1. Peralatan olahraga
Cedera olahraga tak akan pernah terlepas dari pemain sepak bola, mengingat permainan ini menggunakan banyak kerja otot tubuh dan kemungkinan benturan tubuh antar pemain sangat tinggi. Cedera olahraga ini dapat berdampak langsung terhadap masa depan karir dan ekonomi keluarganya.
Cedera nan dialami pemain sepak bola biasa terjadi saat latihan dan pertandingan secara sengaja atau tak sengaja sebab faktor lapangan, gerakan tubuh nan salah, berbenturan dengan pemain lain dan sebagainya.
Bagian tubuh seperti kepala hingga ujung kaki berpotensi mengalami cedera ringan dan serius. Seperti halnya menangani cedera olahraga lainnya, sebenarnya cedera nan menimpa pemain sepak bola seharusnya juga mendapatkan perawatan dan pengobatan medis.
Namun empiris unik terjadi di beberapa kalangan pemain sepak bola di Indonesia, lebih memilih menjalani pengobatan alternatif atau biasa disebut pengobatan tradisional sebab terbukti memberikan hasil memuaskan.
Pertimbangan memanfaatkan jasa pengobatan tradisional dalam mengobati cedera olahraga sepakbola daripada praktek kedokteran dipengaruhi oleh faktor biaya operasi nan mahal dan waktu pemulihan lama.
Dapat disimpulkan bahwa pemain sepak bola menginginkan cedera tersebut bisa disembuhkan secara instan agar kembali pada kondisi semula.
Tata cara pengobatan tradisional pada dasarnya mengacu kepada mengembalikan fungsi otot kembali normal melalui teknik pijatan ditunjang ramuan tradisional.
Tahap awal penyembuhan cedera dimulai dengan melakukan pijatan di telapak kaki sebagai titik pusat peredaran darah, bukan pada bagian nan menderita cedera. Peranan ramuan tradisional sama sekali tak mengandung muatan mistis didalamnya melainkan memberikan pengaruh panas ke otot sehingga memperlancar peredaran darah.
Penanganan Cedera Secara Tradisional
Berdasarkan pengalaman salah seorang pemain tim nasional Indonesia asal klub Persipura Jayapura, Ricardo Salampessy, saat mengalami cedera lutut parah bisa disembuhkan dengan metode pijatan dan ramuan tradisional asal Papua.
Selama cedera, Ricardo Salampessy secara rutin memijitkan lututnya kepada pakar terapis tradisional dan dioleskan pula ramuan terbuat dari jahe merah asal Papua.
Proses penyembuhan cederanya berlangsung selama 3 bulan sehingga lebih cepat daripada penanganan operasi nan memakan waktu selama 6 bulan seperti nan disarankan.
Metode penyembuhan nan dilakukan pakar terapis tradisional buat setiap jenis cedera bervariasi. Sebagai acuan titik pemijatan terletak pada telapak kaki kemudian bergerak ke bagian lain tubuh nan berhubungan dengan cedera.
Berikut ini ialah klarifikasi mengenai cara penanganan cedera lutut, engkel dan memar.
- Cedera lutut
Jika terjadi dislokasi lutut maka langkah awalnya ialah mengembalikan posisi ujung lutut kepada posisi semula. Cedera di bagian lutut, dimulai dengan termin pemijatan telapak kaki agar peredaran darah mengalir lancar ke jantung. Dilanjutkan dengan memijat daerah sekitar lutut mengarah ke jantung.
- Cedera engkel
Cedera engkel ditangani melalui pemijatan telapak kaki, kemudian diurut di bagian engkel secara perlahan sambil diberikan tekanan nan mengarah ke atas. Untuk mengembalikan fungsi kerja otot, persendian digerakkan kearah berbeda.
- Cedera memar
Pemijatan berawal dari ujung kaki menuju otot bagian tubuh lain nan masih berhubungan dengan lokasi cedera. Cedera memar tak boleh dipijat pada bagian nan cedera.
Cara pengobatan tradisional buat mengobati cedera olahraga sepak bola maupunpenyakit umumnya memang dipengaruhi oleh Norma masyarakat di Indonesia. Keyakinan kuat kegunaan pengobatan tradisional sudah dikenal secara turun temurun sebagai bagian dari budaya masyarakat lokal.
