Pemain Chelsea FC
Bagi Anda penggemar setia sepak bola perserikatan utama Inggris niscaya tak akan asing lagi dengan klub Chelsea FC . Klub Chelsea FC ini merupakan salah satu klub sepak bola di Inggris nan memiliki prestasi luar biasa serta terkenal dengan menghasilkan bintang-bintang sepak bola nan berkualitas.
Chelsea Football Club nan dikenal juga dengan The Blues ini didirikan pada 1905 oleh H.A. Mears. Chelsea FC bermarkas di London. Klub ini memiliki lapangan bola pribadi nan dapat menampung 42.360 penonton. Lapangan ini tepatnya berada di Fulham, London Barat.
Stamford Bridge, Stadion Kebanggaan Milik Chelsea FC
Setiap klub sepak bola pastinya memiliki stadion "markas"nya sendiri. Pun dengan Chelsea FC. Stamford Bridge merupakan kandang kebesaran pasukan biru asal London ini. Stadion ini menjadi saksi bisu kebesaran laga-laga nan pernah dijalani oleh Chelsea melawan klub-klub besar Inggris bahkan klub nan ada di penjuru global lainnya.
Oleh para pendukung Chelsea, stadion ini sering disebut The Bridge. Kapasitas nan dimiliki oleh stadion bertaraf internasional ini tentu saja tak main-main. Gedung berbentuk unik ini mampu menampung penonton hingga 41.837 siapa pun nan berminat buat menyaksikan pertandingan.
Stadion megah ini pertama kali dibuka pada abad ke 18 akhir, tepatnya 1877. Saat itu, stadion ini digunakan oleh London Athlethic Club. Penggunaan stadion oleh London Athlethic Club ini berlangung hingga 1905. Karena saat itu, Gus Mears, selaku pemilik baru stadion mendirikan Chelsea. Dan sejak itu lah, pasukan Chelsea menduduki stadion besar ini.
Perubahan besar-besarnan terjadi pada stadion ini. Dan itu berlangsung dari tahun ke tahun. Perubahan ke arah nan lebih modern sendiri terjadi pada 1990. Saat itu, desain stadion juga diubah menjadi lebih canggih, mengikuti perkembangan teknologi nan ada.
Stadion ini dibedakan menjadi beberapa tribun. Yaitu:
1. Tribun Matthew Harding
Tribun ini sebelumnya lebih dikenal dengan nama Nort Stand. Letaknya sejajar dengan bagian utara lapangan. Pada 1939, berbentuk dua taraf tribun berukuran kecil. Niatnya, tribun ini ditujukan buat mencakup semua penonton nan ada di tribun bagian utara. Namun, niat tersebut tak terlaksana dampak peristiwa perang besar-besaran, PD II serta dampak nan ditimbulkan oleh perang tersebut.
Pada 1976, tribun bagian ini dirobohkan dan dibangun kembali, namun kali ini bentuknya lebih terbuka. Tribun ini juga tak menyediakan loka duduk, sehingga penonton harus berdiri sepanjang pertandingan. Namun, pada 1993, tribun ini kembali dihancurkan buat dibangun kembali. Pada akhirnya, tribun Matthew Harding dibangun menjadi dua taraf kembali.
Matthew Hadring sendiri diambil dari nama wakil ketua dari klub ini, Matthew Harding. Ia dinilai berjasa dalam proses transformasi klub pada awal 1990-an. Pemberian nama ini sebagai bentuk apresiasi padanya setelah pada 1996 lalu, Matthew Harding meninggal dalam kecelakaan helikopter. Untuk diketahui, tribun bagian ini dapat menampung hingga 10.884 penonton.
2. Tribun Bagian Timur
Secara kapasitas, tribun ini mampu memuat lebih banyak penonton dari tribun Matthew Harding, yaitu sekitar 10.925 penonton. Tribun nan terletak di bagian timur lapangan ini dibangun pada 1973. Ketika pihak klub ingin mulai memperbaiki keadaan stadion, mereka memulainya dari sayap sebelah kiri ini. Sayang, pembangunannya sempat terhenti sebab masalah keuangan.
