Sebab Terjadinya Gempa Bumi

Sebab Terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi di global sudah seringkali terjadi. Bahkan, hampir di setiap negara di belahan bumi ini mengalami gempa bumi. Terutama sekali di wilayah nan memang rawan terjadinya gempa, yaitu wilayah nan terletak di atas rendezvous lempeng benua. Indonesia merupakan salah satu negara nan kerap kali mengalami gempa bumi.

Gempa bumi merupakan kejadian alam nan alamiah dan niscaya akan terjadi, mengingat bumi ini akan terus mengalami pergeseran. Gempa bumi merupakan gejala alam nan tak dapat kita hindari dan tak dapat kita prediksi kapan akan terjadi. Ketika terjadi, nan dapat kita lakukan ialah berlindung sebisa mungkin supaya tak mengalami cedera .

Anda tentu masih ingat dengan peristiwa tsunami di Aceh akhir tahun 2004 silam. Nah, tsunami tersebut terjadi dikarenakan gempa besar sebelumnya nan berskala 9,3 skala Richter. Banyak sekali korban jiwa nan berjatuhan waktu itu sebab terjangan tsunami nan disebabkan oleh gempa. Tentu saja, kita tak ingin hal itu terjadi lagi, bukan? Hal nan dapat kita lakukan ialah bersahabat dengan alam dan mengenal tanda-tanda gempa akan terjadi.



Apa Gempa Bumi Itu?

Ada banyak peristiwa gempa bumi di global nan pernah terjadi begitu dahsyat. Tetapi, sebelum kita mengemukakan gempa bumi di mana saja nan pernah terjadi, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu gempa bumi. Mungkin masih ingat di benak kita pelajaran geografi nan memuat materi gempa bumi. Dikatakan bahwa secara sederhana gempa bumi itu ialah pergeseran lempeng bumi. Namun, pergeseran nan seperti apa persisnya?

Gempa bumi ialah pergeseran atau getaran ataupun guncangan nan terjadi pada pemukaan bumi nan diakibatkan dari pelepsan energi dari dalam bumi secara mendadak atau tiba-tiba. Divestasi energi nan secara tiba-tiba ini akan menciptakan gelombang nan disebut dengan gelombang seismik.

Gempa bumi ini dapat juga dikarenakan konvoi dari kerak bumi atau lempeng bumi. Frekuensi gempa bumi di sebuah wilayah, mengacu pada ukuran dan jenis gempa bumi nan dialami dalam jangka waktu tertentu. Besarnya getaran gempa bumi nan terjadi bisa diukur dengan alat nan disebut dengan seismometer.

Lalu, apa itu skala Richter nan selalu disebut setelah gempa bumi terjadi? Skala Richter itu merupakan skala nan terbaca oleh observatorium seismologi nasional dengan kisaran skala lokal sebesar 5 magnitude. Untuk besaran gempa dengan 3 magnitude atau di atasnya hampir tak terasa getarannya. Sementara dengan 7 magnitude akan berpotensi menyebabkan kerusakan serius.

Gempa bumi terbesar dalam catatan sejarah ialah gempa bumi dengan 9 skala Richter. Besaran gelombang magnitude gempa bumi ini sebenarnya tak ada batasan, namun nan paling besar terjadi baru di angka 9. Nah, gempa bumi besar dengan skala 9 richter terakhir dialami di Jepang dengan skala 9,0 magnitude pada tahun 2011 lalu.



Jenis-jenis Gempa Bumi

Gempa bumi nan terjadi di global ini juga terdiri dari berbagai jenis. Jenis-jenis gempa bumi ini dibedakan berdasarkan sumber terjadi geseran atau getarannya. Pusat gempa bumi dapat terjadi di daratan ataupun di lautan. Untuk lebih jelasnya, apa saja jenis-jenis gempa bumi itu, dapat kita lihat sebagai berikut.



1. Jenis Gempa Berdasarkan Penyebab

Jenis gempa bumi nan berdasarkan penyebab ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

  1. Gempa bumi tektonik, yaitu gempa bumi nan disebabkan aktivitas tektonik berupa pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara tiba-tiba, serta memiliki kekuatan mulai dari getaran sangat kecil sampai nan sangat besar.
  1. Gempa bumi tumbukan, nan terjadi sebab tumbukan dari meteor atau asteroid nan jatuh ke bumi.
  1. Gempa bumi runtuhan, nan terjadi sebab runtuhan dari kapur ataupun wilayah pertambangan nan sifatnya lokal.
  1. Gempa bumi buatan, nan terjadi sebab aktivitas manusia sendiri seperti meledakkan dinamit, nuklir , atau palu nan sengaja dipukul ke permukaan bumi.
  1. Gempa bumi vulkanik, nan terjadi sebab aktivitas magma pada saat terjadinya gunung meletus. Besarnya getaran gempa nan dirasakan tergantung dari taraf keaktifan magmanya. Semakin tinggi, maka semakin besar pula ledakannya nan mengakibatkan gempa.


