Konsepsi Akidah dan Dakwah Ikhwanul Muslimin
Pada saat Mesir diguncang demostran nan menyebabkan mundurnya Presiden Husni Mobarak, unsur nan disebut-sebut ikut berperan dalam proses revolusi itu ialah gerakan Ikhwanul Muslimin. Ya, melalui kelompok dengan semangat keislaman nan tinggi di bawah komando pendirinya, Hasan Al-Banna, dasar-dasar gerakan bisa terkonsep dengan rapi dan bisa menghasilkan para pejuang militan.
Nama Hasan Al-Banna sangat populer sebagai pemikir Islam modern. Pemikiran Islam semasa Hasan Al-Banna ditujukan pada perjuangan kebangkitan Islam. Pemikirannya buat menegakkan kembali Islam telah mengilhami kaum muslimin di Timur Tengah nan melihat fenomena bahwa negara-negara Islam di Arab sangat tunduk pada kemauan Barat.
Profil Singkat Hasan Al-Banna
Hasan Al-Banna, lahir pada Oktober 1906 di wilayah Buhairah, Desa Mahmudiyah nan terletak 90 mil dari barat daya Kairo. Dia dilahirkan dari kalangan keluarga nan taat beragama. Pada usia 13 tahun, dia telah menjadi sekretaris salah satu organisasi nan diketuai oleh Ahmad Syukri, nan kelak mendukung berdirinya Ikhwan Al-Muslimin.
Penyerahan diri seorang hamba kepada Khaliknya ialah sebagai tanda ketulusannya berjuang menegakkan agama Allah, menyuarakan konsep La illaha illalah di mana saja berada, dan berusaha menerapkan nilai-nilai Islam dalam berbagai bidang. Maka buat merealisasikan wa tawahaw bi'l haq wa tawashaw bi'l shabr perlu berserikat dalam satu himpunan.
Sebuah loka menyatukan persepsi dalam menjalankan pesan Tuhan dan mengumpulkan kekuatan buat memerangi kebatilan, kemungkaran, dan kezaliman. Pemikiran inilah nan mendasari berdirinya Jamaah Al-Ikhwan Al-Muslimin atau lebih dikenal dengan nama Ikhwanul Muslimin.
Konsep Perjuangan Ikhwanul Muslimin
Adapun konsep perjuangan Ikhwanul Muslimin ialah sebagai berikut.
- Organisasi nan membawa nama Islam tanpa keraguan.
- Organisasi nan selalu berpijak pada nan haq. Sebagaimana diketahui dalam sejarah mengenai perjalanan Ahl Al-Sunnah wa Al-Jama'ah.
- Organisasi nan dapat menghimpun kaum Muslim dalam menyampaikan nan haq.
- Organisasi nan selalu bergerak buat menciptakan 'izzah Islam agar dapat direalisasikan seluruhnya.
- Organisasi nan berusaha membebaskan kaum Muslim dari keterikatan nan ingin menghilangkan kemuliaannya.
- Organisasi nan mampu mengaplikasikan ciri-ciri spesifik golongan Allah terhadap dirinya masing-masing.
- Organisasi nan tak melupakan persaudaraan di antara Muslim, tak mengagungkan nan mulia dengan kemuliaannya, dan tak arogan pada kebaikan.
Ketujuh spesifikasi tersebut mendeskripsikan makna filosofi gerakan Ikhwanul Muslimin nan sangat agung dan mulia di antara gerakan-gerakan nan ada pada saat itu, dan mungkin juga saat ini.
Konsepsi Akidah dan Dakwah Ikhwanul Muslimin
Konsepsi akidah nan mendasari gerakan Ikhwanul Muslimin nan dikemukakan Hasan Al-Banna adalah "Sesuatu nan harus dipercayai oleh hatimu, dengan itu dirimu merasa tenang. Dan akan timbul pada dirimu keyakinan nan tak dicampuri oleh keraguan." Mengesakan Tuhan dengan hati dan menguatkan keyakinan hati dengan akal pikiran nan terefleksikan terhadap ciptaan-Nya.
