Skripsi Sejarah Islam Pada Masa Kolonial

Skripsi Sejarah Islam Pada Masa Kolonial

Lebih dari 80% penduduk Indonesia saat ini ialah pemeluk agama Islam. Padahal, kalau menilik sejarah, Islam ialah agama nan baru datang kemudian. Bagaimana Islam datang dan diterima oleh mayoritas penduduk Indonesia? Tulisan singkat skripsi sejarah berikut akan mencoba menjawab pertanyaan ini.



Skripsi Sejarah Tentang Agama pra kedatangan Islam

Agama orisinil nenek moyang Indonesia ialah animisme dan dinamisme. Animisme (dari bahasa Latin anima atau "roh") ialah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh. Dalam kepercayaan animisme semua objek (seperti batu, gua, gunung, laut, hewan, dan tanaman) dan kenyataan di bumi (seperti petir, hujan, gempa bumi, dan gerhana) seperti halnya manusia, mempunyai jiwa dan roh. Roh ini harus dihormati. Jika penghormatan tidak dilakukan maka akan menimbulkan gangguan roh dursila dan membuat manusia menjadi celaka. Sedangkan, dinamisme ialah kepercayaan bahwa setiap benda memiliki jiwa.

Kemudian datanglah agama Hindu. Agama ini dibawa oleh para pedagang dan resi dari India. Corak dan budaya nan dibawa agama Hindu sangat cocok dengan keadaan Indonesia saat itu, sehingga agama ini diterima secara luas dan menjadi agama mayoritas penduduk Indonesia.

Setelah munculnya agama Budha di India, tidak lama kemudian, agama ini pun menyebar di Indonesia. Agama Budha nan tidak mengenal kasta mudah diterima oleh penduduk Indonesia. Dan, menjadi salah satu agama nan dominan di bumi nusantara.

Kedua agama dominan ini membentuk lapisan masyarakat baru di Indonesia: golongan bangsawan dan keluarga kerajaan. Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu dan Budha silih bergantian muncul di nusantara.



Skripsi Sejarah Tentang Kedatangan Islam

Para sejarawan masih saling berdebat tentang kapan, siapa, dan di mana Islam pertama kali diperkenalkan ke wilayah Nusantara Indonesia. Posisi Indonesia nan terletak pada jalur perdagangan strategis nan menghubungkan dua kutub kebudayaan besar global saat itu: Cina di timur dan India serta jazirah Arab di barat, membuat sulit dipastikan, siapa nan pertama kali membawa Islam ke Indonesia.

Wilayah Indonesia nan luas dan berpulau-pulau membuat kepastian di mana pertama kali wilayah Indonesia menerima Islam, sulit dipastikan. Maka, bukan hal nan aneh jika banyak teori nan berusaha mengungkap pertanyaan-pertanyaan ini. Ahmad Mansyur Suryanegara dalam bukunya Api Sejarah mengungkap beberapa teori itu:



Skripsi Sejarah Teori Gujarat

Sekarang kita beralih ke skripsi sejarah tentang teori kedatangan Islam.Teori ini diungkapkan oleh Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje. Menurut Snouck Islam masuk melalui Gujarat. Islam masuk melalui ajaran tasawuf nan berkembang di Gujarat. Daerah pertama nan dimasuki ialah kerajaan Samudra Pasai pada sekitar abad ke-13 M. Sayangnya, Snouck tak menjelaskan bagaimana Islam masuk dan berkembang. Tidak ada klarifikasi juga bagaimana secara tiba-tiba Islam berkembang menjadi kekuasaan politik di Samudra Pasai dalam bentuk kesultanan.



Skripsi Sejarah Teori Maritim

Menurut N.A. Baloch sejarawan Pakistan, ajaran Islam pada awalnya dikenalkan di pantai-pantai Nusantara Indonesia. Umat Islam Arab sejak abad ke-1 H atau abad ke-7 M telah berusaha menyebarkan ajaran Islam ke luar Arab. Untuk mencapai tujuan itu, mereka menyertakan navigator atau muallim dan wirausaha Muslim dalam setiap ekspedisi dagang melalui laut. Pantai Indonesia ialah salah satu target perdagangan ini. Agama Islam pun mulai diperkenalkan di Indonesia.



Skripsi Sejarah Teori Mekah

Teori ini diungkapkan oleh Prof. Dr. Hamka pada Seminar Masuknya Agama Islam ke Indonesia di Medan (1963). Hamka mendasarkan teorinya pada fakta nan berasal dari Berita Cina Dinasti Tang . Warta ini mengungkapkan bahwa pada sekitar 618-907 M telah ada pemukiman pedagang Arab Islam di pantai Barat Sumatra. Dari warta ini, Hamka menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M dan berasal langsung dari Arab. Sedangkan berdirinya kerajaan Samudra Pasai pada 1275 M atau abad ke-13 M merupakan perkembangan agama Islam.