Tribun ini berbentuk kantilever bertingkat. Merupakan pusat dari stadion Stamford Bridge itu sendiri. Karena, di bagian bawahnya lah, para pemain dari Chelsea mau pun klub tamu keluar dari ruang ganti masing-masing. Lorong nan terletak di bawah bangku penonton di tribun ini menjadi pintu keluar-masuk primer para pemain dan official.
Ketika pertama kali dibangun, tribun ini memang buat para penonton. Tetapi, kemudian mengalami perubahan setelah pada musim 2005-2006. Selaku instruktur saat itu, Jose Mourinho ingin tribun ini spesifik buat anggota keluarga dari pemain. Sehingga, nantinya dapat memberikan dorongan semangat buat para pemain. Pendukung, termasuk pendukung tim versus pun dipindahkan ke tribun Shed End.
3. Tribun Shed End
Di antara tribun-tribun lain nan ada di Stamford Bridge, tribun Shed End memiliki kapasitas dalam menampung penonton paling sedikit. Jatah kursi penonton pada tribun bagian ini hanya 6.831. Letaknya berdekatan dengan tribun di bagian timur.
4. Tribun Barat
Di antara tribun-tribun nan ada di stadion Stamford Bridge ini, tribun bagian barat ialah nan paling mungkin memuat penonton dalam jumlah terbanyak. Ya. Karena tribun ini ialah tribun dengan kapasitas paling banyak. Jumlah penonton nan dapat menikmati pertandingan dari sisi ini dapat mencapai 13.500 orang.
Catatan Prestasi
Sebagai salah satu klub terbesar di Inggris, Chelsea FC sudah banyak menorehkan kesuksesannya di global sepak bola Inggris. Awal mula Chelsea menorehkan kejayaannya dimulai pada 1955, di mana klub sepakbola ini menjuarai perserikatan primer inggris.
Sejak sukses menjadi kampiun pada 1955, prestasinya mengalami kenaikan nan cukup besar. Hal itu terjadi pada 1960 dan awal 1970. Selama dua periode tersebut Chelsea FC mampu membuat kesuksesan nan luar biasa.
Berikut ini catatan prestasi Chelsea.
- 4 Perserikatan Primer Inggris (2010, 2006, 2005, 1955)
- 2 Divisi Championship (1989, 1984)
- 6 Piala FA (2010, 2009, 2007, 2000, 1997, 1970)
- 4 Piala Perserikatan (2007, 2005, 1998, 1965)
- 4 Community Shield (2009, 2005, 2000)
- 2 Piala Winners (1998, 1971)
- 1 Piala Super Eropa (1998) Pada musim pertandingan 2009-2010
Chelsea medapatkan rekor dengan mengawinkan piala EFL dan FA Cup pada laga terakhir perserikatan primer Inggris melawan Wigan Athletics 2010.
Selain itu, beberapa para pemain nan pernah bergabung besaram Chelse FC juga mendapatkan beberapa penghargaan. Prestasi nan luar biasa didapat oleh Didier Drogba. Ia ialah seorang stiker nan sukses memperoleh Golden Boot dengan mencetak 29 gol. Sebelumnya, Golden Boot ini diraih oleh pemain Manchester United Wayne Rooney, nan waktu itu mengantongi 26 gol.
Selain Drogba, Chelsea memiliki beberapa pemain Inggris terbaik di antaranya John Terry mencetak prestasi sebagai defender terkuat, Frank Lampard sebagai pemain nan dijuluki sebagai mesin gol, dan Ashley Cole sebagai wingback terbaik.
Pemain Chelsea FC
Chelsea FC memiliki pemain terbaik, di antaranya:
- Didier Drogba
- Ashley Cole
- Fernando Torres
- John Obi Mike
- Frank Lamprad
- Peter Cech
- Branislav Ivanovic
- Michael Essien
- Yossi Benayoun
- Yuri Zhirkov
- Paulo Ferreira
- Nikolas Anelka
- Jeffrey Burma
- Fabio Borini
- Josh McEachran
Pemain-pemain tersebut, baik nan sudah pindah ke klub lain atau nan masih betah merumpu di Stamford Bridge, merupakan bagian dari legenda Chelsea FC nan tak akan pernah dilupakan oleh para pendukungnya.