Menurut dr. Jhon Kambu seorang dokter tim sepakbola asal papua menyatakan bahwa beberapa pengobatan tradisional menggunakan metode pijatan dan ramuan tradisional tak bertentangan dengan ilmu kedokteran. (Tabloid Soccer edisi17/XI, 23 Oktober 2010).
Namun harus diingat bahwa memilih pakar terapis tradisional harus selektif dan berhati-hati sebab apabila terjadi kesalahan maka akibatnya menjadi fatal yaitu tak bisa kembali bermain sepak bola atau pensiun.
Cara Alami Terhindar Dari Cedera
Seringkali cedera dialami seseorang bukan sebab nasib buruknya, namun disebabkan dia tak mematuhi beberapa anggaran dalam berolahraga. Bagi Anda nan getol berolahraga tentu pernah mengalami cedera, baik itu nan bersifat ringan ataupun sakit nan berat.
Sebelum melakukan olahraga, hal nan terpenting buat diperhatikan ialah peralatan dan kelengkapan nan dibutuhkan. Kelengkapan olahraga bisa menghindarkan seseorang dari kecelakaan saat beraktivitas. Untuk olahraga nan membutuhkan seseorang berlari, maka kelengkapan pertama nan dipenuhi yakni sepatu, kaos kaki dan lain sebagainya nan digunakan di area kaki.
1. Peralatan olahraga
Memilih sepatu sebenarnya gampang-gampang sulit, apalagi bila sepatu nan dipilih ialah sepatu buat aktivitas olahraga. Kesesuai desain dan fungsi sepatu sangat berpengaruh pada peforma seorang pemain atau nan berolahraga. Bila Anda teliti mengamati sepatu-sepatu nan dijual di toko atau swalayan, maka bisa dilihat bahwa bentuk sepatu olahraga bermacam-macam. Bahkan buat satu cabang olahraga saja dibutuhkan beberapa jenis sepatu nan disesuaikan dengan medan atau area bermain.
Sebagai contoh sepatu futsal dan sepatu bola sepertinya mirip. Namun bila diperhatikan akurat ada disparitas nan cukup mencolok dari kedua jenis sepatu ini, terutama di alas sepatu atau biasa disebut dengan sol. Sol sepatu bola dibuat bergigi lebih tinggi daripada sepatu futsal, kenapa? Karena lapangan bola merupakan lapangan nan penuh dengan rumput dan tanah liat. Sepatu nan tak pas akan menyebabkan seorang pemain akan terpeleset dan pastinya cedera.
Tidak hanya sepatu saja nan harus disesuaikan dengan jenis olahraga, perlengkapan lainnya juga krusial buat ditinjau lagi. Misalnya jenis baju nan digunakan apakah sudah sinkron dengan olahraga nan dimainkan atau belum. Kaos pemain basket tentu sangat berbeda dengan pemain bola atau kastil. Pemain basket memerlukan sebuah baju nan memungkinkan mereka gampang bergerak dengan tangan, melompat atau menggiring bola.
2. Pemanasan
Pemanasan sering dianggap sebagai aktivitas nan remeh dan tak banyak bermanfaat bagi sebagian orang. Akibatnya mereka mengalami cedera pada bagian tubuhnya, khususnya nan berhubungan dengan otot. Pemanasan nan dilaksanakan dengan baik akan member banyak kegunaan pada seorang pemain. Yang pertama yaitu tubuh tak akan merasakan hentakan beratnya aktivitas nan dijalani. Misalnya seorang pemain futsal langsung bermain tanpa pemanasan. Tentu otot-otot tubuhnya kaget sebab belum pemanasan, dampakanya dia akan merasakan sakit atau tegang pada area eksklusif setelah permainan selesai.
Akan lebih asyik bilamana pemanasan dilakukan secara berkelompok atau setim. Tidak mengherankan bila Anda rutin melakukan pemanasan bersama guru olah raga saat masih sekolah.
3. Ketahui kondisi area bermain
Tip nan terakhir buat menghidarkan diri dari kecelakaan olahraga ialah mengetahui kondisi lapangan nan akan dimainkan. Caranya dengan menyempatkan diri buat berkeliling santai saat pertandingan atau permainan dimulai. Amatilah akurat lapangan nan dimainkan, mulai dari jenis tanah atau rumput nan dipakai, seberapa luas lapangan dan lain sebagainya. Bila perlu tanyakan kepada petugas nan betanggung jawab di lapangan tentang kondisi lapangan secara detail.
Semoga ulasan singkat tentang cara mengobati cedera dalam berolahraga dan semoga bermanfaat!