2. Jenis Gempa Berdasarkan Kedalaman
  1. Gempa bumi dalam, di mana posisi hiposentrumnya berjarak lebih dari 300 km di bawah pemukaan bumi. Gempa bumi dalam ini pada umumnya tak terlalu membahayakan.
  1. Gempa bumi menengah merupakan gempa bumi di mana hiposentrumnya ada pada posisi antara 60 sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi ini bila terjadi akan menimbulkan kerusakan dalam tingkat nan masih ringan.
  1. Gempa bumi dangkal, merupakan gempa bumi di mana hiposentrumnya ada pada kurang dari 60 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dangkal ini merupakan gempa bumi nan dapat menimbulkan kerusakan besar.


3. Jenis Gempa Berdasarkan Gelombang

Jenis gempa bumi ini terdiri dari dua jenis. Pertama, gelombang utama atau gelombang longitudinal. Gelombang ini merupakan getaran nan merambat dalam tubuh bumi nan memiliki kecepatan 7 sampai 14 km per detik. Getaran gelombang ini berasal dari hiposentrum.

Kedua ialah gelombang sekunder, di mana gelombang sekunder ini merambat hampir seperti gelombang primer. Hanya saja, kecepatannya berkurang, yaitu antara 4 sampai 7 km per detiknya. Keuntungannya, gelombang ini tak dapat merambat dalam materi cari atau di lapisan cair.



Sebab Terjadinya Gempa Bumi

Pada umumnya, gempa bumi nan terjadi sebab divestasi energi diakibatkan tekanan nan berasal dari lempengan nan bergerak. Semakin besar tekanan itu, semakin besar juga pergeseran nan terjadi, hingga pada akhirnya akan mencapai keadaan di mana tekanan itu tak bisa ditahan oleh lempengan bumi.

Gempa bumi ini pada umumnya juga terjadi pada perbatasan lempengan bumi. Gempa bumi nan paling dahsyat biasanya terjadi pada perbatasan lempengan translasional dan kompresional. Gempa bumi juga terjadi sebab materi dalam lapisan litosfer nan terjepit ke arah dalam, lalu mengalami transisi pada kedalaman 600 km lebih.

Untuk beberapa kasus, gempa bumi lainnya terjadi sebab konvoi magma pada gunung berapi. Gempa bumi ini menandakan gunung akan meletus. Selain itu, gempa bumi juga dapat terjadi dikarenakan penumpukan massa air nan besar di dalam Dam seperti nan pernah terjadi di Dam Karibia, Zambia, Afrika.



Gempa Bumi Besar nan Pernah Terjadi di Dunia

Gempa bumi kerap kali terjadi, bahkan seringkali kita mendengar gempa besar nan menyebabkan kerusakan serta memakan korban jiwa. Mau tahu gempa bumi mana saja nan termasuk gempa bumi besar di dunia? Anda dapat lihat beberapa gempa bumi besar nan pernah terjadi sebagai berikut.



1. Gempa Bumi di Shaanxi

Gempa bumi ini disebut sebagai gempa bumi nan paling mematikan dalam sejarah. Gempa bumi ini terjadi pada tanggal 14 Februari 1556, berpusat di Shaanxi, Cina. Gempa ini menewaskan kurang lebih 830 ribu orang dengan skala tercatat 8 Richter.



2. Gempa Bumi di Tangshan

Sekali lagi, gempa bumi besar terjadi di Cina. Namun, kali ini pusatnya di Tangshan Hebei, Cina, pada tanggal 28 Juli 1976. Gempa sebesar 8 skala Rihter ini terjadi selama 10 detik saja, namun menewaskan sekitar 255 ribu orang.



3. Gempa Bumi di Haiyuan

Tidak cukup sampai di Shaanxi dan Tangshan, Haiyuan pun juga mengalami gempa nan besar sekitar 7,8 sampai 8,5 skala Richter. Gempa ini terjadi tepatnya pada tanggan 16 Desember 1920.



4. Gempa Bumi di Aleppo

Gempa bumi ini terjadi tepatnya di Aleppo, Syiria pada tanggan 11 Oktober 1138 dengan skala 8,5 Richter dan menewaskan sebanyak 230 ribu orang.



5. Gempa Bumi di Samudera Hindia

Gempa ini tak akan pernah kita lupakan sebab menimpa saudara kita di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 lalu. Gempa Aceh ini memiliki kekuatan 9,3 skala Richter dan tercatat sebagai gempa bumi terbesar se-Asia Tenggara sejak 40 tahun terakhir.

Demikianlah artikel seputar gempa bumi di dunia. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.