Resensi Novel Sang Pemimpi: Kelebihan dan Kekurangan Novel Sang Pemimpi

Resensi Novel Sang Pemimpi: Kelebihan dan Kekurangan Novel Sang Pemimpi

Andera Hirata hadir menghebohkan global tulis menulis di Indonesia. Karyanya cukup fenomenal dan mendapat sambutan baik dari masyarakat Indonesia. Resensi beberapa novel karyanya, seperti resensi novel Sang Pemimpi pun menjadi incaran masyarakat sebelum benar-benar membacanya.

Membaca novel dari karya Andrea Hirata memang memberikan penyegaran. Dalam novel-novelnya, Andrea Hirata menawarkan fenomena-fenomena kehidupan dari sisi lain. Ia menyuguhkan cerita-cerita menarik tentang arti kehidupan nan sesungguhnya dari kacamata nan berbeda. Mengajarkan bahwa kebahagiaan bukan hanya dimiliki oleh mereka nan beruang dan lain sebagainya.

Novel Andrea Hirata rasanya akan membuat siapapun nan membaca terhanyut. Sejauh ini Andrea Hirata telah melahirkan beberapa novel, salah satunya ialah Sang Pemimpi. Resensi novel Sang Pemimpi dapat menjadi “petunjuk” sebagai awal taaruf Anda dengan salah satu karya Andrea Hirata ini.



Resensi Novel Sang Pemimpi: Taaruf dengan Sang Pemimpi

Resensi atau sinopsis pada dasarnya ialah dua hal sama nan sama tapi tak juga dapat disamakan. Tujuan dari pembuatan resensi atau sinopsis ialah sama-sama memperkenalkan isi dari buku atau novel. Resensi novel Sang Pemimpi juga memiliki tujuan nan sama. Cerita kompendium itu ingin memperkenalkan pada pembaca siapa Sang Pemimpi nan dimaksud dalam isi novel ini.

Ungkapan nan mengatakan tidak kenal maka tidak sayang juga sebenarnya pantas jika dialamatkan pada resensi dari sebuah novel. Begitupun dengan resensi Novel Sang Pemimpi ini. Resensi novel dapat membantu Anda dalam menentukan pilihan buku apa nan seharusnya dimiliki. Menggunakan atau membaca resensi sebuah novel sebelum memutuskan buat membeli novel tersebut merupakan salah satu cara bijak membelanjakan uang Anda buat buku-buku bacaan.

Jika diibaratkan pertemanan, resensi ialah termin pengenalan. Sebuah termin penilaian, apakah ia cocok bergaul dengan kita atau tidak. Jika dirasa pas, pertemanan pun akan berlanjut, buku atau novel itupun akan ikut pulang bersama Anda. Namun, jika dirasa tak begitu pas, novel itu dapat dikembalikan pada tempatnya semula dan Anda pulang dengan rasa penasaran nan tak terlalu menggebu.

Sebuah resensi nan baik akan menceritakan secara detail hal-hal krusial nan terjadi pada novel. Untuk lebih tahu secara detail, pada setiap resensi novel begitupun resensi novel Sang Pemimpi , penulis resensi biasanya mencantumkan bukti diri dari buku atau novel tersebut.



Resensi Novel Sang Pemimpi: Taaruf dengan Sang Pemimpi Dimulai

Selain sebagai wahana sosialisasi terhadap sebuah karya, resensi juga dapat berarti evaluasi pembaca nan kritis terhadap sebuah karya sastra. Dalam meresensi sebuah novel, pembuat resensi tersebut takjarang ikut mencantumkan keunggulan serta kelemahan dari novel nan dimaksud. Informasi menjadi dapat diperoleh secara lebih lengkap.

Seperti nan telah dituliskan di atas, dalam novel-novelnya Andrea Hirata Anda akan menemukan hal-hal menarik. Cerita tentang kehidupan dan perjalanan hayati para tokoh-tokohnya akan langsung sukses menarik hati Anda. Dalam novel Sang Pemimpi ini, secara garis besar Andrea Hirata mengajarkan kita buat jangan pernah berhenti bermimpi.

Resensi novel Sang Pemimpi dimulai dari cerita perjalanan sekelompok anak manusia nan bersahabat. Jauh di pelosok Belitung, tiga orang anak manusia nan bersahabat sama-sama memiliki mimpi buat terus belajar hingga akhirnya mampu melanjutkan sekolah ke Eropa. Mereka ialah para pemimpi, sang pemimpi dalam novel Sang Pemimpi.