Adapun dalam konsep dakwah, profesionalisasi dakwah telah ditata oleh Hasan Al-Banna dengan seakurat mungkin; memperhatikan komponen sosial nan ada serta telah terorganisasi dengan rapi. Hal ini dilakukan Hasan Al-Banna mengingat pengelolaan gerakan Islam tak cukup dengan penyampaian beberapa perintah nan telah digaribawahi oleh Tuhan melalui firman-firmanNya.
Jauh dari itu, sebuah organisasi Islam perlu diorganisasi secara baik. "Kebaikan nan tak terorganisasi akan terkalahkan oleh kebatilan nan terorganisasi."
Di dalam buku " Wa 'Araftu al-Ikhwan ", mencantum pidato Hasan Al-Banna dalam menyampaikan cara dakwah Ikhwanul muslim. Anda ingin tahu apa saja nan dikatakan Hasan Al-Banna.
1. Dakwah Salafiyah
Di dalam pidatonya, Hasan Al-Banna memaparkan bahwa ikhwanul Muslim mengajak umat Islam buat kembali kepada ajaran Islam. Tepat, kembali kepada al-Quran dan sunnah. Kenapa harus kepada keduanya?
Wah , Anda tak tahu bahwa Rasulullah Saw. sudah menyatakan dengan terang benderang, "Telah kutinggalkan kepadamu dua hal nan jika kamu berpegang kepada keduanya, maka kamu akan selamat selama-lamanya. Yaitu berpegang kepada kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Saw. "
2. Jalan Sunnah
Ikhwanul Muslim bukanlah kelompok nan menyepelekan hadis Rasulullah Saw. Karena di Mesir ada juga kelompok nan kurang mau berpegang kepada hadis Rasulullah kecuali nan hadis nan mutawatir. Lalu apa nan dimaksud jalan sunnah tersebut?
Maksud jalan sunnah nan dijelaskan oleh Hasan Al-Banna adalah, menjalankan apa nan tercantum di dalam hadis Rasulullah dalam segala hal, khususnya dalam masalah akidah dan ibadah.
Makanya dalam masalah akidah, kelompok Ikhwanul Muslimin kurang tertarik menggunakan logikanya. Mereka lebih cenderung mengimani apa nan tersurat di dalam al-Quran dan Sunnah. Sehingga ketika ada nan berhubungan dengan Allah, kelompok Ikhwanul Muslimin tidak ingin melakukan takwil. Mereka cukup mengimani saja, tanpa harus sibuk memikirkannya. Yang krusial bagi mereka, tak menyerupakan Allah dengan mahluk.
Untuk masalah ibadah, Ikhawanul Muslimon juga lebih suka berpegang kepada apa nan terdapat di dalam al-Quran dan Hadis. Makanya tidak perlu heran, bila mereka lebih suka mengkaji fikih dengan menggunakan kitab fikih sunnah nan dikarang oleh Sayyid Sabiq
3. Hakikat Sufi
Di dalam Ikhwanul Muslimin juga ada pelajaran sufi atau tasawuf, meski berbeda dengan tarikat sufi nan ada. Namun, kajian nan dipaparkan Ikhwanul Muslimin dengan tarikat sufi ialah sama. Yaitu, ikhlas beribadah kepada Allah.
Karena keikhlasan dalam beribadah ialah tujuan dalam beribadah, Keikhlasan juga nan menjadi fondasi dasar buat membuat hati dan jiwa menjadi higienis sehingga dalam beramal penuh rasa cinta kepada Allah Swt.
Jika sudah beribadah dengan motivasi cinta kepada Allah tidak ayal lagi hal ini akan melahirkan kebaikan. Kebaikan inilah nan dinantikan oleh para pakar tasawuf dan kebaikan ini juga nan ingin diraih oleh Ikhwanul Muslimin.