Bangkit dari Kekalahan
Meski memiliki catatan prestasi nan luar biasa, pada pertandingan 2011 di perserikatan utama Inggris ini, Chelsea mengalami penurunan prestasi dan terancam kehilangan gelar kampiun pada laga saat ini.
Tetapi bukan Chelsea FC namanya jika harus terpuruk dalam kekalahan. Para pemainnya berusaha menampilkan setiap aksi terbaik dengan memperkuat lagi pertahanan dan pola permainan mereka. Dalam residu pertandingan ini mereka akan berusaha menampilkan nan terbaik agar Chelsea dapat kembali meraih juara. Semangat-semangat inilah nan selalu membawa Chelsea FC tampil bagus dalam setiap pertandingannya.
Masalah di Chelsea
Setiap klub niscaya memiliki masalah. Nama besar nan dimiliki oleh Chelsea ialah santapan empuk bagi para pemburu berita. Masalah nan kini hangat menyelimuti Chelsea ialah penggantian instruktur nan tak wajar.
Pemilik Chelsea saat ini ialah Roman Abramovich. Ia dikenal sebagai pemilik klub nan ambisius. Menghalalkan segala cara agar klub nan dimilikinya tersebut mendapatkan gelar juara. Termasuk mendepak para instruktur nan dianggapnya gagal.
Berikut ini ialah daftar panjang instruktur nan pernah merasakan diputus kontrak kerjanya oleh Roman Abramovich:
- Claudio Ranieri. Ia melatih pada periode 2000 hingga 2004. Selama 197 kali bermain, Ranieri sukses menyumbangkan kemenangan sebanyak 105 kali.
- Jose Mourinho. Ia ditunjuk sebagai pengganti dari Ranieri. Melanjutkan masa kepemimpinan Ranieri, Mou menukangi Chelsea pada periode 2004 hingga 2007. Selama 182 kali bertanding, Mou sukses mempersembahkan sebanyak 123 kemenangan. Ia berstatus dipecat.
- Avram Grant. Instruktur pengganti Mourinho ini memulai karirnya di Chelsea pada 2007-2008. Dalam 54 kali bertanding, ia sukses membantu Chelsea menang sebanyak 36 kali. Pun dipecat.
- Luiz Felipe Scolari. Pengganti Grant ini memiliki masa main nan paling sedikit. Scolari hanya diberi kesempatan buat memimpin Chelsea pada 36 kali pertandingan. Dari 36 pertandingan tersebut, ia sukses menyumbangkan kemenangan sebanyak 20 kali.
- Guus Hiddink. Instruktur nan pernah membawa Timnas Korea Selatan menduduki peringkat 4 global pada ajang Piala Global 2002 lalu ini juga pernah mengarsiteki Chelsea pada 2009 lalu. Sayang, nasibnya sama dengan pelatih-pelatih nan terdahulu. Hiddink bermain hanya 22 kali dengan kemenangan sebanyak 16 kali.
- Carlo Ancelotti. Pengganti Hiddink ini mulai melatih pasukan The Blues pada periode 2009-2011. Selama itu, Chelsea bermain sebanyak 107 kali dengan kemenangan sebanyak 67 kali.
- Andre Villas Boas. Instruktur nan akrab dipanggil AVB ini menukangi Chelsea FC pada 2011 hingga 2012 lalu. Pada 40 kali permainan, pasukan biru sukses memenangkan 20 partai.
- Roberto Di Matteo. Instruktur ini merupakan instruktur nan paling anyar dipecat oleh Roman. Ia dipecat pada 2012 lalu. Padahal dalam 42 kali pertandingan, ia mampu mempersembahkan kemenangan buat Chelsea sebanyak 24 kali.
Saat ini, periode 2012, Chelsea dipegang oleh Rafael Benitez. Kedatangannya ke Stamford Bridge sempat tak mendapatkan dukungan dari para pendukung The Blues. Namun, kini, mereka sepertinya sudah terbiasa dengan mantan instruktur Liverpool nan dulu kabarnya membenci Chelsea.
Chelsea FC, dengan segala prestasi dan kontroversi nan dimilikinya, tetap menjadi kebanggaan bagi para pendukung serta pemainnya. Apa pun nan terjadi di dalamnya, klub bola ini tetap merupakan nan terbaik di dunia.