Kegiatan Ekonomi dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Kegiatan ekonomi memiliki peran krusial dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk memenuhi kehidupannya masyarakat melakukan kegiatan ekonomi. Dalam pengertiannya, kegiatan ekonomi ialah segala kegiatan nan dilakukan buat memenuhi kebutuhan hidup. Secara sadar atau tak setiap hari kita terlibat dalam kegiatan ekonomi.
Keterlibatan kita dalam kegiatan ekonomi ini bisa berupa peran sebagai produsen, yaitu keterlibatan dalam memproduksi suatu barang atau jasa nan bernilai ekonomi. Sebagai distributor, yaitu keterlibatan dalam mendistribusikan barang atau jasa nan telah diproduksi kepada pengguna atau konsumen. Peran terakhir ialah sebagai konsumen, keterlibatan dalam menggunakan barang atau jasa nan telah diproduksi.
Sebagai seorang individu kita tentu bisa menjalankan peran ketiganya. Setiap profesi nan dimiliki oleh seseorang melibatkan perannya dalam kegiatan ekonomi. Misalnya saja seseorang dengan profesi dokter, sebagai produsen jasa kesehatan, kemudian menyarankan pasiennya buat membeli obat dengan merek eksklusif dalam resep nan dibuatnya buat selanjutnya dikonsumsi pasien. Dari satu contoh profesi ini saja kita bisa melihat adanya aplikasi kegiatan ekonomi.
Oleh sebab itu, kegiatan ekonomi memiliki peran krusial dalam berbagai aspek kehidupan sehingga kegiatan ekonomi mampu menjadi pendorong pembangunan dalam suatu negara. Kegiatan ekonomi menjadi pendorong pembangunan sebab melalui kegiatan ekonomi, masyarakat bisa mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
Saat kesejahteraan dan kemakmuran telah dicapai oleh masyarakat suatu negara maka pembangunan bisa terlaksana. Pembangunan akan membangun peradaban suatu negara menjadi lebih baik, ketika suatu negara sudah mapan maka selain menjamin kemakmuran masyarakatnya, negara tersebut bisa membantu negara lain buat mulai membangun.
Agar kegiatan ekonomi sukses dalam mendorong pembangunan, maka kegiatan ekonomi membutuhkan peran pemerintah, masyarakat, dan pengusaha. Pemerintah memberikan peran pentingnya dalam menghasilkan kebijakan, dan regulasi berkenaan dengan kegiatan ekonomi nan adil dan berimbang.
Apapun profesi nan dilakukan masyarakat berperan sebagai subjek sekaligus objek kegiatan ekonomi, oleh sebab itu kreativitas masyarakat dalam membentuk diri sebagai individu berkualitas bisa menjadikan kegiatan ekonomi lebih hayati dan bersaing sehat.
Pengusaha sebagai kalangan pemilik modal, berperan dalam membangun kegiatan ekonomi dengan daya serap tenaga kerja nan tinggi dan efektif sehingga bisa menyalurkan individu-individu berkualitas buat menghasilkan produk barang dan jasa nan bernilai ekonomi tinggi. Melalui perwujudan peran-peran tersebut maka kegiatan ekonomi tak hanya sebagai kegiatan nan bisa memenuhi kebutuhan hayati nan bersifat materiil tetapi juga kebutuhan spiritual.
Kegiatan Ekonomi dalam Pembangunan Kemandirian
Kegiatan ekonomi sebagai sebuah kegiatan nan bertujuan buat memenuhi kebutuhan hayati manusia, tak terlepas dari berbagai kebergantungan sebab dalam pemenuhan kebutuhannya, manusia selalu membutuhkan manusia lainnya, suatu negara membutuhkan negara lain dan seterusnya.
Kebergantungan ini kemudian nan bisa menyebabkan suatu masyarakat mengalami kemajuan atau kemunduran. Misalnya, kualitas masyarakat kita belum memberikan kemampuan dalam menghasilkan bahan bakar minyak siap pakai, karenanya meski sebagai salah satu negara penghasil minyak negara kita masih banyak bergantung pada impor bahan bakar minyak jadi sehingga subsidi nan diberikan cukup tinggi sebab harga bahan bakar minyak mahal.
Begitu subsidi akan dikurangi dan harga bahan bakar minyak nan berlaku bagi konsumsi masyarakat dinaikkan, masyarakat resah dan menolak sebab risi berdampak pada kenaikkan harga kebutuhan nan lain. Hal ini terjadi dampak kegiatan ekonomi kita masih banyak bergantung dan belum membangun kemandirian.
Kegiatan ekonomi nan membangun kemandirian ialah kegiatan ekonomi nan didasari oleh pembangunan kualitas manusia. Melalui pembangunan kualitas manusia Indonesia kegiatan ekonomi akan lebih kreatif dan variatif. Bentuk kegiatan ekonomi memang tak akan berubah, tetap pada kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Namun, dari ketiga bentuk kegiatan ekonomi tersebut selalu membutuhkan kreativitas nan berkualitas.