Para pemimpi itu ialah Ikal, Arai, dan Jimbron. Mereka ialah tiga anak kampung dengan latar belakang keadaan ekonomi nan sederhana. Mimpi mereka buat menuntut ilmu hingga keliling Eropa bahkan Afrika menjadi sebuah hal nan sepertinya mustahil. Membaca resensi novel Sang Pemimpi akan membantu Anda mengetahui akhir cerita dari Sang Pemimpi ini. Apakah ketiga sahabat itu sukses atau tak dalam mewujudkan mimpi-mimpinya?

Dalam novel maupun resensi novel Sang Pemimpi , diceritakan bahwa antara Ikal dan Arai masih etrikat tali persaudaraan. Arai kecil nan ditinggalkan oleh kedua orangtuanya, kemudian tinggal dan diasuh oleh keluarga Ikal. Ketiga sahabat itu memiliki kepribadian nan berbeda. Arai nan cerdas dan terbuka berbanding terbalik dengan Jimbron nan cenderung bodoh.

Perjuangan mereka dalam menuntut ilmu benar-benar tak mengenal lelah. Lepas dari sekolah menengah pertama, Ikal dan sahabatnya tersebut ingin melanjutkan sekolah ke jenjang nan lebih tinggi. Untuk masuk ke SMA, merek bertiga harus merantau sejauh 30 km. Mereka menanggung semua biaya kebutuhan mereka sehari-hari. Cerita penuh pelajaran ini juga dapat didapatkan ketika membaca resensi novel Sang Pemimpi .

Pekerjaan berat seperti buruh angkut dan office boy mereka tekuni buat memenuhi segala kebutuhannya. Kegigihan, semangat dan kerjakeras nan mereka lakukan rasanya menjadi bukti nan cukup buat menunjukkan keinginan mereka nan benar-benar teguh buat menuntut ilmu hingga Eropa. Keinginan mereka nan kuat juga disiratkan dalam resensi novel Sang Pemimpi .

Cerita-cerita nan terkandung dalam novel Sang Pemimpi . Perasaan bangga, sedih, bahagia, terharu menjadi satu. Ketika ayah Ikal bersedia mengambil rapot anak-anaknya, padahal jeda sekolah sangatlah jauh, mempersiapkan baju terbaiknya agar anak-anaknya tak merasa malu, dan hasil rapot nan baik semakin menambah keharuan. Betapa Ikal sadar bahwa ayah sangat menyayanginya. Semua itu ikut diceritakan dalam resensi novel Sang Pemimpi .

Di kota, Ikal nan sudah mulai tumbuh dewasa mulai berkenalan dengan hal-hal “dewasa. Kenakalan-kenalakan khas remaja pun dilakukan oleh mereka. Menyelinap masuk ke gedung bioskop nan tengah memutar film dewasa kemudian tertngkap oleh petugas bioskop menjadi salah satu bagian terlucu nan juga diceritakan dalam resensi novel Sang Pemimpi .

Berbekal keinginan dan keyakinan nan kuat Ikal dan sahabatnya akhirnya dapat menginjakkan kaki di Eropa. Mereka menyelesaikan kuliahnya dengan penuh tenaga. Tidak hanya puas sampai disitu, mereka pun mulai benar-benar mewujudkan mimpinya buat dapat berkuliah di Eropa. Jalur beasiswa dengan penuh rasa percaya diri menjadi pilihan mereka. Penceritaan nan apik mengenai hal ini memang tak hanya dimiliki oleh novel Sang Pemimpi , tetapi juga resensi novel Sang Pemimpi .



Resensi Novel Sang Pemimpi: Kelebihan dan Kekurangan Novel Sang Pemimpi

Dengan membaca resensi novel Sang Pemimpi sedikit banyak Anda akan mengetahui apa-apa saja nan terdapat dalam novel Sang Pemimpi. Namun, tetap saja sebuah resensi hanya berperan sebagai wahana sosialisasi Anda pada novel ini. Kepuasan sepenuhnya tak akan didapat hanya dengan membaca resensi novel Sang Pemimpi.

Ketika membaca novelnya, Anda akan mendapatkan sebuah pencitraan nan jauh lebih nyata. Cerita nan akan didapat juga utuh. Tidak terbagi menjadi beberaap bagian atau bahkan hanya terceritakan sebagian seperti nan terjadi pada resensi novel Sang Pemimpi.

Bagaimanapun keadaannya, kehadiran resensi sebuah novel masih memiliki peranan nan cukup penting. Resensi novel Sang Pemimpi membantu kita buat mengetahui sejauh mana kualitas dari novel tersebut. Meski tak terlalu memuaskan, membaca sebuah resensi novel atau akan membuat dahaga Anda terhadap sebuah bacaan sedikit terobati, begitupun nan terjadi ketika membaca resensi novel Sang Pemimpi.