peliputan warta sampai pada hal penyebarannya kepada khalayak. Awalnya, pengetian sempit jurnalistik ialah publikasi secara cetak. Jadi, jurnalistik ialah sebuah cabang ilmu nan berhubungan dengan media.
Saat ini, jurnalistik ialah ilmu nan berhubungan tak hanya dengan media cetak (surat kabar, majalah, dan lain-lain), tetapi telah meluas menjadi media elektronik seperti televisi dan radio. Berdasarkan media nan digunakan, jurnalistik ialah sebuah cabang ilmu nan memiliki beberapa jenis media. Misalnya urnalistik cetak (print journalism), dan elektronik (electronic journalism). Bahkan, sekarang sudah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).
Jurnalisitk ialah sebuah ilmu nan memiliki ciri-ciri krusial buat selalu diperhatikan.
Jurnalsitik ialah Skeptik
Jurnalsitik ialah skeptik, artinnya jurnalistik harus memiliki sikap buat menanyakan segala hal, meragukan apa-apa nan diperoleh serta waspada terhadap semua kepastian agar tak mudah ditipu. Inti dari skeptik nan merupakan karakteristik jurnalistik ialah keraguan. Media jangan cepat puas dengan permukaan sebuah kejadian dan tak mau mengingatkan kekurangan nan ada dalam masyarakat. Para jurnalis wajib datang ke lapangan buat berjuang dan menggali hal-hal eksklusif.
Jurnalistik ialah Bertindak (Action)
Jurnalistik ialah bertindak, artinya para jurnalis jangan menunggu sampai peristiwa itu muncul. Namun, wartawan akan mencari serta mengamati dengan ketajaman insting seorang jurnalis.
Jurnlalistik ialah Berubah
Jurnlasitik ialah berubah dalam artian perubahan ialah hukum primer jurnalisme. Media tak hanya sebagai penyalur informasi, tetapi fasilitator, penyaring, dan pemberi makna dari sebuah informasi nan ada.
Jurnalsitik ialah Seni dan Profesi
Jurnalsitik ialah seni dan profesi artinya para jurnalis harus memandang dengan mata nan segar di setiap peristiwa buat memperoleh aspek-aspek nan unik. Inilah nan dimaksud jurnalistik ialah seni dan profesi.
Jurnalsitik ialah Global Berita
Jurnalistik ialah global warta artinnya jurnalistik selalu identik dengan berita. Pikiran kita selalu mengacu pada kata “berita” saat mendengar istilah jurnlistik. Setiap warta nan akan disajikan tentunya harus memiliki nilai, yaitu sebagai berikut.
- Objektif: berdasarkan fakta, tak memihak.
- Aktual: terbaru, belum "basi".
- Luar biasa: besar, aneh, janggal, tak umum.
- Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
- Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).
Jadi, pada intinya, jurnalsitik ialah sebuah bidang ilmu nan salah satunya berhubungan dengan berita.