Semakin kreatif dan variatif kegiatan ekonomi nan dilaksanakan maka akan mendorong kemandirian. Misalnya, ketika kualitas manusia Indonesia sudah mampu menciptakan komputer maka kemandirian dalam kegiatan ekonomi akan terwujud sebab Indonesia mampu memproduksi komputernya sendiri.
Kegiatan ekonomi nan mendorong pembangunan kemandirian juga bisa dilakukan melalui pemanfaatan bahan-bahan produksi nan berasal dari dalam negeri, dengan proses produksi nan melibatkan masyarakat negeri sendiri. Pemerintah juga bisa mengatur regulasi mengenai pemanfaatan sumber daya alam dan ketenagakerjaan nan tak hanya berpihak pada kepentingan investor asing tetapi berimbang bagi kepentingan perekonomian masyarakat.
Selain itu, proses distributor dan gaya konsumsi nan dijalankan tentu harus terlebih dahulu mendukung hasil produksi dalam negeri. Untuk hal ini kita sudah mengenal jargon ‘cintailah produksi dalam negeri’. Namun, perlu juga diperhatikan bahwa masyarakat konsumsi itu cerdas, mereka tentu akan tetap memilih suatu barang produksi dari sisi kualitas. Oleh sebab itu, produksi dalam negeri juga harus berkualitas dan berdaya saing tinggi sehingga masyarakat tak akan berpaling pada hasil produksi negara lain.
Kegiatan Ekonomi dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Kegiatan ekonomi merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari. Melalui kegiatan ekonomi kita melakukan hubungan dengan orang lain, forum lain, bahkan dengan negara lain. Hubungan nan kita lakukan bersamaan dengan kegiatan ekonomi ikut membangun karakter suatu masyarakat atau pelaku kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi nan menghasilkan kondisi ekonomi nan mapan akan membangun karakter bangsa nan baik dan kuat. Kasus korupsi nan banyak terjadi di negara ini misalnya, tak akan terjadi sedemikian parahnya ketika kegiatan ekonomi nan dijalankan sukses memberikan kemakmuran dan kesejahteraan.
Sebagian besar kasus korupsi nan melibatkan para pejabat negara kemudian menghasilkan analisa bahwa titik primer dari adanya tindak korupsi ialah kurangnya pendapatan nan diperoleh para pejabat, selain kesempatan nan terbuka buat melakukan tindakan tersebut. Dengan kondisi demikian, artinya kegiatan ekonomi belum dilaksanakan dengan baik, sebab buat memenuhi kebutuhannya seorang koruptor menggunakan cara-cara nan tak menunjukkan karakter bangsa nan baik.
Kegiatan ekonomi akan mendorong pembangunan karakter sebuah bangsa ketika menghasilkan tata tertib atau anggaran main nan sahih dan adil bagi seluruh lapisan pelaksana kegiatan ekonomi. Tata tertib atau anggaran main nan dimaksud ialah setiap pihak nan terlibat dalam kegiatan ekonomi mengarahkan kegiatan mereka pada acuan atau panduan keterbukaan, kejujuran, dan kemakmuran.
Korupsi sebagai salah satu tindakan nan bertolak belakang dengan karakter bangsa akan memberikan akibat sistemik bagi kegiatan ekonomi. Misalnya saja, seorang pengusaha buat memenangkan tender sebuah produksi tertentu, harus membayarkan sejumlah uang kepada orang nan berwenang dalam mengambil keputusan memenangkan tender tersebut. Dari anggaran main nan demikian, kegiatan ekonomi seperti ini tentu hanya akan memakmurkan sebagian orang dengan cara nan tak benar.
Oleh sebab itu, kegiatan ekonomi harus didasarkan pada hal-hal nan mampu mendorong pembangunan karakter. Kebutuhan ekonomi tak hanya akan memunculkan korupsi, tetapi persekongkolan politik, perang dan majemuk kejahatan sebagian besar didasari oleh motif ekonomi. Namun, majemuk kejahatan dan kemungkinan jelek dari adanya kebutuhan ekonomi bisa dihalau ketika suatu bangsa memiliki karakter baik nan telah mengakar kuat dalam masyarakatnya.
Pada akhirnya, perlu diingatkan kembali bahwa kegiatan ekonomi tak hanya kegiatan nan dilangsungkan buat pemenuhan kebutuhan hayati secara materiil tetapi juga spiritual. Oleh sebab itu, kebutuhan spiritual nan mendapat evaluasi melalui hati nurani tentu akan bisa menentukan mana nan salah dan mana nan sahih dalam perspektif moral manusia.
Untuk memenuhinya, kegiatan ekonomi nan dilakukan sebaiknya mendorong ke arah pembangunan karakter bangsa nan menjunjung tinggi nilai-nilai baik dalam Pancasila. Hal ini juga akan sejalan dengan ideologi ekonomi Indonesia yaitu Ekonomi Pancasila.
Nilai-nilai nan dimaksud mencakup kejujuran, kepedulian sosial, kepedulian terhadap lingkungan, nasionalisme, disiplin, demokratis, toleran, kreatif, dan menghargai prestasi. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kegiatan ekonomi, maka kegiatan ekonomi tak hanya menjadi kegiatan buat memenuhi kebutuhan hari ini, tetapi ikut mendorong pembangunan nan berkelanjutan.