Skripsi Sejarah Islam Pada Masa Kolonial

Di tahun 1601 pada abad ke 17 masuklah kerajaan Hindia Belanda ke Indonesia buat berdagang namun nyatanya niat awal nan hanya berdagang berbalik arah menjadi penjajah bagi Indonesia. saat itu juga Belanda datang ke Indonesia lalu mendirikan VOC nan menjadi awal kekuasaan Belanda atas semua daerah Nusantara terkecuali daerah Aceh. Saat itu sudah ada Kerajaan Islam namun belum membentuk aliansi nan membuat penyebaran dakwah mereka terpotong.

Di saat penjajah itu datang ke Indonesia lalu para ulama mengubah pondok pesantren mereka menjadi sebuah markas perjuangan dan ulama itu nan bertugas sebagai panglima perangnya sementara para santri menjadi pasukan Allah .

Potensi Islam semakin tumbuh dan berkembang di abad ke 13 sehingga dapat menjadi sebuah kekuatan buat menghadapi para penjajah. Saat melawan penjajah Belanda para ulama menyerukan jihad buat melawan mereka. Namun Belanda nan kewalahan tetap dapat membuat strategi-strategi baru, berikut diantaranya:

Membuat politik devide et impera dengan tujuan buat memecah belah maupun buat mengadu domba para ulama dengan adat hingga datanglah peperangan seperti Perang Diponegoro dan Perang Padri.

Skripsi sejarah Islam di Indonesia berlanjut ke abad 19, abad ini muncul sebuah ideologi Islam oleh Jamal al Din Afghani bersama dengan Muhammad Abduh. Ada juga ulama dari Minangkabau nan nan belajar di Kairo Mesir menyebarkan ide baru tersebut.



Skripsi Sejarah Mesjid di Indonesia

Karena sekarang populasi agama Islam di Indonesia sudah sangat banyak dan menjadi agama mayoritas dari penduduk Indonesia banyak sekali mesjid-mesjid nan sudah ada sejak beratus tahun nan lalu sebelum era modern. Inilah skripsi sejarah tentang nama-nama mesjid di Indonesia sebagai bukti perkembangan Islam di masa lalu.



1. Masjid Raya Baiturrahman di Aceh

Masjid ini berada di kota Banda Aceh, merupakan salah satu masjid nan paling terkenal di Indonesia dan dunia. Masjid ini dibangun pada tahun 1022 Hijriah atau tahun 1612 Miladiyah, dibangun oleh Sultan Iskandar Muda atau ada orang berspekulasi juga masjid ini dibangun oleh Sultan Alidin Mahmudsyah.

Masjid ini mempunyai luas holistik sebesar 4.760 meter persegi dengan lantai marmer, masjid ini bisa menampung setidaknya sebnayak 9000 jamaah. Memiliki 1 menara induk dengan 4 menara lainnya dan 7 buah kubah. Bangunan masjid ini sangat kuat hingga saat terjadi Tsunami hebat melanda Aceh di tahun 2004, masjid ini masih tetap kokoh berdiri.



2. Masjid Agung Demak

Masjid ini terletak si Demak Jawa Tengah persisnya di desa kauman. Menurut cerita masjid ini pernah dipakai oleh Wali Songo dalam penyebaran agama Islam. Diperkirakan masjid ini dibangunpada abad ke 15 Masehi.

Masjid Agung Demak Memiliki empat tiang primer disebut dengan Saka Guru. Banyak orang bilang tiang tersebut berasal dari serpihan kayu, bangunan dari serambi ialah bangunan nan terbuka. Dengan atap nan berbentuk limas ditopang menggunakan delapan buah tiang. Ayng membuat mesjid ini unik sebab didalamnya terdapat makam dari para raja Kesultanan Demak dan juga terdapat museum.



3. Masjid Menara Kudus

Sesuai dengan namanya masjid ini dibuat oleh Sunan Suci di tahun 1549 Masehi menggunakan material batu nan diambil langsung dari Baitul Maqdis, Palestina. Letak dari masjid ini ada do Desa Kauman, Kabupaten Suci Jawa Tengah. Menara dari masjid ini cukup unik sebab menyerupai sebuah candi sebab merupakan perpaduan antara budaya Islam dengan Hindu.



4. Masjid Agung Banten

Setiap hari masjid nan satu ini selalu dikunjungi oleh banyak orang nan ingin berziarah, peziarah mencakup hampir seluruh wilayah Pulau Jawa. Masjid ini dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin nan seorang sultan pertama Kasultanan Demak di tahun 1552 sampai tahun 1570. Yang unik dari masjid ini ialah atap dari bangunan primer nan mirip seperti pagoda Cina nan dirancang oleh arsitek asal cina Tjek Nan Tjut.

Itulah skripsi sejarah masuknya Islam ke Indonesia dengan peninggalan-peninggalannya nan bersejarah.