4. Persatuan Politik
Ikhawanul Muslimin juga bergerak di bidang politik, meski pergerakannya bukan buat mencari kekuasaan. Politik nan dimaksudkan Ikhwanul Muslimin adalah, mengajak elemen bangsa buat cinta pada kemuliaan, keagungan dan semangat menjaga nasionalisme.
Artinya, ikhwanul muslimin bergerak di bidang politik agar rakyat cinta terhadap negeri ini. Jangan mudah terbujuk oleh rayuan pihak asing nan ingin menjajah negeri Mesir secara diam-diam.
Hal ini pernah dilakukan oleh Hasan Al-Banna dengan memberikan pendidikan perdeo kepada para pemuda Mesir. Ketika Mesir dijajah oleh para penjajah, cukup banyak para pemuda Mesir nan buta huruf. Sehingga akhirnya mereka menjadi pekerja kasar dan pedang kecil.
Untuk merubah hal itu, Hasan Al-Banna turun langsung mendidik rakyat Mesir buat pintar membaca.
5. Kelompok Olahraga
Ikhwanul Muslim juga memiliki semangat berolahraga, bukan hanya semangat beribadah. Karena di dalam konsep Islam, mukmin nan kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin nan lemah.
Makanya, ketika pertama kali Ikhwanul Muslimin berdiri, Hasan Al-Banna turun langsung melatih para pemuda Mesir buat dapat berenang, memanah, gulat dan berkuda. Karena ketika fisik kuat akan mampu melakukan ibadah lain, seperti shalat, jihad dan lain-lain.
6. Ikatan Ilmiah dan Peradaban
Ikhwanul muslim tetap berpegang pada apa nan diperintahkan di dalam Islam bahwa menuntut ilmu ialah wajib. Makanya, aktivis ikhwanul muslim tergolong orang ilmuwan.
Apalagi Hasan Al-Banna ketika mendidik para pemuda Ikhwan Muslimin pertama kali nan dilatihnya pintar berolahraga, juga harus pintar dalam bidang akademik. Aktivis ikhwan harus berprestasi dan dikelilingi oleh penghargaan. Tujuannya, buat menunjukkan bahwa aktivis ikhwan ialah aktivis cinta agama dan cinta pendidikan.
7. Jaringan Ekonomi
Ikhwanul muslimin juga memiliki jaringan ekonomi nan kuat saat sejak berdirinya. Jaringan ekonomi nan dimaksud, bahwa seluruh aktivis ikhwan dituntut bekerja keras, bukan menjadi pekerja nan malas. Karena ikhwanul muslimin selalu menamakan kepada para aktivis tentang hadis Rasulullah Saw. "Siapa nan memasuki waktu sore dalam kondisi lelah sebab bekerja dengan tangannya sendiri berarti ia telah memasuki sore hari dengan kondisi terampuni dosa-dosanya."
Hadis sugesti ini memberikan semangat bagi para aktivis ikhwan, apalagi memang Allah nan menjadi tujuan hayati mereka.
8. Pemikiran sosial
Ikhwanul muslimin juga bergerak dalam bidang pemikiran sosial nan tujuannya ialah buat mengetahui penyakit masyarakat dan berusah mengobati dan menyembuhkan umat darinya.
Apa nan disampaikan Hasan Al-Banna tentang aktivitas ikhwan ialah senanda dengan yel-yel nan dipakai ikhwanul muslimin hingga kini.
"Allahu Akbar wa lillahhilhamd... Allahu ghayatuna... Ar-Rasululu za'imuna.. al-Qur'anu dusturuna, al-jihadu sabiluna wal mautu fi sabilillah asma amaluna" (Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.. Allah tujuan kami, Rasul-Nya pemimpin kami, Al-Qur'an undang-undang kami, jihad jalan kami, dan wafat di jalan Allah, ialah cita-cita kami nan tertinggi).
Inilah artikel sekederhan tentang pemikiran Islam semasa Hasan al-Banna dan Ikhwanul Muslimin. Semoga bermanfaat.